“Menerapkan Zero Waste Living dan Bijak Mengelola Sampah Untuk Mengurangi
Pencemaran Lingkungan”
Slide 2
Nama Kelompok
1. Briant R 1311900257
Slide 3
“Zero Waste ?”
Lahirlah Zero waste : merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari
produksi sampah berakhirnya suatu produksi dengan menerapkan sistem teknologi
pengolahan sampah perkotaan skala kawasan, sehingga dapat mengurangi volume sampah
sebanyak mungkin serta menciptakan industri kecil dari sampah.
Slide 4
- Pada Tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan seluruh dunia,
sekitar 4,8 – 12,7 juta ton terbuang dan mencemari laut.
- Diperkirakan 6.4 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya di seluruh dunia, dan
80% merupakan plastik
- Di Indonesia, terdapat 2,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelolah dengan baik
dan sekitar 0,48 – 1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari
lautan.
Saat ini, manusia masih belum memiliki sistem pengelolahan sampak yang baik.
Pengelolaan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar.
Salah satu upaya untuk menyelamatkan bumi dan ekosistem serta menanggulangi
bencana yang disebabakan oleh over-sampah di bumi adalah dengan menerapkan gaya
hidup “Zero Waste” atau gaya hidup bebas sampah.
Slide 5
Lanjutan
Zero waste Living merupakan filosofi dari gaya hidup yang diterapkan untuk melestarikan
bumi dengan lebih bijak menggunakan produk sekali pakai, tidak konsumtif, memiliki rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan guna mengurangi jumlah dan dampak buruk sampah.
Konsep gaya hidup zero waste memiliki tahapan yang dikenal dengan istilah 5R, yaitu
1. Refuse (menolak),
2. Reduce (mengurangi),
3. Reuse (menggunakan kembali),
4. Recycle (mendaur ulang), dan
5. Rot (membusukkan sampah).
Dan yang penting adalah Rethink (memikirkan kembali) artinya berpikir lagi sebelum kita
membeli/mengonsumsi suatu produk. Apakah produk yang ingin kita beli benar-benar kita
butuhkan atau tidak. Jika produk tersebut yang sebenarnya tidak kita butuhkan namun tetap
kita beli maka akan berpotensi untuk menjadi sampah, sebaiknya langkah yang diambil
adalah dengan tidak membelinya demi menjaga lingkungan kita untuk mengurangi kuantitas
sampah di muka bumi ini.
Slide 6
Dasar Hukum
- Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. “Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di pergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat.”
- Dalam Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
- Pasal 1 angka 1 UUPPLH. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
- Pasal 1 angka 9 UUPPLH. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang
terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk
kesatuan ekosistem.
- Pasal 1 angka 5 UUPPLH. Ekoistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup
Slide 7
Menyelamatkan lingkungan hanya dengan membersihkan pantai yang kotor tidak akan
pernah menyelesaikan masalah sampah sampai ke akar-akarnya. Perlu adanya tindakan
preventif khususnya di kalangan masyarakat sebagai konsumen untuk mengurangi sampah
secara signifikan.
Selain itu, kesadaran konsumen untuk mulai meninggalkan produk seperti sedotan dan
kantong plastik sekali pakai dapat memberikan tekanan kepada pemerintah khususnya di
tingkat daerah. , untuk mengeluarkan kebijakan yang melarang jenis produk plastik tertentu
yang merupakan pencemar lingkungan utama.
Slide 8
1. Membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja, sehingga tidak perlu kantong
plastik lagi
2. Mengganti bubble wrap plastic dengan bamboo wrap yang lebih ramah
lingkungan saat hendak mengirimkan paket
3. Membawa botol minum (tumbler) sendiri saat hendak berolahraga maupun
berpergian
4. Mendaur ulang sisa-sisa sampah yang dapat diolah menjadi barang jadi
5. Menggunakan keranjang takakura sebagai alternatif pembuatan kompos organik
dari sisa sampah makanan rumah tangga
Slide 9
Slide 10
Lanjutan
c. kemampuan planning
Dengan hidup lebih berkesadaran dalam mengkonsumsi, kita jadi lebih prepare dalam
menghadapi hari. Tanpa kita sadari sebelum kita pergi keluar rumah, kita sudah menyiapkan
hal-hal yang di hari itu akan terjadi, seperti berbelanja, membeli makanan take away (dengan
membawa tempat sendiri), dan lain-lain.
d. Finansial
Dengan gaya hidup zero waste, hidup jadi lebih berkesadaran dan bijak dalam membuat
keputusan konsumsi. hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi finansial. Banyak
pertanyaan-pertanyaan yang harus dipertimbangkan sebelum kita membeli atau
mengkonsumsi sesuatu. Impulsive buying dan tergoda dengan diskon akan lebih mudah
dihindari.
Slide 11
TERIMAKASIH
"Harta tidak akan berguna jika alam bahkan tidak ada. Lestarikan alam
untuk generasi masa mendatang”