Anda di halaman 1dari 5

Slide 1

TUGAS KELOMPOK (1)

“Menerapkan Zero Waste Living dan Bijak Mengelola Sampah Untuk Mengurangi
Pencemaran Lingkungan”

Pendidikan Patriotisme (BB)

Dosen : IR. Rini Rahayu Sihmawati MP.MM

Slide 2

Nama Kelompok

1. Briant R 1311900257

2. Dendy Laksana 1311900250

3. M. Naufal Yannassandi 1311900255

4. Nur Bintang A.L 1311900288

5. Miftakhul Sodikhin 1311900287

6. Patricia Karlina D 1311900298

7. Michael Steven Ernanda 1311900252

8. Gilang Putra Moertanto 1311900275

Slide 3

“Zero Waste ?”

- Krisis lingkungan dan bencana ekologis


- Meningkatnya jumlah sampah oleh tingkat populasi dan standar gaya hidup
- Definisi sampah yang negatif (Sampah adalah barang atau benda yang telah habis
nilai manfaatnya)
- Tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam pengelolaan sampah yang
baik

Lahirlah Zero waste : merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari
produksi sampah berakhirnya suatu produksi dengan menerapkan sistem teknologi
pengolahan sampah perkotaan skala kawasan, sehingga dapat mengurangi volume sampah
sebanyak mungkin serta menciptakan industri kecil dari sampah.
Slide 4

“Problematika Umum Zero Waste Living & Pengelolaan Sampah”

- Pada Tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan seluruh dunia, 
sekitar 4,8 – 12,7 juta ton terbuang dan mencemari laut.
- Diperkirakan 6.4 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya di seluruh dunia, dan
80% merupakan plastik
- Di Indonesia, terdapat 2,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelolah  dengan baik
dan sekitar  0,48 – 1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari
lautan.

Saat ini, manusia masih belum memiliki sistem pengelolahan sampak yang baik.
Pengelolaan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar.

- Pengelolahan sampah dengan Penumpukan sampah (menciptakan gunung sampah )


yang mengakibatkan pencemaran tanah yang akan berdampak ke saluran air
- Pembakaran sampah mengakibatkan pencemaran udara.
- Pembuangan sampah ke sungai mengakibatkan pencemaran air dan banjir.

Salah satu upaya untuk menyelamatkan bumi dan ekosistem serta menanggulangi
bencana yang disebabakan oleh over-sampah di bumi adalah dengan menerapkan gaya
hidup “Zero Waste” atau gaya hidup bebas sampah.

Slide 5

Lanjutan

Zero waste Living merupakan filosofi dari gaya hidup yang diterapkan untuk melestarikan
bumi dengan lebih bijak menggunakan produk sekali pakai, tidak konsumtif, memiliki rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan guna mengurangi jumlah dan dampak buruk sampah.

Konsep gaya hidup zero waste memiliki tahapan yang dikenal dengan istilah 5R, yaitu

1. Refuse (menolak),
2. Reduce (mengurangi),
3. Reuse (menggunakan kembali),
4. Recycle (mendaur ulang), dan
5. Rot (membusukkan sampah).

Dan yang penting adalah Rethink (memikirkan kembali) artinya berpikir lagi sebelum kita
membeli/mengonsumsi suatu produk. Apakah produk yang ingin kita beli benar-benar kita
butuhkan atau tidak. Jika produk tersebut yang sebenarnya tidak kita butuhkan namun tetap
kita beli maka akan berpotensi untuk menjadi sampah, sebaiknya langkah yang diambil
adalah dengan tidak membelinya demi menjaga lingkungan kita untuk mengurangi kuantitas
sampah di muka bumi ini.
Slide 6

Dasar Hukum

UUD NRI 1945

- Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. “Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di pergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat.”
- Dalam Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”

UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup.

- Pasal 1 angka 1 UUPPLH. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
- Pasal 1 angka 9 UUPPLH. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang
terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk
kesatuan ekosistem.
- Pasal 1 angka 5 UUPPLH. Ekoistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup

Slide 7

“Zero Waste Living Dalam Kehiduapan Masyrakat”


Pola hidup zero waste dengan praktik keseharian menghindari kemasan plastik sekali pakai,
memilah sampah, dan memanfaatkan sampah organik menjadi kompos bukanlah hal yang
mudah untuk diterapkan. Namun, melalui pembiasaan dalam perilaku sehari-hari, penerapan
pola hidup zero waste akan mudah dilakukan dan dilaksanakan.

'mencegah lebih baik daripada mengobati'

Menyelamatkan lingkungan hanya dengan membersihkan pantai yang kotor tidak akan
pernah menyelesaikan masalah sampah sampai ke akar-akarnya. Perlu adanya tindakan
preventif khususnya di kalangan masyarakat sebagai konsumen untuk mengurangi sampah
secara signifikan.
Selain itu, kesadaran konsumen untuk mulai meninggalkan produk seperti sedotan dan
kantong plastik sekali pakai dapat memberikan tekanan kepada pemerintah khususnya di
tingkat daerah. , untuk mengeluarkan kebijakan yang melarang jenis produk plastik tertentu
yang merupakan pencemar lingkungan utama.
Slide 8

Secara singkat dapat kami paparkan beberapa cara solutif dalam


mengimplementasikan zero waste living yang di adaptasi dari pola pengolahan 5R,
diantaranya:

1. Membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja, sehingga tidak perlu kantong
plastik lagi
2. Mengganti bubble wrap plastic dengan bamboo wrap yang lebih ramah
lingkungan saat hendak mengirimkan paket
3. Membawa botol minum (tumbler) sendiri saat hendak berolahraga maupun
berpergian
4. Mendaur ulang sisa-sisa sampah yang dapat diolah menjadi barang jadi
5. Menggunakan keranjang takakura sebagai alternatif pembuatan kompos organik
dari sisa sampah makanan rumah tangga

Slide 9

“Manfaat Zero Waste Living “


a. Lingkungan
Salah satu tujuan utama dari praktik nol sampah adalah penyelamatan bumi dan bencana
ekologis terutama dapat menghindarkan sampah plastik dari lautan dan TPA. Mengapa
demikian? Karena sampah yang tidak diolah dengan baik akan sangat membahayakan bagi
lingkungan dari gas-gas metana yang dihasilkannya.
b. Kesehatan
Saat kita mencoba untuk hidup minim sampah, maka pilihan makanan adalah sebisa mungkin
yang tidak berkemasan. Sebagian makanan berkemasan yang kita biasa temukan di
supermarket adalah makanan instant atau yang mengandung pengawet dan bahan-bahan
kimia. Pilihan masak pun akan jatuh ke makanan yang tidak berkemasan dimana biasanya
pasti fresh/ segar seperti sayuran, buah, daging segar dan lain-lain. Selain itu jadi lebih
banyak minum air putih karena menjauhi minuman-minuman berkemasan.

Slide 10

Lanjutan

c. kemampuan planning
Dengan hidup lebih berkesadaran dalam mengkonsumsi, kita jadi lebih prepare dalam
menghadapi hari. Tanpa kita sadari sebelum kita pergi keluar rumah, kita sudah menyiapkan
hal-hal yang di hari itu akan terjadi, seperti berbelanja, membeli makanan take away (dengan
membawa tempat sendiri), dan lain-lain.

d. Finansial

Dengan gaya hidup zero waste, hidup jadi lebih berkesadaran dan bijak dalam membuat
keputusan konsumsi. hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi finansial. Banyak
pertanyaan-pertanyaan yang harus dipertimbangkan sebelum kita membeli atau
mengkonsumsi sesuatu. Impulsive buying dan tergoda dengan diskon akan lebih mudah
dihindari.

Slide 11

TERIMAKASIH

"Harta tidak akan berguna jika alam bahkan tidak ada. Lestarikan alam
untuk generasi masa mendatang”

Anda mungkin juga menyukai