REPUBLIK INDONESIA
1
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 1
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
351.077
Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
r Jenderal.
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019. -- Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2015
ISBN :
KATAPENGANTAR
KATA PENGANTAR
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR MENTERI KESEHATAN R.I i
DAFTAR ISI iii
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN R.I. NOMOR 1
HK.02.02/MENKES/52/2015 TENTANG RENCANA
STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2015-2019
BAB I : PENDAHULUAN 5
: A. LATAR BELAKANG 5
: B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN 7
PERMASALAHAN
: C. LINGKUNGAN STRATEGIS 27
BAB II : TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 35
KEMENTERIAN KESEHATAN
: A. TUJUAN 36
: B. SASARAN STRATEGIS 37
BAB III : ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, 43
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN
: A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 43
NASIONAL
: B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 47
KEMENTERIAN KESEHATAN
: C. KERANGKA REGULASI 63
: D. KERANGKA KELEMBAGAAN 64
TENTANG
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2015-2019
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 6 Februari 20158
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
BAB I
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/MENKES/52/2015
TENTANG
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN
KESEHATAN TAHUN 2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah
upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor,
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah
dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu
menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019
C. LINGKUNGAN STRATEGIS
1. Lingkungan Strategis Nasional
Perkembangan Penduduk. Pertumbuhan penduduk
Indonesia ditandai dengan adanya window opportunity
di mana rasio ketergantungannya positif, yaitu jumlah
penduduk usia produktif lebih banyak dari pada yang
usia non-produktif, yang puncaknya terjadi sekitar
tahun 2030. Jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2015 adalah 256.461.700 orang. Dengan laju
pertumbuhan sebesar 1,19% pertahun, maka jumlah
penduduk pada tahun 2019 naik menjadi 268.074.600
orang.
Jumlah wanita usia subur akan meningkat dari tahun
2015 yang diperkirakan sebanyak 68,1 juta menjadi
71,2 juta pada tahun 2019. Dari jumlah tersebut,
diperkirakan ada 5 juta ibu hamil setiap tahun. Angka
ini merupakan estimasi jumlah persalinan dan jumlah
bayi lahir, yang juga menjadi petunjuk beban pelayanan
ANC, persalinan, dan neonatus/bayi. Penduduk usia
kerja yang meningkat dari 120,3 juta pada tahun
2015 menjadi 127,3 juta pada tahun 2019. Penduduk
berusia di atas 60 tahun meningkat, yang pada tahun
2015 sebesar 21.6 juta naik menjadi 25,9 juta pada
tahun 2019. Jumlah lansia di Indonesia saat ini lebih
besar dibanding penduduk benua Australia yakni
sekitar 19 juta. Implikasi kenaikan penduduk lansia
ini terhadap sistem kesehatan adalah (1) meningkatnya
kebutuhan pelayanan sekunder dan tersier, (2)
meningkatnya kebutuhan pelayanan home care dan (3)
meningkatnya biaya kesehatan. Konsekuensi logisnya
adalah pemerintah harus juga menyediakan fasilitas
yang ramah lansia dan menyediakan fasilitas untuk
kaum disable mengingat tingginya proporsi disabilitas
pada kelompok umur ini.
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN STATEGIS
KEMENTERIAN KESEHATAN
B. SASARAN STRATEGIS
Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas
kesehatan sebesar 85%.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
Target
No Indikator Status Awal
2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi
Masyarakat
a. Angka kematian ibu per 346 (SP 306
100.000 kelahiran hidup 2010)
b. Angka kematian bayi per 32 24
1.000 kelahiran hidup (2012/2013)
c. Prevalensi kekurangan gizi 19,6 (2013 17,0
(underweight) pada anak
balita (persen)
d. Prevalensi stunting (pendek 32,9 (2013) 28,0
dan sangat pendek) pada
anak baduta (bawah dua
tahun) (persen)
Target
No Indikator Status Awal
2019
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan
Tidak Menular
a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 297 (2013) 245
per 100.000 penduduk
b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50
c. Jumlah kabupaten/kota 212 (2013) 300
mencapai eliminasi malaria
d. Prevalensi tekanan darah 25,8 (2013) 23,4
tinggi (persen)
e. Prevalensi obesitas pada 15,4 (2013) 15,4
penduduk usia 18+ tahun
(persen)
f. Prevalensi merokok 7,2 (2013) 5,4
penduduk usia < 18 tahun
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
a. Jumlah kecamatan 0 (2014) 5.600
yang memiliki minimal
satu Puskesmas yang
tersertiikasi akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota 10 (2014) 481
yang memiliki minimal satu
RSUD yang tersertiikasi
akreditasi nasional
c. Presentase kabupaten/ 71,2 (2013) 95
kota yang mencapai 80
persen imunisasi dasar
lengkap pada bayi
Target
No Indikator Status Awal
2019
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan,
Penyebaran dan Mutu Obat Serta Sumber Daya
Kesehatan
a. Persentase kepesertaan 51,8 (Oktober Min 95
SJSN kesehatan (persen) 2014)
b. Jumlah Puskesmas yang 1.015 (2013) 5.600
minimal memiliki lima jenis
tenaga kesehatan
c. Persentase RSU kabupaten/ 25 (2013) 60
kota kelas C yang memiliki
tujuh dokter spesialis
d. Persentase ketersediaan obat 75,5 (2014) 90,0
dan vaksin di Puskesmas
e. Persentase obat yang 92 (2014) 94
memenuhi syarat
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada
penguatan upaya kesehatan dasar (Primary Health Care)
yang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan
penguatan sistem kesehatan dan peningkatan pembiayaan
kesehatan. Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana
utama dalam mendorong reformasi sektor kesehatan dalam
mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk
penguatan upaya promotif dan preventif.
Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi:
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan
Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.
KEMENTERIAN KESEHATAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
REPUBLIK INDONESIA
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
50
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
C. KERANGKA REGULASI
Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan
dengan baik maka perlu didukung dengan regulasi yang
memadai. Perubahan dan penyusunan regulasi disesuaikan
dengan tantangan global, regional dan nasional. Kerangka
regulasi diarahkan untuk: 1) penyediaan regulasi dari
turunan Undang-Undang yang terkait dengan kesehatan;
2) meningkatkan pemerataan sumber daya manusia
kesehatan; 3) pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan; 4) peningkatan pemberdayaan masyarakat
dan pembangunan berwawasasn kesehatan; 5) penguatan
kemandirian obat dan alkes; 6) penyelenggaraan jaminan
kesehatan nasional yang lebih bermutu; 7) penguatan
peran pemerintah di era desentralisasi; dan 8) peningkatan
pembiayaan kesehatan.
Kerangka regulasi yang akan disusun antara lain adalah
perumusan peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan
peraturan menteri yang terkait, termasuk dalam rangka
D. KERANGKA KELEMBAGAAN
Desain organisasi yang dibentuk memperhatikan mandat
konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan,
perkembangan dan tantangan lingkungan strategis di bidang
pembangunan kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional,
pergeseran dalam wacana pengelolaan kepemerintahan
(governance issues), kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah, dan prinsip reformasi birokrasi (penataan
kelembagaan yang efektif dan eisien).
Fungsi pemerintahan yang paling mendasar adalah
melayani kepentingan rakyat. Kementerian Kesehatan
akan membentuk pemerintahan yang efektif melalui
desain organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
(right sizing), menghilangkan tumpang tindih tugas dan
fungsi dengan adanya kejelasan peran, tanggung jawab
dan mekanisme koordinasi (secara horisontal dan vertikal)
dalam menjalankan program-program Renstra 2015-2019.
Kerangka kelembagaan terdiri dari: 1) sinkronisasi
nomenklatur kelembagaan dengan program Kementerian
Kesehatan; 2) penguatan kebijakan kesehatan untuk
mendukung NSPK dan pengarusutamaan pembangunan
berwawasan kesehatan; 3) penguatan pemantauan,
pengendalian, pengawasan dan evaluasi pembangunan
kesehatan; 4) penguatan bisnis internal Kementerian
Kesehatan yang meliputi pembenahan SDM Kesehatan,
pembenahan manajemen, regulasi dan informasi kesehatan;
5) penguatan peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan; 6) penguatan sinergitas pembangunan
kesehatan; 7) penguatan program prioritas pembangunan
kesehatan ; dan 8) penapisan teknologi kesehatan.
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. TARGET KINERJA
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian
program yang diukur secara berkala dan dievaluasi
pada akhir tahun 2019. Sasaran kinerja dihitung secara
B. KERANGKA PENDANAAN
Kerangka pendanaan meliputi peningkatan pendanaan dan
efektiitas pendanaan. Peningkatan pendanaan kesehatan
dilakukan melalui peningkatan proporsi anggaran
kesehatan secara signiikan sehingga mencapai 5% dari
APBN pada tahun 2019. Peningkatan pendanaan kesehatan
juga melalui dukungan dana dari Pemerintah Daerah,
swasta dan masyarakat serta sumber dari tarif/pajak
maupun cukai. Guna meningkatkan efektiitas pendanaan
pembangunan kesehatan maka perlu mengefektifkan peran
dan kewenangan Pusat-Daerah, sinergitas pelaksanaan
pembangunan kesehatan Pusat-Daerah dan pengelolaan
DAK yang lebih tepat sasaran.
Dalam upaya meningkatkan efektiitas pembiayaan
kesehatan maka pendanaan kesehatan diutamakan untuk
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin melalui program Jaminan Kesehatan
Nasional, penguatan kesehatan pada masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan,
penguatan sub-sub sistem dalam Sistem Kesehatan
Nasional untuk mendukung upaya penurunan Angka
Kematian Ibu, Bayi, Balita, peningkatan gizi masyarakat dan
pengendalian penyakit dan serta penyehatan lingkungan.
Untuk mendukung upaya kesehatan di daerah, Kementerian
Kesehatan memberikan porsi anggaran lebih besar bagi
daerah melalui DAK, TP, Dekonsentrasi, Bansos dan
kegiatan lain yang diperuntukkan bagi daerah.
BAB V
PENUTUP
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
I PROGRAM DUKUNGAN Meningkatnya 1 Jumlah kebijakan 3 3 3 3 3
SEKRETARIAT JENDERAL
MANAJEMEN DAN koordinasi pelaksanaan publik yang berwawasan
PELAKSANAAN TUGAS tugas, pembinaan kesehatan
TEKNIS LAINNYA dan pemberian
KEMENTERIAN KESEHATAN dukungan manajemen 2 Persentase harmonisasi Jumlah capaian kinerja Pusat/ - 90% 92% 94% 96% 98%
Kementerian Kesehatan dukungan manajemen dan Biro dibagi dengan total Pusat/
pelaksanaan tugas teknis Biro
lainnya
1 Perencanaan dan Meningkatnya 1 Jumlah Provinsi yang Provinsi yang memiliki rencana - 9 16 25 30 34
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Jumlah rekomendasi Rekomendasi monitoring - 34 34 34 34 34
monitoring dan evaluasi dan evaluasi terpadu yang
terpadu dihasilkan
2 Pembinaan Administrasi Meningkatnya 1 Persentase pemenuhan Realisasi pengangkatan CPNS 90% 90% 90% 90% 90% 90%
Kepegawaian pelayanan administrasi kebutuhan SDM aparatur dan PTT/P3K terhadap jumlah
kepegawaian kesehatan formasi CPNS dan PTT/P3K
per tahun
2 Persentase pejabat Jumlah pejabat struktural - 60% 70% 80% 85% 90%
BIRO KEPEGAWAIAN
struktural di lingkungan yang telah memenuhi standar
Kementerian Kesehatan kompetensi jabatan terhadap
yang kompetensinya seluruh pejabat struktural
sesuai persyaratan jabatan
3 Persentase pegawai Jumlah CPNS dan PNS yang - 80% 85% 88% 91% 94%
Kementerian Kesehatan mempunyai hasil penilaian
dengan nilai kinerja SKP dengan kriteria minimal
minimal baik baik terhadap seluruh CPNS
dan PNS
3 Pembinaan Pengelolaan Meningkatnya 1 Persentase Satker yang Jumlah Satker Kantor Pusat 2% 100% 100% 100% 100% 100%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Persentase nilai aset tetap Nilai aset tetap yang telah - 30% 50% 70% 90% 100%
3 Persentase pengadaan Perbandingan jumlah Satker 90% 65% 80% 90% 100% 100%
menggunakan Kantor Pusat dan Satker Kantor
e-procurement Daerah yang menggunakan
LPSE dibagi dengan jumlah
seluruh Satker Kantor Pusat
dan Kantor Daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 a. Jumlah penanganan Membandingkan tren hasil 60 60 60 60 60
masalah hukum terkait tahun-tahun sebelumnya
aset dengan prakiraan kebutuhan
tahun-tahun mendatang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Pengelolaan Urusan Tata Meningkatnya 1 Persentase A = Jumlah korespondensi 90% 91% 92% 93% 94% 95%
Usaha, Keprotokolan, Rumah kualitas administrasi terselenggaranya yang diselesaikan dibagi
Tangga, Keuangan, dan Gaji korespondensi, administrasi jumlah seluruh korespondensi
pengaturan acara dan korespondensi, dikali seratus persen
kegiatan pimpinan pengaturan acara dan B = Jumlah acara harian yang
dengan baik dan lancar kegiatan pimpinan dengan terlaksana dengan baik dibagi
sesuai aturan baik dan lancar sesuai jumlah seluruh acara harian
aturan dikali seratus persen. Kumulatif
A ditambah B dibagi dua sama
dengan target
Meningkatnya kualitas 1 Persentase pelayanan a. Jumlah dokumen persiapan 90% 91% 92% 93% 94% 95%
pelayanan dokumen dokumen perjalanan dinas keberangkatan pegawai
perjalanan dinas luar luar negeri tepat waktu perjalanan dinas luar negeri
BIRO UMUM
negeri, tata naskah selesai maksimal 10 hari
dinas dan pengelolaan setelah tanggal pengusulan
kearsipan di lingkungan
Kementerian Kesehatan
2 Persentase pembinaan b. Jumlah Satker Pusat yang 75% 80% 82% 85% 88% 90%
kearsipan dan tata naskah terbina kearsipannya dibagi
dinas dengan jumlah seluruh
Satker dikali seratus persen
c. Jumlah Satker UPT daerah 60% 60% 65% 70% 75% 80%
yang terbina kearsipan dan
tata naskah dinasnya dibagi
dengan jumlah seluruh
Satker dikali seratus persen
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Meningkatnya Persentase tersedianya SP-1 = Jumlah M2 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengelolaan kantor sarana dan prasarana pembangunan, renovasi,
Kementerian Kesehatan kantor rehabilitasi gedung kantor
dibagi jumlah realisasi M2
pembangunan, renovasi,
rehabilitasi gedung kantor
dikali seratus persen. SP-2 =
Jumlah pengadaan peralatan
kantor yang diadakan dibagi
jumlah realisasi pengadaan
peralatan kantor yang diadakan
dikali seratus persen. SP-3
= Jumlah perawatan dan
pemeliharaan sarana prasarana
BIRO UMUM
kantor dibagi jumlah realisasi
perawatan dan pemeliharaan
sarana prasaranan kantor
dikali seratus persen. IKK-2 =
Keseluruhan SP dibagi tiga
Meningkatnya Persentase pembayaran Jumlah tenaga kesehatan 90% 92% 93% 94% 95% 96%
kualitas pengelolaan gaji dan/atau insentif strategis tepat sasaran dibagi
pembayaran gaji dan/ tenaga kesehatan strategis jumlah seluruh pegawai di kali
atau insentif tenaga tepat sasaran 100 persen
kesehatan strategis
tepat sasaran dalam
rangka mendukung
capaian indikator
program pembangunan
kesehatan 2015-2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Pengelolaan Data dan Meningkatnya 1 Persentase Kabupaten/ Jumlah Kabupaten/Kota yang 20% 30% 40% 50% 60% 70%
KESEHATAN
Kota yang ada
2 Persentase tersedianya Jumlah Kabupaten/Kota yang - 10% 20% 30% 40% 50%
jaringan komunikasi data tersedia koneksi dibagi dengan
yang diperuntukkan untuk seluruh Kabupaten/Kota
pelaksanaan e-kesehatan yang ada
7 Pemberdayaan Masyarakat Meningkatnya 1 Jumlah kebijakan Jumlah kebijakan publik 3 3 3 3 3 3
dan Promosi Kesehatan pelaksanaan publik yang berwawasan berwawasan kesehatan
pemberdayaan dan kesehatan
promosi kesehatan
2 Persentase Kabupaten/ (Jumlah Kabupaten/Kota 30% 40% 50% 60% 70% 80%
kepada masyarakat
Kota yang memiliki yang membuat kebijakan yang
kebijakan PHBS mendukung PHBS minimal 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Jumlah organisasi Jumlah organisasi 3 3 6 9 12 15
kemasyarakatan kemasyarakatan yang
yang memanfaatkan melakukan kerja sama (MOU)
sumber dayanya untuk dengan Kementerian Kesehatan
mendukung kesehatan dalam mendukung program
kesehatan
8 Penanggulangan Krisis Meningkatnya upaya 1 Jumlah Kabupaten/ Menghitung jumlah Kabupaten/ 300 34 34 34 34 34
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
9 Pengelolaan Komunikasi Meningkatnya 1 Jumlah publikasi Menjumlahkan total publikasi 1050 7.499 7.614 7.727 7.840 7.953
Publik pengelolaan komunikasi kesehatan yang yang disebarkan ke masyarakat
publik disebarluaskan kepada oleh Pusat Komunikasi Publik
masyarakat melalui media cetak dan
elektronik, rilis, media sosial
(facebook, twitter, youtube,
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
11 Peningkatan Kesehatan Meningkatnya Presentase hasil Jumlah hasil pemeriksaan - 60% 65% 70% 75% 80%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
13 Pengelolaan Konsil Meningkatnya 1 Jumlah penanganan Jumlah rata-rata pengaduan 30 37 37 37 37 37
Kedokteran Indonesia pelayanan registrasi kasus pelanggaran disiplin dalam kurun waktu 3 tahun
dan penyelenggaraan Dokter dan Dokter Gigi terakhir sebanyak 30 sampai
standarisasi pendidikan yang terselesaikan dengan 40 pengaduan. Dan
SEKRETARIAT JENDERAL
PELAKSANAAN JAMINAN penguatan Jaminan yang menjadi peserta ditetapkan sesuai dengan
KESEHATAN NASIONAL Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran perundang-undangan dikalikan
(JKN)/KARTU INDONESIA (JKN)/Kartu Indonesia (PBI) melalui Jaminan besaran iuran yang telah
SEHAT (KIS) Sehat (KIS) Kesehatan Nasional (JKN)/ ditetapkan dan dikali dua belas
Kartu Indonesia Sehat bulan
(KIS) (dalam juta)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Pengembangan Pembiayaan Dihasilkannya bahan 1 Jumlah dokumen hasil Dokumen dikelompokkan 6 10 10 10 10 12
INSPEKTORAT
JENDERAL
AKUNTABILITAS APARATUR kelola pemerintahan kerugian negara ≤ 1 % temuan kerugian negara ≤ 1%
KEMENTERIAN KESEHATAN dan terlaksananya berdasarkan hasil audit) x 100%
Reformasi Birokrasi Jumlah Satker pengelola APBN
Kemenkes yang diaudit
1 Peningkatan Pengawasan Meningkatnya Persentase satuan kerja di (Jumlah Satker pengelola APBN 80% 84% 88% 92% 96% 100%
Program/Kegiatan Lingkup transparansi tata lingkup binaan Inspektorat Kemenkes di lingkup Binaan
INSPEKTORAT I
Satker Binaan Inspektorat I kelola pemerintahan I yang memiliki temuan Inspektorat I dengan nilai
dan terlaksananya kerugian negara ≤ 1 % temuan kerugian negara ≤ 1%
Reformasi Birokrasi berdasarkan hasil audit) x 100%
lingkup Satker Binaan jumlah Satker pengelola APBN
Inspektorat I Kemenkes di lingkup Binaan
Inspektorat I yang diaudit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Peningkatan Pengawasan Meningkatnya Persentase satuan kerja di (Jumlah Satker pengelola APBN 88% 90% 92% 94% 96% 100%
Program/Kegiatan Lingkup transparansi tata lingkup binaan Inspektorat Kemenkes di lingkup Binaan
INSPEKTORAT II
Satker Binaan Inspektorat II kelola pemerintahan II yang memiliki temuan Inspektorat II dengan nilai
dan terlaksananya kerugian negara ≤ 1 % temuan kerugian negara ≤ 1%
Reformasi Birokrasi berdasarkan hasil audit) x 100%
lingkup Satker Binaan jumlah Satker pengelola APBN
Inspektorat II Kemenkes di lingkup Binaan
Inspektorat II yang diaudit
3 Peningkatan Pengawasan Meningkatnya Persentase satuan kerja di (Jumlah Satker pengelola APBN 93% 94% 95% 96% 97% 100%
Program/Kegiatan Lingkup transparansi tata lingkup binaan Inspektorat Kemenkes di lingkup Binaan
INPEKTORAT III
Satker Binaan Inspektorat III kelola pemerintahan III yang memiliki temuan Inspektorat III dengan nilai
dan terlaksananya kerugian negara ≤ 1 % temuan kerugian negara ≤ 1%
Reformasi Birokrasi berdasarkan hasil audit) x 100%
lingkup Satker Binaan Jumlah Satker pengelola APBN
Inspektorat III Kemenkes di lingkup Binaan
Inspektorat III yang diaudit
4 Peningkatan Pengawasan Meningkatnya Persentase satuan kerja di (Jumlah Satker pengelola APBN 78% 80% 85% 90% 95% 100%
Program/Kegiatan Lingkup transparansi tata lingkup binaan Inspektorat Kemenkes di lingkup Binaan
INSPEKTORAT IV
Satker Binaan Inspektorat IV kelola pemerintahan IV yang memiliki temuan Inspektorat IV dengan nilai
dan terlaksananya kerugian negara ≤ 1 % temuan kerugian negara ≤ 1%
Reformasi Birokrasi berdasarkan hasil audit) x 100%
lingkup Satker Binaan Jumlah Satker pengelola APBN
Inspektorat IV Kemenkes di lingkup Binaan
Inspektorat IV yang diaudit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Peningkatan Penanganan Meningkatnya Persentase penanganan (Jumlah penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengaduan Masyarakat di penanganan pengaduan pengaduan masyarakat pengaduan masyarakat
INSPEKTORAT INVESTIGASI
Lingkungan Kementerian masyarakat yang yang berindikasi kerugian berindikasi kerugian
Kesehatan berindikasi kerugian negara di Lingkungan negara yang diterima
negara Kementerian Kesehatan sesuai kewenangan
sesuai kewenangan Inspektorat Jenderal) x 100%
Inspektorat Jenderal Jumlah pengaduan masyarakat
yang berindikasi kerugian
negara yang diterima sesuai
kewenangan Inspektorat
Jenderal
6 Dukungan Manajemen dan Meningkatnya Persentase satuan kerja (Jumlah Satker Kantor 20% 20% 40% 60% 80% 100%
SEKRETARIAT INSPEKTORAT
Pelaksanaan Tugas Teknis dukungan manajemen yang telah menerapkan Pusat dan Kantor Daerah
Lainnya pada Program dan pelaksanaan tugas program aksi pencegahan yang telah menerapkan
JENDERAL
Peningkatan Pengawasan teknis lainnya pada dan pemberantasan program aksi pencegahan
dan Akuntabilitas Aparatur program peningkatan korupsi pemberantasan korupsi) x 100%
Kementerian Kesehatan pengawasan dan Jumlah Satker Kantor
akuntabilitas aparatur Pusat dan Kantor Daerah di
Kementerian Kesehatan lingkungan Kemenkes
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
IV PROGRAM BINA GIZI DAN Meningkatnya 1 Persentase persalinan (Jumlah ibu bersalin di 70.4% 75% 77% 79% 82% 85%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Persentase bayi usia (Jumlah bayi usia sampai 38% 39% 42% 44% 47% 50%
kurang dari 6 bulan yang dengan 6 bulan yang mendapat
mendapat ASI eksklusif ASI eksklusif di wilayah
tertentu/jumlah seluruh bayi
usia sampai dengan 6 bulan di
wilayah tertentu) x 100%
4 Persentase bayi baru (Jumlah bayi baru lahir 35% 38% 41% 44% 47% 50%
6 Persentase remaja puteri (Jumlah remaja putri yang N/A 10% 15% 20% 25% 30%
yang mendapat Tablet mendapat TTD di suatu
Tambah Darah (TTD) wilayah/jumlah seluruh remaja
putri yang ada di suatu wilayah)
x 100%
2 Pembinaan Kesehatan Bayi, Meningkatnya akses 1 Persentase kunjungan (Jumlah bayi baru lahir yang 75% 75% 78% 81% 85% 90%
ANAK
kerja pada kurun waktu
tertentu/seluruh sasaran bayi
di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama) x
100 %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang N/A 50% 55% 60% 65% 70%
yang melaksanakan melaksanakan penjaringan
penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD/MI di suatu
untuk peserta didik wilayah dalam 1 tahun/jumlah
kelas 1 seluruh Puskesmas di satu
wilayah dalam kurun waktu
satu tahun yang sama) x 100 %
DIREKTORAT BINA
KESEHATAN IBU
dan Reproduksi dan kualitas pelayanan yang melaksanakan kelas melaksanakan kelas ibu hamil)
kesehatan ibu dan ibu hamil / (jumlah total Puskesmas
reproduksi Kecamatan) x 100%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang 72% 77% 83% 88% 95% 100%
yang melakukan orientasi melaksanakan orientasi
Program Perencanaan Program Perencanaan
Persalinan dan Persalinan dan Pencegahan
Pencegahan Komplikasi Komplikasi) / (jumlah total
(P4K) Puskesmas) x 100%
3 Persentase ibu hamil yang (Jumlah ibu hamil yang 70% 72% 74% 76% 78% 80%
mendapatkan pelayanan memperoleh pelayanan
antenatal minimal 4 antenatal minimal 4 kali oleh
kali (K4) tenaga kesehatan di wilayah
kerja dalam kurun waktu
tertentu) / (jumlah sasaran ibu
hamil disatu wilayah dalam 1
tahun) x 100%
4 Pembinaan Upaya Kesehatan Meningkatnya 1 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang 1034 40% 50% 60% 70% 80%
RAGA
rehabilitatif terhadap pekerja
yang ada di wilayah kerjanya)
/ (jumlah Puskesmas seluruh
Indonesia) x 100%
2 Jumlah pos UKK yang Jumlah Pos UKK yang dibentuk 105 230 355 480 605 730
terbentuk di daerah masyarakat yang difasilitasi
PPI/TPI Puskesmas di daerah PPI/TPI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Persentase fasilitas (Jumlah fasilitas pemeriksaan 101 100% 100% 100% 100% 100%
pemeriksaan kesehatan kesehatan TKI yang memenuhi
TKI yang memenuhi standar) / (jumlah fasilitas
standar pemeriksaan kesehatan TKI)
x 100%
4 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang 671 20% 30% 40% 50% 60%
yang melaksanakan memenuhi persyaratan
kegiatan kesehatan olah penyelenggaraan kesehatan
raga pada kelompok olah raga sesuai dengan
masyarakat di wilayah standar) / (jumlah Puskesmas
kerjanya seluruh Indonesia) x 100%
5 Pembinaan Kesehatan Meningkatnya Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang 12% 15% 25% 45% 60% 75%
KESEHATAN KERJA
DIREKTORAT BINA
DAN OLAH RAGA
Tradisional dan pembinaan, yang menyelenggarakan menyelenggarakan kesehatan
Komplementer pengembangan dan kesehatan tradisional tradisional) / (jumlah seluruh
pengawasan upaya Puskesmas) x 100%
kesehatan tradisional
dan komplementer
6 Bantuan Operasional Tersedianya Bantuan 1 Jumlah Puskesmas yang Jumlah Puskesmas yang 9,655 9,719 9,865 10,013 10,163 10,315
SEKRETARIAT DIREKTORAT
KESEHATAN IBU DAN ANAK
JENDERAL BINA GIZI DAN
Kesehatan (BOK) Operasional Kesehatan mendapatkan BOK memanfaatkan dana BOK
(BOK) untuk Puskesmas
2 Jumlah Puskesmas yang Jumlah Puskesmas yang 5,000 7,289 7,399 7,510 7,622 7,737
mempublikasikan laporan mempublikasikan laporan
pemanfaatan BOK di pemanfaatan BOK di papan
papan pengumuman pengumuman Puskesmas atau
Puskesmas atau kantor kantor camat
camat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
7 Dukungan Manajemen dan Meningkatnya Persentase realisasi (Jumlah anggaran yang 85% 90% 91% 92% 93% 94%
Pelaksanaan Tugas Teknis dukungan manajemen kegiatan administrasi dimanfaatkan dan jumlah
Lainnya pada Program Bina dan pelaksanaan tugas dukungan manajemen dan kegiatan yang dilaksanakan) /
Gizi dan Kesehatan Ibu dan teknis lainnya pada pelaksanaan tugas teknis (total anggaran dan total output
Anak program Bina Gizi dan lainnya program Bina kegiatan) x 100
Kesehatan Ibu dan Gizi dan Kesehatan Ibu
Anak dan Anak
V PROGRAM PENGENDALIAN Menurunnya penyakit 1 Persentase Kabupaten/ (Jumlah kumulatif Kabupaten/ 15.3% 20% 25% 30% 35% 40%
2 Persentase penurunan (Jumlah kasus PD3I tertentu - 7% 10% 20% 30% 40%
kasus Penyakit yang Dapat pada baseline) - (jumlah kasus
Dicegah Dengan Imunisasi PD3I tertentu pada tahun
(PD3I) tertentu berjalan) / (jumlah kasus PD3I
tertentu pada baseline tahun
2013) x 100%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Persentase Kabupaten/ Jumlah Kabupaten/ 11% 29% 46% 64% 82% 100%
Kota yang mempunyai Kota dengan pelabuhan,
kebijakan kesiapsiagaan bandar udara dan PLBDN
4 Persentase penurunan (Jumlah penduduk usia 5 7.2% 6.9% 6.4% 5.9% 5.6% 5.4%
prevalensi merokok pada sampai dengan 18 tahun yang
usia ≤ 18 tahun merokok) / (jumlah semua
penduduk 5 sampai dengan 18
tahun) x 100%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Pembinaan Surveilans, Menurunkan angka 1 Persentase anak usia 0 (Jumlah bayi yang mendapat 90% 91% 91.5% 92% 92.5% 93%
Imunisasi, Karantina dan kesakitan akibat sampai 11 bulan yang satu kali imunisasi Hepatitis
KESEHATAN MATRA
dicegah dengan lengkap tiga kali imunisasi DPT,HB
imunisasi, peningkatan dan Hib); empat kali imunisasi
surveilans, karantina polio; dan satu kali imunisasi
kesehatan dan campak dalam kurun waktu
kesehatan matra satu tahun) / (jumlah seluruh
bayi selama kurun waktu yang
sama) x 100%
2 Persentase sinyal (Jumlah sinyal kewaspadaan - 65% 70% 75% 80% 90%
KESEHATAN MATRA
muncul di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan jajarannya
pada kurun waktu yang sama)
x 100%
3 Persentase Kabupaten/ (Jumlah kabupaten /kota - 30% 36% 42% 51% 60%
Kota yang mempunyai yang melaksanakan upaya
daerah penyelaman yang kesehatan penyelaman) /
melaksanakan upaya (jumlah Kabupaten/Kota
kesehatan matra yang mempunyai daerah
penyelaman) x 100%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Pengendalian Penyakit Meningkatnya 1 Persentase Kabupaten/ (Jumlah Kabupaten/Kota yang 30% 40% 50% 60% 70% 80%
Bersumber Binatang Pencegahan dan Kota yang melakukan melaksanakan pengendalian
Penanggulangan pengendalian vektor vektor dibagi dengan jumlah
Penyakit Bersumber terpadu Kabupaten/Kota endemis
Binatang penyakit tular vektor dan
penyakit zoonotik lainnya)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Pengendalian Penyakit Menurunnya angka 1 Persentase cakupan Jumlah kasus kusta tanpa 80% 82% 85% 88% 91% 95%
Menular Langsung kesakitan dan kematian penemuan kasus baru cacat yang ditemukan dibagi
akibat penyakit menular kusta tanpa cacat jumlah kasus baru yang
langsung ditemukan
2 Persentase Kabupaten/ Kabupaten/Kota dengan angka 75% 78% 81% 84% 87% 90%
Kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Pengendalian Penyakit Tidak Menurunnya angka 1 Persentase Puskesmas (Jumlah puskesmas yang 7% 10% 20% 30% 40% 50%
TIDAK MENULAR
pencegahan dan
2 Persentase Kabupaten/ (Jumlah Kabupaten/Kota 3% 10% 20% 30% 40% 50%
penanggulangan
Kota yang melaksanakan yang mempunyai peraturan
penyakit tidak menular
kebijakan Kawasan Tanpa dan bukti pelaksanaan pada
Rokok (KTR) minimal 50% 50% tempat proses belajar
sekolah mengajar disekolah) / (jumlah
Kabupaten/Kota di Indonesia)
x 100%
3 Persentase Desa/ Desa/Kelurahan yang 8.4% 10% 20% 30% 40% 50%
Kelurahan yang melaksanakan kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Penyehatan Lingkungan Meningkatnya 1 Jumlah Desa/Kelurahan Menjumlahkan secara 18339 25,000 30,000 35,000 40,000 45000
penyehatan dan yang melaksanakan STBM kumulatif Desa/Kelurahan
pengawasan kualitas yang terveriikasi melaksanakan
lingkungan STBM
2 Persentase sarana air (Jumlah sampel yang diperiksa 22.7% 30% 35% 40% 45% 50%
minum yang dilakukan pada penyelenggara air minum)
pengawasan / (jumlah sampel yang harus
diperiksa) x 100%
3 Persentase Tempat Umum (Jumlah TTU yang memenuhi 30% 50% 52% 54% 56% 58%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Jumlah Kabupaten/Kota Jumlah kumulatif Kabupaten/ 336 346 356 366 376 386
yang menyelenggarakan Kota yang menyelenggarakan
tatanan kawasan sehat Tatanan Kawasan sehat
6 Dukungan Manajemen dan Meningkatnya 1 Persentase Satker (Jumlah Satker dengan nilai AA) - 35% 40% 55% 70% 85%
KESEHATAN
2 Kabupaten/Kota yang Jumlah kumulatif RSUD 10 94 190 287 384 481
memiliki minimal 1 di Kabupaten/Kota yang
RSUD yang tersertiikasi terakreditasi yang dicapai setiap
akreditasi nasional tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Pembinaan Upaya Penunjang Meningkatnya 1 Persentase RS regional (Jumlah RS rujukan regional - 3% 6% 12% 20% 32%
KESEHATAN
medik, sarana / (jumlah seluruh RS rujukan
prasarana dan regional) x 100%
peralatan kesehatan
2 Jumlah UPT vertikal dan Jumlah UPT vertikal dan 10 10 10 10 10 10
RS rujukan regional yang RS rujukan regional yang
memiliki KSO melakukan KSO SPA pada
tahun berjalan
2 Pembinaan Pelayanan Meningkatnya mutu Jumlah puskesmas yang 567 637 721 812 914 1,015
KETEKHNISIAN MEDIK
KEPERAWATAN DAN
Medis keperawatan, kebidanan Keperawatan Kesehatan
dan keteknisian medik Masyarakat (Perkesmas)
3 Pembinaan Upaya Kesehatan Meningkatnya akses 1 Jumlah Puskesmas untuk Jumlah Puskesmas non rawat 288 700 1400 2800 5600 6000
DASAR
2 Jumlah Puskesmas 96 107 118 128 139 150
Non Rawat Inap dan
Puskesmas Rawat
Inap yang memberikan
pelayanan sesuai standar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Jumlah Puskesmas yang - 6,706 8,280 8,698 9,033 9,414
telah melaksanakan
manajemen Puskesmas
4 Jumlah Kabupaten/Kota 214 229 247 265 282 318
yang memiliki daerah
terpencil/sangat terpencil
(T/ST) yang mempunyai
regulasi tentang penetapan
puskesmas T/ST
5 Jumlah Kabupaten/ - 86 210 266 313 366
Kota yang siap akreditasi
Faskes primer
6 Jumlah Puskesmas yang Jumlah Puskesmas yang telah - 200 1,600 3,000 4,400 5,600
telah bekerja sama melalui bekerjasama melalui Dinas
Dinas Kesehatan dengan Kesehatan dengan UTD dan
UTD dan RS Rumah Sakit untuk rekrutmen
dan seleksi donor guna
persiapan penyediaan darah
bagi ibu melahirkan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Pembinaan Upaya Kesehatan Tersedianya Fasyankes 1 Jumlah RS Rujukan - - 15 30 45 60
Rujukan rujukan berkualitas Nasional dengan RS
yang dapat dijangkau Rujukan Regional yang
oleh masyarakat menerapkan integrasi data
rekam medis
2 Jumlah RS Rujukan - 125 125 125 125 125
regional yang memenuhi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Pembinaan Pelayanan Meningkatnya Mutu 1 Persentase Fasilitas (IPWL yang melaporkan 16.5% 25% 30% 35% 40% 50%
Kesehatan Jiwa dan Akses Pelayanan Pelayanan Kesehatan kegiatan) x 100 % / (jumlah
Kesehatan Jiwa dan (Fasyankes) Institusi IPWL yang telah ditetapkan
NAPZA Penerima Wajib Lapor pada tahun berjalan)
(IPWL) pecandu Narkotika
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Dukungan Manajemen dan Meningkatnya 1 Persentase monitoring dan (Jumlah pelaksanaan evaluasi - 30% 40% 60% 80% 100%
Pelaksanaan Tugas Teknis Dukungan Manajemen evaluasi yang terintegrasi terintegrasi yang berjalan
Lainnya pada Program dan Pelaksanaan Tugas berjalan efektif efektif) / (seluruh pelaksanaan
Pembinaan Upaya Kesehatan Teknis Lainnya Pada evaluasi terintegrasi) x 100%
Program Pembinaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VII PROGRAM KEFARMASIAN Meningkatnya akses 1 Persentase ketersediaan a. Di Kabupaten/Kota: 75.5% 77% 80% 83% 86% 90%
DAN ALAT KESEHATAN dan mutu sediaan obat dan vaksin di (Jumlah kumulatif item obat
farmasi, alat kesehatan Puskesmas yang tersedia di (n) puskesmas)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Peningkatan Pelayanan Meningkatnya 1 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang 30% 40% 45% 50% 55% 60%
KEFARMASIAN
DIREKTORAT
PELAYANAN
Kefarmasian pelayanan kefarmasian yang melaksanakan melaksanakan pelayanan
BINA
dan penggunaan obat pelayanan kefarmasian kefarmasian) x 100 dibagi
rasional di fasilitas sesuai standar (jumlah Puskesmas)
kesehatan
2 Persentase penggunaan 60% 62% 64% 66% 68% 70%
obat rasional di
P(A)ISPA: Persentase
penggunaan antibiotik pada
Kasus ISPA non Pneumonia
P(A)Diare: Persentase
penggunaan antibiotik pada
Kasus Diare non spesiik
P(A)Myalgia: Persentase
penggunaan injeksi pada kasus
Myalgia
R(T): Rerata item jenis obat per
lembar resep pada 3 kasus.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Peningkatan Ketersediaan Tersedianya obat, 1 Persentase ketersediaan a. Di Kabupaten/Kota: 75.5% 77% 80% 83% 86% 90%
KESEHATAN
kesehatan dan PKRT Jumlah sampel alkes PKRT
yg diuji)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Persentase sarana Persentase jumlah sarana 30% 35% 40% 45% 50% 55%
produksi alat kesehatan produksi alkes dan PKRT yang
dan PKRT yang memenuhi memenuhi cara pembuatan
cara pembuatan yang baik yang baik terhadap jumlah
(GMP/CPAKB) sarana produksi yang telah
memiliki sertiikat produksi
4 Persentase penilaian pre (Jumlah permohonan yang 60% 63% 66% 69% 72% 75%
market tepat waktu sesuai selesai sesuai dengan
Good Review Practices janji layanan) x (100%
Jumlah permohonan yang
masuk)
4 Peningkatan Pembinaan Meningkatnya produksi 1 Jumlah bahan baku obat Penambahan jenis BBO/BBOT - 5 10 15 20 25
DISTRIBUSI KEFARMASIAN
Kefarmasian lokal serta mutu sarana diproduksi di dalam negeri atau dibuat di Indonesia, setiap
produksi dan distribusi (kumulatif) tahun, secara akumulatif
kefarmasian
2 Jumlah industri yang Penambahan jumlah industri - 2 4 6 8 10
memanfaatkan bahan yang akan memanfaatkan BBO/
baku obat dan obat BBOT produksi dalam negeri,
tradisional produksi dalam setiap tahun, secara akumulatif
negeri (kumulatif)
5 Dukungan Manajemen dan Meningkatnya Persentase kepuasan Persentase kepuasan: (Jumlah 75% 80% 85% 87% 89% 95%
ALAT KESEHATAN
Lainnya pada Program dan pelaksanaan tugas manajemen klien) / (jumlah pelayanan yang
Kefarmasian dan Alat teknis lainnya pada diberikan) x 100%
Kesehatan program kefarmasian
dan alat kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VIII PROGRAM PENGEMBANGAN Meningkatnya 1 Jumlah Puskesmas yang Nilai absolut Puskesmas 1,015 1,200 2,000 3,000 4,200 5,600
BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
DAN PEMBERDAYAAN ketersediaan dan minimal memiliki 5 jenis yang telah terpenuhi tenaga
DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA mutu sumber daya tenaga kesehatan kesehatan sesuai standar
KESEHATAN
KESEHATAN (PPSDMK) manusia kesehatan terutama untuk tenaga
sesuai dengan standar kesehatan lingkungan, tenaga
pelayanan kesehatan kefarmasian, tenaga gizi, tenaga
kesehatan masyarakat, dan
analis kesehatan
2 Persentase RS Kabupaten/ Jumlah RSUD Kabupaten/Kota 25% 30% 35% 40% 50% 60%
MANUSIA KESEHATAN
jumlah RSUD Kabupaten/Kota
kelas C
3 Jumlah SDM Kesehatan Jumlah aparatur, tenaga 25.000 10,200 21,510 33,060 44,850 56,910
yang ditingkatkan pendidik dan kependidikan (kumulatif)
kompetensinya (kumulatif) serta tenaga kesehatan non
aparatur dan masyarakat
yang telah ditingkatkan
kemampuannya dengan
memperoleh sertiikat melalui
pendidikan dan pelatihan yang
sudah terakreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Standarlisasi, Sertiikasi dan Terselenggaranya Jumlah tenaga kesehatan Jumlah STR per tahun 164.600 100,000 115,000 175,000 150,000 150,000
TENAGA KESEHATAN
PUSAT PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Tenaga Kesehatan pelaksanaan pendidikan tenaga kesehatan diterbitkan untuk peserta
dan pelatihan tenaga dan masyarakat pelatihan yang telah mengikuti
kesehatan yang ditingkatkan pelatihan terakreditasi
kemampuannya melalui
pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Pengelolaan Mutu Pendidikan Meningkatnya Persentase program Jumlah program studi/ - 50% 60% 70% 75% 80%
6 Perencanaan dan Meningkatnya Jumlah tenaga kesehatan Nilai absolut dari nakes - 950 20,600 21,700 22,800 24,000
Pendayagunaan SDM perencanaan dan yang didayagunakan di yang sudah ditempatkan di
Kesehatan pendayagunaan SDM Fasyankes Puskesmas maupun Rumah
Kesehatan Sakit Pemerintah melalui
mekanisame PNS, PPPK, dan
penugasan khusus (team based
& individual)
7 Perencanaan SDM Kesehatan Meningkatnya Jumlah dokumen Nilai absolut dari dokumen 2 2 3 3 3 4
KESEHATAN
perencanaan SDM Kesehatan yang dihasilkan
Kesehatan
8 Pelaksanaan Internship Terselenggaranya Jumlah tenaga kesehatan Nilai abolut dari tenaga 4,677 6,500 6,500 6,500 6,500 6,500
Tenaga Kesehatan pelaksanaan internship yang melaksanakan kesehatan yang melaksanakan
tenaga kesehatan internship internship
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
9 Dukungan Manajemen Meningkatnya 1 Jumlah dokumen norma, Menghitung jumlah dokumen 166 20 20 20 20 20
KESEHATAN
berbagai jenjang pendidikan
2 Jumlah satuan kerja yang Merekap jumlah satuan kerja 49(kumulatif) 6 14 21 31 38
ditingkatkan sarana dan yang telah menyelenggarakan
prasarananya (kumulatif) pembangunan/rehabilitasi
gedung dan lingkungan,
pengadaan ABBM, dan
pengadaaan kendaraan
operasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
IX PENELITIAN DAN Meningkatnya 1 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif 10 (Kumulatif) 13 21 26 31 35
PENGEMBANGAN kualitas penelitian, yang didaftarkan HKI hasil litbangkes yang
KESEHATAN pengembangan dan didaftarkan HKI dengan
pemanfaatan di bidang bukti telah menerima nomor
kesehatan Registrasi
2 Jumlah rekomendasi Menghitung jumlah kumulatif - 24 48 72 96 120
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya penelitian 1 Jumlah rekomendasi Menghitung jumlah kumulatif - 5 10 15 20 25
Bidang Biomedis dan dan pengembangan kebijakan yang dihasilkan rekomendasi kebijakan (policy
Teknologi Dasar Kesehatan di bidang biomedis dari penelitian dan brief/policy paper) yang ditulis
dan teknologi dasar pengembangan di bidang berdasarkan hasil litbang
kesehatan biomedis dan teknologi kesehatan berupa bukti output
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya penelitian 1 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif - 8 16 24 32 40
Teknologi Intervensi dan pengembangan kebijakan yang dihasilkan rekomendasi kebijakan (policy
Kesehatan Masyarakat di bidang teknologi dari penelitian dan brief/policy paper) yang ditulis
intervensi kesehatan pengembangan di bidang berdasarkan hasil litbang
masyarakat teknologi intervensi kesehatan berupa bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya penelitian 1 Jumlah rekomendasi Menghitung jumlah kumulatif - 8 16 24 32 40
Teknologi Terapan Kesehatan dan pengembangan kebijakan yang rekomendasi kebijakan (policy
dan Epidemiologi Klinik di bidang teknologi dihasilkan dari penelitian brief/policy paper) yang ditulis
terapan kesehatan dan dan pengembangan berdasarkan hasil litbang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya penelitian 1 Jumlah rekomendasi Menghitung jumlah kumulatif - 9 18 27 36 45
Humaniora, Kebijakan dan pengembangan kebijakan yang dihasilkan rekomendasi kebijakan (policy
Kesehatan dan Pemberdayaan di bidang humaniora, dari penelitian dan brief/policy paper) yang ditulis
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya penelitian 1 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif - 2 4 6 8 10
Tanaman Obat dan Obat dan pengembangan di kebijakan yang dihasilkan rekomendasi kebijakan (policy
TRADISIONAL
Obat dan Obat Tradisional)
2 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah kumulatif 70 (Kumulatif) 24 48 72 96 120
tulis ilmiah di bidang artikel hasil penelitian dan
tanaman obat dan obat pengembangan kesehatan di
tradisional yang dimuat Bidang Tanaman Obat dan Obat
di media cetak dan atau Tradisional yang dipublikasikan
elektronik nasional dan pada media cetak dan atau
internasional elektronik nasional maupun
internasional yang terakreditasi
dan ditulis oleh peneliti Badan
Litbangkes sebagai penulis
pertama(irst author)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya penelitian 1 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif - 2 4 6 8 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
7 Dukungan Manajemen dan Meningkatnya 1 Jumlah laporan dukungan Menghitung jumlah kumulatif 30 (Kumulatif) 5 10 15 20 25
Dukungan Pelaksanaan Tugas dukungan manajemen manajemen penelitian dan laporan hasil pelaksanaan
Teknis Lainnya pada Program dan pelaksanaan tugas pengembangan kesehatan kegiatan dalam bidang
PENGEMBANGAN KESEHATAN
Kesehatan program penelitian Rekomendasi kebijakan,
dan pengembangan Publikasi dan Diseminasi;
kesehatan Keuangan dan Umum; Hukum
Organisasi dan Kepegawaian;
Manajemen Ilmiah dan Etik
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
SEKRETARIAT JENDERAL
MANAJEMEN DAN pelaksanaan tugas, publik yang berwawasan
PELAKSANAAN TUGAS pembinaan dan pemberian kesehatan
TEKNIS LAINNYA dukungan manajemen
KEMENTERIAN Kementerian Kesehatan 2 Persentase harmonisasi Jumlah capaian kinerja
KESEHATAN dukungan manajemen dan Pusat/Biro dibagi dengan
pelaksanaan tugas teknis total Pusat/Biro
lainnya
2 Persentase pejabat Jumlah pejabat struktural 3.9 3.9 4.0 4.2 4.2 20.2
BIRO KEPEGAWAIAN
struktural di lingkungan yang telah memenuhi
Kementerian Kesehatan standar kompetensi jabatan
yang kompetensinya terhadap seluruh pejabat
sesuai persyaratan jabatan struktural
3 Persentase pegawai Jumlah CPNS dan PNS yang 21.5 22.7 23.8 24.9 24.9 117.7
Kementerian Kesehatan mempunyai hasil penilaian
dengan nilai kinerja SKP dengan kriteria minimal
minimal baik baik terhadap seluruh CPNS
dan PNS
b. Permenkes/Kepmenkes Membandingkan tren hasil 4.0 4.3 4.5 4.5 4.5 21.8
bidang kesehatan. tahun-tahun sebelumnya
dengan prakiraan kebutuhan
2 a. Jumlah penanganan Membandingkan tren hasil 4.0 4.0 4.0 4.5 5.0 21.5
masalah hukum terkait tahun-tahun sebelumnya
aset dengan prakiraan kebutuhan
tahun-tahun mendatang
4 Jumlah produk Membandingkan tren hasil 3.2 3.5 3.8 3.8 4.0 18.2
ketatalaksanaan, tahun-tahun sebelumnya
penyelenggaraan urusan dengan prakiraan kebutuhan
pemerintahan bidang tahun-tahun mendatang
kesehatan, akuntabilitas
kinerja dan jabatan
fungsional
BIRO UMUM
pelayanan dokumen dokumen perjalanan dinas persiapan keberangkatan
perjalanan dinas luar luar negeri tepat waktu pegawai perjalanan dinas
negeri, tata naskah dinas luar negeri selesai maksimal 22 23 24 25 28
dan pengelolaan kearsipan 10 hari setelah tanggal
di lingkungan Kementerian pengusulan
Kesehatan
2 Persentase pembinaan b. Jumlah Satker Pusat yang
kearsipan dan tata naskah terbina kearsipannya dibagi
dinas dengan jumlah seluruh
Satker dikali seratus persen
BIRO UMUM
sarana prasarana kantor
dibagi jumlah realisasi
perawatan dan pemeliharaan
sarana prasaranan kantor
dikali seratus persen.
IKK-2 = Keseluruhan SP
dibagi tiga
Meningkatnya kualitas Persentase pembayaran Jumlah tenaga kesehatan 2,697.4 2,831 2,972 3,120 3,433 15,053.4
pengelolaan pembayaran gaji dan/atau insentif strategis tepat sasaran dibagi
gaji dan/atau insentif tenaga kesehatan strategis jumlah seluruh pegawai di
tenaga kesehatan strategis tepat sasaran kali 100 persen
tepat sasaran dalam rangka
mendukung capaian indikator
program pembangunan
kesehatan 2015-2019
KESEHATAN
2 Persentase tersedianya Jumlah Kabupaten/Kota
jaringan komunikasi yang tersedia koneksi dibagi
data yang diperuntukkan dengan seluruh Kabupaten/
untuk pelaksanaan Kota yang ada
e-kesehatan
4 Jumlah dunia usaha yang Jumlah dunia usaha 22.1 23.2 24.4 25.6 26.9 122.2
memanfaatkan CSR-nya yang melakukan kerja
untuk program kesehatan sama (MOU) dengan
Kementerian Kesehatan
dalam mendukung program
kesehatan
5 Jumlah organisasi Jumlah organisasi 22.1 23.2 24.4 25.6 26.9 122.2
kemasyarakatan kemasyarakatan yang
yang memanfaatkan melakukan kerja sama
sumber dayanya untuk (MOU) dengan Kementerian
mendukung kesehatan Kesehatan dalam
mendukung program
kesehatan
SEKRETARIAT JENDERAL
PELAKSANAAN Jaminan Kesehatan Nasional yang menjadi peserta telah ditetapkan sesuai
20,355.1 27,945.0 32,314.0 32,987.0 36,267.0 149,868.1
JAMINAN KESEHATAN (JKN)/Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran dengan perundang-
NASIONAL (JKN)/KARTU (KIS) (PBI) melalui Jaminan undangan dikalikan besaran
INDONESIA SEHAT (KIS) Kesehatan Nasional (JKN)/ iuran yang telah ditetapkan
Kartu Indonesia Sehat dan dikali dua belas bulan
(KIS) (dalam juta)
INSPEKTORAT JENDERAL
PENGAWASAN DAN tata kelola pemerintahan yang memiliki temuan APBN Kemenkes dengan nilai
AKUNTABILITAS dan terlaksananya Reformasi kerugian negara ≤ 1 % temuan kerugian negara ≤
APARATUR Birokrasi 1% berdasarkan hasil audit)
KEMENTERIAN x 100% Jumlah Satker
KESEHATAN pengelola APBN Kemenkes
yang diaudit
INSPEKTORAT I
Inspektorat I Birokrasi lingkup Satker memiliki temuan kerugian nilai temuan kerugian
Binaan Inspektorat I negara ≤ 1 % negara ≤ 1% berdasarkan
hasil audit) x 100%
jumlah Satker pengelola
APBN Kemenkes di lingkup
Binaan Inspektorat I yang
diaudit
2 Peningkatan Pengawasan Meningkatnya transparansi Persentase satuan (Jumlah Satker pengelola 5.1 5.4 5.7 6.0 6.7 28.9
Program/Kegiatan tata kelola pemerintahan kerja di lingkup binaan APBN Kemenkes di lingkup
Lingkup Satker Binaan dan terlaksananya Reformasi Inspektorat II yang Binaan Inspektorat II dengan
INSPEKTORAT II
Inspektorat II Birokrasi lingkup Satker memiliki temuan kerugian nilai temuan kerugian
Binaan Inspektorat II negara ≤ 1 % negara ≤ 1% berdasarkan
hasil audit) x 100%
jumlah Satker pengelola
APBN Kemenkes di lingkup
Binaan Inspektorat II yang
diaudit
3 Peningkatan Pengawasan Meningkatnya transparansi Persentase satuan (Jumlah Satker pengelola 9.1 10.1 11.3 12.6 14.1 57.1
Program/Kegiatan tata kelola pemerintahan kerja di lingkup binaan APBN Kemenkes di lingkup
Lingkup Satker Binaan dan terlaksananya Reformasi Inspektorat III yang Binaan Inspektorat III
INPEKTORAT III
Inspektorat III Birokrasi lingkup Satker memiliki temuan kerugian dengan nilai temuan
Binaan Inspektorat III negara ≤ 1 % kerugian negara ≤ 1%
berdasarkan hasil audit)
x 100% Jumlah Satker
pengelola APBN Kemenkes di
lingkup Binaan Inspektorat
III yang diaudit
INSPEKTORAT IV
Inspektorat IV Birokrasi lingkup Satker memiliki temuan kerugian dengan nilai temuan
Binaan Inspektorat IV negara ≤ 1 % kerugian negara ≤ 1%
berdasarkan hasil audit)
x 100% Jumlah Satker
pengelola APBN Kemenkes di
lingkup Binaan Inspektorat
IV yang diaudit
5 Peningkatan Penanganan Meningkatnya penanganan Persentase penanganan (Jumlah penanganan 9.2 9.7 10.1 10.6 10.6 50.1
Pengaduan Masyarakat di pengaduan masyarakat yang pengaduan masyarakat pengaduan masyarakat
INSPEKTORAT INVESTIGASI
Lingkungan Kementerian berindikasi kerugian negara yang berindikasi kerugian berindikasi kerugian negara
Kesehatan negara di Lingkungan yang diterima sesuai
Kementerian Kesehatan kewenangan Inspektorat
sesuai kewenangan Jenderal) x 100% Jumlah
Inspektorat Jenderal pengaduan masyarakat
yang berindikasi kerugian
negara yang diterima sesuai
kewenangan Inspektorat
Jenderal
6 Dukungan Manajemen Meningkatnya dukungan Persentase satuan kerja (Jumlah Satker Kantor 58.2 62.5 63.3 63.8 64.0 311.8
SEKRETARIAT INSPEKTORAT
dan Pelaksanaan Tugas manajemen dan pelaksanaan yang telah menerapkan Pusat dan Kantor Daerah
Teknis Lainnya pada tugas teknis lainnya pada program aksi pencegahan yang telah menerapkan
Program Peningkatan program peningkatan dan pemberantasan program aksi pencegahan
JENDERAL
Pengawasan dan pengawasan dan akuntabilitas korupsi pemberantasan
Akuntabilitas Aparatur aparatur Kementerian korupsi) x 100%
Kementerian Kesehatan Kesehatan Jumlah Satker Kantor
Pusat dan Kantor Daerah di
lingkungan Kemenkes
ANAK
bersalin yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
yang sama) x 100 %
2 Persentase ibu hamil (Jumlah ibu hamil dengan
Kurang Energi Kronik LiLA < 23,5 cm/jumlah ibu
(KEK) hamil yang diukur LiLA)
x 100%
1 Pembinaan Perbaikan Gizi Meningkatnya pelayanan gizi 1 Persentase ibu hamil KEK (Jumlah ibu hamil KEK yang 500.3 4,500.0 5,100.0 5,600.0 6,100.0 21,800.3
Masyarakat masyarakat yang mendapat makanan mendapat PMT di suatu
tambahan wilayah/jumlah seluruh ibu
BINA PELAYANAN
KESTRADKOM
DIREKTORAT
Tradisional dan pengembangan dan yang menyelenggarakan yang menyelenggarakan
Komplementer pengawasan upaya kesehatan kesehatan tradisional kesehatan tradisional) /
tradisional dan komplementer (jumlah seluruh Puskesmas)
x 100%
6 Bantuan Operasional Tersedianya Bantuan 1 Jumlah Puskesmas yang Jumlah Puskesmas yang 1,410.5 3,000.0 3,500.0 4,000.0 4,500.0 16,410.5
Kesehatan (BOK) Operasional Kesehatan (BOK) mendapatkan BOK memanfaatkan dana BOK
DIREKTORAT JENDERAL
PENYAKIT DAN menular dan peningkatan kualitas kesehatan memenuhi minimal 4
PENYEHATAN kualitas lingkungan lingkungan kriteria) / (jumlah seluruh
LINGKUNGAN Kabupaten/Kota) x 100%
dalam waktu tertentu
2 Pengendalian Penyakit Meningkatnya Pencegahan 1 Persentase Kabupaten/ (Jumlah Kabupaten/ 240.0 600.0 650.0 700.0 750.0 2,940.0
Bersumber Binatang dan Penanggulangan Penyakit Kota yang melakukan Kota yang melaksanakan
Bersumber Binatang pengendalian vektor pengendalian vektor dibagi
MENULAR
di Indonesia) x 100%
DIREKTORAT PENYEHATAN
lingkungan yang terveriikasi
LINGKUNGAN
melaksanakan STBM
2 Persentase sarana air (Jumlah sampel
minum yang dilakukan yang diperiksa pada
pengawasan penyelenggara air minum) /
(jumlah sampel yang harus
diperiksa) x 100%
SEKRETARIAT DIREKTORAT
Teknis Lainnya pada tugas teknis lainnya pada memperoleh penilaian dinilai SAKIP)
Program Pengendalian program pengendalian SAKIP dengan hasil
Penyakit dan Penyehatan penyakit dan penyehatan minimal AA
Lingkungan lingkungan 2 Persentase Satker (Jumlah Satker Pusat dan
Pusat dan Daerah yang UPT yang memenuhi standar
ditingkatkan sarana/ sarana/prasarana) / (jumlah
prasarananya untuk Satker Pusat dan UPT)
memenuhi standar
VI PROGRAM PEMBINAAN Meningkatnya akses 1 Jumlah Kecamatan Jumlah seluruh Kecamatan 15,697.9 22,841.4 24,737.8 39,570.6 53,840.4 154,202.6
UPAYA KESEHATAN
bagi masyarakat tersertiikasi akreditasi terakreditasi pada tahun
berjalan
2 Kabupaten/Kota yang Jumlah kumulatif RSUD
memiliki minimal 1 di Kabupaten/Kota yang
RSUD yang tersertiikasi terakreditasi yang dicapai
akreditasi nasional setiap tahun
1 Pembinaan Upaya Meningkatnya pemerataan, 1 Persentase RS regional (Jumlah RS rujukan regional 148.2 196.9 206.0 215.1 224.4 1,030.3
KETEKHNISIAN MEDIK
KEPERAWATAN DAN
Keteknisian Medis kebidanan dan keteknisian Keperawatan Kesehatan
medik Masyarakat (Perkesmas)
3 Pembinaan Upaya Meningkatnya akses 1 Jumlah Puskesmas untuk Jumlah Puskesmas non 757.1 1,100.5 1,034.7 4,702.3 7,811.5 15,406.1
Kesehatan Dasar pelayanan kesehatan dasar memberikan pelayanan rawat inap dan Puskesmas
yang berkualitas bagi sesuai standar termasuk rawat inap yang memberikan
masyarakat Puskesmas Rawat Inap pelayanan sesuai standar
pada tahun berjalan
DASAR
telah bekerja sama melalui telah bekerjasama melalui
Dinas Kesehatan dengan Dinas Kesehatan dengan
UTD dan RS UTD dan Rumah Sakit untuk
rekrutmen dan seleksi donor
guna persiapan penyediaan
darah bagi ibu melahirkan
DISTRIBUSI KEFARMASIAN
Kefarmasian mutu sarana produksi dan diproduksi di dalam negeri dan/atau dibuat di
distribusi kefarmasian (kumulatif) Indonesia, setiap tahun,
secara akumulatif
2 Jumlah industri yang Penambahan jumlah industri
memanfaatkan bahan yang akan memanfaatkan
baku obat dan obat BBO/BBOT produksi dalam
tradisional produksi dalam negeri, setiap tahun, secara
negeri (kumulatif) akumulatif
5 Dukungan Manajemen Meningkatnya dukungan Persentase kepuasan Persentase kepuasan: 98.9 105.9 113.3 121.3 129.8 569.2
DIREKTORAT JENDERAL
BINA FARMASI DAN
ALAT KESEHATAN
dan Pelaksanaan Tugas manajemen dan pelaksanaan klien terhadap dukungan (Jumlah item yang
SEKRETARIAT
Teknis Lainnya pada tugas teknis lainnya pada manajemen memenuhi kepuasan klien)
Program Kefarmasian dan program kefarmasian dan alat / (jumlah pelayanan yang
Alat Kesehatan kesehatan diberikan) x 100%
SERTIFIKASI PENDIDIKAN
MANUSIA KESEHATAN
Berkelanjutan bagi SDM pendidikan berkelanjutan
Kesehatan SDM Kesehatan
2 Pendidikan Tinggi dan Meningkatnya pelaksanaan Jumlah peserta baru Jumlah peserta tubel baru 446.0 463.6 486.0 507.1 529.3 2,432.0
Peningkatan Mutu SDM pendidikan tinggi dan penerima bantuan (Diploma/Strata dan PPDS/
Kesehatan peningkatan mutu SDM pendidikan PPDGS) per tahun
Kesehatan
3 Pendidikan dan Pelatihan Meningkatnya pendidikan dan Jumlah aparatur yang Berdasarkan jumlah 173.4 179.0 188.0 196.4 205.3 942.1
PUSAT PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Aparatur pelatihan aparatur mendapat sertiikat pada sertiikat yang diterbitkan
APARATUR
pelatihan terakreditasi untuk peserta pelatihan yang
(kumulatif) telah mengikuti pelatihan
terakreditasi
4 Pendidikan dan Pelatihan Meningkatnya pelaksanaan Jumlah tenaga pendidik, Jumlah sertiikat yang 20.0 21.0 22.1 23.0 24.1 110.2
KESEHATAN
pelatihan
5 Pengelolaan Mutu Meningkatnya pengelolaan Persentase program Jumlah program studi/ 24.0 25.2 26.5 27.7 28.9 132.2
Pendidikan Tinggi mutu pendidikan tinggi studi/institusi Poltekkes Poltekkes yang terakreditasi
Kemenkes yang baik dibandingkan dengan
terakreditasi baik jumlah prodi yang habis
masa berlakunya dan prodi
baru dikali seratus persen
7 Perencanaan SDM Meningkatnya pelaksanaan Jumlah dokumen Nilai absolut dari dokumen 0.0 49.7 50.6 51.6 52.5 204.4
Kesehatan perencanaan SDM Kesehatan perencanaan SDMK kebijakan perencanaan SDM
Kesehatan yang dihasilkan
8 Pelaksanaan Internship Terselenggaranya pelaksanaan Jumlah tenaga kesehatan Nilai abolut dari 250.0 750.0 800.0 850.0 900.0 3,550.00
Tenaga Kesehatan internship tenaga kesehatan yang melaksanakan tenaga kesehatan yang
internship melaksanakan internship
PENGEMBANGAN KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN penelitian, pengembangan yang didaftarkan HKI kumulatif hasil litbangkes
KESEHATAN dan pemanfaatan di bidang yang didaftarkan HKI dengan
kesehatan bukti telah menerima nomor
Registrasi
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
Obat dan Obat Tradisional tanaman obat dan obat dari penelitian dan kebijakan (policy brief/
tradisional pengembangan di bidang policy paper) yang ditulis
tanaman obat dan obat berdasarkan hasil litbang
tradisional kesehatan berupa bukti
output naskah rekomendasi
kebijakan (Menghitung
target/baseline berdasarkan
perhitungan rekomendasi
sesuai isu strategis di bidang
Tanaman Obat dan Obat
Tradisional)
2 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah 14.7 57.6 51.1 67.7 40.9 232.0
tulis ilmiah di bidang kumulatif artikel
tanaman obat dan obat hasil penelitian dan
tradisional yang dimuat pengembangan kesehatan
di media cetak dan atau di Bidang Tanaman Obat
elektronik nasional dan dan Obat Tradisional
internasional yang dipublikasikan
pada media cetak dan
atau elektronik nasional
maupun internasional yang
terakreditasi dan ditulis oleh
peneliti Badan Litbangkes
sebagai penulis pertama(irst
author)
KESEHATAN
dan Umum; Hukum
Organisasi dan Kepegawaian;
Manajemen Ilmiah dan Etik
2 Jumlah laporan Menghitung jumlah 33.0 55.2 61.8 52.8 58.7 261.4
dukungan manajemen kumulatif laporan
teknis penelitian dan manajemen Riset Nasional,
pengembangan kesehatan Riset Pembinaan Kesehatan,
Riset Pembinaan IPTEKDOK,
Riset Kontijensi
TOTAL ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019 50,466.1 78,478.8 88,471.8 107,020.9 128,227.6 449,506.9
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
1 Meningkatnya Kesehatan masyarakat 1 Permenkes tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Ditjen P2PL 2015
Lingkungan dan Persayaratan Kes. Media air dan
Upaya Penyehatan.
2 Permenkes tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Ditjen P2PL 2015
Lingkungan dan Persayaratan Kes. Media Udara dan
Upaya Penyehatan.
3 Permenkes tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Ditjen P2PL 2016
Lingkungan dan Persayaratan Kes. Media Tanah dan
Upaya Penyehatan.
4 Permenkes tentang Standar baku mutu kesehatan Ditjen P2PL 2016
lingkungan dan persayaratan kes. Media pangan dan
upaya penyehatan.
5 Permenkes tentang Standar baku mutu kesehatan Ditjen P2PL 2017
lingkungan dan persayaratan kes. Media sarana dan
bangunan serta upaya penyehatan
6 Permenkes tentang Standar baku mutu kesehatan Ditjen P2PL 2015
lingkungan dalam bidang vektor dan binatang
penular penyakit
7 Permenkes tentang Upaya pelindungan kesehatan Ditjen P2PL 2016
masyarakat dari zat kimia yang berbahaya, gangguan
isika ke udara, dan pestisida
52 RPM mengenai perizinan tenaga kesehatan tradisional Gizi dan KIA 2015
53 RPP tentang Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Jiwa Ditjen BUK 2016
54 R.Perpres Tentang Penyelenggaraan Kabupaten/ Ditjen P2PL 2015
Kota Sehat
2 Meningkatnya Pengendalian PM & Karantina 1 RUU Kekarantinaan Kesehatan Ditjen P2PL 2015
Kesesehatan
2 RUU Wabah Ditjen P2PL 2016
3 Pengendalian TB 2015-2019 Ditjen P2PL 2015
4 Kepmenkes strategi nasional pengendalian TB Ditjen P2PL 2015
2015-2019
5 Kepmenkes tentang pedoman manajemen terpadu Ditjen P2PL 2016
pengendalian TB resisten obat
6 Kepmenkes tentang pedoman manajemen kolaborasi Ditjen P2PL 2016
TB HIV
7 Pengendalian ISPA peneumonia dan kewaspadaan Ditjen P2PL 2016
pandemi inluenza
8 SUFA-PPIA Ditjen P2PL 2016
9 Eliminasi kusta Ditjen P2PL 2016
10 Eradikasi Frambusia Ditjen P2PL 2016
11 Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia Ditjen P2PL 2017
12 Roadmap kusta Ditjen P2PL 2017
13 Roadmap frambusis Ditjen P2PL 2017
5 Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu 1 Rancangan Peraturan Presiden tentang Kewajiban Ditjen Binfar dan Alkes 2017
Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar) Penggunaan Bahan Baku Obat yang Diproduksi
& Alkes Dalam Negeri Untuk Memproduksi Obat Program
Pemerintah
2 Rancangan Peraturan Presiden tentang Kelompok Ditjen Binfar dan Alkes 2017
Kerja (POKJA) dan Konsorsium Pengembangan,
Produksi, dan Promosi Bahan Baku Obat Produksi
Dalam Negeri
3 Rancangan Revisi Permenkes tentang Industri Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Farmasi
4 Farmakope Indonesia Edisi V Suplemen 2: Ditjen Binfar dan Alkes 2016
5 Rancangan Kepmenkes tentang Tim Penyusun
6 Rancangan Kepmenkes tentang Pemberlakuan
Farmakope Indonesia Edisi V Suplemen 2
7 Farmakope Herbal Indonesia Edisi II Ditjen Binfar dan Alkes 2017
8 Rancangan Kepmenkes tentang Tim Penyusun
9 Rancangan Kepmenkes tentang Pemberlakuan
Farmakope Herbal Indonesia Edisi II
10 Farmakope Indonesia Edisi V Suplemen 3 Ditjen Binfar dan Alkes 2018
11 Rancangan Kepmenkes tentang Tim Penyusun
12 Rancangan Kepmenkes tentang Pemberlakuan
Farmakope Indonesia Edisi V Suplemen 3
13 Rancangan Permenkes tentang Produksi Narkotika, Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Psikotropika dan Prekursor Farmasi
14 Rancangan Permenkes tentang Label dan Publikasi Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Narkotika
25 Rancangan Kepmenkes tentang Daftar Obat Esensial Ditjen Binfar dan Alkes Revisi setiap 2 tahun,
Nasional (DOEN) yaitu pada tahun 2015,
2017, 2019
26 Rancangan Permenkes tentang Pedoman Ditjen Binfar dan Alkes Revisi setiap 2 tahun,
Pelaksanaan (Manlak) Formularium Nasional yaitu pada tahun 2015,
2017, 2019
27 Rancangan Kepmenkes tentang Formularium Haji Ditjen Binfar dan Alkes Revisi untuk tahun
2017
28 Rancangan Permenkes tentang Pedoman Penggunaan Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Antibiotik
29 Rancangan Permenkes tentang Standar Pelayanan Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Kefarmasian di Klinik
30 Rancangan Permenkes tentang Kebijakan Ditjen Binfar dan Alkes 2016
Pengelolaan Obat Satu Pintu
31 Rancangan Permenkes tentang Pedoman Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Pemusnahan Obat dan Perbekalan Kesehatan
32 Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Pedoman Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi
Pemerintah
33 Rancangan Kepmenkes tentang Pedoman Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Penyelenggaraan Sampling Uji Mutu Obat di Instalasi
Farmasi Milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah
34 Rancangan Kepmenkes tentang Harga Vaksin dan Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2019
Serum Program Imunisasi
35 Rancangan Kepmenkes tentang Harga Eceran Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2019
Tertinggi Obat Generik
36 Rancangan Kepmenkes tentang Penetapan Harga Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2019
Obat dengan Skema Khusus
37 Rancangan Permenkes tentang Pengadaan Obat Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Berdasarkan E-Catalogue
38 Rancangan Permenkes tentang Pedoman Toko Alat Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Kesehatan
39 Rancangan Permenkes tentang Cara Pembuatan Alat Ditjen Binfar dan Alkes 2015
Kesehatan yang Baik
40 Rancangan Permenkes tentang Pedoman sistem Ditjen Binfar dan Alkes 2015
E-monitoring Post Market & Surveillance Alat
Kesehatan dan PKRT
41 Rancangan Permenkes tentang Pengawasan Alkes Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2018
dan PKRT di Peredaran
42 Rancangan Permenkes tentang Pelaporan Alkes Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2018
dan PKRT
43 Rancangan Revisi Permenkes No. 1189/2010 tentang Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2018
Produksi Alat Kesehatan dan PKRT
44 Rancangan Revisi Permenkes No. 1190/2010 tentang Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2018
Izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT
45 Rancangan Revisi Permenkes No. 1191/2010 tentang Ditjen Binfar dan Alkes 2015-2018
Penyaluran Alat Kesehatan
6 Meningkatnya Sinergitas Antar K/L Pusat 1 PerGub/PerBup yang menjamin penggerakan Pusat Promosi Kesehatan 2017
dan Daerah program ditingkat provinsi, kab, kota dan puskesmas
2 Permenkes pedoman advokasi Pusat Promosi Kesehatan 2017
3 Kepmenkes tentang Penyusunan Rencana Aksi Biro Perencanaan dan 2016
Nasional Program Prioritas Pembangunan Kesehatan Anggaran
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
DAFTAR SINGKATAN
PENGARAH
Nila Farid Moeloek, Nafsiah Mboi,Untung Suseno Sutarjo, Supriyantoro,
Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa, Akmal Taher, Anung Sugihantono,
Maura Linda Sitanggang, M.Subuh, Usman Sumantri,
Tjandra Yoga Aditama, Tini Suryanti Suhandi, Tritarayati,
Henni Setiawati Agus Purwadianto, Bambang Sarjono
KONTRIBUTOR
Pattiselanno Robert Johan, Wiwik Widarti, Barlian, Embry Netty,
Oscar Primadi, Lily Sriwahyuni Sulistyowati, Donald Pardede,
Murti Utami, Trisha Wahjudi Putri, Fidiansjah, Budi Dhewajani,
S.R. Mustikowati, WiyonoBudiharjo, HeruArnowo,
Rahmaniar Brahim, Mulyanto, Wayan Rai Suarthana,
Kuwat Sri Hudoyo, Gita Maya Koemara Sakti Soepono,
Elizabeth Jane Soepardi, Dedi Kuswenda, Doddy Izwardy,
Muchtaruddin Mansyur, Nurshanty S. Andi Sapada, Kartini Rustandi,
Chairul Radjab Nasution, Suhartati, Deddy Tedjasukmana Basumi,
Eka Viora, Purwadi, Engko Sosialine Magdalene,
Arianti Anaya Indradjid, Dettie Yuliati, Desak Made Wismarini,
Ekowati Rahajeng, Wilfried Hasiholan Purba,
Ria Soekarno, AgusSuprapto, Pretty Multihartina, Dede Anwar Musadad,
Siswanto, Asjikin Iman Hidayat Dachlan, Suhardjono,
Kirana Pritasari, Meinarwati Andi Saguni, Setyo Budi Hartono,
Azhar Jaya, Risca Ardhyaningtyas, Susiyo Luchito, Yudhi Pramono,
Zan Susilo, Johan Safari
TIM PENYUSUN
Slamet, IGM. Wirabrata, Dede Mulyadi, Grace Lovita Tewu,
Gede Ketut Wirakamboja, Tauik, N.A. Ma’ruf,
Asep Zaenal Mustofa, Bambang Setiadji, Rahmat Kurniadi,
Iqbal Djakaria, Mayang Sari, Roy Himawan,
Ockti Palupi Rahayuningtyas, Ida Ayu Made Rai Astuti,
Anita Dwi Ingati, Tina Safaria, Dian Shinta Fitriyanti, Muhammad Iqbal