Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nanang Maulana Firmansyah

NIM : 20/454798/EK/22762
Manajemen Keuangan I

SQ Chapter 1
1 – 2 Jelaskan 3 tipe keputusan bisnis yang dihadapi manajer keuangan
Jawab:
Dalam manajer keuangan terdapat 3 macam keputusas bisnis yang harus dihadapi yaitu:
a. Capital budgeting / penganggaran modal
Yaitu proses perencanaan dan managing investasi jangka panjang perusahaan. Disebut
jangka Panjang berarti lebih dari satu siklus operasi. Manajer harus menganggarkan modal
dalam jangka Panjang agar memperoleh keuntungan yang optimal. Keputusan yang harus
dipikirkan misalnya ke mana dana akan diinvestasikan, investasi mana yang seharusnya
dikurangi atau bahkan dihentikan. Kunci dari capital budgeting adalah ukuran, timing, dan
risiko arus kas masa depan
b. Capital Structure / Struktur modal
Yaitu struktur spesifik liabilitas khususnya jangka panjang dan ekuitas perusahaan untuk
membiayai kegiatan operasinya. Ada dua hal yang harus dijawab untuk menentukan
struktur modal yang baik: a) Berapa banyak pinjaman yang kita butuhkan untuk membeli
asset jangka Panjang perusahaan. b). apa sumber dana yang paling murah bagi perusahaan.
Misalnya ketika suatu perusahaan berencana untuk membeli mesin baru, mereka dapat
memilih untuk mendanainya mencari investor atau dengan memangkas sedikit gaji
karyawan atau produksi sehingga dapat membeli mesin.
c. Working Capital Management / memanajemen modal kerja
Yaitu berkaitan dengan memanjamen dana lancar berupa asset dan liabilitas jangka pendek
perusahaan. jangka pendek berarti tidak lebih dari satu siklus operasi perusahaan. Kegiatan
ini adalah pekerjaan sehari-hari seorang manajer. Misalnya menentukan liabilitas mana
yang menjadi prioritas untuk dibayarkan terlebih dahulu, atau menentukan

1 – 4 Mengapa orang yang mengambil keputusan finansial harus fokus pada arus kas incremental
ketika mengevaluasi proyek baru?
Jawab:
Incremental Cash flow berarti tambahan kas yang muncul akibat adanya suatu proyek. Incremental
cash flow ini harus menjadi fokus dalam evaluasi proyek baru karena hal tersebut lebih dapat
dilihat secara nyata untuk menilai bagaimana suatu proyek berjalan. Proyek yang baik tentu akan
menghasilkan arus kas yang positif. Percuma jika suatu proyek dinyatakan profit tetapi tidak
memiliki incremental cash flow yang baik. Dalam menentukan profit atau tidaknya sebuah proyek,
diperlukan judgment oleh akuntan. Judgment tersebut seringkali berbeda antarakuntan sehingga
yang paling nyata adalah dengan melihat incremental cash flow yang dihasilkan. Lebih jauh lagi,
sering terjadi manajemen laba yang manipulatif dan menipu sehingga menempatkan profit sebagai
acuan seorang investor dalam melakukan evaluasi dapat menjadi keputusan yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai