Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN


“KONSEP KEPERAWATAN TRANSKULTURAL”

Dosen :
Sukma Ayu C.K ., S.kep.,Ns.,M.kep.Sp.,J

Oleh :
Dr. Av

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
Th 2018/2019
KONSEP KEPERAWATAN TRANSKULTURA
suatu area atau wilayah keilmuwan budaya pada proses keperawatan ( setiap individu
mempunyai buadaya sendiri, persamaan dan perbedaan )
CARING
Caring merupakan inti dalam sebuah profesi keperawatan
Caring harus memiliki empati alturism dan peduli yaitu harus mempunyai kompetensi dan
tanggung jawab dalam sebuah profesi
dirawat sejak lahir lalu mengalami perkembangan pertumbuhan dan masa pertahanan sampai
dikala meninggal proses tersebut dipegang oleh seorang perawat.
A. Konsep caring
1. Buadaya
2. Nilai buadaya
3. Perbedaan budaya
4. Etnosentris
5. Care
6. Caring
7. Cultural; care
B. Sifat caring 5C :
1. Compassion ( rasa kasihan )
2. Competence (kemampuan )
3. Confidience ( kepercayaan )
4. Conscience ( hati nurani )
5. Commitment (tanggung jawab )
PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Manusia ( mempertahankan buadaya)
2. Sehat sakit
3. Lungkungan ( klien dan budaya saling berinteraksi)
a) Fisik meruapakan dari suhu dll
b) Sosial ( dari perkerjaannya seperti apa )
c) Sombilik ( kepercayaan )
4. Keperawatan
TEORI
A. TEORI ANTROPOLOGI
Sangat penting memperhatikan buadaya dan nilai dalam penerapan sauhana
keperawatan klien. Bila hal tersebuat dilalikan akan menyebabkan cultur shock.
Culture shock :
1. Rasa tidak nyaman
2. Disorientasi
3. Menurunkan kualitas yankes
B. TEORI SUNRISE MODEL
Mengkaji faktor faktor dimensi buadaya yang dimiliki pasien.
Faktor :
1. Agama dan falsafah hidup
2. Sosial
3. Nilai budaya
4. Ekonomi
5. Pendidikan
6. Teknologi ( perkembangannya bagaimna)
7. Polical dan legal faktor
Komponen
1. Sosial politik
2. Nilai budaya
3. Ekonomi
4. Edukasi
3 PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Culture care preservation / maintanance
Buadaya menunjang bagus untuk mendukung kesehatan.
2. culture care accomodation / kegiatan
mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup pasien
3. culture care repattering / restruction
mempertahankan dan memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup klien ke arah
lebih baik.
STRATEGI DALAM MEMPERTAHANKAN BUDAYA :
1. pwrlindungan / mempertahankan buadaya
2. mengakomodasi /negosiasi buadaya
3. mengganti / mengubah budaya klien.
BUDAYA HUBUNGAN ANTAR MASYARAKAT RUMAH SAKIT DAN
KEBUDAYAAN MASYARAKAT
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
(Koentjaraningrat).
A. KEBUTUHAN MANUSIA
1. Kebuthan utama (primer)
muncul disebabkan aspek biologis/organisme tubuh manusia
2. Kebutuhan sosial (sekunder)
akibat dari usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan primer dan melibatkan
orang lain
3. Kebutuhan integratif
muncul dari hakekat manusia sebagai mahluk pemikir dan bermoral
B. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem kemasyarakatan
4. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup
5. Sistem pencaharian dan kebutuhan hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian
C. Sifat kebudayaan
1. Tidak diwariskan secara genetika (melalui proses belajar)
2. Diperoleh melalui pendidikan, baik secara formal maupun tidak formal
3. Milik masyarakat, bukan milik individu
4. Bersifat tradisional
D. HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT
Cultural relativism didesain untuk mengeksplorasi variasi kultur secara bebas yang
mungkin diperoleh dari prejudices (prasangka) peneliti. Menjelaskan apa sebabnya
suatu perbuatan tertentu dipandang pantas dalam kebudayaan yang satu; tetapi
sebaliknya merupakan perbuatan yang seratus persen amoral dalam kebudayaan yang
lain.
E. STEREOTYPE KEBUDAYAAN
Stereotype merupakan imaginasi mentalitas yang kaku;
yaitu dalam wujud memberikan penilaian negatif yang ditujukan kepada out-group,
sebaliknya kepada sesama in-group memberikan penilaian yang positif.
F. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KEBUDAYAAN.
1. Jumlah dan komposisi penduduk
2. Perubahan lingkungan :
bencana alam dan perubahan kuantitas dan kwalitas sumber daya/energi dalan
lingkungan
3. Penemuan baru dalam teknologi dan ekonomi (inovasi)
4. Adanya invasi/penyerangan/penjajahan
5. Kontak hubungan dengan masyarakat lain (defusi).
G. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI SIKAP MENERIMA PERUBAHAN
1. Kebutuhan
2. Keuntungan langsung yg dpt dinikmati
3. Senang thd sesuatu hal yg baru (novelty)
4. Sifat inovatif yg selalu ingin berkreasi.
H. TAHAP – TAHAP KEBUDAYAAN
1. Tahap mistis: tahap dimana manusia merasakan dirinya terkepung oleh
kekuatan-kekuatan gaib yang ada di sekitarnya.
2. Tahap ontologis: suatu tahap dimana sikap manusia sudah tidak lagi hidup
dalam kepungan kekuasaan mistis, melainkan ingin meneliti segala hal ikhwal.
3. Tahap fungsional: sikap manusia yang sudah ber-usaha untuk mengadakan
relasi-relasi baru dengan alam sekitarnya secara fungsional.
I. PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN
1. Tahap inovasi : para inovator membuat ciptaan-ciptaan baru dan kemudian
mengkomunikasikannya pada para warga masyarakat.
2. Tahap pengintegrasian inovasi : mengintegrasikan keadaan yang baru melalui
sebuah koreksi dengan caramemodifikasi pola 2 tradisional, atau pola 2 yang
baru diterima atau ke dua 2 nya.
3. Tahap terminal : keadaan yang menyenangkan karena keseluruhan perubahan
dapat diterima oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. merasa
tenang aman sejahtera, yakin pada diri sendiri, mempunyai harga diri.
HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT, RUMAH SAKIT DAN
KEBUDAYAAN
A. UNSUR-UNSUR UNIVERSAL KEBUDAYAAN
1. Sistem religi
2. Sistem & organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Mata pencaharian
7. Teknologi & peralatan
B. WUJUD KEBUDAYAAN.
1. Tata kelakuan
2. Kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Benda hasil karya manusia
C. KONSEP MEMPELAJARI KEBUDAYAAN.
1. Menghindari sikap ethnocentrism, yaitu sikap yg memberi penilaian ttt kpd
suatu kebudayaan
2. Masyarakat yg hidup dlm kebudayaannya sendiri biasanya tdk menyadari
memilki kebudayaan kecuali jika mereka masuk masy lain
3. Variabilitas dlm perubahan kebudayaan (yg satu lebih sukar berubah drpd yg
lain)
4. Unsur kebudayaan saling kait mengkait
D. FAKTOR SOSIAL YANG BERPENGARUH DALAM HAL PERILAKU
KESEHATAN
1. Self concept
2. Image kelompok
3. Identifikasi individu kpd kelompok sosialnya
E. PERUBAHAN BUDAYA PELAYANAN KESEHATAN/KEPERAWATAN DI RS
Fokus pasien :
1. Pelayanan keperawatan
2. Pelayanan medis
3. Pelayanan adm loket dll
4. Profesi lain atau tenaga kesehatan lainnya.
Jika pelayanan administrasi nya pasiennya akan puas jika pasien puas akan
mempengaruhi kesembuhan klien dan jika klien sembuh akan merambat ke orang lain
karena orang lain itu diberi informasi oleh pasien bahwa rumah sakit itu
pelayanannya baik dll maka jika seperti itu akan meningkatkan mutu pelayanan
keehatan dan akan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai