Anda di halaman 1dari 10

PERATIN SUKA BANJAR

KABUPATEN PESISIR BARAT

PERATURAN PEKON SUKA BANJAR


NOMOR ..... TAHUN 2021
TENTANG
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PERATIN SUKA BANJAR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga ketersediaan sumber air, kelestarian


lingkungan, keseimbangan ekosistem, serta mencegah kerusakan
lingkungan dan keanekaragaman hayati di wilayah Pekon Suka
Banjar, perlu didukung dengan peraturan yang jelas dan mengikat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, perlu membentuk Peraturan Pekon tentang Pengelolaan
Sumber Daya Alam Berkelanjutan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 190,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6405);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6398);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha
Milik Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6623);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6635);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Pekon.
11. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor 6 tahun 2019
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor 10 Tahun 2020
Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor 2 tahun 2016
tentang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

Dengan Kesepakatan  Bersama

LEMBAGA HIMPUN PEMEKONAN PEKON SUKA BANJAR


Dan
PERATIN SUKA BANJAR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Peraturan Pekon Suka Banjar Tentang


Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Pekon ini yang dimaksud dengan:
1. Pekon adalah Pekon Suka Banjar.
2. Pemerintah Pekon adalah Peratin dan Perangkat
Pekon Suka Banjar sebagai unsur penyelenggara
pemerintah Pekon Suka Banjar.
3. Pemerintahan Pekon adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Pekon dan Badan
Permusyawaratan Pekon dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat.
4. Peratin adalah Kepala Pekon Suka Banjar
5. Lembaga Himpun Pemekonan yang selanjutnya
disingkat LHP adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Pekon sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Pekon
6. Masyarakat adalah masyarakat Suka Banjar
7. Lingkungan adalah lingkungan yang ada di wilayah
Pekon Suka Banjar
8. Pengelolaan lingkungan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menjaga kelestarian dan
keutuhan lingkungan.
9. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa
lahan yang berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dan persekutuan alam
lingkungannya yang satu dengan yang lainnya tidak
dapat dipisahkan.
10. Hutan Rakyat adalah hutan tanaman yang berada di
atas tanah yang dibebani hak milik maupun hak
lainnya di luar kawasan hutan
11. Badan Usaha Milik Pekon yang selanjutnya disingkat
BumPekon adalah badan usaha yang dikelola oleh
pemerintah Pekon.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon selanjutnya
disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah Pekon yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Pekon dan LHP yang
ditetapkan dengan Peraturan Pekon.
 

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

Maksud dan tujuan ditetapkannya Peraturan Pekon adalah :

1. Meningkatkan kemampuan Pekon dalam menggali


potensi Pekon melalui pemberdayaan masyarakat agar
dapat membangun Pekon semakin sejahtera,
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
2. Menjaga keberlangsungan pelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya;
3. Menjamin keberlangsungan pelestarian lingkungan
hidup yang didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal
dan budaya lokal;
4. Mencegah, menanggulangi, memulihkan sumber daya
alam yang tercemar dan/atau kerusakan lingkungan
hidup;
5. Menjamin keberlangsungan kegiatan sektor pertanian,
peternakan, pariwisata dan pemukiman; dan
6. Mendorong tumbuh berkembangnya berbagai aktivitas
pembangunan dengan tetap memelihara kelestarian
fungsi lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat.
 

BAB III
PRINSIP DASAR

Pasal 3

Prinsip dasar pengelolaan lingkungan adalah :


1. Menjamin hak dan kewajiban masyarakat
2. Keadilan;
3. Kebersamaan;
4. Musyawarah untuk mufakat; dan
5. Kelestarian Lingkungan.

BAB IV
RUANG LINGKUP

Pasal 4

Ruang lingkup Peraturan Pekon meliputi:


1. Pengelolaan berbasis lingkungan hidup;
2. Perlindungan Badan Sungai dan Mata Air;
3. Program dan kegiatan;
4. Kesehatan dan keselamatan kerja;
5. Larangan;
6. Peran serta Masyarakat;
7. Perlindungan Sarana dan Prasarana;
8. Hak dan Kewajiban;
9. Pembiayaan; dan
10. Pembinaan.

BAB V
PENGELOLAAN BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 5
Pengelolaan lingkungan Lahan Pertanian dilaksanakan
dengan cara:

a. Menjaga tanah aliran sungai supaya tidak terjadi erosi


yang berlebihan.
b. Tidak mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi
pemukiman atau pembangunan lainnya.

Pasal 6
Pengelolaan lingkungan Flora dan Fauna dilaksanakan
dengan cara:
a. Membuat dan memperbanyak bibit pohon melalui
budaya dan kearifan lokal.
b. Edukasi masyarakat mengenai perlindungan dan
pengamanan wilayah Pekon dari konflik satwa liar.
c. Tidak melakukan perburuan liar dan membunuh satwa
yang dilindungi.
d. Melaksanakan perkembangbiakan tanaman melalui
pembibitan dan penanaman berbagai jenis tanaman.

BAB VI
PERLINDUNGAN BADAN SUNGAI DAN MATA AIR

Pasal 7
(1) Tidak menanam tanaman sawit di lahan yang belum
ditanami di pinggir aliran sungai.
(2) Menanam tanaman keras atau tahunan berupa buah-
buahan dan kayu-kayuan di pinggir sungai.
(3) Tidak menggunakan herbisida untuk membasmi
rumput di sepanjang aliran sungai.
(4) Tidak menambang bahan galian Gol. C dengan jarak
200 meter di atas atau di bawah jembatan Way
Tembulih dan Way Rilau.
(5) Tidak menangkap ikan dengan cara strum ataupun
dengan racun
(6) Tidak membuang sampah di sekitar sumber mata air
dan sungai;

BAB VII
PROGRAM DAN KEGIATAN

Pasal 8

1. Perencanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan


hidup memperhatikan :
a. Keragaman karakter dan fungsi ekologis;
b. Sebaran penduduk;
c. Sebaran potensi sumber daya alam;
d. Kearifan lokal, dan
e. Aspirasi masyarakat
2. Pembentukan Kelompok Pertanian dalam penanganan
lingkungan hidup dan menetapkan tugas, kewajiban
dan tanggung jawab setiap kelompok;
3. Inventarisasi perlindungan lingkungan hidup di
wilayahnya;
4. Pemetaan permasalahan tentang lingkungan hidup
meliputi: penanganan lingkungan udara, lingkungan
perairan/sumber daya air, lahan/tanah dan lingkungan
flora dan fauna;
5. Penyusunan agenda kegiatan pelestarian lingkungan
hidup, dan
6. Perhitungan biaya yang timbul atas upaya pelestarian
lingkungan hidup.

BAB VIII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Pasal 9
(1) Menggunakan Peralatan kerja lengkap saat
penyemprotan bahan kimia.
(2) Menghindari penggunaan kemasan bekas bahan kimia
beracun dan berbahaya sebagai perlengkapan makan
dan minum.
(3) Membuang bekas kemasan bahan kimia beracun
dengan tidak sembarangan dan tidak di aliran sungai.
BAB IX
LARANGAN

Pasal 10

(1) Tidak melakukan perusakan hutan, penebangan liar,


membakar lahan sehingga menimbulkan pencemaran
udara dan kerusakan lingkungan hutan;
(2) Tidak membuang sampah plastik di aliran sungai
dan/atau buang air besar di sebarang tempat.
(3) Tidak menggunakan bekas kemasan kimia beracun
dan/atau berbahaya sebagai perlengkapan bahan
makan dan minum.
(4) Tidak menggunakan herbisida untuk membasmi
rumput di sepanjang aliran sungai dengan radius 5
meter dari bibir sungai.
(5) Tidak mengambil ikan dengan cara strum atau racun di
sungai dan/atau waduk.
(6) Tidak merusak papan peringatan dan/atau papan
informasi yang dibuat oleh perangkat pekon.
(7) Tidak memberikan keterangan yang belum pasti
kebenarannya.
(8) Tidak berburu satwa.

BAB X
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 11

1. Masyarakat Pekon memiliki hak dan/atau kesempatan


yang sama untuk berperan aktif dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
2. Peran masyarakat Pekon berupa:
a) Pengawasan sosial;
b) Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan,
pengaduan.
c) Penyampaian informasi atau laporan.
3. Peran masyarakat Pekon dapat dilakukan dengan cara:
a) Meningkatkan kepedulian dalam pelestarian
lingkungan hidup;
b) Meningkatkan kemandirian, keberdayaan
masyarakat dan kemitraan ;
c) Menumbuhkembangkan kepedulian, kesadaran, dan
pengetahuan masyarakat untuk melaksanakan
peraturan pekon;
d) Meningkatkan kesigapan dan kecepat tanggapan
masyarakat dalam melaksanakan pengawasan sosial
di Pekon.
e) Mengembangkan dan menjaga budaya/kearifan lokal
dalam rangka pelestarian lingkungan hidup di Pekon.

BAB XI
SARANA DAN PRASARANA

Pasal 12

Pemerintah Pekon menyediakan sarana dan prasarana antara


lain:
1. Alat komunikasi;
2. Pemasangan papan informasi/pengumuman
khususnya pengumuman yang bersifat larangan-
larangan disetiap area yang rawan terjadinya
perusakan lingkungan hidup;
3. Pemasangan papan informasi/pengumuman di wilayah
rawan bencana alam dan daerah kritis.

BAB XII
PEMBIYAAN

Pasal 13

1. Pemerintah Pekon wajib mengalokasikan anggaran


dana yang memadai untuk membiayai:
a. Kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
b. Program pembangunan Pekon yang berwawasan
lingkungan hidup.
2. Pendanaan dalam rangka penyelenggaraan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat
berasal dari sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB XIII
PEMBINAAN

Pasal 14
1. Peratin melakukan pembinaan dalam pengelolaan
Pekon yang berbasis lingkungan hidup kepada:
a) Aparatur Pekon
b) Masyarakat terkait
2. Pembinaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1)
antara lain melalui:
a) Bimbingan teknis
b) Pelatihan dari pihak terkait.

BAB XIV
SANKSI
Pasal 15
Dalam hal perorangan maupun kelompok tidak
mengindahkan peringatan dan teguran akan dikenakan
sanksi–sanksi sebagai berikut:

a. Setiap orang yang melanggar Pasal 7 ayat (4) dikenakan


sanksi menimbun jalan yang berlubang, sebanyak pasir
yang diambil dari lokasi yang dilarang tersebut.
b. Apabila melanggar pasal 10 ayat (4) maka akan
dikenakan sanksi membersihkan lingkungan tempat
ibadah menurut agama masing-masing 2 kali selama 1
minggu.
c. Apabila melanggar pasal 10 ayat (5) maka akan
dikenakan sanksi menabur bibit ikan sebanyak 1000
ekor di aliran sungai tersebut dan alat akan disita oleh
aparatur pekon. .
d. Apabila melanggar pasal 10 ayat (2) maka akan
dikenakan sanksi membersihkan aliran sungai atau
irigasi pertanian.
e. Setiap orang yang melanggar Pasal 10 ayat (6)
dikenakan sanksi memperbaiki atau mengganti papan
peringatan dan/atau papan informasi yang dirusak
seperti semula.
f. Setiap orang yang melanggar Pasal 10 ayat (7)
diwajibkan membuat surat pernyataan untuk tidak
mengulangi perbuatannya.

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan Pekon ini,
sepanjang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pekon ini,
diatur dalam Peraturan Peratin.

Pasal 17

Peraturan Pekon ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pekon ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Pekon.

Ditetapkan di : Suka Banjar,


pada tanggal : 26 September 2021

PERATIN

(..........................)

Diundangkan di : Suka Banjar,


pada tanggal : 26 September 2021

JURU TULIS

(……………………)

Lembaran Pekon Nomor :


Tahun 2021
No. Reg Peraturan Pekon Kabupaten Barat: ( /2021)

Anda mungkin juga menyukai