Anda di halaman 1dari 3

Ikhlas

Nama : Nabil Rafif Ramadhan

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatu.

Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan


puji syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala yang telah dan
masih memberi kita banyak sekali nikmat sehingga dengan nikmat-
nikmat itu kita masih bisa melaksanakan perintahnya dengan baik.
Semoga sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang dengan perjuangan
beliau dan para sahabatnya kita bisa merasakan manisnya iman dan
indahnya islam. Dan juga kepada keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman kelak, amiin ya Rabbal a’lamiin.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah,


Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan
Kultum Singkat Tentang Ikhlas. Ikhlas dalam arti yang sering kita
pahami adalah, melakukan sesuatu tanpa mengharap imbalan apa-apa.
Pengertian ini sedikit banyak sudah benar, hanya saja kurang tepat.
Dalam agama kita, ikhlas adalah melakukan sesuatu karena Allah
Subhanahu wa ta’ala. ikhlas sendiri mempunyai banyak sekali
dimensi dalam kehidupan sehari-hari kita. Contoh, ikhlas dalam
bekerja, ikhlas dalam beramal, ikhlas dalam mengajar, ikhlas dalam
beribadah, dll.

Nah, contohnya apabila kita masukkan dalam konteks ibadah,


maka ikhlas berarti melakukan ibadah karena Allah SWT, bukan yang
lain, bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin terlihat soleh, tapi
benar-benar semata-mata hanya karena Allah.

Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya:


” Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk mengikhlaskan agama
untuk-Nya.”
Ayat diatas menerangkan pada kita tentang berlaku ikhlas dalam
beragama. Agama apabila tidak dilandasi dengan ikhlas dan kejujuran
akan runyam dan seolah tak berbekas. Orang sibuk memikirkan
kepentingan diri sendiri tanpa sedikitpun menempatkan agama dalam
prioritas hidupnya.

Fenomena tersebut banyak sekali terjadi disekitar kita, bahkan


mungkin tanpa sadar kita termasuk dalam arus masyarakat yang
seperti itu, Naudzubillahimindzalik. Semoga kita dihindarkan oleh
Allah dari sifat seperti itu. Ikhlas dalam beragama menjadi sangat
penting untuk pupuk dalam diri karena dengannya semua urusan
menjadi lebih terang dan mudah untuk dijalankan.

Ikhlas juga menjadi penting untuk dipraktik kan karena setiap


amalan yang kita lakukan tidak sah di mata Allah apabila tidak tanpa
nya. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab
shahih muslim, diceritakan tentang suatu perkara yang akan terjadi
nanti pada hari akhir dihadapan Allah.

Dikutip satu kisahnya, dikatakan nanti dihadapan Allah: Ada


seorang hamba ditanya oleh Allah “Apa yang telah kamu lakukan di
dunia wahai hamba-Ku?” Ia menjawab, “Saya berjuang dan berperang
demi Engkau ya Allah, sehingga saya mati syahid.” Allah berkata
“Dusta kamu! Sebenarnya kamu berperang bukan karena-Ku,
melainkan agar disebut orang yang berani. Kini kamu telah
menyandang gelar tersebut.” Kemudian Allah memerintahkan agar
dia dicampakkan dan dilempar ke neraka.

Kutipan hadist shahih tersebut adalah contoh orang yang


beribadah dengan tidak ikhlas dan mengharap selain-Nya. Kisah ini
menjadi tamparan keras bagi kita yang masih sering beribadah atau
melakukan sesuatu bukan karena-Nya. Semoga kita termasuk orang-
orang yang Allah lindungi dari hal-hal seperti itu.

Dalam beramal juga ikhlas menjadi barometer sebesar apa


pahala yang kita dapat. Semakin ikhlas seseorang dalam beramal
semakin besar juga balasan yang diterima, semakin murni karena
Allah dia melakukan sesuatu, maka semakin bernilai amalan itu di sisi
Allah Subhanahu wa ta’ala.

Setelah memahami ikhlas, maka hendaknya kita mulai


memupuk dan melatih diri kita untuk ikhlas dalam segala hal.
Sehingga apa yang telah Rasulullah siratkan dalam hadist nya tidak
terjadi pada kita. Amiin
Saya kira cukup dulu Kultum Singkat Tentang Ikhlas ini, semoga apa
yang telah saya sampaikan bisa bermanfaat bagi anda semua.
wabillahi taufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai