OLEH :
MARIA DIAN NURFITA
R014211010
PRESEPTOR INSTITUSI
( __________________)
Suction endotrakeal merupakan prosedur penting dan sering dilakukan untuk pasienyang
membutuhkan ventilasi mekanis. Prosedur tindakan suction merupakan salah satucara
non farmakologi yang dapat mencegah kejadian VAP. Suction endotrakeal
menghilangkan sekresi dari pohon trakeobronkial, menjamin oksigenasi optimal
danmenghindari akumulasi sekret, menyebabkan oklusi tabung, peningkatan kerja
pernafasan,atelektasis, dan infeksi paru
Efek samping tindakan
gangguan pada irama jantung, hipoksemia (karena gangguanventilasi mekanik dan
kemudian penurunan tekanan intratorakal), kontaminasi mikrobasaluran napas dan
lingkungan, dan berkembangnya pneumonia yang berhubungan denganventilator
2. Tujuan
a. Mengurangi akumulasi sekret pada jalan napas pada pasien yang tidak
mampu batuk dan mengalami penurunan kesadaran. Sekresi dibersihkan dari
pasien saluran udara ini untukmempertahankan patensi jalan nafas, untuk
mencegah atelektasis sekunder untuk penyumbatan saluran udara lebih, dan untuk
memastikan bahwa pertukaran gas yangmemadai (terutama oksigenasi) terjadi
b. Untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya
prosespertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret pada klien yang
tidakmampu mengeluarkannya sendiri
3. Indikasi
a. keadaan oksigenasi yang tidak adekuat (karena menurunnya tekanan oksigenarteri
dan lain-lain) yang tidak dapat dikoreksi dengan pemberian suplai oksigen melalui
masker nasal.
b. Keadaan ventilasi yang tidak adekuat karena meningkatnya tekanan
karbondioksida di arteri.
c. Kebutuhan untuk mengontrol dan mengeluarkan sekret pulmonal atau sebagai
bronchial toilet.
d. Menyelenggarakan proteksi terhadap pasien dengan keadaan yang gawat atau pasien
dengan refleks akibat sumbatan yang terjadi
4. Prosedur
1. Periksa kelengkapan persiapan alat
1. Set penghisap sekresi atau suction portable lengkap dan siap pakai
2. Sarung tangan
3. kateter penghisap steril dengan ukuran 20 untuk dewasa
4. Pinset steril atau sarung tangan steril
5. Cuff inflator atau spuit 10 c
6. Klem arteri
7. Alas dada atau handuk
8. Kom berisi cairan desinfektan untuk merendam alat9)Kom berisi cairan
desinfektan untuk membilas kateter
9. Cairan deinfektan dalam tempatnya untuk merendam kateter yang telah
digunakan
10. Ambubag dan selang O2
11. NaCl 0,9 %
2. Periksa identitas pasien
3. Dekatkan alat Cuci tangan
4. Pasang pengalas perlak,
5. Pastikan alat dalam kondisi baik dan tidak rusak
6. Hubungan suction dengan listrik (atau selang vacoom)
7. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan
8. Menghidupkan mesin penghisap sekresi
9. Menyambung selang suction dengan kateter steril kemudian perlahan-lahan
dimasukkan ke dalam selang pernapasan melalui selang endotrakeal (ETT)
10. Membuka lubang pada pangkal kateter penghisap pada saat kateter dimasukkan ke-
ETT
11. Menarik kateter penghisap kira-kira 2 cm pada saat ada rangsangan batuk untuk
mencegah trauma pada carina