Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi Penyakit Kronis


Penyakit kronis didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksnaan jangka
panjang.sebagian dari penatalaksanaan ini mencakup belajar untuk hidup dengan gejala
kecacatan,sementara juga menghadapi segala bentuk perubahan identitas yang
diakibatkan oleh penyakit.Sebagian lagi mencakup menjalani perubahan gaya hidup dan
regimen yang dirancang untuk tetap menjaga agar tanda dan gejala terkontrol dan untuk
dan untuk mencegah komplikasi.(Brunner dan Suddarth)
2. Penyebab Penyakit Kronis
Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok usia,tingkat social ekonomi,
dan budaya. Telah dilaporkan bahwa setidaknya 34,2 juta orang mengalami keterbatasan
aktifitas karna kondisi kronis (disability abstracts,1991).Tabel 17-1 menyajikan daftar
kondisi kronis yang paling sering disebutkan oleh populasi umum sebagai penyebab
keterbatasan aktifitas.tabel 17-2 menunjukan bagaimana beberapa kondisi disebarkan
melalui kelompok umur. Seperti yang tampak pada table 17-2,insiden dan jenis kondisi
berbeda sesuai usia,pada mereka yang masuk kategori berusia lebih tua mengalami
kondisi kronis dalam jumlah yang terbesar.informasi ini berguna dalam merencanakan
promosi kesehatan dan program penyuluhan serta untuk mengalokasi sumber-sumber dan
pelayanan.
3. Fase-Fase Penyakit Kronis
a. Fase pre-trajectory
Menggambarkan tahap dimana individu beresiko terhadap penyakit kronis karna
faktor-faktor genetik atau perilaku yang meningkatkan kerentanan seseorang terhadap
penyakit kronis.
b. Fase trajectory
Ditandai dengan tampaknya gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis.Fase
ini sering disertai dengan ketidakpastian karna gejala sedang diefakuasi dan
pemeriksaan diagnostik sedang dilakukan.
c. Fase stabil
Terjadi ketika gajala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol.
d. Fase tidak stabil
Ditandai dengan ketidak stabilan dari penyakit kronis,kekambuhan gejala-gejala atau
progresi penyakit-penyakit.selama fase ini, aktifitas sehari-hari pasien mungkin
terganggu oleh penyakitnya dan dibutuhkan strategi untuk mengatasinya.
e. Fase akut

Ditandai dengan gejala-gejala yang berat dan tidak dapat pulih atau komplikasi yang
berat yang membutuhkan perawatan dirumah sakit.untuk menanganinya.Fase ini
membutuhkan modifikasi mayor aktifitas sehari-hari pasien.
f. Fase krisis
Situasi krisis yang akan mengancam jiwa seseorang yang membutuhkan pengobatan
dan perawatan kegawadaruratan.
g. Fase pulih
Pulih kembali pada cara hidup yang dapat diterima dalam batasan yang dibebani oleh
penyakit lronis.
h. Fase penurunan
Terjadi etika perjalanan penyakit penyakit berkembang dan disertai dengan
ketidakmampuan dan kesulitan dalam mengatasi gejala gejala
i. Fase kematian
Penurunan bertahap atau cepat fungsi tubuh dan penghentian hubungan individual
4. Rentang Respon
a. Harapan
Adalah mempunyai respon psikologis terhadap penyakit terminal.Dengan adanya
harapan dapat mengurangi stress sehingga klien dapat mengunakan koping yang
adekuat
b. Ketidakpastian
Penyakit terminal dapat mengakibatkan ketidakpastian yang disertai dengan rasa
tidak aman dan putus asa.
c. Putus Asa
Biasanya ditandai dengan kesedihan dan seolah olah tidak ada lagi upaya yang dapat
berhasil untuk mengenal penyakitnya.
5. Masalah Psikososial Sehubungan Dengan Penyakit Kronis
Dampak pada psikososial yang ditimbulkan akibat penyakit kronis adalah kehilangan dan
perubahan dimana kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan.
Berbagai macam kehilangan yang dapat ditimbulkan akibat penyakit kronis adalah:
a. Kehilangan kesehatan atau kesejahteraan
b. Kehilangan kemandirian
c. Kehilangan keramahan lingkungan
d. Kehilangan rasa nyaman
e. Kehilangan fungsi fisik dan mental
f. Kehilangan konsep diri
g. Kehilangan peran social
h. Kehilangan peran dalam keluarga
6. Respon Psikososial Sehubungan Dengan Penyakit Kronis
Ada beberapa hal yang mempengaruhi respon klien yaitu:
a. Persepsi klien terhadap situasi

b. Sifat dan kepribadian klien


c. Beratnya penyakit
d. Persepsi keluarga terhadap situasi
e. Sikap lingkungan
f. Efisiensi dan efektifitas pemberi pelayanan hatan
g. Sarana social yang tersedia
7. Tahapan Respon Psikososial
Respon psikososial pada klien yang mengalami penyakit kronis ada beberapa tahapan
antara lain:
a. Protes dan denial
Pada tahapan ini klien tidak menerima dan mempercayai diagnose yang diderita, klien
terdorong untuk tidak melakukan hal-hal yang disarnkan dan seringkali protes
b. Depresi, cemas dan marah
Pada tahap ini klien mulai berfikir tentang kehilangan dan perubahan yang terjadi
pada dirinya akibat penyakitnya, tetapi klien masih bersikap emosional dan pesimis
sehingga timbul kecemasan pada dirinya yang diekspresikan dengan kemarahan atau
depresi.
c. Penguatan dan pelepasan
Setelah melewati tahapan diatas, maka pada tahap ini klien sudah berfikir secara
rasional atau menerima kenyataan terhadap kehilangan dan perubahan yang terjadi
pada dirinya akibat penyakit kronis yang dideritanya. Klien mulai berfikir dan
berusaha melakukan sesuatu kesembuhan agar tercapai kesehatan yang optimal.
8. Peran Perawat Dalam Masalah Psikososial Pada Klien Dengan Penyakit Kronis
Dalam memberikan asuhan kepetawatan pada klien dengan penyakit kronis, perawat
memegang peranan sangat penting, pengenalan, penerimaan, pengertian dari respon
klien, keluarga, lingkungan terhadap penyakit kronis. Tersebut mempengaruhi sensitifitas
perawat dalam mengenali kebutuhan dan masalah yang dihadapi klien dan selanjutnya
dapat menentukan intervensi keperawatn yang tepat.
a. Peran perawat pada klien penyakit kronis
Tanggung jawab yang utama adalah mengerti perasaan duka dan proses berduka.
b. Peran perawat pada keluarga
Keluarga perlu diberi informasi, kapan, bagaimana dan kemana keluarga mencari
pertolongan, sehingga keluarga merasa beban yang dipikulnya terbagi. Mengajak
keluarga untuk terlibat dan bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai