Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kireina Embun

NIM : 20/461186/EK/23142

Pendidikan Agama Islam

Individual Assignment

Mini Paper Isi Kajian Recovery Emotional Oleh Ustaz Hanan Attaki

Kajian ini dibuka dengan pernyataan “Ketika kita memilih jalan Allah, akan ada
pengalaman-pengalaman unik di sepanjang jalan. Kalau jalan Allah berliku, disitulah yang
membuat kita makin yakin dengan Allah” . Jalan Allah yang berliku akan melatih diri kita
untuk lebih kuat untuk survive dan menjalani tantangan hidup. Sebaliknya, apabila kita
memilih jalan lain yang terlihat ‘lempeng’ justru tidak jelas di manakah ujung jalan itu berada.

Ustaz Hanan Attaki menceritakan pengalamanya ditolak beasiswa ke Mesir, sedangkan


istrinya (waktu itu belum menjadi istrinya) diterima. Ustaz Hanan Attaki tetap yakin dan
memantapkan hati bahwa ia harus bersekolah ke Mesir dan pada akhirnya ia berangkat tanpa
menggunakan beasiswa dengan banyak perjuangan yang berliku. Lika-liku perjalanan Ustaz
Hanan Attaki membuat ia semakin yakin, kalau niat karena Allah, InsyaAllah ada jalan.

Pada kajian berjudul Recovery Emotional ini, Ustaz Hanan Attaki juga menceritakan
tentang kondisi pendikan di Mesir dimana tingkat pendidikan orang disana sangat tinggi. Untuk
dapat mengajar tingkat SD diperlukan guru dengan jenjang pendidikan S3. Selain itu, beliau
menceritakan tentang niat nya menikahi istrinya namun tidak memiliki biaya. Ia lalu meminjam
uang kepada istrinya sebanyak 500 USD dan uang tersebut digunakan untuk modal ia bekerja
sebagai tour guide di Arab pada saat musim haji.

Ustaz Hanan Attaki menjelaskan “How To Recovery Emotional” dengan membawa


surah Al-Maarij yang menjelaskan bahwa manusia itu labil, dan akan mudah recovery ketika
yakin dan berpegang teguh pada Allah. Beliau mengambil contoh kisah saudara Abu Bakar
yang menuduh Aisyah berselingkuh. Abu Bakar sangat sakit hati dan bersumpah tidak akan
memberi bantuan kepada saudaranya tersebut selama-lamanya. Namun, Abu Bakar disadarkan
dengan surah An-Nur yang berisi tentang kelebihan harta yang kita miliki harus dibagikan
kepada saudara kita. Dari situ, Abu Bakar menarik ucapanya dan berniat untuk memberi
bantuan kepada saudaranya dua kali lipat. Disini dapat kita lihat, bahwa sahabat Nabi pun juga
memiliki rasa emosional dan mempertegas bahwa ketika kita berakad dengan Allah, akan
mempercepat recovery kita karena Allah Rahiimun, Kariimun, Jawaadun. Allah itu maha baik.

Ustaz Hanan Attaki mengambil contoh lain, ketika kita marah dengan orang lain
berakadlah dengan Allah, nanti Allah maafkan kita. Semakin banyak, makin sakit, semakin
besar kita memaafkan orang lain, makin besar Allah maafkan dosa kita minimal 10 kali lipat.
“Maafin lah orang lain, kayak kita gak banyak dosa aja. Dari bab sholat aja kita udah banyak
dosa, mau dari mana lagi? Maafinlah biar Allah maafin kita.” Begitulah perkataan Ustaz Hanan
Attaki yang cukup menyadarkan saya untuk megikhlaskan dan memaafkan segala yang dirasa
kurang tepat untuk saya. Beliau juga meminta ketika kita mendapat musibah berakad kepada
Allah, kalau hilang sesuatu minta diganti yang lebih baik. Ganti yang Allah beri tidak selalu
berupa uang tunai, namun bisa juga berupa kebahagiaan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari kajian ini adalah belajar un tuk berakad dengan
Allah karena Allah tidak pernah ingkar janji. Karena Allah fast respons dan maha kuasa atas
segala seuatu. Bagi Allah materi itu tidak berharga, kalau berharga pasti semua hambanya
diberi cuma-cuma. Orang sholeh tidak semuanya kaya, namun semua orang sholeh pasti
bahagia. Allah juga tidak akan menyusahkan orang yang sedang berhijrah, semua tergantung
kemauan kita untuk meniti jalan Allah walaupun kadang tidak terlalu jelas karena hanya diberi
beberapa step kedepan agar kita semakin yakin dengan Allah dan bergantung kepadanya.

Link : https://www.youtube.com/watch?v=72m7REgd5ZA

Anda mungkin juga menyukai