Anda di halaman 1dari 2

JENIS UJIAN DAN SOLUSINYA DALAM Q.

S AL-BAQARAH AYAT 214 DAN


ALI-IMRAN AYAT 142
Mahyuddin, S.Th.I,. M.Th.I (Guru PAI_unit SD Islam Athirah Bukit Baruga)

‫َّراءُ َو ُزلْ ِزلُوا َحتَّى‬


َّ ‫ْأس اءُ َوالض‬ َّ ‫ين َخلَ ْوا ِم ْن َق ْبلِ ُك ْم َم‬
َ َ‫س ْت ُه ُم الْب‬
ِ َّ ِ ِ
َ ‫َْأم َحس ْبتُ ْم َأ ْن تَ ْد ُخلُوا ال‬
َ ‫ْجنَّةَ َول ََّما يَْأت ُك ْم َمثَ ُل الذ‬
ِ ْ َ‫صر اللَّ ِه َأاَل ِإ َّن ن‬ ِ َّ ُ ‫الرس‬
ٌ ‫ص َر اللَّه قَ ِر‬
‫يب‬ ُ ْ َ‫آمنُوا َم َعهُ َمتَى ن‬
َ ‫ين‬
َ ‫ول َوالذ‬ ُ َّ ‫ول‬
َ ‫َي ُق‬

Artinya:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu
sebelum kamu?. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan,
serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “bilakah
datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan
Allah itu amat dekat. (QS al-Baqarah: 214).

ِ َّ ‫اه ُدوا ِم ْن ُكم و َي ْعلَم‬ ِ َّ ِ


َ ‫الصاب ِر‬
‫ين‬ َ َْ َ ‫ْجنَّةَ َول ََّما َي ْعلَ ِم اللَّهُ الذ‬
َ ‫ين َج‬ َ ‫َْأم َحس ْبتُ ْم َأ ْن تَ ْد ُخلُوا ال‬
Artinya:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum
nyata bagi Allah orang-orang berjihad diantaramu, dan belum nyata
orang-orang yang sabar” (QS Ali-Imran: 142).

kedua ayat di atas diawali dengan kata yang sama yaitu َ‫َأ ْم َح ِس ْبتُ ْم َأ ْن تَ ْد ُخلُوا ْال َجنَّة‬
(Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga). Akan tetapi dilanjutkan dengan
kalimat yang berbeda, diayat pertama yang terletak di surah al-Baqarah ayat 214, Allah
menggambarkan bahwa tiap-tiap manusi akan diuji dengan 3 jenis ujian sesuai
kemampuan hambaNya atau sesuai dengan level keimanannya. Sedangkan diayat
selanjutnya adalah solusi dari ujian yang Allah berikan.
Ujian pertama ‫ َم َّس ْتهُ ُم ْالبَْأ َسا ُء‬atau ٌ‫ بَْأس‬jamaknya ‫ بَْأ َسا ُء‬ini ujian yang masih ringan,
atau ujian level 1, misalkan orang yang dulunya jarang kemasjid, sekarang sudah mulai
kemasjid, begitu kemasjid Allah berikan ujian sesuai dengan kadar niat orang tersebut,
dengan hujan gerimis, begitu orang tersebut tetap berangkat dan mengatakan ‫س‬ َ ‫( الَبَْأ‬tidak
masalah) maka orang tersebut lulus dari ujian level pertama. Akan tetapi abila orang
tersebut tidak berangkat kemasjid dikarenakan hujan gerimis tadi maka orang tersebut
tidak lulus dan bentuk ujiannya hanya di level ٌ‫ بَْأس‬sampai dia lulus.
Apabila seorang hamba lulus diujian level 1, maka Allah akan mengujinya dengan
level selanjutnya yang disebut dengan ُّ‫ضر‬ َ jamaknya ‫ضرَّا ُء‬ َّ jenis ujian ini sudah menyakiti
fisik, hujannya makin deras, kalo dalam kehidupan, ujian pertama hanya celaan biasa
misalakan seorang muslimah yang menutup auratnya, mereka biasanya mendapat celaan
dari orang atau temanya “ooo sudah pake jilbab nich” lama kelamaan ketika muslimah
tadi istiqomah dan sudah mulai memanjangkan jilbabnya atau menggunakan cadar, maka
orang-orang mulai memakinya dengan sebutan ninja misalkan atau apalah yang sampai
masuk kehati muslimah tersebut, sehingga melukai hatinya. Inilah jenis ujian level 2.
Yang terkhir atau ujian level 3 sesuai ayat di atas adalah ‫ َو ُز ْل ِزلُوا‬yang artinya
gempa atau goyang, jadi ada ujian yang bisa menggoyangkan diri seorang
muslim/muslimah yang terkadang membuat keimanannya goyah, yang mengakibatkan
seorang muslim/muslimah putus asa akibat ujian tersebut. Sampai-sampai Rasullah
Shallallahu Alaihi Wa Salallam bahkan orang yang beriman mengakatakan “kapan ini
berakhir?” Akan tiba masa seorang muslim/muslimah akan mengalami situasi seperti ini
sampai mengatakan “kapan berkhirnya situasi seperti ini?”. Jika seseorang berapa pada
level ini maka sesungguhnya dia berada pada ujian level tertinggi dan akan diangkat
drajatnya oleh Allah Subhanahu Wata’ala dengan drajat tertinggi.
Setelah Allah menggambarkan tentang ujian yang akan diberikan kepada
hambaNya melalui firmanNya yang terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 214, maka
Allah memberikan solusi untuk menghadapi semua ujian tersebut pada surah Ali-Imran
ayat 142. Yang mana ayatnya dibuka dengan kalimat yang sama sesuai yang dijelaskan di
atas.
Solusi yang dimaksud adalah ‫( َجاهَدُوا‬kesungguhan), kalimat ‫ َجاهَدُوا‬akar katanya
dari ‫( ْال ُج ْه ُد‬serius atau sungguh-sungguh). ‫ ْال ُج ْه ُد‬dibagi tiga bagian. Pertama serius dalam
merencanakan disebut dengan ‫( اِجْ تِها َ ْد‬ijtihad). Sesorang yang ingin menggapai sesuatu
agar tidak mudah goyah dalam menghadapi ujian maka harus serius dalam merencanakan
sesuatu yang ingin dicapainya. Yang kedua adalah ‫( ِجهَ ا ْد‬jihad) artinya kesungguhan
dalam mempraktekkan, mengaktualisasikan konsep yang telah dibuat atau bahasa
sederhananya, kesungguhan dalam berdoa dan berikhtiar. Dan yang ketiga adalah ‫ُم َجاهَدة‬
(mujahadah) yang artinya perjuangan melawan emosi, karena tidak sedikit tantangan itu
yang berat bukan menghadapi fisiknya akan tapi menghadapi diri kita sendiri. Misalkan
mau kemasjid “malas” ini yang susah dihadapi dibandingkan dengan hujan. Kalo hujan
masi ada payung, tapi kalo sifat malas mau lawan pake apa?
Dengan menggabungkan ketiga komponen di atas yaitu: Kesungguhan dalam
merencanakan sesuatu (‫ )اِجْ تِها َ ْد‬dan kesungguhan dalam mengamalkannya (‫ ) ِجهَ ا ْد‬serta
berjuang melawan emosi (‫ ) ُم َجاهَ دة‬dan diisi dengan kesabaran, insyaallah, Allah akan
memberikan kemudahan dalam menghadapi segala bentuk ujiaNya, dan kesuksesan dunia
akhirat. Semoga kita semua termasuk di dalamnya aamiin. Barakallahu Fiikum,”Wallahu
‘Alamu Bisshawab”

Anda mungkin juga menyukai