Anda di halaman 1dari 1

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Alhamdulillahirobbil aalamiin wabihi nastainu ala umuriddunya waadin waala alihi wasohbihi ajmain. Ama
ba’du
Hadirin hadirat yang dirahmati allah.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan pidato Tentang Ikhlas. Mungkin semua
orang telah tahu apa yang namanya ikhlas, sering orang yang mengartikan ikhlas dengan melakukan sesuatu
tanpa mengharap imbalan apa-apa.
Dalam agama kita, ikhlas adalah melakukan sesuatu karena Allah Subhanahu wa ta’ala. ikhlas sendiri
mempunyai terdapat dalam praktek-praktek kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, ikhlas dalam bekerja, ikhlas
dalam beramal, ikhlas dalam mengajar, ikhlas dalam beribadah, dll.
Nah, contohnya apabila kita masukkan dalam konteks ibadah, maka ikhlas berarti melakukan ibadah
karena Allah SWT, bukan yang lain, bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin terlihat soleh, tapi benar-
benar semata-mata hanya karena Allah.
Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya: ” Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk
mengikhlaskan agama untuk-Nya.”
Ayat diatas menerangkan pada kita tentang berlaku ikhlas dalam beragama. Agama apabila tidak
dilandasi dengan ikhlas dan kejujuran akan runyam dan seolah tak berbekas. Orang sibuk memikirkan
kepentingan diri sendiri tanpa sedikitpun menempatkan agama dalam prioritas hidupnya.
Ikhlas dalam beragama menjadi sangat penting untuk pupuk dalam diri, karena dengan ikhlas, semua
urusan akan menjadi lebih terang dan mudah untuk dijalankan.
Ikhlas juga menjadi penting untuk dipraktik kan karena setiap amalan yang kita lakukan tidak sah di mata Allah
apabila tidak tanpa nya.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahih muslim, diceritakan tentang
suatu perkara yang akan terjadi nanti pada hari akhir dihadapan Allah.
nanti dihadapan Allah Ada seorang hamba ditanya oleh Allah “Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai
hamba-Ku?” Ia menjawab, “Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah, sehingga saya mati syahid.”
Allah berkata “Dusta kamu! Sebenarnya kamu berperang bukan karena-Ku, melainkan agar disebut orang yang
berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.” Kemudian Allah memerintahkan agar dia dicampakkan
dan dilempar ke neraka.
Kutipan diatas adalah contoh orang yang beribadah dengan tidak ikhlas dan mengharap selain-Nya.
Kisah ini menjadi tamparan keras bagi kita yang masih sering beribadah atau melakukan sesuatu bukan karena-
Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang Allah lindungi dari hal-hal seperti itu..amin
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Dalam beramal, ikhlas menjadi ukuran sebesar apa pahala yang kita dapat. Semakin ikhlas seseorang
dalam beramal, semakin besar juga balasan yang diterima, semakin murni karena Allah dia melakukan sesuatu,
maka semakin bernilai amalan itu di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala.
Setelah kita memahami isi dari berlaku ikhlas, maka marilah kita mulai memupuk dan melatih diri kita
untuk ikhlas dalam segala hal. Sehingga apa yang telah Rasulullah siratkan dalam hadist nya tidak terjadi pada
kita. Amiin
Mungkin sekian dari saya, semoga apa yang telah saya sampaikan bisa bermanfaat bagi kita semua,
terima kasih atas perhatiannya , mohon maaf atas segala kekurangannya.
wabillahi taufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai