5938 15415 1 PB
5938 15415 1 PB
ABSTRAK
Sejak dahulu sastra menjadi pendamping sejarah perjalanan Indonesia. Sastra menjadi salah
satu wadah untuk mengisahkan setiap tragedi yang terjadi dalam perkembangan Indonesia.
Sejarah perkembangan Islam seringkali dikisahkan dalam syair-syair. Kata sastra sangat
akrab dalam kehidupan masyarakat. Sastra dapat memainkan perannya sebagai media yang
menjadi sumber informasi untuk menyampaikan tentang nilai-nilai pendidikan moral dan
membudayakan sebuah kisah kegenerasi selanjutnya. Oleh karena itu dalam pembahasan ini
akan menguak sastra dan ajaran Islam serta menguak ajaran Islam dan sastra pada saat ini
terkhusus di Indonesia. Karya sastra yang kental dengan budaya sering sekali diasumsikan
tidak bisa dikaitkan denga agama, dalam pembahasan ini menguak sejarah Islam yang akrab
dengan budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif.
Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari studi pustaka dan menyajikan hasilnya.
Sastra sejak dulu sudah digandrungi sebagai alat penyampaian pesan dengan cara
memainkan kata-kata sehingga indah dibaca dan didengar. Hasil penelitian ini dapat
dipahami bahwa sastra sesungguhnya telah ada pada zaman penyebaran Islam yaitu sebelum
Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu yang dapat dibuktikan dari ayat dan kisahat
sahabat pada masa itu. Hasil penelitian ini mengungkap sastra sebelum ajaran Islam dan
unsur sastra yang terdapat pada kitab suci Alquran. Bangsa Arab pada masa penyebaran
Islam memang telah mengenal sastra namun sering disebut pintar bermain kata. Pada masa
itu jika seseorang pandai bermain kata indah maka mereka akan menjadi seseorang yang
dihargai dan dianggap berintelektual, oleh karena itu manusia pada masa itu setelah Alquran
diturunkan banyak yang mengagumi kata demi kata yang terdapat di dalamnya. Dalam
penelitian ini terkuak bahwa benar Alquran mengandung nilai-nilai sastra.
29 | Pena Literasi
Khaerunnisa1)*, Dini Septiana2 : Menguak Sastra dalam Sejarah Islam
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasiEmail : penaliterasi@umj.ac.id
PENDAHULUAN
arya sastra mempunyai peran yang dan keindahan merupakan nilai estetika
K sangat penting dalam sejarah Islam
(Faruqi dalam Sunhaji, 2016: 1).
dalam sebuah karya sastra.
sehingga dapat menilai mana prilaku baik pembawaan emosional, pembaca akan
dengan tidak dalam sebuah karya. terhanyut pada penemuan esensi
kehidupan dari sebuah karya sastra.
Keberadaan sastra Islam sangat
menarik. Sastra Islam dapat dipahami Keindahan bahasa Alquran tidak
seluruh aspek Dalam kehidupan yang dapat diragukan lagi. Alquran juga
bersumber dari jiwa yang penuh dengan mengandung banyak kisah dimana
keimanan dan diselesaikan dengan memiliki unsur sastra didalamnya. Tradisi
keimanan. kemudian diungkap dengan cara dalam pendidikan Islam sastra pun
yang luas, misalnya dalam mengungkap memiliki peran penting dalam memberikan
manusia dengan dengan tuhan atau aturan pesan dan nilai-nilai. Ajaran tentang jati
kehidupan. Hubungan kebaikan dan ketidak diri, pengetahuan, hubungan manusia
baikan bahwa menungkap tentangan dengan alam semesta serta hubungan
hubungan dengan manusia dengan manusia. dengan Tuhan, sering sekali termanifestasi
Kemudian mengulas berpakaian dan cinta dalam teks sastra yang nantinya akan dibaca
yang dijelaskan sangat luas dan mendalam. oleh masyarakat secara luas. Berdasarkan
Islam sendiri mempertimbangkan sisi pada ranah kesejarahan, filsafat, dan
ketuhanan sebagai sesuatu yang sangat erat dimensi kehidupan dari umat Islam yang
dengan keindahan, mengambarkan tidak dapat terlepas dari lingkup keindahan
kehidupan yang berupa aturan. al-Qur’an dan Hadis, oleh karena itu sangat
menarik untuk menilik pada peranan sastra
dalam tradisi pendidikan Islam serta sastra
yang terdapat dalam Islam. Jika dilihat
2. Sastra dalam Ajaran Islam
dalam sejarah Suanan boning dalam
Sejak dahulu dalam berdakwah menggunakan sentuhan batin.
masyarakat peradaban dimasa Islam
Islam selalu mendasarkan
baru disebarkan seni mengolah kata
pengetahuan kepada konsep kehidupan,
menjadi indah sangat termasyur pada
ketakutan orang Islam pada masa
masa itu. Seperti yang dikemukakan
menjelang kenabian terakhir yaitu
al-Faruqi dalam Sunhaji (2015: 48)
Muhammad SAW. Alquran diturunkan
menjelaskan hubungan antara sastra
kepada nabi menggunakan estetika yang
dengan Islam seperti dalam isi Alquran
sangat bagus dan mengalami ketenaran di
telah memberikan inspirasi banyak
bangsa Arab. Adanya Alquran
pemikir, seniman maupun ulama pada
membuktikan bahwa alquran adalah sebuah
masa itu untuk menulis kitab dan karya
kebesaran Allah tidak ada mahluk apapun
sastra. Pada dasarnya estetika dan
yang dapat meniru kata demi kata, kalimat
pesan yang ada di dalam sebuah karya
demi kalimat dalam sebuah karya sastra.
sastrawan Islam yang telah membuka
Hubungan antara Alquran dan sastra
pemikiran dan hati untuk menjadikan
setidaknya terdapat dalam tiga hal. Pertama,
Allah SWT sebagai yang paling pantas
berhubungan dengan pandangan estetika,
untuk diyakini. Sastrawan Islam selalu
hubungan karya sastra dengan keindahan
mejadikan Allah yang tertinggi dalam
dengan ruang akidah. Kedua, pembelajaran
setiap karangannya, dengan
yang mengarah kepada etika dalam konteks
32 | P e n a L i t e r a s i
Khaerunnisa1)*, Dini Septiana2 : Menguak Sastra dalam Sejarah Islam
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasiEmail : penaliterasi@umj.ac.id
sosial. Ketiga, berkenaan dengan ekspresif Yusuf dengan saudaranya hingga Yusuf
dalam konteks syariah. menjadi dibenci oleh saudaranya karena iri
padanya. Dilanjutkan dengan surat (21–
Jika ditelisik dengan saksama 101) kisah ini dimana Yusuf di Mesir
bahwasannya dalam Alquran banyak mulai lah konflik memuncak saat Yusuf di
kisah yang terkandung didalamnya penjara, timbul sebuah penyelesaian yaitu
seperti cerita kisah para nabi, kisah Yusuf menjadi orang kepercayaan raja dan
sahabat dan kisah hari akhir. kisah- kemudian bertemu dengan saudaranya.
kisah yang terdapat dalam Alquran Ayat tersebut jika dilihat dari sudut
benar adanya dan perlu diyakini pandang sastra sangat terstruktur berawal
namun, kaitannya dengan sastra dapat dari orientasi konflik, komplikasi hingga
dilihat dari keindahan bahasa yang penyelesaian. Penggunaan bahasa pun
digunakan, dapat dikatakan bahasa sangat menarik dan sangat indah dibaca,
dalam kisah yang terdapat di Alquran kelebihan dari kata-kata dalam Alquran
adalah sastra tingkat tinggi tidak akan tidak ada yang dapat menirut seperti
ada seorangpun yang dapat meniru demikian.
kata demi katanya. Kisah-kisah yang
tercatat dalam alquran jika diamati Serupa dengan format pada Q.S
terdapatat unsur sastra dimana Yusuf, Pada surat Al Kahfi juga
didalamnya terdapat prolog, konflik menisahkan beberapa pemuda dalam gua,
dan epilog. Jika dianalisis maka dari dalam cerita diawali dengan benang merah
kisah yang berada dalam alquran atau simpulan mengisahkan segerombolan
memiliki unsur intrinsic sebagaimana pemuda di dalam gua, cerita tersebut
karya sastra. merupakan sebuah ringkasan dari cerita.
Kemudian dilanjutkan dengan penceritaan
Dalam Alquran ada teknik dalam mengapa mereka masuk ke dalam gua,
memilah kisah; Pertama, sajian kesimpulan. keadaan mereka di dalam gua, ketika
Kesimpula adalah pemaparan inti cerita dari mereka bangun dari tidur, sampai kepada
kesimpulan sampai rinciannya, seperti sikap penduduk dan perselisihan
dalam surat Yusuf dimana sebuah kisah pendudukan kota tentapemuda-pemuda
pertama kali nabi Yususf mengetahui tersebut, tertera pada ayat 14 – 22.
bahwa beliau adalah nabi Allah. kisah
tersebut pada ayat (6-7) yang Kemudian pada kisah Firaun dan
menyampaikan benang merah cerita yaitu surah Al- Qashas, dalam Alquran
tuhan memberitahu kenabian Yusuf lalu menceritakan kisah tersebut bermula pada
mengajarinya dan memberikan nikmat pada adegan klimaks. dengan cara mengisahkan
keluarganya dan keluarga Yuqub ceritanya dari awal sampi akhir. klimaks
sebagaimana kakeknya bahwa Allah yang tersebut ada dengan menceritakan
maha mengetahui. kisah tersebut adalah keganasan Firaun. Ayat tersebut
benang merah atau simpulan dari kisan mengisahkan kejahatan dana pa saja yang
Yusuf yang menjadi pembuka dalam cerita. dilakukan oleh Firaun sehingga
Setelah itu dilajutkan kisah yaitu pada ayat mengfirmankan bahawa Firaun adalah
(8-9) tahap ini dalam sastra disebut dengan termasuk orang-orang yang berbuat
orientasi yaitu dengan memeperkenalkan kerusakan (Q.S al-Qashas:3-5).
33 | P e n a L i t e r a s i
Khaerunnisa1)*, Dini Septiana2 : Menguak Sastra dalam Sejarah Islam
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasiEmail : penaliterasi@umj.ac.id
Demikianlah kisah nabi Musa mulai kisah sahabat, kisah kebenaran Islam,
diceritakan saat Musa dilahirkan dan kisan manusia terdahulu, kisah kaum
dibesarkan sampai ia dewasa. kemudia kafir dan kisah manusia kelak antara
Musa meninggalkan Mesir bertemulah kehudupan setelah meninggal.
denga dua anak perempuan kemudian ia
mendapatkan wahyu untuk menyeru kepada 3. Pengaruh Sastra Dalam Kehidupan
Firaun sampai kepada Musa mendapat dan Perkembangan Indonesia
Wahyu kitab Taurat ayat 7–43. Kisah
Bangsa Indonesia sebelum
tersebut memiliki alur dan tata cara
masa kemerdekaan sudah mengenal
penyajian yang sangat apik jika dilihat dari
sastra, pada masa itu untuk mengabari
estetika penyajian sastra. Dapat
suatu keadaan dengan menulis surat,
disimpulkan bahwa dalam perkembangan
buku atau menyiarkan radio. Tulisan
Islam dan sastra sangat erat kaitannya
pada masa itu memang memjadi
semenjak peradaban Islam bermain kata-
wadah penyampai pesan terlebih pada
kata indah merupakan hal yang sedang
masa itu bahasa Indonesia masih
digandrungi pada masa itu.
belum diresmikan sehinggan banyak
Pengisahan kisah sejarah masyarakat menulis dengan bahasa
Islam dan kisah nabi serta sahabat melayu dan menggunakan pengunaan
yang tertera dalam Alquran dapat kata yang yang begitu indah. Pada
dijadikan pembelajaran dalam masa penyebaran Islam, Islam sampai
kehidupan sebagaimana fungsi di Indonesia dari perdagangan dan
Alquran yaitu sebagai pedoman dalam pernikahan. Pada masa itu saudagar
hidup di dunia serta di akhirat. kisah menyair-nyairkan ajaran Islam. Sering
yang tertera dalam Alquran detemukan buku lama dengan
diantaranya kisah nabi Adam, kisah menyairkan ajaran Islam dengan
nabi Isha dengan ibundanya, kisan sangat indah dan terdapat njilai-nilai di
nabi Luth, Nuh, dan masih banyak dalamnya.
lagi. Sering sekali kisah-kisah tersebut
Indonesia masa itu
dijadikan pembelajaran dalam
menuliskan dalam setiap buku dengan
kehidupan bermasyarakat dapat
gambaran peristiwa yang terjadi. Pada
menjadi teguran terhadap kisah lalu
masa Balai Pustaka banyak sekali
untuk bercermin diri. Bangsa Arab
tulisan dari pemuda, penulis yang
sudah sangat akrab dengan syair-syair
dimuat dalam koran atau buku, dimana
sayair merupakan bagian dari sebuah
tulisan tersebut meningkatkan gairah
karya sastra. Syair kerapkali
untuk melawan ketidak adilan dan
digunakan sebagi media untuk
penjajahan pada masa itu. Saat itu
menyebarkan agama Islam dan sebuah
pemuda Indonesia selalu menunggu
cerita pelipurlara pada masa itu.
instruksi dan kobaran semangat dari
Penjelasan diatas adalah bagaimana
tulisan baru lah pemuda turun dan ikut
kisah-kisah yang berada dalam
andil turun memperjuangkan tanah air.
Alquran memiliki unsur sastra
Dapat dipahami bahwasanya yang
didalamnya. Banyak sekali kisah yang
mengantarkan Indonesia kepada
berada dalam Alquran kisah nabi,
34 | P e n a L i t e r a s i
Khaerunnisa1)*, Dini Septiana2 : Menguak Sastra dalam Sejarah Islam
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasiEmail : penaliterasi@umj.ac.id
gerbang kemerdekaan, sastra ikut andil dalam Alquran mengandung unsur sastra
di dalamnya. seperti dalam buku Soe luar biasa.
Hok Gie menceritakan setelah
merdeka ternyata Indonesia masih REFERENSI
belum merdeka banyak pencuri berdasi
Asriyah. Perkembangan Sejarah Sastra Arab.
dana mahasiswa yang harusnya garda Rihlah: Jurnal Sejarah dan
terdepan justru tergiur dengan mobil- Kebudayaan.. Vol. V. No. 2/2016
mobil mewah yang diberika sehingga
bungkam seribu bahasa. buku tersebut Creswell, J. W. 2016. Research Design:
memberi kesadaran untuk pemuda Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
merdeka dan memperjuangkan hak dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
masyarakat. Setelah masa menjelang
kemerdekan dan setelahnya contoh Sukardi, Imam dkk. 2003. Pilar Islam: Bagi
yaitu novel bumi manusia karya Pluralisme Modern. Solo: Tiga
Pramoedya Ananta Toer, hasil karya Serangkai
Soe Hok Gie, dan Buya Hamka.
Suhanji. 2016. Sastra Dalam Tradisi
KESIMPULAN Pendidikan Islam. Ibda: Jurnal
Kebudayaan Islam. Vol. 13, No. 1,
Januari-Juni 2015
S
astra dapat menjadi media dalam
pembelajaran saat ini di era kemajuan Susanto. A. 2010. Pemikiran Pendidikan
teknologi. Sastra merupakan cara jitu Islam. Jakarta: Amzah.
yang dapat diterapkan dalam pendidikan
agara siswa memahami nilai luhur yang Syi’aruddin, Anwar Muhammad. 2016.
terdapat di dalamnya. Moral dari segi Transformasi Nilai-nilai Islam
Dalam Karya Sastra. Prosiding
ketuhanan dan sosial banyak terkandung
Seminar Nasional Bahasa dan
didalam sastra. Pendidikan moral saat ini Sastra “Bahasa, Sastra, dan Politik
memang sangat penting di era kemajuan di Era Siber”. Program Studi Sastra
teknologi saat ini. Dengan adanya sastra Indonesia Universitas Pamulang
seakan membawa angin segar kepada
pembaca dimana sastra memiliki nilai yang Sukardi, Imam dkk. 2003. Pilar Islam: Bagi
Pluralisme Modern. Solo: Tiga
jika dibaca mendapatkan pembelajaran.
Serangkai
Sastra memang hal yang menarik intuk
didalami, Islam memiliki kitab yang sangat
indah dalam ajarannya tak dapat seorangpun
dapat membuat tulisan dengan seindah
tersebut dan kisah bangsa Arab sebelum
Islam disebarkan sangat menarik dengan
kaitannya dengan sastra. Setelah dipahami
bahwa di dalam Alquran banyak
mengandung kisah dan unsur dari sastra.
Bahkan sastra telah dikenal sebelum
kenabian Muhammad SAW. Dari setiap ayat
35 | P e n a L i t e r a s i