Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

CARA MENINGKATKAN PENYUSUNAN KARYA


ILMIAH DENGAN BANTUAN LAYANAN
INFORMASI/KONTEN

BIDANG KEGIATAN PKM


KARSA CIPTA

DISUSULKAN OLEH

Andre Kristopel 1203151063


Harianja
Rhey Bonardo Gultom 1203151050
Yona Evrilia Sitepu 1203151041

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN

2022
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : CARA


MENINGKATKAN
PENYUSUNAN
KARYA ILMIAH
DENGAN BANTUAN
LAYANAN
INFORMASI/KONTEN
.
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rhey Bonardo Gultom
b. NIM 1203151050
c. Jurusan : Pendidikan Bimbingan dan

Konseling
d. Universitas/Institut/Politeknik : UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
e. Alamat Rumah/Telp./fax. : Medan
f. Alamat Email :-

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang


5. Dosen Pendamping : Nindya Ayu Pristanti,S.Pd.,M.Pd

Medan, 19 Mei 2022


Menyetujui,
Ketua Jurusan/Departemen/ Program
Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan
Mahasiswa

( ) ( )

NIP/NIK NIM

1
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen
pembimbing Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi

( ) ( )
NIP/NIK
NIDN/NIDK.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terpanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia dan rahmat-Nya yang luar biasa, sehingga Program Kreativitas
Mahasiswa bidang kegiatan Karsa Cipta (PKM-KC) telah diselesaikan dengan baik.
PKM-KC ini membahas tentang Peningkatan Karya Tulis Ilmiah dengan Layanan
Konten. Gagasan dalam karya tulis ini dituliskan agar berguna untuk meningkatkan
kemampuan dalam menulis karya ilmiah.
Karya tulis ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan mengembangkan
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi penulis dan masyarakat, serta
memberikan solusi alterntif dalam permasalahan-permasalahan yang telah terjadi
khususnya pada proses maupun tahapan dalam meningkatkan kemantangan tentang
penulisan karya ilmiah. Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan
perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Nindya Ayu Pristanti,S.Pd.,M.Pd selaku Dosen Pendamping yang telah
memberikan saran, masukan, bantuan dan dukungan dalam penyusunan
proposal ini.
2. Kedua orangtua kami yang telah memberikan dukungan, bantuan dan do’a
dalam penyelesaian proposal ini Karya tulis ini disusun dengan kemampuan
dan bahan yang terbatas.

Oleh karena itu disadari masih terdapat ketidaksempurnaan dalam hal materi
maupun pembahasan, sehingga saran dan koreksi dalam upaya perbaikan karya tulis
ini sangat kami harapkan.

Medan , 19 Mei 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Tujuan...........................................................................................................................6
1.3 Manfaat.........................................................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................7
BAB III TAHAP KEGIATAN.................................................................................................11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................................13
3.1 ANGGARAN BIAYA................................................................................................13
3.2 JADWAL KEGIATAN.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karya ilmiah adalah karya tulis yang mmemuat gagasan,deskripsi,atau pemecahan masalah
yang dilakukan secara sistematis ,kegiatan ini disajikan secara objektif dan jujur ,penulisan karya
ilmiah ini juga harus menggunakan Bahasa baku ,serta didukung oleh fakta ,teori ,serta bukti
bukti yang relevan ,adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menyampaikan
gagasan ,memenuhi tugas dalam studi ,serta mendiskusikan gagasan dalam pertemuan
,mengikuti ajang perlobaan ,dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan atau hasil penelitian
.(Renoat, 2015)

Karya ilmiah juga dapat berfungsi sebagai bahan rujukan ,dalam meningkatkan wawasan
,serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan .untuk penulis juga karya ilmiah sangat bermanfaat
dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis,berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan dan menyajikannya secara sistematis ,serta memperluar wawasan dan memberi
kepuasan intelektual ,karya ilmiah yang popular adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya
Bahasa yang popluer juga ,menggunakan tata Bahasa santai yang akan mudah dipahami para
pembaca .

Ada beberapa pengertian tentang karya ilmiah yakni :

1. Menurut Brotowidjoyo dalam modul hakikat dan karakteristik karya ilmiah dikatakan
bahwa karya ilmiah merupakan karangan ilmu yang menyajikan berbagai fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar .karya ilmiah bisa juga tulisan yang didasari
akan hasil pengamatan ,peninjauan,penelitian dalam bidang tertentu ,serta disusun menurut
metode tertentu berdasarkan sistematika penulisan yang bahasanya santun serta isi yang dapat
dipertanggungjwabkan kebenarannay . (Susilo,1995)

2. Dalam Modul Hakikat dan Karakteristik karya ilmiah dikatankan juga bahwa karya ilmiah
merupakan media komunikasi tertulis yang setiap gagasannya diungkapkan ke dalam bentuk
tulisan .
3. Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang
dimaksud
karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang
ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan
metode ilmiah

Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan dari kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan
lewat Bahasa tulisan ,karya tulis ilmiah juga merupakan karangan atau karya tulis yang
menyediakan fakta dan tulisan yang ditulis dengan metode penulisan yang baku .

Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:


1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.

2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.

3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.

4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun
mendukung alur pikir yang teratur.

5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat
ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.

6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi paparan), deskripsi
(lukisan) dan argumentasi (alasan)

Karya ilmiah juga merupakan karya tulis yang membahas permasalahan – permasalahan
yang dilakukan berdasarkan penyelidikan ,pengamatan ,dan pengumpulan data yang diambil dari
suatu penelitian .(Wasmana, 2011)

Menurut modul Karya Tulis Ilmiah oleh wasmana ,bahwa karya tulis ilmiah harus
memiliki gagasan ilmiah yang mana dalam tulisa tersebut harus ada permasalaha dan pemecahan
masalahnya dengan menggunakan alur pemikiran .alur tersebut harus lah tertuang dalam
penelitian ,pada hakikatnya metode penilitan merupakan operasionalisasi dari metode keilmuan
,dengan kata lain struktur berpikir untuk melatarbelakangi langkah –langkah penelitian ilmiah
adalah metode keilmuan .
Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah memiliki
pengertian sebagai berikut:

1. Penelitian adalah usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah
spesifik yang memerlukan pemecahan.

2. Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.

3. Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode
kesisteman.

4. Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen yang


harus diilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.

5. Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah


sistematik, terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang dilakukan
secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari masalah tersebut.

Secara mendasar fungsi karya ilmiah adalah sebagai sarana komunikasi akademik dalam
sebuah bidang kajian keilmuan. Di samping itu terdapat fungsi dan manfaat yang bersifat
pragmatis bagi guru yang menulis karya ilmiah. Hal ini berkait dengan karir dan kepangkatan
guru sebagai tenaga profesional. Menurut Soehardjono (2006) prestasi kerja guru tersebut, sesuai
dengan tupoksinya, berada dalam bidang kegiatannya:

1. pendidikan,

2. proses pembelajaran,

3. pengembangan profesi dan

4. penunjang proses pembelajaran.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 84/1993 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan
kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk
membina karier kepangkatan dan profesionalisme guru. Kebijakan itu di antaranya mewajibkan
guru untuk melakukan keempat kegiatan yang menjadi bidang tugasnya, dan hanya bagi mereka
yang berhasil melakukan kegiatan dengan baik diberikan angka kredit. Selanjutnya angka kredit
itu dipakai sebagai salah satu persyaratan peningkatan karir. Penggunaan angka kredit sebagai
salah satu persyaratan seleksi peningkatan karir, bertujuan memberikan penghargaan secara lebih
adil dan lebih professional terhadap kenaikan pangkat yang merupakan pengakuan profesi, serta
kemudian memberikan peningkatan kesejahteraannya.

Fungsi utama karya ilmiah sebagaimana dipaparkan di atas adalah fungsi akademik. Melalui
karya ilmiah terjalin komunikasi akademik antarberbagai komponen dalam sebuah bidang
keilmuan. Seorang guru akan mengetahui model-model terbaru dalam pembelajaran bahasa
apabila membaca jurnal ilmiah atau tulisan dari berbagai sumber. Demikian pula apabila
menuliskan temuannya, guru yang lain akan mengetahui hasil penelitian guru yang lain. Fungsi
lainnya adalah sebagai fungsi ekpresif dan fungsi instrumental. Fungsi ekspresif adalah
seseorang dapat menuangkan berbagai gagasan tertulis yang dikomunikasikan kepada pihak lain.
Menulis berdasarkan fungsi ini adalah usaha pemenuhan kebutuhan diri seseorang sebagai
ilmuwan atau sebagai manusia yang berpikir. Sementara itu, fungsi instrumental adalah bahwa
menulis menjadi media bagi seseorang untuk meraih tujuan-tujuan lainnya.

Beberapa kesalahan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah seperti skripsi anatara lain

: 1.Kesalahan Ejaan

Pada praktik penulisan skripsi mahasiswa, kesalahan ejaan merupakan bentuk kesalahan
yang paling banyak ditemukan. Kesalahan ejaan tersebut meliputi kesalahan tanda baca,
kesalahan penggunaan huruf miring pada istilah asing, penulisan partikel atau afiks yang benar,
dan kesalahan penggunaan huruf kapital.

2. Kesalahan Diksi

Pemilihan kata yang tepat sangat penting dalam penyusunan sebuah kalimat. Artinya,
kesalahan akibat pemilihan kata yang dilakukan dapat berakibat pada salahnya kalimat yang
sedang disusun. Seringkali kata digunakan secara tidak tepat dalam membangun sebuah kalimat.
Ketidaktepatan penggunaan kata tersebut bisa disebabkan karena artinya yang kurang cocok,
menjadi bermasalah ketika digabungkan dengan kata lain dalam sebuah satuan yang lebih
kompleks, atau karena salah dalam melepaskannya. Jadi, kata dapat menyebabkan kesalahan
sebuah kalimat apabila: salah bentuknya, salah artinya, salah fungsinya, dan salah susunannya
(Widagdho, 1994:47).

3. Kesalahan Struktur kalimat

Selain karena faktor kesalahan kata, kesalahan sebuah kalimat juga bisa disebabkan karena
persoalan penyusunan serta logikanya. Beberapa aturan dasar yang telah disepakati dalam sistem
bahasa Indonesia, antara lain adalah: 1. Yang diterangkan diletakkan di depan; yang
menerangkan diletakkan di belakang, yaitu terkenal dengan hukum D-M. 2. Untuk menyatakan
milik cukup dengan menjajarkan benda yang dimiliki dengan benda yang memiliki. 3. Hubungan
antara kata pada prinsipnya bersifat sintetis (Widagdho, 1994:53). Menurut penyelidikan susunan
kata dalam bahasa Indonesia—baik berupa aneksi dan kata majemuk, maupun berupa kalimat—
ternyata berdasarkam aturan; segala sesuatu yang menerangkan (M) selalu diletakkan di
belakang yang diterangkan (D). Atas dasar ketentuanketentuan itu, maka apabila kita temukan
susunan kata dalam suatu kalimat tidak sesuai atau menyimpang dengan ketentuan tersebut,
berarti kalimat itu salah. Pada praktik penulisan skripsi sering ditemukan pelanggaran terhadap
aturan penyusunan kalimat seperti yang telah dijabarkan tersebut. Selanjutnya, akan disajikan
contoh bagian skripsi yang ditulis dengan susunan atau struktur kalimat salah dan tidak logis.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pada PKM-KC ini adalah untuk menambah wawasan dan menginformasikan
atau memberitahukan kepada semua lapisan masyarakat tentang tatacara penulisan karya ilmiah
yang benar melalui layanan konten

1.3 Manfaat

Manfaat dari program PKM-KC ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pembaca, agar mengetahui cara menulis karya ilmiah yang benar

2. Mempermudah semua orangdi Indonesia untuk mengetahui tata cara penulisan karya ilmiah.

3.Agar kematangan dalam penulisan karya ilmiah meningkat.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Layanan Informasi

2.1.1 Pengertian Layanan Informasi

Dalam menjalani kehidupan dan perkembangan dini, individu memerlukan berbagai


informasi baik untuk perencanaan kehidupanya seharihari,sekarang maupun untuk perencanaan
kehidupanya kedepan. Individu bisa mengalami masalah dalam kehidupanya dimasa depan,
karena tidak menguasai dan tidak mampu mengakses informasi. Ada beberapa pendapat
mengenai pengerian layanan informasi diantaranya sebagai berikut : Menurut Jogiyanto HM,
informasi secara umum didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan layanan
informasi adalah layanan yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu. Informasi
yang diperoleh individu sangatdiperlukan oleh invividu agar individu lebih mudah dalam
membuat perencanaan dan mengambil keputusan. Pengertian layanan informasi menurut
pendapat Yusuf Gunawan adalah layanan yang membantu siswa untuk membuat keputusan yang
bebas dan bijaksana. Informasi tersebut harus valid dan dapat digunakan oleh siswa untuk
membuat berbagai keputusan dalam kehidupan mereka. Sedangkan menurut Tohirin
mengungkapkan bahwa layan informasi merupakan layanan berupaya memenuhi kekurangan
individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi juga bermakna usaha-usaha
untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman siswa tentang lingkungan
hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.4 Sedangkan Prayitno dan Erman Amti
menjelaskan bahwa layanan informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada
individu–individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani
suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang
dikehendaki. Dengan demikian Layanan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari
fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling. Berkaitan dengan hal diatas Budi Purwoko
mengungkapkan bahwa penyajian informasi dalam rangka program bimbingan ialah kegiatan
membantu siswa dalam mengenali lingkunganya, terutama tentang kesempatan-kesempatan yang
ada didalamnya, yang dapat dimanfaatkan siswa baik untuk masa kini maupun masa yang akan
datang.6 Winkel dan Sri Hastuti juga menjelaskan bahwa layanan informasi adalah usaha untuk
membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah,
bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka dengan belajar
tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupan sendiri.
Namun, mengingat luasnya layanan informasi yang tersedia dewasa ini, mereka harus
mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk mereka dan mana yang tidak relevan,
serta informasi macam apa yang menyangkut data dan fakta yang tidak dapat berubah dan dapat
berubah dengan beredarnya roda waktu. Dari berbagai pengertian layanan informasi yang telah
dikemukakan diatas dapatlah diartikan sebagai salah satu kegiatan bimbingan konseling yang
mampu mencakup kegiatan lainya. Karena layanan ini memberikan berbagai informasi , baik
informasi pribadi, sosial, karier, maupun belajar. Hal ini secara tidak langsung dapat
menyelesaikan masalah yang dialami siswa secara keseluruhan. Layanan ini dapat menambah
wawasan siswa, mengenali dirinya (konsep diri) dan mampu menata masa depanya sebaik
mungkin.

2.1.2. Manfaat Layanan Informasi

Penguasaan akan berbagai informasi dapat digunakan untuk mencegah timbulnya


masalah, pemecahan suatu masalah, untuk memelihara dan mengembangkan potensi individu
serta memungkinkan individu (peserta didik) yang bersangkutan membuka diri dalam
mengaktualisasikan hakhaknya. Ada beberapa pendapat mengenai tujuan layanan informasi,
diantaranya sebagai berikut : Menurut Yusuf Gunawan ,adadua tujuan layanan informasi yang
bersifat umum dan khusus diantaranya sebagai berikut :9 Tujuan layanan informasi yang bersifat
umum adalah :

a) Mengembangkan pandangan yang luas dan realistis mengenai kesempatan kesempatan-


kesempatan dan masalah-masalah kehidupan pada settiap tingkatan pendidikan.

b) Menciptakan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan yang aktif untuk memperoleh
informasi yang tepat mengenai pendidikan, pekerjaan, dan sosial pribadi.

c) Mengembangkan ruang lingkup yang luas mengenai kegiatan pendidikan, pekerjaan, dan
soosial budaya.
d) Membantu siswa untuk menguasai teknik memperoleh dan menafsirkan informasi agar agar
siswa semakin maju dalam mengarahkan dan memimpin dirinya sendiri.

e) Mengembangkan sifat dan kebiasaan yang akan membantu siswa dalam mengambil
keputusan,penyesuaian, yang produktif memberikan kepuasan pribadi.

f) Menyediakan bantuan untuk membuat pilihan tertentu yang progresif

terhadap aktivitas khusus sesuai dengan kemampuan bakat minat individu.

Sedangkan tujuan khusus dari layanan informasi adalah sebagai berikut :10

a) Memberikan pengertian tentang lapangan pekerjaan yang luas dimasyarakat.

b) mengemangkan sarana yang dapat membentuk siswa untuk mempelajari secara intensif
beberapa lapangan pekerjaan atau pendidikan yang tersedia dan yang selektif.

c) Membantu siswa agar lebih mengenal atau dekat dengan kesempatan kerja dan pendidikan
diingkungan masyarakat .

d) Mengembangkan perencanaan sementara dalam bidang pekerjaan dan pendidikan yang


didasarkan pada belajar eksplorasi sendiri .

e) Memberikan tekhnik-tekhnik khusus yang dapat membantu para siswa untuk membantu
menghadapi kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah setelah meninggalkan sekolah, seperti
memperoleh pekerjaan, melanjutkan program berikutnya ataumembentuk rumah tangga.

2.1.3. Media Yang Digunakan dalam Layanan Informasi

Dalam memberikan layananan informasi, baik kepada siswa, orangtua, maupun


masyarakat. Dalam upaya memperjelas isi informasi serta memudahkan penangkapan makna
bagi audiens, maka diperlukan seperangkat media. Media itu bisa berupa selebaran, leaflet,
booklet, bahan cetak, grafis, gambar, poster, dan papan bimbingan.

Jenis media menurut fungsi yang pertama sebagai sarana penyampaian informasi adalah
selebaran. Menurut karakteristiknya selebaran merupakan informasi yang dituangkan dalam satu
(1) halaman (bisa berukuran kuarto, folio, dan/ atau A4). Oleh karena itu jika dipaksakan untuk
membuat selebaran lebih dari satu halaman (baik halaman bolak-balik dalam satu lembar, atau
halaman dilembar lain), maka selebaran itu menjadi kurang menarik untuk dibaca.Jika demikian,
memungkinkan informasi yang ada pada halaman lain terlewati dan/ atau tidak terbaca. Atas
dasar karakteristik inilah maka guru BK perlu mempertimbangkan banyaknya informasi yang
ditulis dalam selebaran tersebut. Apabila isi informasi itu tidak cukup dituangkan dalam satu
halaman, maka harus dipilih media lain yang sesuai dengan bahan/ materi bimbingan dan
konseling yang ingin diinformasikan.Selain selebaran ada media leaflet, yang berbentuk brosur
dibuat dalam dua halaman bolak-balik. Lembaran itu dilipat menjadi beberapa bagian, sehingga
menampung informasi yang detil. Dalam penyajiannya diatur setiap halaman terdiri dari
beberapa sub halaman (biasanya terdiri dari 3-4 sub halaman).

Jumlah total sub halaman dalam brosur yang berupa leaflet itu menjadi 6-8. Karakteristik
yang dimiliki leaflet ialah mampu menuangkan informasi dalam jumlah yang lebih banyak
(karena terdiri atas dua halaman yang terbagi menjadi 6-8 sub halaman). Seringkali dijumpai
dalam leaflet tidak saja informasi yang berupa kata, kalimat, tetapi dapat pula menyajikan
gambar-gambar untuk lebih memperjelas isi informasi yang ada.Leaflet umumnya memiliki
tampilan yang lebih menarik karena bentuknya yang serasi (ukuran panjang dan lebar biasanya
serasi) dibandingkan dengan selebaran yang hanya memuat satu halaman saja, terlebih lagi jika
dicetak dengan menggunakan kertas Luks yang saat ini tidak sulit untuk ditemukan.Selanjutnya
media yang dikemas dalam bentuk booklet, yaitu berupa buku. Media cetak berbentuk buku,
tidak ditentukan jumlah halaman dan ukuran besarnya, tetapi disesuaikan dengan tujuan dan
kelompok sasaran yang menggunakan buku tersebut. Hal penting yang menjadi perhatian
penulis/ perancang booklet adalah kemenarikan baik tampilan maupun isinya.Dari segi tampilan
yaitu menyangkut ukuran dan banyaknya halaman. Biasanya buku tampil menarik jika mudah
dibawa dan kualitas kertasnya bagus. Oleh karena itu, booklet sebagai media informasi dalam
pelaksanaan program BK dibuat ukurannya mirip "buku saku" dengan mudah dibawa kemana-
mana. Demikian juga banyaknya halaman dapat mempengaruhi tampilan booklet.Booklet dalam
bentuk buku saku, jika memuat banyak halaman sampai berpuluh-puluh bahkan ratusan halaman
pasti kurang menarik, sehingga siswa menjadi malas membawanya karena akan
memberatkannya. Lebih lanjut, yang harus diperhatikan oleh perancang booklet ialah isi
informasi. Meskipun booklet dapat memuat informasi yang sebanyak-banyaknya karena tidak
ada pembatasan halaman, namun diusahakan agar tidak menimbulkan beban bagi siswa.

Oleh karena itu, maka isi informasi harus sesuai dengan tujuan, kebutuhan, dan tingkat
perkembangan, agar peserta didik mampu mengembangkan potensinya kearah yang lebih positif,
dapat mencapai perkembangan yang optimal, dapat mengatasi masalah-masalah yang
dihadapinya, sehingga dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya (common good).Sedangkan
isi informasi dalam papan pengumuman bersifat umum, misalnya daftar siswa penerima
beasiswa, pengumuman hari libur, jadwal karya wisata, penerimaan siswa baru, dsb. Sama
seperti media informasi lainnya, bahwa papan bimbingan juga memiliki karakteristik yang perlu
diperhatikan oleh guru BK, agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok sasaran dengan tepat.

Karakteristik pertama, bahwa papan bimbingan itu jumlahnya terbatas. Di satu sekolah
jumlah papan bimbingan dipastikan terbatas, tidak mungkin bisa banyak, karena jika terlalu
banyak disediakan, maka dapat mengganggu keindahan sekolah tersebut.

Kedua, penempatan papan bimbingan itu harus dipilih tempat yang strategis. Tempat
strategis itu diperlukan dengan maksud agar papan bimbingan itu dapat dengan mudah dijangkau
oleh kelompok sasaran yakni siswa. Jika penempatannya tidak dipertimbangkan, maka kecil
kemungkinannya informasi pada papan bimbingan itu tidak dibaca oleh siswa, atau karena siswa
tidak merasa perlu untuk tahu isi informasi itu. Jika demikian yang terjadi, maka akan
menimbulkan kerugian, yaitu informasi tidak sampai pada kelompok sasaran.

Ketiga, papan bimbingan itu isinya memuat informasi yang ingin menjangkau semua
siswa. Keempat, papan bimbingan itu tidak mudah dipindah-pindah yang berbeda dengan media
selebaran, leaflet, maupun booklet yang dapat dibawa kemana-mana dengan mudah. Atas dasar
karakteristik yang telah dikemukakan di atas maka guru BK harus menyesuaikan pembuatan
informasi yang akan dimuat dalam papan bimbingan.

Dalam membuat papan bimbingan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh Guru BK
ialah isi informasi tersebut singkat, hurufnya menarik dengan ukuran yang terbaca dari jarak
yang agak jauh, serta memiliki daya tarik kuat untuk dibaca (dengan memadukan kreasi pilihan
warna), sehingga sepintas sambil berjalan mudah terbaca tuntas semua isi informasi dalam papan
bimbingan itu. Berikut contoh isi informasi pada papan bimbingan.Apabila isi informasi dalam
papan bimbingan sangat banyak, maka siswa merasa malas untuk membaca, karena harus berdiri
berlama-lama di depan papan bimbingan. Papan bimbingan yang jumlahnya terbatas itu dapat
menimbulkan kerumunan (karena untuk banyak siswa), sehingga dapat menimbulkan
keengganan siswa.Pemilihan media pemberian informasi, apakah menggunakan selebaran,
leaflet, booklet, atau papan bimbingan terlebih dahulu harus mengenali karakteristik masing-
masing. Jika guru BK keliru dalam mengenali karakteristik tiap media, maka dapat
mempengaruhi tingkat pencapaian pemberian layanan informasi. Alih-alih berdampak
merugikan bagi guru BK sendiri, siswa, orangtua, maupun sekolah. Selain itu, faktor lain yang
menjadi pertimbangan dalam pemilihan media pemberian informasi ialah biaya dan keahlian
guru BK.Setiap pembuatan media memerlukan biaya. Dalam pembuatan booklet pasti biaya
yang dibutuhkan lebih mahal dibanding dengan membuat leaflet. Biaya untuk membuat leaflet
lebih mahal dibanding dengan membuat selebaran yang hanya menggunakan selembar kertas
biasa. Pembuatan papan bimbingan paling ringan biayanya bilamana papannya telah tersedia.
Sedangkan pertimbangan kemampuan konselor untuk membuat media dapat diatasi dengan jalan
memanfaatkan jasa ahli di bidang media yang dewasa ini sudah cukup tersedia di masyarakat.
Meskipun ide mengenai isi informasi baik berupa kalimat/ kata-kata maupun gambar-gambar
tetap menjadi kewenangan bagi guru BK. Artinya rancangan berupa model, isi, gambar,
sekuensi/ urutan, tetap harus disiapkan oleh seorang guru BK, karena dialah yang menguasai dan
kompeten dalam bimbingan dan konseling.

2.2. Karya Ilmiah

2.2.1. Pengertian Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya, perbuatan atau
ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf,
angka, pena, atau media tulis yang lain. Yang ketiga adalah ilmiah, menurut kamus besar bahasa
Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan. Nah, jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya
yang dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah,
mengutamakan aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta
faktual.Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak ambigu,
atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang lugas, eksplisit,
menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia. Agar dapat menulis dan dapat menyusun karya tulis ilmiah yang baik, buku Karya
Tulis Ilmiah Sosial (Edisi Revisi) oleh Yunita T. Winarto, Ibnu Wahyudi, Ezra M. Choesin, Dkk
dapat dijadikan referensi karena di dalamnya dijabarkan bagaimana cara menemukan ide atau
gagasan serta menuangkan ide tersebut ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.

2.2.2 Fungsi Karya Ilmiah

a.Fungsi untuk pendidikan

Pada saat penulis berada di bangku sekolah menengah atas, penulis pernah mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, karya ilmiah remaja, dari sini penulis belajar banyak tentang dasar
penulisan, mengajak penulisnya, untuk berpikir kritis, menuliskan pemikiran atau hasil
percobaan ilmiah, kemudian mempertanggungjawabkan hasilnya.Bahkan ada sebuah sekolah di
Yogyakarta, yang bernama Sanggar Anak Alam, membiasakan siswanya membuat laporan hasil
risetnya, sebagai laporan bukti belajarnya selama satu semester atau yang disepakati, sebagai
pengganti ujian semester atau dokumentasi belajar, hal tersebut dilakukan oleh anak sejak berada
kelas satu tingkat sekolah dasar. Agar lebih lengkap lagi, ketika berada di bangku perguruan
tinggi, menulis laporan praktikum dan membuat makalah, merupakan kegiatan rutin, yang
berujung pada penulisan skripsi atau tugas akhir, tesis bagi mahasiswa yang mengambil program
master atau magister, disertasi bagi mahasiswa yang mengambil program doktoral. Sebagai
fungsi pendidikan, karya tulis ilmiah, menghadirkan pengalaman menulis tersendiri bagi siswa,
maupun mahasiswa.

b.Fungsi untuk penelitian

Pada setiap masa, ilmu pengetahuan semakin berkembang, sesuai dengan pertumbuhan
sosial masyarakat. Dari sini, karya tulis ilmiah dimanfaatkan untuk mengembangkan penelitian
seseorang, dengan menghadirkan pengetahuan-pengetahuan baru, setelah memperoleh data-data
yang akurat, diolah, disimpulkan, kemudian diterapkan dalam kehidupan.
c. Fungsi fungsional

Karya tulis ilmiah ditulis oleh penulis dari berbagai disiplin ilmu. Penjelasan arti fungsi
fungsional berarti, karya tulis ilmiah dapat menjadi media pengembangan pengetahuan sebagai
bahan tinjauan pustaka, untuk kebutuhan dari berbagai disiplin ilmu.

2.2.3.Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

1.Artikel

Artikel adalah sebuah karya tulis yang isinya berupa gagasan atau fakta yang dapat
membujuk, meyakinkan, mendidik, serta menghibur pembacanya. Biasanya artikel memiliki
panjang kalimat dengan jumlah karakter tertentu.

Biasanya artikel dibuat untuk keperluan publikasi di buletin, surat kabar, media sosial, kanal
digital, dan lain sebagainya. Sebagai contoh adalah sebuah artikel mengenai “Dongeng sebagai
Sarana Terapi Multi Intelligence” dari disini melibatkan teori dari Gardner mengenai Multiple
Intelligence.Dalam menulis jurnal ilmiah yang terakreditasi, terdapat beberapa prasyarat dan
tuntutan yang perlu kamu ikuti. Jika Grameds tertarik, buku Strategi Menulis Artikel Jurnal
Bereputasi oleh OOS M. ANSWAS, M.SI. DR. E. DKK akan sangat sesuai untuk kamu.

2. Makalah

Makalah adalah jenis karya tulis yang bersifat ilmiah. Biasanya, makalah ditulis untuk
keperluan terkait dengan pendidikan. Dalam penyusunannya, diperlukan data pendukung dari
hasil observasi lapangan dari sebuah masalah dalam penelitian. Data yang terkumpul diperlukan
untuk mencari penyelesaian masalah dalam penelitian. Biasanya makalah ini disampaikan dalam
seminar, simposium, atau uji materi.Dalam membuat makalah yang baik juga terdapat aturan
serta tuntutan yang harus diikuti. Buku berjudul 8 Langkah Praktis Menulis Makalah Sains Di
Jurnal Ilmiah Sebagai Penulis Pertama oleh Dr. Endra Gunawan, S.T, M.Sc. menjelaskan
mengenai berbagai langkah dalam proses penulisan sebuah makalah.

3.Skripsi
Menurut Wikipedia, Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk
mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian mahasiswa
strata satu (S-1), yang membahas fenomena atau permasalahan tertentu dengan menggunakan
kaidah yang berlaku. Penekanan isi dari skripsi terletak pada orisinalitas. Skripsi menjadi syarat
kelulusan bagi mahasiswa, untuk meraih gelar sarjana, setelah melalui ujian di depan dosen
penguji.Menulis atau menyusun skripsi bukanlah hal yang mudah, dimana memerlukan peelitian
serta pengetahuan teknis dalam proses pembuatannya. Pada buku Menulis Skripsi, Jurnal, dan
Tulisan Ilmiah dengan MS Word oleh Jubilee Enterprise, Grameds akan diajarkan langkah-
langkah menyusun karya tulis ilmiah yang baik.

4. work paper

Work paper atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah kertas kerja,
merupakan jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip dengan makalah, tetapi analisisnya lebih
mendalam. Biasanya work paper berisi catatan-catatan auditor, berisi prosedur audit yang
digunakan, metode uji yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat
berdasar auditnya.
BAB III

TAHAPAN KEGIATAN

Pentingnya karya tulis ilmiah adalah melatih mahasiswa untuk mengembangkan


keterampilan ini. Dengan membiasakan diri membaca efektif, mereka akan mampu menyaring
informasi serta memilahnya antara yang perlu dan tidak. Akhirnya, mahasiswa mampu
memperkaya cakrawala wawasannya sendiri.

tahapan pada layana informasi yang telah kami lakuakan itu pertama kami menentukan
apa media atau tempat yang di gunakan oleh kebanyakan mahasiswa mendapatkan layanan
informasi.dalam penentuan media yang kami menentukan untuk pembuatan konten di instagram.

Pembutan konten di instagaram dengan konten konten pemberian layanan informasi


seperti pemberian informasi bagai mana cara menulis karya ilmiah dengan baik, apasaja yg harus
di perhatikan dalam penulisan dan apa langkah langkah yg harus di lakukan oleh mahasiswa
dalam penulisan karya ilmiah tersebut.

Selain pemberian layanan berupa konten dari instagram, pemberian layanan informasi
mengenai penting nya penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa juga dapat di berikan dengam cara
membuat blogger yang berisikan tentang layanan layanan yang harus di perhatikan dalam
penulisan karya tulis ilmiah

Untuk dapat memberikan tahapan atau layanan informasi dengan baik,perlu memperhatikan hal
berikut ini;

1. Survei

Yang pertama harus kita lakukan yaitu dengan melakukan surve terhadap mahasiwa tentang
darimana informasi terbesar mahasiswa di peroleh atau dari mana mahasiswa mendapatkan
informasi dengan cepat.

2. Analisis kebutuhan

nalisis kebutuhan adalah sebuah teknik memecahkan masalah dengan cara melakukan
dekomposisi komponen-komponen penyusun sistem tersebut. Tujuannya tidak lain adalah untuk
mengetahui lebih dalam tentang bagaimana cara informasi itu sampai dari komponen satu
dengan komponen lainnya.

3. Perancangan

Setelah melakukan survei dan analisis tentang kebutuhan mahasiswa,tahap selanjutnya adalah
dengan melakukan perancangan apa yang akan di lakukan selanjut nya untuk menyampaikan
layanan informasi tentang pentingnya karya tulis ilmiah bagi mahasiswa.

4. Implementasi

Tahap pengembangan sistem informasi ini adalah mengerjakan pengembangan yang sudah
dirancang sebelumnya.

5. Pengujian

Setelah perencangan dan implementasi telah selesai,tahap pengujian harus di lakukan agar pada
pelaksanaan nya nanti dapat berjalan dengan lancar.tahapan ini juga akan memastikan bahawa
hasil dari rancangan dapat di lakukan langsung kelapangfan atau tidak.

6. Perubahan dan pemeliharaan

Langkah ini mencakup seluruh proses dalam rangka menjamin keberlangsungan, kelancaran, dan
penyempurnaan rancangan yang telah selesai di uji.dalam tahapan ini juga akan di adakan
perubahan bagi yang kurat tepat dan akan di renovasi dalam tahapan ini, pemeliharaan rancangan
yang telah matang untuk di gunakan dalam layanan informasi.
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. ANGGARAN BIAYA

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang 770.000
Bahan habis pakai 150.000
Lain-lain 120.000
Jumlah 1.040.000

4.2. JADWAL KEGIATAN

NO Kegiatan Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke-4


1 2 3
1 Rapat-rapat
tim
peneliti
an
2 Penyusun
an
Pedoman
wawancara
3 Pemantapan
tim
4 Wawancara

5 Editing
dancross
check
data
6 Penyusuna
n draft
laporan
7 Penyusun
andan
penyeraha
nlaporan
akhir
DAFTAR PUSTAKA

Renoat, Y. F. da L. & E. (2015). Modul-01. Artikel, 1–2, 1–5.Wasmana. (2011). Penulisan Karya Ilmiah.
STKIP Siliwangi Bandung, 1–47.

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis, Cara Baru Menulis
dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Penerbit Kiblat. Anggarani, Asih dkk. 2006. Mengasah
Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Graha Ilmu. Hairston, Maxine. 1986.
Contemporary Composition. Boston: Hougton Mifflin Company. McCrimmon. 1984. Writing with a
Purpose. Boston: Hougton Mifflin Company.

Moch. Jalal. ( 2012 ). problematika kesalahan bahasa pada penulisan skripsi mahasiswa universitas
airlangga. jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 12, No.2.

Anda mungkin juga menyukai