Anda di halaman 1dari 15

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

di Salon Kecantikan
Puskesmas IV Denpasar
Selatan
PHBS di Tempat Kerja

• PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk


memberdayakan para pekerja agar tahu, mau
dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan Tempat Kerja Sehat.
PHBS di Tempat kerja

1. Tidak merokok di tempat kerja


2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan
dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan
Potensi bahaya di salon

• Bahaya Fisik
– Terpapar panas dan radiasi dari alat di salon
• Bahaya Kimia
– bahan kimia yang digunakan
• Bahaya Biologis
– Kuman/ virus/jamur pada lingkungan kerja atau dari pekerja/ pelanggan salon
• Bahaya Fisiologis
– Terkait dengan ergonomi (sikap dan cara kerja)
• Bahaya Psikososial
– Aspek psikologis di lingkungan kerja
Alat Pelindung Diri
• adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh /
sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
Syarat-syarat APD

• Enak dipakai.
• Tidak mengganggu
kerja.
• Memberikan
perlindungan efektif
sesuai dengan jenis
bahaya di tempat kerja.
Kelemahan APD
• Kemampuan perlindungan yang
kurang sempurna
– Tidak tepat
– Salah cara penggunaan
– Kualitas APD
• Sering APD tidak dipakai karena
kurang nyaman.
• Mengganggu penampilan
Jenis-jenis APD dan Penggunaannya

1. A.P. Kepala (Head Protection):


Helmet, Hair protection, Hats/Cap.
2. A.P. Muka dan Mata : face Shield,
Kaca mata
3. A.P. Telinga : Ear plug, Ear muff
4. A.P. Pernafasan : masker, respirator
5. A.P. Tangan : sarung tangan
(Gloves)
6. A.P. Kaki (Foot Protection): Safety
shoes
7. Pakaian Pelindung
8. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Penyakit/Kecelakaan Akibat Kerja
• Penyebab dasar
– Faktor manusia
• Kelelahan, keahlian, pengetahuan dan psikologis
– Faktor lingkungan kerja
• Standar kerja, kurangnya pengawasan, tidak cukup perawatan

• Penyebab langsung
– Kondisi yang berbahaya
• Kurangnya APD yang memadai
• Tata ruang dan ventilasi yang kurang sehat
– Tindakan yang berbahaya
• Bekerja diluar standar kerja
• Memakai APD tidak benar
Contoh Penyakit Akibat Kerja
• Penyakit saluran pernafasan
– akibat debu, kapas, bahan kimia dari obat kecantikan, mis;
hair spray, dan lain-lain
• Asma
– akibat dari sensitivitas zat perangsang dari zat kimia bahan 
kecantikan (terutama yang disemprotkan).
• Penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur
– misalnya Hepatitis C, Aids dll.
• Dermatitis kontak.
– Penyakit alergi atau eksim pada kulit
Apa yang harus dilakukan apabila terjadi
kecelakaan kerja
• P = Amankan penolong (diri sendiri)
• A = Amankan korban
• T = Tandai tempat kejadian
• U = Usahakan hubungi ambulans, dokter
• T = Tindakan pertolongan yang tepat
Sudahkah tersedia Kotak P3K
di tempat kerja Anda?

• kapas putih
• Kasa steril • Termometer
• pembalut gulung • Alkohol 70 %
• pembalut segitiga (mitella) • Betadine
• plester coklat • Rivanol
• Bengkok dan cucing • Balsam
• Pinset • Amoniak
• Gunting perban • Senter
• Gunting benang / jaringan
Periksa tempat kerja anda….

1. Sumber bahaya yang ada di tempat kerja saudara?


2. Apakah sudah dilakukan penilaian sumber bahaya?
3. Adakah pekerja terpajan oleh sumber bahaya?
4. Buat daftar sumber bahaya, lokasi/unit !
5. Adakah kelompok pekerja rentan terhadap sumber bahaya
tersebut?
6. Apakah sumber bahaya di tempat kerja saudara sudah
dilakukan pengendalian? Apa bentuknya?
7. Apa program kesehatan kerja di perusahaan saudara?
8. Apakah sudah dilakukan evaluasi terhadap kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai