Anda di halaman 1dari 2

IV.

PROSEDUR KERJA

Penyiapan Larutan

1. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N

Ditimbang sebanyak 0,4 gram NaOH dengan gelas beaker. Ditambahkan aquadest secukupnya
danbdiaduk sampai larut. Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL. Ditambahkan
aquadest sampai tanda batas 100 mL kemudian digojog hingga homogen.

2. Pembuatan Larutan HCl 0,1 N.

Dipipet sebanyak 0,2 mL HCl 37% b/b. Dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL. Ditambahkan
aquadest

3. Pembuatan Larutan Asam Oksalat 0,1 N

Ditimbang sebanyak 0,6 gram asam oksalat kemudian dimasukan ke dalam gelas beaker.
Ditambahkan aquadest secukupnya dan diaduk sampai larut. Larutan dimasukkan kedalam labu
ukur 100 mL. Ditambahkan aquadest sampai tanda batas 100 mL kemudian digojog hingga
homogen.

Pengukuran

1.Penyiapan Buret.

Buret yang sudah bersih dipasang pada statif dengan baik. Buret diisi dengan NaOH sesuai
kebutuhan.

2.Standarisasi NaOH 0,1 N.

Dipipet sebanyak 5 mL larutan asam oksalat 0,1 N dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer,

kemudian ditambahkan 3 tetes indikator phenolphtalein dilakukan titrasi dengan NaOH sampai

terbentuk warna merah muda stabil. Dicatat volume NaOH yang digunakan. Titrasi diulang
sebanyak 3 kali.
3.Titrasi Asam-Basa

Elektroda membran gelas dicuci dengan aquadest dan dikalibrasi. Dimasukkan HCl sebanyak 10 mL

pada gelas beaker. Dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 25 mL. Elektroda membran gelas dicelupkan
pada larutan HCl tersebut, dijaga agar elektroda tidak bersinggungan dengan dinding dasar gelas kimia.
Dilakukan titrasi menggunakan NaOH yang telah dibakukan dengan penambahan volume sesuai buku
petunjuk praktikum pada tabel penambahan pentiter. Diukur potensial larutan setiap penambahan
pentiter dengan melihat angka yang tertera pada pH meter. Dilakukan titrasi hingga terjadi penurunan
drastis nilai potensial.

Anda mungkin juga menyukai