Buku Saku
Buku Saku
PROFIL PUSKESMAS
A. LOKASI
B. VISI
Visi Puskesmas IV Denpasar Selatan adalah “Masyarakat Kelurahan
Pedungan Mandiri Untuk Hidup Sehat”.
C. MISI
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
3. Membuat kelurahan sehat.
D. TUJUAN
Tujuan Puskesmas IV Denpasar Selatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yg
bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Pedungan.
E. TATA NILAI
Puskesmas IV Denpasar Selatan juga mempunyai tata nilai dalam melakukan
kegiatan berupa janji layanan yaitu :
- Cepat,
- Invotaif,
- Nyaman,
- Transparaan,
- Akses Layanan Gawat Darurat 24 jam
F. MOTTO
Motto dari Puskesmas IV Denpasar Selatan adalah “Melayani dengan Kasih”
G. YEL-YEL PUSKESMAS
Bekerja bekerja yuk bekerja
Lakukan PHBS setiap hari
Layani masyarakat,
Pedungan pasti sehat
Swaka Dharma dasar kita
Densel 4
Wooooww Kereeen
H. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
PJ UKM Esensial dan Perkesmas PJ. UKM Pengembangan PJ. UKP, Farmasi & Lab PJ. Jaringan/ Jejaring Puskesmas
dr.Ni Made Muji Hariati dr. Ni Putu Ari Widayani drg. Putu Oka Putri Yuliana drg.Manis S Antari
UKK
Pt. K.Wedayanthi, A.Md Kep
I. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
Hak Pasien
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan puskesmas.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai standar.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisie sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita.
8. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan.
9. Memberikan persetujuan dan menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan.
10. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan ayng dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
11. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama perawatn di
puskesmas.
12. Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap
dirinya.
Kewajiban Pasien
1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di puskesmas
2. Mematuhi segala instruksi dokter dan paramedic daloam pengobatannya.
3. Memberikan informasi dengan jujur dan selengkap lengkapnya tentang
penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.
J. HAK DAN KEWAJIBAN PETUGAS
Hak Petugas
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan standar profesi.
2. Menolak permintaan pasien dan atau keluarganya untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan standar profesi maupun hukum dan
perturan perundang undangan yang berlaku.
3. Memberiakan teguran bagi pengunjung yang tidak mentaati ketentuan
pelayanan dan memberikan saran agar tidak terulang.
Kewajiban Petugas
1. Melakukan pelayan sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
tetap (SOP) yang berlaku.
2. Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan/ upaya, baik
itu mengenai waktu, persyaratan, hasil dan biaya serta kompensasi
pelayanan.
3. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan/ upaya
semaksimal mungkin sehingga tercapai kepuasan pelanggan
BAB III
MANAJEMEN PUSKESMAS
A. Pengertian
Manjemen resiko adalah suatu proses mengenal, mengevaluasi,
mengendalikan dan meminimalkan resiko dalam suatu organisasi secara
menyeluruh (NHS)
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakn kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatanpasien
A. PENGERTIAN
1. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas,
pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections/
HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak
ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah
sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan
pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
4. HR singkatan dari hand rub adalah cuci tangan dengan cairan hand rub.
5. HW singkatan dari hand wash adalah cuci tangan dengan sabun dibawah
air mengalir.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431)
2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125)
3. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
4. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/Menkes/SK/V/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional
2. KEWASPADAAN TRANSMISI
Kewaspadaan berdasarkan transmisi sebagai tambahan
kewaspadaan standar yang dilaksanakan sebelum pasien didiagnosis
dan setelah terdiagnosis jenis infeksinya. Jenis kewaspadaan
berdasarkan transmisinya sebagai berikut yaitu, melalui kontak,
melalui droplet, melalui udara (airborne precautions), melalui
common vehicle (makanan, air, obat, peralatan), dan melalui vector
(lalat, nyamuk, tik
BAB VI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PUSKESMAS
.
Kepala Puskesmas
PJ ADMEN
PJ UKP
Garis Perintah :
Garis koordinasi :
C. TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS IV
DENPASAR SELATAN
b) Rawat inap pasien bersalin : I.A Raka Prabawathi Dipa, A.Md. Keb
11. Ruang Sterilisasi : Ketut Suirya
E. PERENCANAAN K3 PUSKESMAS
Puskesmas harus membuat perencanaan K3 yang efektif agar tercapai
keberhasilan penyelenggaraan K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur.
Perencanaan K3 dilakukan untuk menghasilkan perencanaan strategi K3, yang
diselaraskan dengan lingkup manajemen Puskesmas. Perencanaan K3 tersebut
disusun dan ditetapkan oleh pimpinan Puskesmas dengan mengacu pada
kebijakan pelaksanaan K3 yang telah ditetapkan dan selanjutnya diterapkan
dalam rangka mengendalikan potensi bahaya dan risiko K3 yang telah
teridentifikasi dan berhubungan dengan operasional Rumah Sakit. Dalam
rangka perencanaan K3 perlu mempertimbangkan peraturan perundang-
undangan, kondisi yang ada serta hasil identifikasi potensi bahaya keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Demikianlah pokok bahasan buku saku yang dapat kami paparkan, besar harapan
kami buku saku ini dapat bermanfaat untuk seluruh staf Puskesmas IV Denpasar
Selatan dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Kami menyadari buku saku ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapakan agar penyusunan buku saku dapat disusun lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
36
37
38