FILSAFAT MODERN :
Positivisme Dan Fenomeologi
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Filsafat
Dosen pengampu : hairul Huda M.Pdi
Oleh :
1. Danu Pratama (2110911024)
2. Habib muzaky yahya (2110911025
3. Salim rafi’i (211)
4. (1710651042)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Filsafat Positivisme dan
Fenomenologi” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Juga penulis
berterima kasih pada Bapak Nur Khamid, M. Hum. selaku Dosen mata kuliah Pengantar Filsafat
yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai filsafat positivisme dan fenomenologi. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman modern sekarang ini, berbagai fasilitas dengan segala kemudahannya
membuat semua orang bebas untuk mengungkapkan pendapat dengan berbagai metode,
alasan, tujuan, topik, dan bahasa. Namun sayangnya, sebagian besar dari warga
mengungkapkan pendapatnya tanpa dasar atau fakta yang jelas serta menomor satukan
egoisitas atau kepentingan pribadi mereka. Hingga terkadang pendapat dengan dasar yang
tidak jelas tersebut mampu menyulut pertentangan yang dapat berakibat menjadi perkelahian
atau perpecahan. Hal ini tentu saja membuat kehidupan menjadi tidak harmonis, nyaman,
damai, dan tentram.
Adanya kebebasan tanpa batas saat ini merupakan salah satu akibat dari
perkembangan dunia barat. Termasuk perkembangan pemikiran barat yang tercermin dalam
pandangan filsafatnya. Makalah ini akan membahas mengenai salah satu perkembangan
filsafat modern dunia barat yaitu filsafat positivisme dan juga fenomenologi. Positivisme
merupakan salah satu aliran filsafat yang menolak adanya spekulasi dan semua didasarkan
pada data empiris. Sedangkan fenomenologi adalah suatu kajian tentang bagaimana manusia
sebagai subyek memaknai obyek-obyek di sekitarnya. Makalah ini diharapkan dapat menjadi
alternatif jawaban untuk permasalahan kebebasan tanpa batas sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud filsafat positivisme?
2. Bagaimana sejarah munculnya filsafat positivisme?
3. Siapa tokoh penganut filsafat positivisme?
4. Apakah yang dimaksud dengan fenomenologi?
5. Siapa tokoh penganut fenomenologi?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk membahas atau memaparkan
mengenai bagian dari perkembangan filsafat modern yaitu filsafat positivisme dan
fenomenologi. Makalah ini juga akan membahas mengenai sejarah munculnya positivisme
serta tokoh penganut filsafat positivisme dan fenomenologi. Diharapkan pembaca dari
makalah ini dapat mengetahui dan memahami filsafat positivisme dan fenomenologi lebih
jelas dan mengambil hal-hal positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Positivisme
Nama positivisme diintroduksi A. Comte dalam perbendaharaan kata filosofis. Tentu
saja, nama ini berasal dari kata “positif”. Di sini kata “positif” sama artinya dengan faktual
(apa yang berdasarkan fakta-fakta). Menurut positivisme, pengetahuan kita tidak pernah
boleh melebihi fakta-fakta. Oleh karenanya tidak mengherankan, bila positivisme menolak
cabang filsafat yang biasanya disebut metafisika. Menanyakan “hakikat” benda-benda atau
“penyebab yang sebenarnya”, bagi positivisme tidak mempunyai arti apapun. Ilmu
pengetahuan, termasuk juga filsafat, hanya menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang
terdapat antara fakta-fakta. Di sinilah letak kesamaan antara positivisme dan empirisme,
bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya terletak disini, bahwa
positivisme hanya membatasi diri pada pengalaman-pengalaman obyektif, tetapi empirisme
menerima juga pengalaman-pengalaman batiniah atau pengalaman yang subyektif.
Pada dasarnya, positivisme bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia hanya
menyempurnakan empirisme dan rasionalisme yang bekerja sama. Dengan kata lain, ia
menyempurnakan metode ilmiah (scientific method) dengan memasukkan perlunya
eksperimen dan ukuran-ukuran. Jadi, pada dasarnya positivisme itu sama dengan empirisme
plus rasionalisme.
Secara umum, para penganut paham positivisme memiliki minat kuat terhadap sains dan
mempunyai sikap skeptis terhadap ilmu agama dan hal-hal yang berbau metafisika. Mereka
meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan haruslah berdasarkan inferensi logis yang
berdasarkan fakta yang jelas. Sehingga, penganut paham ini mendukung teori-teori paham
realisme, materialisme, naturalisme, filsafat dan empirisme.
1
Menurut Comte, semua ilmu pengetahuan semula dikuasai oleh pengertian-pengertian
teologis, sesudah itu dikeruhkan oleh pemikiran metafisis, dan akhirnya tiba di zaman
positif.
B. Saran
Penulisan makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
yang sifatnya membangun dan saran-saran dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis
demi menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K., Filsafat Barat Abad XX Jerman, Jakarta: PT. Gramedia, Anggota IKAPI, 1981.
Bertens, K., Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 2011.
Dagun, Save M., Filsafat Eksistensialisme, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
http://dhanalana11.blogspot.co.id/2013/06/positivisme.html (Sabtu, 10 September 2016, 16:18)
http://gudangmaterikuliah.blogspot.co.id/2012/04/filsafat-positivisme.html
(Sabtu,10 September 2016, 10:33)
http://rumpoet-liar.blogspot.co.id/2011/09/empirisme.html (Sabtu, 1 Oktober 2016, 19:32)
https://ebdaaprilia.wordpress.com/2014/09/22/makalah-filsafat-fenomenologi/ (Sabtu, 1 Oktober
2016, 19:48)
https://www.scribd.com/doc/192558547/Makalah-Filsafat-Ilmu-Positivisme (Sabtu, 10
September 2016, 16:50)
Lubis, Akhyar Yusuf, Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2015.
Maksum, Ali, Pengantar Filsafat, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Rachman, Maman, dkk, Filsafat Ilmu, Semarang: UPT MKU Unnes, 2006.
Sudarsono, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2001.
Tafsir, Ahmad, FILSAFAT UMUM Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA, 2000.