Anda di halaman 1dari 4

Contoh Ceramah Singkat tentang Menuntut Ilmu

Assalamualaikum Wr. Wb

Marilah kita bersyukur atas rahmat serta kasih sayang yang telah Allah berikan kepada kita.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita selaku umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah seperti
sekarang ini.

Pada kesempatan kali ini bahasan kita adalah mengenai pentingnya menuntut ilmu. Sebab
tidak dapat dipungkiri bahwa kita tidak dapat hidup tanpa adanya ilmu.

Oleh karena itu islam mengajarkan kita untuk senantiasa menuntut ilmu. Baik itu ilmu duniawi
ataupun ukhrawi. Sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya mencari ilmu itu wajib
bagi orang islam laki-laki dan perempuan.

Dengan ilmu, kita sebagai manusia tentunya akan menjadi makhluk terbaik diantara makhluk
Allah yang lainnya. tetapi jika tidak memiliki ilmu kita tidak akan mengetahui apa-apa yang ada
di dunia ini. Allah telah menyampaikan dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya "Allah
akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat."

Sehingga marilah kita terus menuntut ilmu, sebab dengan ilmu kita akan mendapatkan
kebahagiaan dunia serta akhirat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selama hayat masih
dikandung badan, kita harus selalu menuntut ilmu tanpa kenal kata lelah sebab pentingnya ilmu
dalam kehidupan. Tanpa ilmu pula kita tidak akan bisa menjadi insan kamil.

Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


“Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena kita dalam keadaan
sehat dan dapat berjumpa di kesempatan kali ini. Shalawat serta salam mari kita ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW.

Hadirin sekalian, kali ini saya akan menjelaskan mengenai ikhlas. Ketika kita menolong orang lain
dan kita tidak mengharapkan imbalan atau balas budi, itu dapat kita artikan sebagai ikhlas.

Dalam hal agama, seperti yang tertuang dalam surat Al-Bayyinah ayat 5, ikhlas diartikan sebagai
melakukan sesuatu hanya karena Allah. Ikhlas dalam taraf kita tidak mengharap pujian atau agar
terlihat baik.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Bayyinah ayat 5, disebutkan bahwa Allah akan memberikan pahala
sebagai balasan bagi orang yang benar-benar ikhlas dalam beribadah. Hal itu berarti betul
beribadah hanya mengharap ridha Allah. Bukan karena ingin dipuji.

Rasulullah mengingatkan bahwa Allah tidak menerima amal seorang hamba kecuali jika
dilaksanakan dengan ikhlas hanya untuk mencari ridha Allah. Walaupun tenaga habis, pikiran
terkuras, tetapi jika tidak ikhlas, akan sia-sia.

Ikhlas-nya seorang hamba tidak dapat diukur dengan apa pun. Tetapi, rasa ikhlas tersebut
menyebabkan seorang hamba mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

Bagaimana jika beribadah atau melakukan kebaikan karena terpaksa?


Maka Allah tidak menghitungnya sebagai amal baik dan bukan perbuatan ikhlas.

Demikian, Saudaraku sekalian, dengan memahami konsep ikhlas ini, kita berlatih melakukan
sesuatu karena ikhlas. Sekian ceramah saya hari ini. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”


“Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, mari kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena kita dapat berjumpa
kembali di kesempatan kali ini. Shalawat serta salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad
SAW.

Hadirin yang dimuliakan Allah,


Allah menghendaki hamba-Nya untuk sabar dan berlapang dada dalam menghadapi atau
melakukan segala hal. Jika kita memahami makna dan hikmah dari kesabaran, maka senantiasa
perilaku sabar itu tidak sulit dilakukan.

Sabar secara bahasa artinya adalah menahan diri. Dengan berperilaku sabar, kita dapat
menyadari bahwa kehidupan di dunia tidaklah lepas dari ujian.

Namun, Allah berjanji bahwa siapa yang bersabar dalam menghadapi ujian itu maka Allah akan
berikan balasan berupa pahala. Dalam setiap ujian, hakikatnya Allah sedang menguji apakah
kita bisa bersabar menghadapinya.

Dengan memaknai kesabaran, marilah kita berperilaku sabar selagi kita masih berkesempatan
untuk hidup. Kita mulai dari membiasakan diri untuk sabar dalam kehidupan sehari-hari.

Cukup sekian ceramah hari ini, semoga bermanfaat.


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”
“Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan islam.
Shalawat serta salam kita limpahkan selalu kepada Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan kali
ini, saya akan berbicara tentang bersyukur atas nikmat Allah SWT.

Hadirin yang dirahmati Allah,


Ketika kita bersyukur, berarti kita berterima kasih dan menerima anugerah dan nikmat dari Allah
dengan sepenuh hati.

Berapa banyak nikmat yang sudah Allah berikan pada kita? Tentunya kita tidak bisa
menghitungnya satu-persatu. Namun, apakah nikmat Allah selalu dalam bentuk materi?

Tentu tidak. Pemikiran bahwa nikmat berupa uang atau materi lainnya adalah salah. Jangan
sampai kita menjadi orang yang kufur dan memaknai nikmat adalah dalam bentuk material saja.

Seperti kata Allah, bahwa jika kita bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmat kita.
Sedangkan jika kita tidak bersyukur atau kufur nikmat, maka sungguh adzab Allah itu sangat
pedih.

Dengan bersyukur kita bisa mengurangi rasa sombong. Allah tidak menyukai orang yang
sombong.

Syukur juga membuat kita sadar bahwa semua yang ada pada kita adalah milik Allah. Syukur
juga menyadarkan betapa beruntungnya kita.

Cobalah kita memandang ke bawah dan jangan memandang ke atas. Maka kita akan bisa
melihat betapa nikmat Allah begitu besar pada kita.

Hadirin sekalian,
Sekian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Terima kasih atas
perhatian Saudara sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”

Anda mungkin juga menyukai