Anda di halaman 1dari 8

Cidera Akibat Kecelakaan Kerja

Cidera berdasarkan Heinrich et al. (1980) adalah patah, retak, cabikan,


dan sebagainya yang diakibatkan oleh kecelakaan.

Bagian tubuh yang terkena cidera dan sakit terbagi menjadi:


• Kepala; mata.
• Leher.
• Batang tubuh; bahu, punggung.
• Alat gerak atas; lengan tangan, pergelangan tangan, tangan selain jari, jari tangan.
• Alat gerak bawah; lutut, pergelangan kaki, kaki selain jari kaki, jari kaki
Pencegahan Kecelakaan Kerja

Pencegahan Pimer – Healt Pencegahan Skunder –


Pencegahan Tersier
Promotion Specifict Protectio
• Perilaku kesehatan • Pengendalian melalui • Pemeriksaan kesehatan pra-
• Faktor bahaya di tempat perundang-undangan kerja
kerja • Pengendalian • Pemeriksaan kesehatan
• Perilaku kerja yang baik administratif/organisasi: berkala
• Olahraga rotasi/pembatas jam kerja • Pemeriksaan lingkungan
• Gizi • Pengendalian teknis: secara berkala
subtitusi, isolasi, alat • Surveilans
pelindung diri (APD) • Pengobatan segera bila
• Pengendalian jalur ditemukan gangguan pada
kesehatan imunisasi pekerja
• Pengendalian segera
ditempat kerja
Pemeriksaan Kesehatan Pekerja

Pemeriksaan sebelum penempatan


• Pemeriksaan ini dilakukan sebelum seorang dipekerjakan atau ditempatkan pada pos pekerjaan
tertentu dengan ancaman terhadap kesehatan yang
• Pemeriksaan fisik yang ditunjang dengan pemeriksaan lain seperti darah, urine, radiologis, serta
organ tertentu, seperti mata dan telinga, merupakan data dasar yang sangat berguna apabila terjadi
gangguan kesehatan tenaga kerja setelah sekian lama bekerja.

Pemeriksaan kesehatan berkala


• Pemeriksaan ini juga harus difokuskan pada organ dan sistem tubuh yang memungkinkan
terpengaruh bahan-bahan berbahaya di tempat kerja.
• Contoh, audiometri adalah uji yang sangat penting bagi tenaga kerja yang bekerja pada lingkungan
kerja yang bising, pemerikaan radiologis dada (foto thorax) penting untuk mendeteksi tenaga kerja
yang berisiko menderita pneumokonosis, karena lingkungan kerja tercemar debu.
Alat Pelindung Diri (APD)
- Seperangkat alat keselamatan
yang digunakan oleh pekerja
untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuhnya dari
kemungkinan adanya pemaparan
potensi bahaya lingkungan kerja
terhadap kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.

- Diatur di dalam Undang –


Undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
APD yang efektif :
1. Sesuai dengan bahaya yang dihadapi
2. Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut
3. Cocok bagi orang yang akan menggunakannya
4. Tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas
5. Memiliki konstruksi yang sangat kuat
6. Tidak mengganggu APD lain yang sedang dipakai secara bersamaan
7. Tidak meningkatkan risiko terhadap pemakainya.
Ridley (2008)
Macam – Macam APD
1. Alat pelindung kepala (Headwear) untuk melindungi bagian kepala dari benda yang jatuh atau benturan misalnya topi
keselamatan baik dari plastic, aluminium atau fiber.
• Topi pelindung (Safety Helmets)
• Tutup Kepala
• Topi (Hats/Cap)

2. Alat pelindung muka (Face Shield) untuk melindungi percikan benda cair, benda padat atau radiasi sinar dan panas
misalnya pelindung muka (face shield) dan topeng las.

3. Alat pelindung mata (eyes Protection) untuk melindungi dari percikan benda. Bahan cair dan radiasi panas misalnya
kacamata keselamatan dan kacamata las.

4. Alat pelindung pernafasan (respiratory protection) untuk melindungi dari bahan kimia, debu uap dan asap yang
berbahaya dan beracun. Alat pelindung pernafasan sangat beragam seperti masker debu, masker kimia, respirator dan
Breathing Apparatus (BA)
• Masker
• Respirator

5. Alat Pelindung pendengaran (ear muff)


6. Alat pelindung badan (Body Protection) untuk melindungi bagian tubuh khususnya
dada dari percikan benda cair, padat, radiasi sinar dan panas misalnya apron dari
kulit, plastic dan asbes.

7. Alat pelindung tangan. Contohnya sarung tangan kulit, PVC, asbes dan metal.

8. Sabuk Pengaman. Contoh safety belt, harness dan jarring.

9. Alat pelindung kaki (Safety Shoes) untuk melindungi bagian telapak kaki, tumit
atau betis dari benda panas, cair, kejatuhan benda, tertusuk benda tajam dan lainnya
misalnya sepatu karet, sepatu kulit sepatu asbes, pelindung kaki dan betis.
Daftar Pustaka
• Suma’mur, PK. 2009. Hygiene perusahaan dan keselamatan kerja. Jakarta: Gunung Agung
• OHSAS 18001. 2007. Sistem managemen keselamatan dan kesehatan kerja.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 03/MEN/98 Tahun 1998 tentang cara
pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan
• ILO. 1962. Encyclopedia Of Occupational Health and Safety: Geneva
• Colling, A David. (1990). Industrial safety management and technology. New Jersey : Prentice Hall,
Englewood Cliffs
• Tarwaka. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat
Kerja.Surakarta: Harapan Press
• Ridley, John. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... Ikhktisar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai