Anda di halaman 1dari 11

WALIKOTA BANJARMASIN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN


NOMOR 4 TAHUN 2009
TENTANG
PENGELOLAAN TITIK LOKASI REKLAME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


WALIKOTA BANJARMASIN,

Menimbang : a. bahwa salah satu upaya Pemerintah Daerah dalam mengendalikan


pemanfaatan Reklame diluar Ruang yang selama ini tidak tetatur, dan
tidak terkendali harus dikelola secara tertib supaya dapat dimanfaatkan
secara optimal dalam rangka mendukung penyelenggaraan Otonomi
Daerah;
b. bahwa pemanfaatan titik reklame akan mempermudah pengaturan
sesuai ketentuan yang berlaku dan peruntukannya serta merupakan salah
satu sumber Pendapatan Asli Daerah dan untuk itu perlu dilakukan
penataan dan pengelolaan titik reklame;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Titik Lokasi
Reklame.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-
Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4725);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12
Tahun 2003 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Banjarmasin
(Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 18);
8. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor
12, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10);
9. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Nomor
11);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARMASIN

Dan

WALIKOTA BANJARMASIN

MEMUTUSAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANG


PENGELOLAAN TITIK LOKASI REKLAME

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Banjarmasin;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Banjarmasin;
3. Walikota adalah Walikota Banjarmasin;
4. Dewan Perwakilan rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin;
5. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk susunan
dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan,
menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik
perhatian umum kepada suatu barang Jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat
dilihat dibaca dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan
oleh Pemerintah;
6. Reklame Luar Ruang adalah reklame yang ditempatkan di luar ruangan;
7. Hak pengelolaan adalah hak untuk mengelola titik lokasi reklame luar ruang;
8. Titik Lokasi Reklame adalah tempat berdirinya bangunan reklame untuk jenis
reklame billboard dan baliho;
9. Nilai strategis adalah nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame
luar ruang berdasarkan kepadatan pemanfaatan media ruang;
10. Konsensi adalah kerelaan kedua belah pihak untuk bersedia saling memberi;
11. Badan Hukum adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan,
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara
atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma,
kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk
usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya;

BAB II
PENGENDALIAN DAN PENATAAN REKLAME
Pasal 2
Pemerintah Daerah dalam rangka pengendalian dan penataan reklame, melakukan pengelolaan
titik lokasi reklame.

Pasal 3
(1) Penetapan lokasi bangunan reklame harus memperhatikan nilai estetika, keserasian
bangunan, lingkungan dan keselamatan sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota.
(2) Penempatan lokasi bangunan reklame sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat
dilaksanakan pada :
a. Prasarana dan sarana kota;
b. Diluar prasarana dan sarana kota meliputi tanah dan bangunan milik
Pemerintah, swasta maupun milik pribadi;

BAB III
PENGELOLAAN TITIK LOKASI REKLAME
Pasal 4
(1) Pengelolaan titik lokasi reklame dapat dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan.
(2) Pengelolaan titik lokasi reklame dapat dilakukan untuk setiap titik lokasi reklame.
(3) Titik lokasi reklame ditetapkan oleh Walikota berdasarkan nilai strategis masing-
masing titik lokasi reklame dan dapat meminta masukan dari Asosiasi Periklanan sebagai
bahan pertimbangan.
(4) Bilamana ada kebijakan Kepentingan Pemerintah, maka Izin Titik Reklame yang telah
dikeluarkan dicabut dan dilakukan pembongkaran.

Pasal 5
(1) Pengelolaan Titik lokasi reklame dilakukan oleh Badan Hukum atau perseorangan pada
ruang publik dengan sistem penawaran terbuka yang di umumkan pada media massa.
(2) Pelaksanaan lebih lanjut mengenai Tata Cara dan Sistem Penawaran terbuka
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Walikota.
(3) Pengelolan titik lokasi reklame sabagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini yang
menggunakan lahan milik Negara/Pemerintah dikenakan biaya sewa yang besarnya akan
diataur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota berdasarkan NJOP.

Pasal 6
(1) Pemberian hak pengelolaan titik lokasi reklame kepada badan hukum atau perseorangan
dikenakan konsesi.
(2) Nilai konsesi ditentukan berdasarkan harga penawaran tertinggi.
(3) Dasar pengenaan konsesi adalah harga pasar nilai strategis titik lokasi reklame.
(4) Harga pasar nilai strategis lokasi sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Walikota.
(5) Perhitungan nilai konsesi serendah-rendahnya adalah harga pasar titik lokasi reklame per
m² (meter persegi) x luas bangunan reklame.

Pasal 7
Hak pengelolaan titik lokasi reklame yang diberikan kepada badan hukum atau perseorangan
dilakukan dengan perjanjian antara Pemerintah Daerah dengan pengelola.

Pasal 8
Kawasan bebas reklame pada lahan Pemerintah Kota Banjarmasin yaitu :
(1) Kawasan sepanjang Jalan Lambung Mangkurat (kecuali Neon Box pada median
jalan);
(2) Kawasan sepanjang Jalan Jend.Sudirman (kecuali Neon Box pada median jalan).

BAB IV
LARANGAN

Pasal 9

(1) Dilarang menyelenggarakan reklame :


a. Pada persil-persil kantor milik instansi Pemerintah Daerah atau Pemerintah
Kota;
b. Pada tempat / sasaran pendidikan dan tempat ibadah;
c. Pada persil (tanah atau bangunan) yang tidak dikuasai oleh penyelenggara
reklame tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang menguasai atau memiliki persil
(tanah atau bangunan) yang bersangkutan;
d. Ditaman Kota, Hutan Kota dan Taman Sekitar Monumen;
(2) Dilarang menempatkan atau memasang reklame Billboard :
a. Diatas saluran sungai, tebing sungai/tanggul sungai;
b. Di lapangan Olahraga Terbuka;
c. Di persil atau halaman atau gudang atau bangunan milik Instansi Pemerintah atau
Pemerintah Daerah;
d. Jenis tiang yang sebagian atas seluruh papan reklamenya berada diatas jalan;
e. Lapangan sebagaimana dimaksud diatas, tidak berlaku bagi reklame jenis Bando jalan
dengan ketentuan tinggi minimum 6 m (enam meter) diukur secara vertikal;
f. Jika kaki konstruksi reklame masuk kedalam badan sungai atau saluran;
g. Untuk reklame papan yang disinari cahaya atau sinar lampu tidak boleh mengarah
dan menyilaukan pandangan pemakai jalan.
(3) Dilarang menempatkan atau memasang Reklame, Spanduk, Baliho, Banner, Umbul-
umbul :
a. Pada tiang listrik, telepon, penerangan jalan umum dan pohon, pagar, tanaman serta
pagar pembatas jalan;
b. Pada tiang-tiang Traffic Light;
c. Melintang jalan;
d. Jalur hijau (kecuali di pasang pada Panggung Reklame).
(4) Dilarang menempatkan atau memasang reklame selebaran pada tembok-tembok, pagar,
pohon, tiang listrik, tiang telepon, dan sejenisnya.
(5) Dilarang memasang reklame Balon apabila penyelenggaraannya dilakukan pada tempat
yang titik lokasinya pada Daerah milik jalan (Damija).

Pasal 10
Pelaksanaan Peraturan Daerah ini lakukan oleh Instansi Teknis atau pejabat yang ditunjuk oleh
Walikota.

BAB V
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11
(1) Pengendalian dan pengawasan terhadap tertib pelaksanaan pengelolaan titik
lokasi reklame dilakukan instansi teknis atau pejabat yang ditunjuk oleh Walikota.
(2) Penertiban dilakukan oleh Instansi terkait dan Satuan Polisi Pamong Praja.

BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 12
(1) Dalam pelaksanaan tertib pengelolaan titik lokasi reklame disediakan biaya operasional
yang dibebankan pada APBD.
(2) Biaya Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dimaksudkan dalam
kegiatan SKPD yang diajukan melalui Rencana Kerja Anggaran (RKA).

BAB VII
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 13
(1) Badan Usaha atau Perseorangan yang tidak melaksanakan kewajibannya dan atau
melanggar ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dikenakan sanksi berupa sanksi
administrasi atau denda atau ganti rugi.
(2) Badan Usaha atau Perseorangan yang tidak melaksanakan kewajibannya dikenakan
sanksi ganti rugi dan pembatalan hak pengelolaan titik lokasi reklame.
(3) Badan Usaha atau Perseorangan yang tidak melaksanakan kewajibannya dikenakan
sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilakukan pembongkaran dan biaya
pembongkaran dibebankan kepada Badan Usaha atau Perseorangan yang melakukan
pelanggaran.

BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 14
(1) Pelanggaran kewajiban yang telah dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud pada Pasal
13 dikenakan tambahan sanksi Pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan atau denda
sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000,00 (Limapuluh juta rupiah).
(2) Selain ketentuan Pidana atau denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikenakan biaya paksa penegakan hukum sebagian atau seluruhnya.
(3) Pelaksanaan pengenaan biaya paksa sebagaimana dimaksud ayat (2) ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.

BAB IX
PERALIHAN
Pasal 15
(1) Pengelolaan Titik Reklame yang sudah mendapatkan izin, maka
menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini.
(2) Penyesuaian dimaksud ayat (1) paling lama Januari Tahun 2011 (dua
ribu sebelas) dihitung berdasarkan sejak Peraturan Daerah ini ditetapkan.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka peraturan yang berkenaan dengan pengelolaan
titik reklame sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini tetap berlaku sampai
berakhirnya izin pemasangan reklame.

Pasal 17
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya
ditetapkan lebih lanjut oleh Walikota.

Pasal 18
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Banjarmasin.

Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 16 April 2009

WALIKOTA BANJARMASIN,

ttd

H. A. YUDHI WAHYUNI

Diundangkan di Banjarmasin
pada tanggal 22 April 2009

SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJARMASIN,

ttd

H. DIDIT WAHYUNIE

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 4


LAPORAN PANITIA KHUSUS DPRD KOTA BANJARMASIN
MEMBAHAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
PENGELOLAAN TITIK LOKASI REKLAME

I. PENDAHULUAN
A. RAPAT DIADAKAN PADA :

1. Tanggal : 23, 28 – 10, 4 – 11 – 2008, 7, 21 – 1, 13, 14 – 4 -


2009
2. Waktu : Jam 10.00 Wita s.d. selesai dan Jam 20.00 wita s.d.
selesai.
3. Tempat : Ruang Rapat Mini DPRD Kota Banjarmasin
4. Acara : Pembahasan Raperda Kota Banjarmasin tentang
PENGELOLAAN TITIK LOKASI REKLAME

5. Peserta Rapat : Dari DPRD Kota Banjarmasin

1. H. TAUFIK HIDAYAT, SH. Koordinator


2. SUGIAN NOOR, SE Ketua
3. Hj. UMI KALSUM,SE Wakil Ketua
4. M. ISNAINI, SE Sekretaris
5. Drs. BULHADIANSYAH Anggota
6. H. M. YUSRI, S.Sos Anggota
7. M. HAPIP Anggota
8. SYAIFUDDIN NOOR, S. Sos Anggota
9. H. BAMBANG HERMANTO Anggota
10. M. KOMARI, SE Anggota
11. SUPRAYOGI Anggota
12. EDY YUSUF Anggota
13. H. IWAN RUSMALI, SH Anggota
14. TADJUDDINNUR Anggota
15. FIKRI MAHYUDI Anggota

Dari Pemerintah :

1. Kepala Dinas Tata Kota Dan Perumahan


2. Kepala Bagian Hukum beserta staf
Dari Sekretariat DPRD

- Dibantu oleh Staf Sekretariat DPRD Kota Banjarmasin

III. DASAR MATERI BAHASAN

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan


Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II Di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 ) ;

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 685) sebagaimana telah diubah
dengan Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4048);

3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang, Perbendaharaan Negara


( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 , Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang –
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

7. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007tentang, Penataan Ruang ( Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan


Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3952) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2006Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) ;

11. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Daaerah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2000
Nomor 2 ) ;
IV. MEMPERHATIKAN

1. Keputusan DPRD Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2008 Tentang


Perubahan Tata Tertib DPRD Kota Banjarmasin.
2. Keputusan Pimpinan DPRD Kota Banjarmasin Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Panitia Khusus Membahas Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Pengelolaan Titik Reklame.

IV. MATERI PEMBAHASAN TERHADAP RAPERDA :

1. BAB I
Pasal 1 nomor urut :

5. Setelah kalimat didengar dari tempat oleh umum ditambah kecuali yang
dilakukan oleh Pemerintah.

2. BAB II
Tambahan
Pasal 3

(1) Penetapan lokasi bangunan reklame harus memperhatikan


nilai estetika, keserasian bangunan, lingkungan dan keselamatan sesuai dengan
Rencana Detail Tata Ruang Kota;
(2) Penempatan lokasi bangunan reklame sebagaimana dimaksud
ayat (1) dapat dilaksanakan pada :
a. Prasarana dan sarana kota;
c. Diluar prasarana dan sarana kota meliputi tanah dan bangunan milik
Pemerintah, swasta maupun milik pribadi;

3. BAB III
Pasal 4

(3) Dari kalimat “ masing-masing titik lokasi reklame”


ditambah “ dan dapat meminta masukan Asosiasi Periklanan sebagai
bahan pertimbangan”.

Tambahan ayat (4) adalah


(4) Bilamana ada kebijakan Kepentingan Pemerintah, maka Izin
Titik Reklame yang telah dikeluarkan dicabut dan dilakukan pembongkaran.
Dengan alasan
Untuk memudahkan Emplementasi Dilapangan

Pasal 5

(1) Setelah kalimat “ perseorangan” ditambah “ pada ruang public dengan


sistem penawaran terbuka yang di umumkan pada media massa”.

(3) Setelah kaliamat “ Peraturan Walikota “ ditambah berdasarkan NJOP.

Pasal 6 dan Pasal 7 digabung adalah


Pasal 6

(1) Pemberian hak pengelolaan titik lokasi reklame kepada badan hukum atau
perseorangan rangan dikenakan konsesi;
(2) Nilai konsesi ditentukan berdasarkan harga penawaran tertinggi;
(3) Dasar pengenaan konsesi adalah harga pasar nilai strategis titik lokasi reklame;
(4) Harga pasar nilai strategis lokasi sebagaiman dimaksud ayat (1) diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Walikota;
(5) Perhitungan nilai konsesi serendah-rendahnya adalah harga pasar titik lokasi
reklame per m² x luas bangunan reklame.

Tambahan
Pasal 8
Kawasan bebas reklame pada lahan Pemerintah Kota Banjarmasin yaitu :
(2) Kawasan sepanjang Jalan Lambung Mangkurat (kecuali
Neon Box pada median jalan);
(3) Kawasan sepanjang Jalan Jend.Sudirman (kecuali Neon Box
pada median jalan).

4. BAB IV

Pelaksanaan diubah menjadi LARANGAN


Tambahan
Pasal 9

(1) Dilarang menyelenggarakan reklame :


a. Pada persil-persil kantor milik instansi
Pemerintah Daerah atau Pemerintah Kota;
b. Pada tempat / sasaran pendidikan dan tempat
ibadah;
c. Pada persil (tanah atau bangunan) yang tidak
dikuasai oleh penyelenggara reklame tanpa persetujuan tertulis dari
pihak yang menguasai atau memiliki persil ( tanah atau bangunan) yang
bersangkutan:
d. Ditaman Kota, Hutan Kota dan Taman Sekitar
Monumen ;

(2) Dilarang menenpatkan atau memasang reklame Billboard :


a. Diatas saluran sungai, tebing sungai / tanggul sungai ;
b. Di lapangan Olahraga Terbuka ;
c. Di persil atau halaman atau gudang atau bangunan milik Instansi
Pmerintah atau Pemerintah Daerah.
d. Jenis tiang yang sebagian atas seluruh papan reklamenya berada diatas
jalan;
e. Lapangan sebagaimana dimaksud diatas, tidak berlaku bagi reklame
jenis Bando jalan dengan ketentuan tinggi minimum 6 meter diukur
secara vertical;
f. Jika kaki konstruksi reklame masuk kedalam badan sungai atau saluran;
g. Untuk reklame papan yang disinari cahaya atau sinar lampu tidak boleh
mengarah dan menyilaukan pandangan pemakai jalan.

(3) Dilarang menempatkan atau memasang Reklame, Spanduk, Baliho, Banner,


Umbul-umbul :
a. Pada tiang listrik, telepon, penerangan jalan umum dan pohon, pagar,
tanaman serta pagar pembatas jalan;
b. Pada tiang-tiang Traffic Light;
c.Melintang jalan;
d. Jalur hijau (kecuali di pasang pada Pangung Reklame).

(4) Dilarang menempatkan atau memasang reklame selebaran pada tembok-tembok,


pagar, pohon, tiang listrik, tiang telepon, dan sejenisnya.

(5) Dilarang memasang reklame Balon apabila penyelenggaraannya dilakukan pada


tempat yang titik lokasinya pada Daerah milik jalan (Damija).
5. BAB V
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

Diubah Menjadi
Pasal 11

(1) Pengendalian dan pengawasan terhadap tertib pelaksanaan pengelolaan titik


lokasi reklame dilakukan instansi teknis atau pejabata yang ditujuk oleh
Walikota;
(2) Penertiban dilakukan oleh Instansi terkait dan Satuan Polisi Pamong Praja.

6. BAB IX
PERALIHAN

PASAL 15

(1) Pengelolahan Titik Reklame yang sudah mendapatkan izin, makamenyesuaikan


dengan Peraturan Daerah ini;
(2) Penyesuaian dimaksud ayat (1) paling lama Januari 2011 dihitung berdasarkan
Peraturan Daerah ini ditetapkan

Dengan alasan :
Agar keseragaman dan melaksanakan pelelangan pada satu kawasan

V. SARAN DAN HARAPAN

Dari keseluruhan rumusan Hasil Rapat Panitia Khusus, selanjutnya kami serahklan
kepada Pimpinan Dewan untuk dapat diterima dan ditetapkan menjadi Keputusan Dewan.
Demikian laporan yang disampaikan, khilaf dan kurangnya dalam Laporan ini kami
Panitia Khusus mohon maaf kepada peserta rapat Paripurna dan atas perhatian hadirin sekalian
kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 17 April 2008

PANITIA KHUSUS

Ketua

SUGIAN NOOR, SE

Anda mungkin juga menyukai