Anda di halaman 1dari 1

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena kita dalam keadaan sehat dan
dapat berjumpa di kesempatan kali ini. Shalawat serta salam mari kita ucapkan kepada Nabi Muhammad
SAW.

Hadirin sekalian, kali ini saya akan menjelaskan mengenai ikhlas. Ketika kita menolong orang lain dan kita
tidak mengharapkan imbalan atau balas budi, itu dapat kita artikan sebagai ikhlas.

Dalam hal agama, seperti yang tertuang dalam surat Al-Bayyinah ayat 5, ikhlas diartikan sebagai
melakukan sesuatu hanya karena Allah. Ikhlas dalam taraf kita tidak mengharap pujian atau agar terlihat
baik.

Dalam Al’Qur’an surat Al-Bayyinah ayat 5, disebutkan bahwa Allah akan memberikan pahala sebagai
balasan bagi orang yang benar-benar ikhlas dalam beribadah. Hal itu berarti betul beribadah hanya
mengharap ridha Allah. Bukan karena ingin dipuji.

Rasulullah mengingatkan bahwa Allah tidak menerima amal seorang hamba kecuali jika dilaksanakan
dengan ikhlas hanya untuk mencari ridha Allah. Walaupun tenaga habis, pikiran terkuras, tetapi jika tidak
ikhlas, akan sia-sia.

Ikhlas-nya seorang hamba tidak dapat diukur dengan apa pun. Tetapi, rasa ikhlas tersebut menyebabkan
seorang hamba mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

Bagaimana jika beribadah atau melakukan kebaikan karena terpaksa?


Maka Allah tidak menghitungnya sebagai amal baik dan bukan perbuatan ikhlas.

Demikian, Saudaraku sekalian, dengan memahami konsep ikhlas ini, kita berlatih melakukan sesuatu
karena ikhlas. Sekian ceramah saya hari ini. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.”

Anda mungkin juga menyukai