Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PENYAKIT KRONIS

Nama : Andi Nurkhairunnisa Alwi


Nim : 190402023

DOSEN PENGAMPUH :
Ns. Ruslang, S.Kep., M.Adm.Kes., C. NPS

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
A. DEFENISI PENYAKIT KRONIS

 Penyakit kronis merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, yang berlangsung
berbulan-bulan terjadi secara perlahan-lahan bahkan bertahun-tahun hingga dapat menyebabkan
kematian (Christianto.2014)

 Penyakit kronis adalah kondisi kesehatan manusia yang efeknya bertahan lama atau penyakit datang
seiring waktu. Istilah kronis sering diterapkan ketika perjalanan penyakit berlangsung selama lebih
dari tiga bulan (Corwin,2013)
B. ETIOLOGI PENYAKIT KRONIS

• Genetik : Antara lain adalah diabetes melitus tipe 1,


thalasemia, sindroma down, sindroma fragil dll.
• Lingkungan : keracunan logam berat
• Cedera : akibat kecelakaan , kekerasan dll.
• Nutrisi : defisit nutrisi.
• Berbagai kondisi kesehatan kronis yang tidak diketahui
sebabnya.
C. FASE PENYAKIT KRONIK
Fase pra-trajectory
Yaitu individu beresiko terhadap penyakit kronis karena faktor-faktor genetik atau gaya hidup.

Fase trajectory
Yaitu adanya gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis. Fase ini sering tidak jelas karena pada fase ini individu
sering tidak jelas karena pada fase ini indivdu sering di evaluasi dan dilakukan pemeriksaan diagnostik.

Fase stabil
Yaitu ketika terjadi gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol. Aktifitas dalam kehidupan sehari-hari dapat
tertangani oleh penderita dalam keterbatasan penyakit.

Fase tidak stabil


Yaitu periode ketidakmampuan untuk mengontrol gejala penyakit atau reaktivasi penyakit serta terdapat gangguan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari.

Fase akut
Yaitu pada fase ini ditandai dengan adanya gejala-gejala yang berat dan tidak dapat pulih atau penyakit sudah mencapai
komplikasi sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
NEXT..
Fase krisis
Yaitu fase yang ditandai dengan situasi kritis atau mengancam jiwa penderitanya yang membutuhkan pengobatan atau
perawatan kedaruratan.

Fase pulih
Yaitu pulih kembali namun gaya hidup yang diterima berada dalam keterbatasan karena dibebani oleh penyakit kronis.

Fase penurunan
Yaitu terjadi ketika perjalanan penyakit berkembang disertai dengan ketidakmampuan atau kesulitan dalam megatasi
gejala-gejala yang datang kembali.

Fase kematian
Yaitu hari-hari terakhir atau 1 minggu sebelum kematian. Pada fase ini ditandai dengan penurunan bertahap atau cepat
fungsi fisiologis dalam tubuh dan berakhirnya hubungan individual
D. KATEGORI PENYAKIT KRONIS
Menurut (Mansjoer A dkk, 2010) jenis-jenis penyakit kronik yaitu :

a. Gagal jantung
b. Kanker
c. Diabetes melitus
d. HIV/AIDS
e. TB paru
f. Asma
g. Demam berdarah
h. Stroke
E. TANDA DAN GEJALA
a. A. Gangguan suasana hati
b. B. Nyeri
c. C. Gangguan mobilitas
d. D. Kelelahan
e. E. Inflamasi dan kesehatan pencernaan buruk
F. PENCEGAHAN
Ada beberapa hal yang dapat mencegah timbulnya penyakit kronik diantaranya adalah ( Smeltzer,S.,C & Brenda G
2012) :
a. Pola hidup sehat
Pola hidup sehat dapat mencegah timbulnya penyakit kronis seperti berhenti merokok karena rokok dapat menyebabkan
penyakit jantung, kanker , DM timpe 2 dan penyakit paru. Selainitu pola makan sehat yang mengacu pada kebutuhan
gizi seimbang dapat membantu mencegah , menunda dan mengelola penyakit kronis.

b. Aktivitas fisik
Aktifitas fisik yang teratur membantu dalam mencegah, menunda dan mengelola penyakit kronis. Dengan melalukan
olahraga secara teratur setiap hari minimal 20 menit dapat meningkatkan kebugaran tubuh.

c. Ketahui riwayat keluarga


Mengetahui keluarga yang memiliki penyakit kronis yang dapat membantu seseorang untuk mencegah dengan cara
melakukan konsultasi kesehatan keluarga ke dokter.
G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan penyakit kronik didasarkan pada rencana diet, latihan fisik dan pengaturan aktivitas
fisik, agen-agen hipoglikemik oral, pengawasan glukosa di rumah, dan pengetahuan tentang diabetes
dan perawatan diri. penyakit kronis, dan pasien perlu menguasi pengobatan dan belajar bagaimana
menyesuaikan agar tercapai kontrol metabolik yang optimal
REFERENSI

http
://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/1
23456789/27473/6.%
20BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

https://repository.umtas.ac.id/56/4/BAB
%20II%20EGI%20RESTU_1.pdf
THANK YOU :)

Anda mungkin juga menyukai