anti-
merokok yang lebih persuasif
dan kuat
Mei 31, 2019 3.28pm WIB
Penulis
1. Juhri Selamet
Lecturer, Universitas Multimedia Nusantara
Pengungkapan
Juhri Selamet tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi
mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain
yang telah disebut di atas.
Mitra
Alih bahasa
Bahasa Indonesia
English
Surel
Twitter
Facebook 2
LinkedIn
Cetak
Dampak merusak dari merokok pada kesehatan kita telah diketahui dan
mayoritas negara di dunia melarang iklan rokok untuk menurunkan jumlah
perokok. Tapi di Indonesia, satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum
meratifikasi konvensi internasional pengendalian tembakau, jumlah perokok
remaja dan dewasa terus tumbuh pada level yang lebih tinggi dibanding
negara mana pun.
Teori ini mengasumsikan bahwa seseorang yang ingin dan bermaksud untuk
menghindar jatuh sakit akan melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Niat
seseorang dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap perilaku yang berkaitan
dengan upaya-upaya pencegahan tersebut dan dipengaruhi juga oleh
bagaimana orang lain melihat perilaku itu.
Mencoba berhenti
Merokok membuat ketagihan. Bagi mereka yang kecanduan, berhenti
merokok merupakan hal yang sulit. Merancang pesan kampanye
berdasarkan teori kognitif sosial mungkin membuat orang yang sedang
berusaha berhenti merokok merasa terwakili.
Berdasarkan teori ini, ketika orang melihat bahwa pesan diarahkan pada
perilaku mereka, pesan tersebut mendapatkan makna representasional yang
lebih besar. Dalam hal ini, kampanye anti-merokok dapat memberikan kisah
tentang seseorang yang telah berhenti merokok atau sedang mencoba
berhenti.
Tiffany memiliki alasan kuat dan emosional untuk berhenti merokok: pada usia 16 tahun, ia kehilangan ibunya karena
kanker paru-paru.
Kampanye anti-merokok karena itu dapat juga fokus pada manfaat dari hidup
tanpa rokok. Misalnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
AS memberikan daftar manfaat kesehatan bebas rokok: Anda dapat
menikmati jantung yang sehat, paru-paru yang sehat, dan risiko kanker dan
disfungsi ereksi yang lebih rendah.