Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PRESENTASI KELOMPOK 11

POLITIK DALAM ISLAM


Rabu / 27 April 2022

SESI TANYA JAWAB :

1. Firhana Sofria (21029014) Perwakilan kelompok 1


Pertanyaan : Izin bertanya, Jelaskan bagaimana kita dapat menyalurkan aspirasi sesuai dengan
politik islam??
Jawaban : Menyampaikan aspirasi adalah bentuk nahi mungkar/ mencegah hal-hal buruk di
masyarakat. Menyampaikan aspirasi diperbolehkan selama bertujuan baik dan dengan cara-cara
yang baik pula. Untuk menyampaikan aspirasi yang sesuai dengan politik Islam yaitu dengan
menggunakan sistem demokrasi. Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi adalah sistem sosial dan politik
pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan
untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara

2. Windy Maharani (21035120) Perwakilan kelompok 3


Pertanyaan : izin bertanya kelompok penyaji, bicara politik juga bicara terkait partai politik,
bagaimana panduan tentang partai politik dalam islam?
Jawaban : partai politik adalah perkumpulan orang-orang yang seidologi atau temoat/wadah
penyaringan dan pembulatan serta tempat berkumpulnya orang-orang yang se ide, cita-cita dan
kepentingan, di negara-negara demokratis seperti Indonesia, partai politik dipakai sebagai sarana
untuk menentukan figure-figur yang akan menjadi pemimpin, beberapa fungsi dari partai politik
yaitu sebagai sarana menyampaikan aspirasi, sarana belajar pendidikan politik, dan sebagai
sarama rekruitmen politik, partisipasi politik ialah salah satu bentuk dari berbagai kegiatan yang
dilakukan partai politik, hal ini mencakup semua kegiatan seperti turut serta dalam proses
pemilihan pemimpin politik baik secara langsung atau tidak langsung.

3. Aldi Setiawan (21329046), dari kelompok 4


Pertanyaan : apakah demokrasi liberal secara mendasar kompatibel dengan islam, atau hanya
sebagian saja, misalnya dari penghormatan terhadap hukum atau beberapa toleransi dan juga apa
mungkin bagi orang islam untuk mewujudkan sebuah pemerintahan yang akan kompatibel
dengan tradisi agama, budaya dan sejarah mereka sendiri sekaligus membawa kebebasan bagi
hak individual manusia atau ham bagi mereka yang diperintah
Jawaban : Islam tidak pernah bersimpati pada tendensi demokrasi. Hukum Islam berusaha
untuk mengatur setiap aspek hidup individu. Setiap individu tidak bebas berpikir atau
memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri melainkan dia harus menerima peraturan allah sebagai
tanpa salah yang ditafsirkan oleh sarjana hukum. Faktanya, kita tidak mempunyai, atau kita tidak
dapat mempunyai kode etik untuk ini seperti yang ada pada demokrasi liberal. Kita tidak dapat
dan tidak mungkin dapat memiliki semua rangkukan ukuran nilai. Muslim harus menghormati
bahwa demokrasi bukan sekedar "hukum mayoritas" yang tiraninya harus dijaga dengan "ide
sendiri untuk diterapkan kepada mereka yang tidak setuju dan yang layak meneriman ganjaran
4. Jumainil Akbar(21058085) Perwakilan kelompok 5
Pertanyaan : izin bertanya kepada kelompok penyaji, Mengapa banyak umat islam yang
menjadi politikus tetapi tidak bertanggung jawab dengan apa yang sudah islam ajarkan khusunya
di Indonesia
Jawaban : Karena para politikus sudah dimanjakan dengan kekuasaan yang dimiliki sehingga
mereka lupa dengan politik yang sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu banyak kita jumpai
para politikus yang melenceng seperti melakukan korupsi.

5. Sri Gustina Limbong (21329039), Perwakilan kelompok 7


Pertanyaan : izin bertanya kepada kelompok penyaji, Apabila partai politik islam tidak bisa
bersatu karena perbedaan aliran, maka bagaimana menetapkan politik islam yang terpilih dari
partai politik islam, padahal masyarakat juga telah terbagi dalam berbagai partai Islam yang
berbeda budaya?
Jawaban : sebab yang terjadi politik islam tidak bisa bersatu ialah perbedaan ideologi. Meski
sama-sama berideologi Islam, faktor ego sektoral masing-masing partai berbasis Islam, karena
basis pemilihnya berasal dari warna Islam yang beda-beda, maka wacana partai Islam tunggal
akan sulit terwujud. Penerapan dengan cara ta’adul yaitu berlaku adil terhadap siapapun, tidak
membeda-bedakan berdasarkan kelompok atau golongan. Sikap tawassuth yaitu sikap berada di
tengah-tengah (moderat) di antara dua kubu yang berseberangan, sikap moderat ini di Indonesia
ditunjukkan dengan tidak memaksakan kehendak mendirikan Negara Islam, akan tetapi nilai-
nilai Islam dapat terintegrasi dalam hukum positif Indonesia melalui sistem demokrasi.
Bersikap tasamuh (toleran) dan saling menghormati terhadap perbedaan pandangan, keyakinan,
adat istiadat maupun budaya baik yang dianut mayoritas maupun minoritas. Dengan ini maka
akan timbul sikap menyadari bahwa pluralitas dalam kehidupan merupakan kenyataan yang
harus diterima.

6. Zaqiya Zahwa Alifa (21035161), Perwakilan kelompok 8


Pertanyaan : izin bertanya kepada kelompok penyaji, apa yang membedakan antara politik
dalam islam dan politik yang pada umumnya,coba jelaskan menurut pendapat kelompok penyaji.
Jawaban : politik dalam islam adalah politik yang sesuai dengan ajaran islam, yang mana jika
mengingkari politik islam, berarti mengingkari adanya politisi muslim. Sedangkan politik yang
pada umumnya membahas pada kekuasaan di masyarakat serta pemerintahan dapat /bisa
diperoleh, dikelola, serta diterapkan sesuai dengan norma hukum yang berlaku.

7. Khairunisa (21329023), Perwakilan kelompok 9


Pertanyaan : izin bertanya kelompok penyaji, Bagaimanakah kedudukan wanita dalam politik
Islam?, dan Mengapa dalam Islam agama dan politik itu satu?
Jawaban : Dalam politik Islam wanita diberikan hak untuk berpolitik secara penuh, di mana
wanita boleh menempati kedudukan sebagai kepala negara walaupun terdapat perbedaan
pendapat dalam hal tersebut. Wanita juga boleh menguasai urusan hukum serta wanita juga boleh
berpartisipasi dalam memilih kepala negara atau pemimpin umat.
Dalam Islam agama dan politik itu satu karena Muhammad yang merupakan nabi terakhir
membentuk suatu negara baru dan juga merupakan pemimpin dari negara tersebut. Hukum
utama yang dipakai pada saat itu adalah ajaran Islam yang langsung bersumber dari dalam
Alquran. Maka kemudian para penerus beliau pada saat ini mengikuti contoh yang telah beliau
lakukan
8. Muhafizzah (21231134), Perwakilan kelompok 10
Pertanyaan : Izin bertanya kepada klpk 11,Apakah sistem politik di Indonesia sudah sesuai
dengan politik Islam?
Jawaban : Sistem politik di Indonesia sudah sesuai dengan politik Islam. Karena Indonesia
adalah salah satu negara yang mayoritas umat Islam dan juga terdapat pemeluk agama lainnya
maka sistem demokratis Pancasila yang dipakai di Indonesia telah sesuai dengan kehidupan
bangsa dan bernegara.Bahkan pada saat ini Indonesia sudah termasuk negara demokratis terbesar
ketiga setelah India dan Amerika serikat, hal tersebut juga berarti Indonesia adalah negara
demokrasi dengan penduduk muslim terbesar di dunia

9. Nopel (21329029), Dari kelompok 12


Pertanyaan : Indonesia merupakan negara majemuk yang menghormati hak umat beragama,
bagaimana kah pandangan islam jika suatu saat Indonesia dipimpin oleh orang yang non
muslim,jelaskan!!
Jawaban : Hukum untuk memilih pemimpin yang non muslin sudah di isyaratkan dalam
Alquran surat Al-maidah ayat 51 yang artinya:"wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu menjadikan orang Yahudi maupun Nasrani sebagai pemimpin (mu); mereka satu sama lain
saling melindungi. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka
sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh Allah tidak memberikan petunjuk
kepada orang-orang yang dzalim".Beberapa ulama juga berpendapat bahwa haram untuk
memilih seorang pemimpin yang non muslim. Namun ada pula beberapa ulama yang
memberikan kelonggaran atau moderat dengan memberikan syarat diperbolehkan apabila dalam
keadaan yang darurat.

Jadi apabila kita lihat dari Quran surat almaidah ayat 51 tadi serta dari beberapa pendapat ulama
memilih seorang pemimpin yang non muslim adalah haram akan tetapi diperbolehkan ketika
dalam keadaan yang sangat darurat.
BUKTI ZOOM PERKULIAHAN Rabu / 27 April 2022

Anda mungkin juga menyukai