MANAJEMEN STRATEGI
OLEH :
DWI HENDRA WIJAYA
NPM 19113220215756
NON REG A BANJARBARU
JURUSAN MANAJEMEN
1
1.1 LATAR BELAKANG
Didirikan pada tahun1985 dengan bantuan Pemerintah Jerman sebagai bentuk kerjasama
pengadaan mesin dan alat dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
dikawasan Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Selatan yang diresmikan oleh Bapak
SUDOMO selaku Menteri Tenaga Kerja.
Lembaga Pelatihan Kerja ini sempat beberapa kali ganti nama mulai dari Balai Latihan
Kerja Industri Banjarbaru tahun 1985 menjadi Balai Latihan Kerja Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2000.
Pada tahun 1987 sampai dengan 1995 BLKI Banjarbaru bekerjasama dengan KOICA
Korea Selatan dalam rangka pengembangan SDM dan peralatan mesin untuk empat kejuruan
yaitu Otomotif, Mesin Produksi Listrik dan Las.
Pada tahun 2000 akhirnya lembaga ini menjadi Balai Latihan Tenaga Kerja Provinsi
Kalimantan Selatan.
Balai Latihan Kerja Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan beralamatkan di Jalan Ir. PM.
Noor, No. 50 Sungai Ulin, Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Balai Latihan Kerja Provinsi
Kalimantan akan segera dikembangkan menjadi Lembaga Pelatihan Kerja berstandar
internasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pencari kerja di Provinsi Kalimantan
Selatan khususnya agar memiliki kompetensi kerja berstandar internasional sehingga para
pencari kerja di Provinsi ini dapat bersaing pada pasar kerja global.
2
BALAI LATIHAN KERJA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
VISI
MEYEDIAKAN TENAGA KOMPETEN
MISI
3
2.1 TUJUAN
Sebagai wadah kegiatan pelatihan tenaga kerja yang memiliki unit unit pelatihan
didalamnya dan mendukung calon tenaga kerja yang siap pakai serta berkualitas dan
berkompeten sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja yang lain ,dapat membuka usaha
sendiri dan mengurangi pengangguran .
1.Menyiapkan sumber daya manusia menjadi pribadi yang mempunyai kopetensi keterampilan
khusus dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dll.
2.Meyiapkan Pribadi – pribadi yang diharapkan mampu membuka lapangan kerja
3.Memberikan pembekalan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dan
bidang lainya kepada masyarakat agar sebih siap dalam menyongsong kemandirian atau
memasuki dunia kerja
4.Membantu pemerintah dalam bidang ketersediaan sdm yang mampu mempunyai skill untuk
bersaing secara global.
3.1 SASARAN
Sasaran Kegiatan ini yaitu untuk menciptakan tenaga yang terampil ,disiplin dan memeiliki etos
kerja yang ada dan mampu menciptakan lapangan kerja yang ada dan mampu menciptakn lapangan
kerja melalui usaha mandiri .
Dengan adanya Balai Latihan Kerja menjadi sangat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain
bagi pengusaha/pemilik modal, bagi peserta pelatihan, pemerintah, maupun lingkungan sekitar.
Meningkatkan kepuasan terhadap hasil kerja dan pekerjaannya dan mengurangi tingkat
Mengurangi tindak kekerasan yang dilakukan atasan akibat hasil kerja yang buruk karena
4
Mampu menciptakan peluang usaha sendiri tanpa harus menunggu kesempatan kerja karena
c. Bagi pemerintah :
Meningkatkan pendapatan daerah dari tenaga kerja yang bekerja di luar negeri.
Sekarang dan pada masa yang akan datang, organisasi dihadapkan pada situasi dan kondisi yang
menuntut adanya pergeseran paradigma dalam memandang lingkungan sekitarnya. Lingkungan telah
berubah. Tidak ada lagi terminologi stabilitas dalam lingkungan bisnis global dewasa ini, yang terbentang
luas saat ini hanyalah stabilitas yang bersifat semu yang
Selanjutnya Chuck Williams menambahkan lingkungan eksternal menjadi lingkungan yang berubah yaitu
angka kecepatan dari perubahan lingkungan umum dan khusus sebuah organisasi baik perubahan yang
stabil maupun perubahan yang dinamis. Sedangkan lingkungan internal adalah kejadian dan
kecenderungan dalam suatuu organisasi yang mempengaruhi manajemen, personil organisasi dan
budaya organisasi.
Pentingnya perhatian terhadap aspirasi pengguna jasa, pelanggan atau masyarakat tidak diragukan lagi.
Salah satu alternatif paradigma daya saing organisasi, baik privat maupun publik adalah siapa saja yang
ingin bertahan dalam persaingan haruslah dapat menyediakan barang dan jasanya yang memiliki nilai
tertinggi di mata konsumen. Dengan demikian, organisasi dituntut untuk semakin kritis untuk menyikapi
fenomena-fenomena perubahan lingkungan bisnis global yang terjadi dewasa ini agar mampu bertahan
hidup (survive) melalui perubahan cara pandang yang dimilikinya terhadap kondisi eksternal dan
internal yang ada. Sedemikian cepatnya perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal organisasi
akan menghadapkan organisasi pada pertanyaan mengenai keputusan-keputusan strategik apa saja
yang dapat dibuat agar dapat selalu kompetitif.
2. Analisa Lingkungan
5
Salusu mengemukakan bahwa lingkungan adalah hal-hal yang mengelilingi dan mempengaruhi
perkembangan organisasi sedangkan Wahyudi mengemukakan bahwa lingkungan adalah salah satu
faktor penting untuk menunjang keberhasilan organisasi dalam persaingan. Lingkungan organisasi terdiri
dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar
organisasi. Menurut Chuck Williams, lingkungan eksternal adalah semua kejadian diluar perusahaan
yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan. Selain itu T. Hani Handoko, mengatakan bahwa
lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur diluar suatu lembaga atau organisasi yang sebagian besar
tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Sementara itu
James A.F. Stoner mendefinisikan lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar
suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu. Lingkungan eksternal dibagi menjadi :
Pelanggan yang dalam hal ini adalan para siswa dan orang tua, pesaing (madrasah- madrasah
atau sekolah-sekolah yang lain), pemasok (penyuplai dana seperti lembaga keuangan), dan pemerintah.
sesuai dengan wilayah geografis.” Selain itu, disepakati juga pentingnya keunggulan kompetitif
dan sinergi.
c. Analisa Strategis
1.Memprakarsai dan meminta persetujuan terhadap suatu proses manajemen atau perencanaan
strategic.
2.Mengidentifikasi mandat institusi atau organisasi.
3.Memperjelas misi dan nilai-nilai institusi organisasi.
4.Menilai lingkungan eksternal yang menyangkut peluang maupun ancaman yang ada.
5.Menilai lingkungan internal yang berhubungan dengan kekuatan yanng dimiliki institusi maupun
kelemahan yang ada.
6.Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi menyangkut tujuan, cara, falsafah, lokasi,
keakuratan waktu dan kelompok- kelompok yang memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian
jika strategi baru dijalankan.
7.Merumuskan strategi untuk mengolah atau menangani isu-isu yang ada.
8.Menciptakan suatu visi institusi atau organisasi yang efektif bagi masa depan.
Dari delapan langkah pokok tersebut, terlihat bahwa lingkungan eksternal dan internal merupakan
langkah penting dalam melaksanakan manajemen strategis, hal ini juga dapat diterapkan untuk
organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan dapat menganalisa dan mengkaji lingkungan strategisnya
yang terdiri dari lingkungan eksternal dan internal untuk mencapai tujuannya. Analisis lingkungan
strategis adalah menyusun asumsi-asumsi strategis dan mengujinya dengan visi dan misi organisasi
untuk memperoleh faktor penentu keberhasilan
6
2 . ANALISA LINGKUMGAN STRATEGI
Untuk menentukan nilai nilai strategis yang melekat pada suatu organisani , lebih ringkas dianalisis
menggunakan instrument SWOT (strengths, Wekanesses, opportunities dan Theats)
Methode analisis SWOT adalah alat yang digunakan dalam mengambil keputusan yang pada akhirnya
akan menghasilkan keputusan strategis yaitu keputusan yang lahir dari perpaduan antara kapabilitas
internal dan eksternal.
Analisa SWOT merupakan instrument yang efektif dalam membantu untuk menstrukturkan masalah, serta
menentukan sasaran secara teratur dan teruji sesuai dengan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
yang dikenal dengan istilah "environmental scanning" yaitu kegiatan pengamatan lingkungan untuk
mendapatkan gambaran persis mengenai organisasi/perusahaan kita beserta lingkungan nya
Dengan analisa SWOT kita dapat mengindentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
suatu strategi. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan KEKUATAN dan
PELUANG namun secara bersamaan dapat meminimalkan KELEMAHAN dan ANCAMAN yang
disusun dalam model diagram atau matriks
ANALISIS LINGKUNGAN :
Internal ;
1 kekuatan(strengths)
b. Tersedianya Anggaran
2. Kelemahan(weaknesses)
Eksternal ;
1. Peluang ( Oppotunites)
7
b.adanya perkembangan teknologi informasi terhadap tenaga pengajar /instruktur
c.adanya kerjasama dan koordinasi yang baik kantor dengan instansi lain dalam melakukan sebuah
pelatiahan
2. Ancaman(threaths)
NO FAKTOR INTERNAL
STRENGHTS(KEKUATAN) WEAKNESSES(KELEMAHAN)
2. Tersedianya Anggaran untuk pelatihan 2. Alat alat penunjang pelatihan sangat kurang
FAKTOR EKSTERNAL
Opportunities(Peluang) Threats(Ancaman)
3. Adanya kerjasama dan koordinasi yang 3. peraturan diklat /dikdas berubah dikarenakan
baik kantor dan instansi lain dalam pandemi
melakukan sebuah pelatihan
8
5.2 FORMULASI STRATEGI SWOT
FKK
Adanya uraian tugas/tupoksi Alat penunjang pelatihan
EKSTERNAL 2. 2. sangat kurang
(PELUANG)
(Ancaman)
9
Penyampaian data 2. Optimalkan uraian tugas/tupoksi 2. Tingkatkan penambahan
kebutuhan untuk meminimalisir sarana untuk meminimalisir
diklat/dikdas dari Penyampaian data kebutuhan keterlambatan penyampaian
SKPD yang tidak diklat /dikdas yang tidak tepat data program diklat/dikdas
tepat waktu waktu dari SKPD
Dari formulasi strategi SWOT tersebut diatas, ditentukan atau dipilih alternatif strategi yang paling efektif
dalam mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan dan sesuai dengan dana yang tersedia serta dapat
dilaksanakan sesuai dengan visi danmisi organisasi.
10
STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM, KEGIATAN
11