TURATEA
Angngalle Alio: Tradition and Social and Culture Behavior of Turatea Community
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisa sistem kepercayaan angngalle alio dengan perilaku sosial budaya
masyarakat Turatea Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif normatif. Dilihat
dari perilaku masyarakat Turatea, penjelasan dan laporan terhadap fenomena yang akan dibahas,
maka penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Dalam pengumpulan datanya, penulis
bertindak sebagai instrument penelitian, untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Data
yang dikumpulkan meliputi sistem kepercayaan angngalle alio dan perilaku sosial budaya masyarakat
Turatea. Data diperoleh melalui informan, dokumentasi dan pengamatan langsung kepada sosial budaya
masyarakat tersebut. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui melihat fenomena perilaku
masyarakat Turatea, wawancara, dan, dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan
menggunakan analisa kategorisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angngelle alio sangat erat
hubungannya sistem kepercayaan dengan perilaku sosial budaya yang sudah menjadi tradisi masyarakat
Turatea sejak awal masuknya agama Islam di daerah ini, sekitar abad ke tujuh belas.
Kata kunci: angngalle alio, kepercayaan, perilaku sosial, budaya, masyarakat Turatea
Abstract
This study aims to analyze Angngalle Alio belief system and social and cultural behavior of Turatea
community in Jeneponto. Study was qualitative normative. Based on observation on Turatea community
behavior, and related reports, phenomenology approach was used in this study. To collect data on
angngalle alio belief systems and socio-cultural behavior of Turatea, the authors act as a research instrument.
Data obtained through informants, documentation and direct observation and analyzed categorically.
Study shows that 'angngelle alio' belief system is closely related to community social and cultural tradition
change since the coming of Islamic teachings around seventeenth century.
A
pabila melihat fenomena alam dan QS.Thaha/20: 15 "Sesungguhnya hart Kiamat itu
membaca secara saksama eksistensi akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar
perilaku masyarakat sekitar, maka tak dapat supaya tiap-tiap dirt itu dibalas dengan apa yang
dipungkiri bahwa tidak ada satu pun pemeluk agama ia usahakan (Departemen Agama, 2004: 313).
di atas bumi ini mengingkari keniscayaan kematian Selanjutnya Allah berfirman pula dalam QS. Thaha
(Hamka Haq, 2009: 83). Keniscayaan kematian di ayat 74-76 berikut terjemahnya "Sesungguhnya
balik kehidupan akan terjadi pada setiap makhluk barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam
yang bernyawa, apakah ia dekat atau jauh. Kematian keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya
pasti terjadi bagi setiap makhluk yang hidup, tidak neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan
ada seorang pun manusia mengingkarinya apabila tidak (pula) hidup. Dan barangsiapa datang kepada
Angngalle Alio: Tradisi dan Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Turatea - Muh. Jumatang Rate | 63
Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh- kehidupan sosial budaya masyarakat Turatea?, dan
sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah bagaimana peran nasehat dalam kittak badul akhirat
orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang dalam tradisi pangajian angngalle alio?.
tinggi (mulia), (yaitu) surga 'Adn yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di Tinjauan Pustaka
dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang Berbagai penelitian tentang masyarakat dan
bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan) tradisi keagamaannya telah banyak dilakukan
Angngalle alio merupakan salah satu sarana khususnya oleh para insan akademik maupun para
atau acara ritual keagamaan bagi masyarakat peneliti, akan tetapi berkaitan dengan tema angngalle
Turatea berkenaan meninggalnya salah seorang alio: tradisi dan perilaku sosial budaya masyarakat,
anggota keluarga, untuk menanamkan pesan-pesan masih sedikit atau bahkan belum ada yang
yang bersifat edukatif-religius dan kepercayaan melakukan riset berkaitan dengan hal tersebut. Oleh
tentang keniscayaan akan datangnya hari akhirat karena itu, dalam kajian pustaka ini, peneliti hanya
yang dimulai dari kematian dan segala hal-ihwal akan mendeskripsikan beberapa rujukan teori-teori
yang berkenaan dengan kematian, akan datangnya ilmiah yang dianggap relevan di antaranya sebagai
hari pembalasan surga dan segala nikmatnya bagi berikut: Masyarakat Muslim Makassar: Studi Pola-
pelaku kesalihan dan neraka dan segala azabnya pola Integrasi Sosial antara Muslim Pagama dengan
bagi pelaku kejahatan. Muslim Sossorang, Nurman Said, Disertasi 2009,
Masyarakat Turatea merupakan sapaan akrab UIN Sunan Kali Jaga. Penelitian ini menjelaskan
bagi penduduk asli yang mendiami kabupaten pola-pola integrasi sosial antarkomunitas muslim
Jeneponto Propinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Makassar, sangat berbeda dengan tema peneliti,
Jeneponto merupakan salah satu daerah tingkat tetapi disertasi ini bisa dijadikan referensi dalam
II yang terletak di ujung bagian barat dati wilayah menjaga integrasi sosial antarkomunitas muslim di
Propinsi Sulawesi Selatan yang secara geografis Jeneponto (Nurman Said, 2009).
berada atau terletak di antara koordinat 5° 10'13 Agama Dalam Kehidupan Manusia,
- 5°39'35 lintang Selatan dan antara 12'40'19- Bustanuddin Agus, Rajawali Press, 2007. Dalam
12'75'51" Bujur Timur, dengan luas wilayah buku tersebut banyak dimuat pelbagai teori ilmiah
Kabupaten Jeneponto memiliki luas 79.979 Ha, atau tentang agama, aspek-aspek kehidupan agama,
2
749,79 Km . agama dan sistem sosial budaya dari perspektif
Menilik latar belakang di atas, maka dengan antropologi agama (Bustanuddin Agus, 2007). Bagi
judul penelitian ini Angngalle Alio: Tradisi dan peneliti, kajian yang dibahasa dalam buku tersebut
Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Turatea, penulis ini sangat membantu dalam penelitian ini.
merumuskan beberapa sub masalah. Dalam Agama dan Budaya dalam Integrasi Sosial
penelitian ini, angngalle alio adalah merupakan (Belajar dari Masyarakat Fak-Fak di Propinsi
kepercayaan masyarakat Turatea, yang sudah Papua Barat, Saidin Ernas dkk, Harmoni Volume
membudaya dalam hati masyarakat, yang sering 13, Nomor 1, Januari-April 2014, Jurnal Puslitbang
dilaksanakan berkenaan meninggalnya seseorang Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama
anggota keluarga masyarakat Turatea, dengan (Saidin Ernas dkk, 2014: 22-35). Dalam penelitian
acara-acara keagamaan yang sudah berakar menjelaskan bahwa agama dan budaya berperan
dalam hati masyarakat Turatea, sehingga menjadi penting dalam melahirkan norma-norma sosial
keharusan sebagai penawar duka, pelipur lara yang harmonis yang mempengaruhi praktik-praktik
karena kematian, menghilangkan kesedihan dan sosial individu hingga pada arena sosial yang lebih
kesusahan hati karena kehilangan anggota keluarga. luas seperti politik dan ekonomi. Hasil penelitian
Sehingga dengan terlaksananya acara angngalle dapat juga dijadikan sebagai acuan/referensi dalam
alio tersebut hilanglah kesedihan mereka, karena mengembangkan hasil penelitian di masyarakat
sudah terhibur dengan pesan-pesan atau nasehat- Turatea, Jeneponto.
nasehat agama, melalui dengan doa dan pengajian Kebudayaan, Perubahan Sosial dan Agama
Kitab Suci Alquran pada malam-malam pra acara dalam Perspektif Antropologi, Kurnia Novianti,
puncak dengan diselang-selingi bacaan Kittak Badul Harmoni Volume 12, Nomor 2, Mei-Agustus
Akhirat, sampai hari H acara angngalle alio, sebagai 2013, Jurnal Puslitbang Kehidupan Keagamaan
acara puncak. permasalahan dalam penelitian ini Kementerian Agama. Penelitian ini menjelaskan
adalah: bagaimana peran tradisi angngalle alio dalam tentang dialektika isu-isu kebudayaan, perubahan
Angngalle Alb: Tradisi dan Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Turatea - Muh. Jumatang Rate | 65
berhubungan dan bergaul satu sama lain (Hartomo, Masyarakat Turatea mengenal kepercayaan
1999: 13). Dengan demikian, Angngalle alio dapat bahwa si mayit atau orang yang baru berpisah dengan
dimasukkan bagian dari kebudayaan karena di rohnya, belum sepenuhnya pergi meninggalkan
dalam acara tersebut individu dapat berinteraksi dunia fana ini, tetapi masih berada di sekeliling
sosial antara satu individu dengan individu lainnya. kediamannya dan menyaksikan cucu, anak dan karib
Oleh karena itu, Angngalle alio sebagai budaya sosial kerabatnya yang berduka cita atas kepergiannya
masyarakat Turatea telah mendarah-daging dan ke alam akhirat. Selain itu, dalam masyarakat
sangat sukar diubah serta dihapuskan walaupun Turatea pula kepercayaan bahwa roh si mayit
perkembangan dan kemajuan pemahaman membutuhkan rasa kasih sayang dari keluarga yang
masyarakat terhadap hakikat ajaran agama Islam ditinggalkannya, sehingga bagi keluarga khususnya
yang mereka anut semakin meningkat. bagi kaum perempuan menjadi keharusan untuk
Dewasa ini, sesuai dengan perkembangan dan menyiapkan makanan, lauk pauk dan minuman
kemajuan zaman modern ini, tradisi masyarakat secukupnya, walaupun hanya ala kadarnya sepiring
Turatea angngalle alio' disebut juga 'al-ta'ziah' nasi dan sebutir telur ketika waktu makan telah tiba
fpernyataan belasungkawa dan berdukacita) yang diperuntukkan bagi si mayit. Hal ini dilakukan
(Ahmad Warson, 1984: 997). Tradisi angngalle tiap malam sebelum tiba hari puncak memperingati
alio biasanya dilaksanakan pada hari puncak hari kematian dalam tradisi masyarakat Turatea.
peringatan hari kematian, yaitu; tallung ngallona Menyiapkan dan menghidangkan makanan bagi
(hari yang ketiga dari kematian seorang anggota si mayit dalam tradisi ini dikenal dengan istilah
keluarga dari masyarakat turatea), limang ngallona "kanre allo-allonna" (makanan sehari-hari) sebelum
(hari yang kelima), tujuh ngallona (hari yang ke bepergian jauh meninggalkan sanak saudaranya.
tujuh), salapang ngallona (hari yang kesembilan) Berkenaan dengan hal ini, terkadang ada ungkapan
atau hari-hari ganjil sesudah hari yang ketiga dari yang tak tertulis dan sangat dipercaya mengatakan
kematian seseorang atau acara tersebut dilakukan
bahwa "alusu'na dawana tau matea, kasara'na
sesuai dengan kemampuan keluarga almarhum/
dawana tau tallasaka" (batinnya hidangan itu bagi si
almarhumah. Adakalanya tradisi angngalle alio'
mayit, dan zhahirnya bagi orang-orang yang hidup).
dilaksanakan pada sampulo ngallona (hari yang
Tradisi angngalle alio telah tumbuh dalam
ke sepuluh), ruampulo allona (hari yang kedua
masyarakat Turatea, hal ini ditegaskan oleh salah
puluh) patampulo allonna (hari yang ke empat
satu tokoh masyarakat Turate, H. Baso Dg Lala, ia
puluh), sibilangngan allonna (hari yang keseratus)
mengatakan:
dan tammu taunna (hari setahunnya dari kematian
seseorang anggota masyarakat turatea) (Jumateng
Punna tena nipam-macangngi biasai battu
Rate, 1983: 20-21). Setelah melaksanakan puncak
nyawana taumatea angtu mange ri bijanna
acaranya angngalle alio, maka hari-hari berikutnya
nabokowiya, akpala kakdok, lampa nakana
tidak lagi pelaksanaan hari peringatan kematian
angngapa natena kamma nusarea kangrenu?
bagi si mayit.
Sekre alio mateipurinangku ri Bantaeng, mingka
Tradisi angngalle alio bagi masyarakat Turatea
angjo purinnangku tau Muhammadiah, jari
di laksanakan apabila terjadi kematian dari anggota
tena nipamma-cangngi, sekre waktu ammempo-
masyarakat tersebut. Selain itu, acara tersebut
mempoma ri ballakku (ri Bongtoramba),
juga merupakan wadah silaturahim dengan karib
tikring tassoyokmi matangku, nakucinik battu
kerabat, handai taulan, baik dari keluarga dekat
purinangku, nakkana mae rinakke, "angngapai
dan maupun keluarga yang berada di luar daerah.
anak natena kamma nusarea kangrenu
Sebagaimana diutarakan oleh Emile Durkheim
natallungngalloma tena kuangngare, sannakmi
bahwa agama berperan sebagai perekat sosial, hal cipurukku anne". Lekbaki angjo tassakringma,
ini ditandai dengan tradisi angngalle alio yang serta- naku kana ri bainengku ammolongko jangan
merta masyarakat Turatea berbondong-bondong nanipammacangngi purinayya kuciniki baktu
untuk menghadiri acara tersebut (Moh. Soehadha, akpalak kangre sannaki cipurukna nakana. Apaji
2008: 12). Tradisi angngalle alio mempunyai arti nakummolongmo jangan lampa kupakpalak
penting, sehingga bagi kerabat si mayit, di mana dowangngan. Angtu kittak badul akhirat
dan kapan pun akan meluangkan waktu untuk sampan niak tau mate nibacangji sanggenna
menghadiri puncak acara tersebut yang dikenal kamma-kamma angne, yakkannengpayya biasai
sebagai " punna niallei allonna" (acara puncak dari tena nisakringngi singara nibaca sanggenna
tazkirah).
Angngalle Alio: Tradisi dan Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Turatea - Muh. Jumatang Rate | 67
Rua'i kittak lintak sikali nigappa pammajikinna biasanya dimulai pada bab ketiga tentang kematian
iyami angtu Barasanjia siagang 'kittak badul dan seterusnya, yakni tentang hari kiamat, neraka
akhiraf, nasaba sampan lekbaki ammaca dan surga.
barasanji iyareka ammaca kittak badul akhirat, Dalam tulisan ini hanya kami tampilkan
langsungki angnganre kangre jawa siagang sekelumit mulai dari bab yang ketiga sebagai
anggakpa tongki pole amplok (Hasil wawancara kaitannya dengan acara angngalle alio sebagaimana
tanggal 26 Agustus 2014 di masjid Masjid dimaksud pokok bahasan:
Agung Jeneponto). (Ada dua kitab cepat sekali Bab yang ke tiga menceritakan kematian dan
kita memperoleh kebaikan darinya yaitu kitab keadaan dan hal ihwal mati itu sendiri, ketahuilah
barasanji dan kittak badul akhirat, setiap selesai wahai sekalian orang yang beriman kepada Allah
membacanya langsung kita makan kue dan Ta'ala dan kepada kematian, dalam hadis diceritakan
mendapatkan amplop). sesungguhnya Allah Ta'ala menciptakan mati itu
seorang malaikat yang sangat besar, kemudian
Pelbagai pernyataan di atas, pangngajian bagi dihijab/diselimuti oleh Allah Ta'ala mati itu dengan
masyarakat Jeneponto memberi arti tersendiri sepuluh ribu lapis pembungkus. Adapun besarnya
di dalam kehidupannya, ada yang memaknainya malaikat itu lebih besar dari pada tujuh tingkat langit
sebagai doa yang diberikan terhadap si mayit, ada dan tujuh lapis bumi. Kemudian dirantai dengan
juga yang memaknainya sebagai keuntungan materi tujuh ribu rantai, setiap rantai ditempuh tujuh ratus
bagi yang ikut pangngajian tersebut. tahun lamanya, seandainya ditempuh oleh malaikat
Kittak Badul Akhiratmenjadi salah satu bagian untuk mendekatinya, maka tidak ada seorang pun
yang terpenting dari pangngajian ini, olehnya itu malaikat yang bisa mendekatinya, kecuali terdengar
penelahaan pesan-pesan religius dalam Kittak Badul hanya suara, tetapi tidak diketahui yang punya suara
Akhirat juga sangat urgen. Peneliti hanya akan itu.
mendeskripsikan sekelumit pesan-pesan religius Setelah Adam as diciptakan, barulah Allah
dalam kittak ini yang terdiri atas tujuh bab. Ta'ala memberikannya, agar dipegang oleh malaikat
1. Bab uru-urunayya ampaknassai kajarianna Izrail mati itu, tetapi malaikat Izrail minta ampun
Nurun Muhammad, (Bab pertama menceritakan seraya berkata apakah mati itu wahai Tuhan? Maka
tentang kejadian Nur Muhammad). Allah pun minta kepada Izrail agar membuka
2. Bab maka ruwana ampaknassai kajarianna nabi penutup mati itu, maka terlihatlah bagi Izrail wajah
Adam, (Bab yang kedua menceritakan kejadian mati itu. Berfirmanlah Allah Ta'ala kepada semua
Nabi Adam). malaikat berdirilah kalian semua agar melihat
3. Bab maka talluna ampaknassai kajariyanna mati itu. Maka berdirilah semua malaikat melihat
mateya siagang pammallokinna mateya (Bab mati itu. Berfirmanlah Allah Ta'ala; Wahai mati
yang ke tiga menceritakan tentang kematian dan bentangkanlah sayapmu dan bukalah matamu!
segala hal ihwalnya). Maka mati pun membentangkan sayapnya dan
4. Bab maka akpakna ampaknassai kana-kananna membuka matanya, maka pingsanlah dia (melihat
Kiyamaka (Bab yang ke empat menceritakan hari wajah Tuhannya) selama seribu tahun, setelah
Kiamat).. sadar dari pingsannya mintalah ampun dan berkata
5. Bab maka limana ampaknassai gaukna Kiamaka wahai Tuhan, masihkah ada makhluk yang Engkau
siagang pammallokinna Kiamaka (Bab yang ciptakan lebih besar dari mati ini?,
ke lima menceritakan hari Kiamat dan huru- Berfirmanlah Allah Ta'ala hanya Akulah
haranya). yang menciptakan mati itu dan Akulah yang lebih
6. Bab maka annanna ampaknassai kana-kananna besar dari padanya. Dan semua makhluk itu akan
Naraka siagaang bonena (Bab yang ke enam merasakan kematian. Berfirmanlah Allah, wahai
menceritakan neraka dan isinya serta segala Izrail, Aku menyerahkan kepadamu mati ini, Aku
azabnya). menganggap kamulah yang lebih kuat dari mati
7. Siagang bab maka tujuna ampaknassai kana- itu. Minta ampunlah Izrail dan berkata: Wahai
kananna suruga siagang bonena (Bab yang Tuhanku, aku tidak mampu memegang mati itu,
ketujuh menceritakan surga dan segala isinya karena dia lebih besar dari aku. Maka Allah Ta'ala
serta nikmatnya). pun memberikan kekuatan kepada Izrail, dan
Yang sering dibaca pada malam-malam pra mampulah ia memegang mati itu, maka mintalah
angngalle alio, biasanya tidak dimulai dari bab ampun mati itu kepada Allah seraya berkata;
pertama tentang kejadian Nur Muhammad, tetapi
Angngalle Alio: Tradisi dan Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Turatea - Muh. Jumatang Rate | 69
kakinya. Dan apabila ia mengambil nyawa seseorang maka malakulmaut itu menulis namanya dengan
dari nabi, rasul dan malaikat dia mengambil dari tinta hitam, kemudian diperlihatkan kepada Allah
wajah di kepalanya, jika ia mengambil nyawanya Ta'ala. Tetapi kalau orang yang akan mati itu adalah
seseorang mukmin di ambil dari wajah depannya, orang yang berada dari golongan orang-orang yang
dan bila ia mengambil nyawanya seseorang kafir dia berbahagia, maka malakulmauti menulis namanya
mengambilnya dari wajah belakangnya, dan apa bila dengan tinta putih bercahaya yang sangat terang
ia mengambil nyawanya seseorang jin, setan, atau mengelilinginya di saat itu matilah hamba Allah.
binatang ia mengambil dari wajah kakinya. Dan Dikatakan ada satu pohon di bawah Arasy tertulis
kaki mati itu satu mengingjak di pinggir surga, dan nama setiap orang di atas daunnya setiap lembar tiap
satu lagi menginjak di pinggir neraka. Dan besar orang. Dan apabila daun itu gugur jatuh ke depan
badannya si mati itu, seandainya semua air laut dan Malakulmaut, lalu diambilnya dan melihat nama
air sungai dituangkan di atas kepalanya, tidak ada siapa yang tertulis di atas lembaran daun tersebut,
yang sampai ke bumi se tetespun. dan nama itulah yang diambil oleh Malakulmaut.
Sekre riwayat angkanai, sitojeng-tojengna Ka'ab al-Ahbar berkata: Sesungguhnya Allah Ta'ala
Allah Ta'ala ampakjari linowa ri dallekanna telah menjadikan satu pohon kayu di bawa Arasy,
malakulmauti, sangrapanji dulangnga ri dallekangna namanya Syajaratulmuntaha dari tiap-tiap daunnya
tau akkadoka, nanakakdok keremae nakaeroki, tertulis setiap nama sebanyak bilangan makhluk,
kungtumi angtu malakulmauti naalena nyawana semuanya tertulis di atas daun tersebut. Dan apabila
sikungtu makhalloka iyya-iyyannamo nakaerokiya. seseorang dari hamba Allah Ta'ala akan meninggal
Angtu malakulmauti napassing-kammaji linowa empat puluh hari sebelumnya jatulah daun yang
benggoloka nabulik-bulintak keremae nakaeroki, tertulis nama seseorang itu ke depan Malakulmaut,
kamma tommi angjo batena naalle nyawana sikungtu dan melihat tulisan namanya si fulan, dan yang punya
makhalloka iyyak-iyyannamo nakaerokiyya. nama itulah yang diambil nyawanya, penghuni
Dalam sebuah riwayat dikatakan; langit berkata telah meninggal si fulan tetapi masih
Sesungguhnya Allah Ta'ala menjadikan dunia itu ada di bumi. Diperintahkanlah malaikat jannanna
di depan malakulmauti, seakan-akan sama dengan (wakilnya Malakulmaut) pergi mengambil nyawa
dulan di depan seseorang yang mau makan, seseorang tersebut, malaikat penghuni langit itu
kemudian dia makan di atas dulan itu yang mana berkata telah mati si fulan tapi masih ada di bumi.
saja dia ingini. Demikian jugalah malakulmauti Dan apabila daun pohon yang jatuh itu, adalah daun
mengambil nyawanya makhluk yang mana saja tuanya, maka yang akan meninggal itu adalah orang
dia inginkan. Dan bagi malakulmauti duniya ini tua juga akan mati. Dan kalau daun mudanya jatuh,
laksana mata uang dinar, dia mudah memainkannya maka anak mudalah atau gadis akan mati, tetapi
membalik-balik kemana dia suka, demikian jugalah kalau daun pucuknya yang jatuh, maka yang akan
dia mengambil nyawa makhluk yang dia inginkan. mati adalah bayi.
Bertanyalah Malakulmaut kepada Allah Nakana Faqihu abu Laitsa rahmatullah alaih,
Ta'ala, Ya Tuhan bagaimana caranya aku mengambil napunna mambanimo mate tassitau tau atanna
nyawa hamba-Mu? Berfirmanlah Allah Ta'ala wahai Allah Ta'ala niyak tukguruk irawangnganna Arasy,
Malakulmaut! Hal tersebut adalah pengetahuan- ruwallawara sala sekrenna antu taukiri rilekok
Ku, tidak ada yang mengetahui siapapun dari mongcong bulowa iyareka ri lekok keboka, napunna
makhluk kecuali Aku sendiri. Dan apabila telah lekok kebok tukguru tau matowa antu lamate, punna
sampai ajal seseorang dari hamba-Ku, ada malaikat lekok mongcong bulo tukguru tau cilaka angtu
Aku perintahkan mengurusi rezkinya, ada yang lamate. (Seorang ahli fiqh Abu Laist semoga Allah
mengurus ajalnya, ada yang mengurus nafasnya, memberikan rahmat, ia berkata; Apabila seseorang
dan ada juga yang mengurus amalnya, mereka dari hamba Allah Ta'ala sudah mendekati ajal
itulah yang memberitahukan kamu, mereka berdiri kematiannya, ada dua lembar daun yang jatuh di
di depanmu masing-masing berkata; Akulah yang bawa Arasy, daun putih dan daun hijau. Kalau daun
mengurus umurnya dan sekarang sudah habis, ada putih itu jatuh, maka yang meninggal itu adalah
yang mengatakan akulah yang mengurus rezkinya, orang yang berbahagia (ahli surga), dan apabila
tetapi sekarang sudah habis, ada yang mengatakan daun hijau itu jatuh, maka.yang akan meninggal itu
akulah yang mengurus amalnya dan sekarang sudah adalah orang celaka).
habis amalnya si pulan. Kalau orang yang akan Bertanyalah Malakulmaut kepada Allah
mati adalah dari golongan orang-orang celaka, Ta'ala, Ya Tuhan bagaimana caranya aku mengambil
Angngalle Alio: Tradisi dan Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Turatea - Muh. Jumatang Rate | 71
dalam Gua. Sampai ke dalam Gua, di dalamnya ada akan mati, Allah pun menyuruh Malaikat maut
Malakalmauti lama menunggu, dan berkata kepada mengeluarkan dari anggota tubuhnya yang lain,
anak muda cepat-cepatlah kesini sudah lama aku maka pergilah ke tangannya, tangannya pun
menunggumu di sini. Di dalam Gua itu, ada seekor berkata kepada Malaikat maut tidak bisa kamu
ular besar, dan ular itulah yang memakan anak ambil nyawaku dari saya, karena selalu memberikan
muda tersebut. sedekah, banyak kitab ditulis, banyak kepala anak
Sebuah hadis menceritakan bahwa yatim yang di usap-usap dan dibelai-belai kasih
sesungguhnya ajal semua hewan itu adalah sayang, pergi lagi ke kakinya, kakinya pun berkata
zikirnya kepada Allah, jadi kalau hewan atau tidak bisa kamu mengambil nyawaku dari kakiku,
binatang itu terputus berzikir kepada Allah, maka karena selalu pergi salat berjama'ah di Masjid-
matilah hewan atau binatang tersebut, bukanlah masjid, salat jum'at, salat id, dan biasa juga pergi
malaikatmaut yang mematikan segala sesuatu. mengunjungi para ulama untuk mendapatkan ilmu
Menurut pendapat ulama hanya Allah Ta'ala sendiri pengetahuan, mengaji Alquran.
yang mematikan semua makhluk. Mati itu hanya Setelah itu, pergi lagi Malaikat maut ke
disandarkan kepada Malakal maut, sebagaimana telinganya, berkatalah telingannya, tidak bisa kamu
disandarkan mati kepada penyakit, orang terbunuh mengambil rohku dari telingaku, karena sering
disandarkan kepada orang yang membunuh. Sejalan mendengarkan bacaan Alquran, ceramah-ceramah
dengan firman Allah Ta'ala "Sesungguhnya Allah agama dan sebagainya. Pergi lagi Malaikat maut ke
lah yang memegang nyawa (seseorang) pada saat matanya, dan berkatalah matanya, tidak bisa kamu
kematiannya..." (QS. Al-Zumar: 42). mengambil roh ku dari mataku, karena sering melihat
Bahwa jawaban roh ketika diambil oleh Alquran, sering memandang wajah para ulama.
Malaikat maut, berkatalah roh kepada Malaikat Kembalilah Malaikat maut menyembah kepada
maut, wahai Malaikat maut aku tidak mau Allah dan minta ampun, seraya berkata Wahai
diambil tanpa perintah dari Allah Ta'ala untuk Tuhan Engkau telah perintahkan aku mengambil
mengambil aku. Malaikat maut menjawab aku telah roh salah seorang hamba-Mu, tapi mengapa dia
diperintahkan oleh Allah Ta'ala untuk mengambil berkata demikian kepadaku? Berkatalah Allah Ta'ala
kamu. Roh itu menjawab, apa tandanya bahwa kepada Malaikat maut, tulislah nama-Ku di atas
kamu telah diperintahkan oleh Allah Ta'ala, telapak tanganmu, kemudian perlihatkan kepada
padahal ketika aku diciptakan dan dimasukkan hamba-Ku yang beriman. Segeralah Malaikat maut
ke dalam tubuhku kamu tidak ada (tidak hadir). menulis nama Allah di atas telapak tangannya,
Karena itu, kembalilah Malakul maut kepada Allah kemudian dia memperlihatkan hamba Allah Ta'ala
Ta'ala, dan menyampaikan alasan roh, Allah pun yang beriman, barulah keluar Roh orang yang
membenarkan perkataan roh. Karena itu Allah beriman dari jasadnya dengan suka ria, senang hati
Ta'ala menyuru Malaikat maut, pergilah kamu ke penuh dengan kebahagiaan.
surga mengambil sebuah delima (taffahu) dan Di tempat lain dalam kittak badul akhirat
tulislah nama-Ku (Bis-millahir-rahmanirrahim) juga menceritakan bila seseorang hamba Allah
pada buah tersebut, kemudian perlihatkanlah. Maka telah meninggal dunia terbagilah atas lima bagian,
pergilah Malaikat maut ke surga dan mengambil pertama; harta bendanya baginya ahli warisnya,
sebuah delima kemudian menulis nama Allah kedua, Nyawa/rohnya bagiannya Malaikat maut;
yaitu "Bismillahirrahmanirrahim" kemudian dia ketiga, dagingnya bagi cacing-cacing dan ulat;
perlihatkan ke roh tersebut di saat itu keluarlah roh keempat, tulang-tulangnya bagi tanah; dan yang
dari jasadnya dengan senang hati. kelima amal baiknya adalah baginya orang yang
Dalam sebuah riwayat dikatakan; Apabila telah dikhianati, disakiti, dizhalimi. Wahai sekalian
Allah menghendaki mati seseorang dari hamba- anak cucu Adam, renungkanlah baik-baik dan
Nya, datanglah Malaikat maut mendekati orang pikirkanlah dalam-dalam bagaimana latar belakang
yang akan meninggal ingin mengambil nyawanya, keberadaanmu, kalau semua hartamu sudah
tapi mengalirlah zikir keluar dari mulutnya, dan diambil oleh ahli warismu, nyawamu sudah diambil
mengucapkan tidak bisa kamu mengambil nyawaku oleh Malaikat maut, dagingmu yang gemuk sudah
dari mulutku karena selalu bezikir dan mengaji serta dimakan oleh si cacing dan sudah menjadi santapan
membaca hadis karena Allah. Maka kembalilah sinta, tulang-belulangmu sudah hancur termakan
Malaikat maut kepada Allah Ta'ala minta ampun, tanah, dan semua amal baikmu sudah diambil oleh
dan menyampaikan perkataan mulut orang yang orang yang sudah dikhianati, ditipu dan dizalimi?
Angngalle Alio: Tradisi dan Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Turatea - Muh. Jumatang Rate | 73
Analisis Sosial tentang Pelbagai Problem
Artinya: Tiadalah orang yang datang melayak Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
kepada saudaranya yang mendapat musibah, Haq, Hamka. 2009. Islam Rahmah Untuk Bangsa.
melainkan Allah memberikan pakaian Jakarta: RMBooks
kehormatan (dalam surga) pada hari kiamat Hartomo dkk. 1999. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta:
(Imam Nawawi, 2009: 24). Bumi Aksara.
Laksono. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka
PENUTUP Pelajar.
Angngalle alio merupakan kepercayaan Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik:
masyarakat Turatea dalam memperingati hari Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat
kematian. Tradisi ini dapat dikatakan sebagai Multikultur. Yogyakarta: LKiS.
penawar duka dan pelipur lara bagi keluarga yang Miles dan Huberman. 1984. Qualitatif Data Analisis.
ditinggalkannya di alam fana ini. Aktivitas dan Beverly Hill: Sage Publication.
perilaku sosial budaya, adat istiadat dipengaruhi Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus Al-
oleh sistem kepercayaan masyarakat Turatea. Wujud Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.
aktivitas dan perilaku sosial budaya yang mereka Yogyakarta: Pesantren Krapyak.
lakukan merupakan hasil refleksi penghayatan, Nawawi, Imam. 2009. Adah Menjenguk dan Melawat.
pemahaman dan pengetahuan mereka terhadap Jakarta: Gramedia.
sistem kepercayaan yang tumbuh dan berkembang Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang
dalam kehidupan masyarakat Turatea. dan diklat Kementerian Agama. 2013.
Dalam tradisi angngalle alio terdapat Keluarga dan Toleransi Beragama Di Era
pembacaan Alqur'an dan pembacaan Kittak Badul Reformasi. Jurnal Jurnal Harmoni, Nomor
Akhirat yang berisi pesan-pesan religius yang sangat
2, Volume 12. Jakarta: Puslitbang Kehidupan
berguna untuk keluarga yang ditinggalkan untuk
Keagamaan Kementerian Agama.
meniti kehidupan masa mendatang.
Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan
Litbang dan diklat Kementerian Agama,
Ucapan Terima Kasih
2014. Dinamika Integrasi dan Komunikasi
Kepada redaksi jurnal Al-Qalam, kami
Kehidupan Keagamaan, Jurnal Harmoni,
mengucapkan terima kasih telah memuat tulisan
Nomor 1, Volume 13. Jakarta: Puslitbang
ini. Terkhusus kepada informan kunci kami di
Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama.
lapangan yang telah memberikan informasi yang
Qadir, Ahmad Abdul. 2009.Akhbaral-Akhirah (Kitab
berharga dalam penelitian ini, kami ucapkan terima
kasih, serta kepada semua pihak yang tidak bisa Kana-kananna alio ribokowwa). Makassar:
kami sebutkan satu-persatu. Balai Penelitian dan Pengembangan Agama.
Said, Nurman. 2009. Masyarakat Muslim Makassar:
Studi Pola-pola Integrasi Sosial antara
DAFTAR PUSTAKA Muslim Pagama dengan Muslim Sossorang.
Yogyakarta: Disertasi UIN Sunan Kali Jaga.
Sayidi, Abdul Wahab. tt. Mukhtasar Tazkirah al-
Alquran dan Al-Hadis.
Qurtubi HI Qutub al-Rabbani wa al-'Ilm al-
Agus. Bustanuddin. 2007. Agama Dalam Kehidupan
Samad. tp.
Manusia: Pengantar Antropologi Agama.
Soehadha, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Agama.
Jakarta: Rajawali Press.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Susanto, Astrid S. 1983. Pengantar Sosiologi dan
2000. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:
Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sztompka, Piotr. 1993. Sosiologi Perubahan Sosial.
Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori,
Jakarta: Prenada.
Teknik Penelitian Kebudayaan- Ideologi,
Upe, Ambo. 2010. Tradisi Aliran dalam Sosiologi.
Epistemologi, dan Aplikasi . Yogyakarta:
Jakarta: Rajawali Press.
Pustaka Widyatama.
Gunawan, Ary H. t.t. Sosiologi Pendidikan Suatu