Anda di halaman 1dari 2

Kelompok Pilar Pendidikan

Nama :

1. Adzani

2. Isna Wulandari

3. Monica Safitri

Prodi : D3 Akuntansi Pagi

Corak pembaruan dan Modernisasi merupakan warna muhammadiyah sebagai salah satu Organisasi
besar di Indonesia. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) merupakan bagian upaya media dakwah
Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah. Menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Dakwah Amar ma’ruf nahi munkar bisa ditafsirkan sebagai titik humanitas gerakan, pedoman Teologi Al-
Ma’un yang merupakan landasan berangkatnya niat dalam setiap langkah menjalankan misi
kemanusiaan dan juga meningkatkan kesejahteraan umat.

Dalam teologi Al-Maun yang kemudian diterjemahkan menjadi pilar-pilar kerja Muhammadiyah.
Berdasarkan teologi Al-Ma’un, Muhammadiyah menetapkan tiga pilar kerja, yakni kesehatan,
pendidikan, dan pelayanan sosial.

Kelompok kami mendapat bagian tentang pilar pendidikan.

Sebagai cerminan pendidikan muhammadiyah yang humanis, maka muncullah variasi lembaga
pendidikan, kepemimpinan yang kolegial dan pola hubungan pimpinan dan yang dipimpin, hubungan
antara pergutuan tinggi dan masyarakat dengan landasan gerakan teologi akan menjawab kondisi sosial.

Teologi Al-Maun berakar dari tafsir terhadap intisari Surah Al-Maun. Surah Al-Maun mengajarkan umat
Islam untuk selalu berbuat amal sosial. Bahkan, Surah Al-Maun dengan tegas menyebut bahwa mereka
yang mengabaikan anak yatim dan tak berusaha mengentaskan masyarakat dari kemiskinan sebagai
pendusta agama.

Mengungkapkan teologi Al-Maun, KH Ahmad Dahlan semakin kontekstual apabila diterapkan pada era
saat ini. Dalam pemikiran teologi Al-Maun, orang yang tidak memberi makan orang miskin saja celaka,
apalagi orang yang merampas kedaulatan, keadilan dan hak-hak orang-orang kecil.

Kebebasan sebagai nilai humanisme ditujukan untuk menjamin hak manusia. Esensi dari nilai
humanisme adalah manusia yang merupakan makhluk mulia, berfikir, sadar akan dirinya sendiri
berkehendak bebas, bercita-cita dan merindukan ideal dan bermoral.

Muhammadiyah mengharapkan agar amal usaha di bidang pendidikan dapat mencerminkan komponen
pendidikan islam sebagaimana yang dicita-citakan oleh pendirinya, yaitu melaksanakan komponen
pendidikan sebagai ruang aktualisasi sumberdaya manusia.
Sebagai pembeda dan identitas, muhammadiyah melaksanakan pendidikan agama islam yang luas dan
mendalam meliputi tauhid, ibadah, akhlak dan ilmu dalam pendidikan islam, serta kemuhammadiyahan.

Humanisasi berakar dari keunikan personalitas. Perlu perenungan untuk bersikap arif, mengabaikan
kemanusiaan dan bentuk penyeragaman, metode yang tidak memberikan peluang terhadap tumbuh
dan berkembangnya potensi manusia merupakan akar dari dehumanisasi.

Sumber : https://kuasarakyat.com/teologi-al-maun-sebagai-bingkai-gerakan-perguruan-tinggi-
muhammadiyah/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai