Anda di halaman 1dari 57

PANDUAN PENULISAN

TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA

2018

SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA


KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan kebutuhan yang
dirasakan oleh sivitas akademika Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia
dalam menulis karya ilmiah berupa skripsi atau tugas akhir. Pedoman ini merupakan
pedoman resmi yang harus diikuti oleh segenap sivitas akademika dalam penulisan
skripsi atau tugas akhir.

Dengan tersusunnya pedoman ini, tidak lupa kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan
menyusun pedoman ini.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan pedoman ini, namun


tidak mustahil dalam pedoman ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan komentar yang dapat dijadikan masukan
dalam menyempurnakan pedoman ini di masa yang akan datang.

Malang, September 2018

Team Akademik

Panduan Tugas Akhir Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

1.1 Pengertian .................................................................................................................. 4


1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 4
1.3 Ruang Lingkup dan Materi Tugas Akhir ...................................................................... 4
1.4 Tema Tugas Akhir ....................................................................................................... 5
1.5 Kode Etik Penulisan Tugas Akhir................................................................................. 5

BAB II PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL ............................................................... 6

2.1 Format Proposal ......................................................................................................... 6


2.2 Bobot Proposal ........................................................................................................... 9

BAB III ISI LAPORAN TUGAS AKHIR........................................................................... 10

3.1 Sistematika Laporan ................................................................................................. 10


3.2 Bagian Awal .............................................................................................................. 11
3.3 Bagian Inti ................................................................................................................. 13
3.3.1 Bagian Pendahuluan .............................................................................................. 13
3.3.2 Bagian Landasan Teori ........................................................................................... 16
3.3.3 Bagian Analisa dan Perancangan ........................................................................... 17
3.3.4 Bagian Implementasi dan Pembahasan ................................................................. 19
3.3.5 Bagian Penutup ..................................................................................................... 20
3.4 Bagian Akhir ................................................................................................... 20

BAB IV TEKNIK PENULISAN DAN PENCETAKAN ......................................................... 22

4.1 Teknik Penulisan Kutipan .......................................................................................... 22


4.1.1 Kutipan Langsung (Catatan Perut) ......................................................................... 23
4.1.2 Sistem Catatan Kaki (Footnote) ............................................................................. 23
4.1.3 Penulisan Daftar Pustaka ....................................................................................... 24
4.2 Teknik Penulisan Tata Bahasa ................................................................................... 27
4.2.1 Penguasaan Tata Bahasa ....................................................................................... 28
4.2.2 Jenis Kalimat ......................................................................................................... 30
4.2.3 Penyusunan Kalimat Menjadi Paragraf .................................................................. 32
4.2.4 Pilihan Kata ............................................................................................................ 34
4.2.5 Tanda Baca............................................................................................................. 36
4.3 Aturan Pengetikan dan Pencetakan .......................................................................... 44

BAB V PROSEDUR PENGAMBILAN TUGAS AKHIR ...................................................... 50

5.1 Tata Cara Pengajuan TA ............................................................................................ 50


5.2 Pelaksanaan dan Penyelesaian TA ........................................................................... 52

Panduan Tugas Akhir Page 2


5.3 Informasi Biaya ......................................................................................................... 56

BAB VI EVALUASI TUGAS AKHIR ............................................................................... 57

6.1 Pelaksanaan Seminar I dan II.................................................................................. 57


6.2 Pelaksanaan Seminar Akhir ..................................................................................... 58
6.3 Penyelesaian TA ...................................................................................................... 58
6.4 Penilaian TA ........................................................................................................... 59

LAMPIRAN .............................................................................................................. 62

Panduan Tugas Akhir Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Mata kuliah Tugas Akhir merupakan mata kuliah mandiri yang harus ditempuh oleh
seorang mahasiswa menjelang akhir studinya untuk mendapatkan gelar sarjana atau
ahli madya. Tugas akhir ini merupakan sarana pembuktian kemampuan mahasiswa
dalam menyelesaikan masalah secara ilmiah sesuai dengan disiplin ilmunya.
Hasil mata kuliah ini berupa penulisan karya ilmiah berisi hasil penelitian yang disebut
skripsi atau Tugas Akhir yang disusun secara sistematis berdasarkan ketentuan metode
penelitian ilmiah. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah Tugas
Akhir setelah yang bersangkutan memenuhi persyaratan tertentu. Tugas akhir
dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa di bawah bimbingan seorang dosen
pembimbing.

1.2. Tujuan

Penulisan tugas akhir bertujuan untuk menguji kemampuan berpikir kritis, kreatif dan
analitis mahasiswa dan memperkaya ilmu pengetahuan teoritis yang diperoleh di
bangku kuliah dengan pengalaman-pengalamannya selama melakukan penelitian di
lapangan sehingga mahasiswa memiliki kompetensi sesuai dengan standar kualitas
lulusan. Melalui penulisan tugas akhir ini mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Mengidentifikasikan dan merumuskan masalah penelitian yang berdasarkan
rasional tertentu yang dinilai penting dan bermanfaat ditinjau dari beberapa
segi
2. Melaksanakan penelitian, mulai dari penyusunan rancangan penelitian,
pelaksanaan penelitian, sampai pelaporan hasil penelitian
3. Melakukan kajian secara kuantitatif atau kualitatif, dan menarik kesimpulan
yang jelas serta mampu merekomendasikan hasil penelitiannya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan pemecahan masalah.
4. Mempresentasikan hasil Tugas Akhir dalam forum seminar dan
mempertahankannya dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji.

1.3. Ruang Lingkup dan Materi Tugas Akhir


Topik tugas akhir dikembangkan dari bidang ilmu informatika sesuai dengan program
studi dan konsentrasi yang diambil oleh mahasiswa. Karya tulis tersebut didasarkan
pada data atau informasi yang berasal dari penelitian lapangan, yang dikaitkan dengan
studi kepustakaan.

1.4. Tema Tugas Akhir


Tema yang dapat dijadikan sebagai bahan bahasan pada penulisan tugas akhir pada
Program Studi Teknik Informatika dapat diambil dari bidang-bidang berikut:
 Sistem Informasi Manajemen
 Sistem Informasi Geografis
 Mobile Programming

Panduan Tugas Akhir Page 4


 E-Commerce
 Grafis dan Multimedia
 Jaringan Komputer
 Keamanan Jaringan
 Game Technology
 Artificial Intelligence
 Internet of Think(IoTO

1.5. Kode Etik Penulisan Tugas Akhir


Tugas Akhir harus dibuat dan diselesaikan sendiri oleh penulis. Tugas akhir yang dibuat
bukan merupakan karya duplikasi (baik sebagian maupun seluruhnya) dari karya ilmiah
yang sudah pernah dipublikasikan atau yang sudah pernah dipakai untuk mendapatkan
gelar di universitas/perguruan tinggi lain, kecuali pada bagian-bagian kutipan yang
dicantumkan dengan cara yang semestinya. Karya ilmiah yang dibuat juga bukan
merupakan karya terjemahan dari buku atau jurnal acuan yang tertera pada
skripsi/Tugas Akhir.

Apabila karya ilmiah tersebut terbukti bertentangan dengan ketentuan di atas maka
Skripsi / Tugas Akhir tersebut dinyatakan BATAL.

Panduan Tugas Akhir Page 5


BAB II

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL

2.1. Format Proposal


Proposal penelitian terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu: halaman depan, lembar
persetujuan proposal, dan isi.

A. Halaman Depan
Halaman depan memuat: judul usulan penelitian, bidang teknologi yang akan diteliti,
nama dan NRP mahasiswa, lambang STIKI.

Contoh format halaman depan proposal dapat dilihat pada bagian Lampiran.

B. Lembar Persetujuan Proposal


Pada halaman ini dituliskan judul penelitian, bidang teknologi, identitas peneliti, usulan
dosen pembimbing, obyek penelitian, pejabat yang mengesahkan (Dosen wali dan
Ketua Program Studi).

Contoh format lembar persetujuan proposal dapat dilihat pada bagian Lampiran.

C. Isi (Bagian Inti Proposal)


Isi proposal penelitian terdiri dari: judul usulan penelitian, latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi
penelitian, sistematika penulisan laporan dan daftar pustaka.

1. Judul Usulan Penelitian


Suatu judul atau topik dipandang layak untuk dipilih jika memenuhi kriteria berikut:

a. Topik yang diangkat baru dan mempunyai dampak terhadap perkembangan ilmu
dan penerapannya.
b. Mengajukan suatu konsep yang berbeda dengan yang telah ada.
c. Mencari jawaban atas penyelesaian suatu masalah.

Dalam memilih atau menentukan judul, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen
yang mengasuh disiplin ilmu yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.
Mahasiswa dapat juga menghubungi instansi lain seperti dinas-dinas teknis, lembaga-
lembaga penelitian, pusat-pusat studi dan pengembangan. Pencarian judul juga dapat
dilakukan melalui pustaka seperti jurnal, kumpulan hasil penelitian (proceeding), buku
ajar dan lain-lain.

2. Latar Belakang
Latar belakang masalah memuat fakta-fakta yang relevan dengan masalah penelitian
sebagai titik tolak merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan mengapa masalah
yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang penting untuk diteliti, ditinjau
dari aspek teoritis, normatik, faktual dan teknis.
Panduan Tugas Akhir Page 6
Di dalam latar belakang harus dikemukakan:
1. Objek penelitian
2. Alasan (pendapat peneliti) kenapa judul karya ilmiah yang dimaksud perlu
dibuat.
3. Sifat/ tujuan penelitian
4. Strategi pencapaian tujuan
5. Tinjauan teoritis yang mendukung penelitian
6. Bila perlu dapat juga dikemukakan hambatan yang akan ditemukan dalam
proses penyelesaian/ penelitiannya nanti. Konsep yang tertuang dalam latar
belakang akan menjadi dasar dari penyelesaian penulisan karya ilmiah.

3. Rumusan Masalah
Perumusan masalah memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks
dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems), atau
merumuskan kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan
diteliti dengan kesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Di dalam
menyampaikan perumusan masalah harus relevan dengan judul yang akan diteliti.
Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan
yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Maksud-maksud yang terkandung
di dalam kegiatan tersebut baik maksud utama maupun tambahan, harus dikemukakan
dengan jelas.

5. Batasan Masalah
Masalah yang akan dicari pemecahannya harus terbatas ruang lingkupnya agar
pembahasannya dapat lebih terperinci. Batasan masalah memuat materi pokok yang
akan dibahas kaitannya dengan proses penalaran dari karya ilmiah, sehingga diperoleh
gambaran keseluruhan konteks isi karya ilmiah yang akan diselesaikan. Diharapkan
batasan masalah tidak menyajikan hal-hal yang tidak dibahas.

6. Manfaat Penelitian
Berisi uraian tentang manfaat yang dapat diperoleh bila tujuan penelitian tercapai.
Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan juga manfaat bagi obyek
yang diteliti.

7. Metodologi penelitian
Metodologi penelitian adalah tahapan yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum
melakukan penyelesaian masalah yang akan dibahas. Dengan adanya metodologi
penelitian, maka penelitian akan memiliki alur yang terarah dan sistematis. Metodologi
penelitian akan menjadi kerangka dasar berpikir logis bagi pengembangan penelitian ke
arah penarikan kesimpulan secara ilmiah.

Metodologi penelitian biasanya mencakup aspek-aspek berikut:


1. Tempat dan waktu penelitian
Tempat dan waktu penelitian diuraikan secara jelas. Uraian lokasi penelitian dapat
meliputi wilayah administrasi (desa, kecamatan, kabupaten, dan propinsi), institusi,

Panduan Tugas Akhir Page 7


perguruan tinggi, atau laboratorium milik balai penelitian. Bila kegiatan penelitian di
laboratorium maka ditulis nama laboratorium dan institusinya. Waktu penelitian
diuraikan baik bulan maupun tahun dilakukannya kegiatan penelitian mulai dari
persiapan hingga akhir pelaksanaan penelitian. Penyajian jadwal dapat dilakukan
dengan menggunakan format tabel.
2. Bahan dan alat penelitian
Bahan dan alat penelitian dijelaskan secara lengkap spesifikasinya sehingga dapat
diketahui validitas penelitian dan agar peneliti yang lain yang ingin menguji ulang
penelitian itu tidak mengalami kesalahan.
3. Pengumpulan data dan informasi
Bagian ini menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan data, kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam
proses pengumpulan data, serta jadwal dan waktu pelaksanaan pengumpulan data.
4. Analisa data
Dalam menganalisa data dapat digunakan model analisa statistik. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
5. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian disajikan secara lengkap dan terinci. Langkah-langkah yang
diambil pada pelaksanaan penelitian dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir
penelitian.

8. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir memuat uraian secara garis besar tentang isi tugas
akhir pada tiap bab. Penyusunan garis-garis besar sebuah bab, merupakan langkah
pertama yang sangat berguna dalam pembuatan suatu karya ilmiah. Sistematika
penulisan tidak sama dengan daftar isi. Sistematika penulisan isi hanya terdiri dari
gagasan pokok dalam masing-masing bab (atau sub bab).

9. Daftar Pustaka
Bahan-bahan yang merupakan referensi/literatur dari penelitian yang dilakukan
hendaknya dikemukakan secara jelas. Daftar pustaka tersebut disusun dengan aturan
penulisan daftar pustaka seperti lazimnya digunakan dalam penulisan tugas akhir.

3.2. Bobot Proposal


Untuk mendapatkan persetujuan, proposal harus memenuhi persyaratan tertentu.
Adapun persyaratan yang dimaksud adalah:

1. Kualitas isi proposal


2. Teknik penulisan proposal
3. Daftar pustaka/ rujukan yang digunakan

Panduan Tugas Akhir Page 8


BAB III

ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

3.1. Sistematika Laporan


Laporan tugas akhir, terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir. Isi bagian inti tergantung pada konsentrasi yang dipilih mahasiswa.
Secara umum bagian dari laporan tugas akhir tersebut adalah sebagai berikut :
A. Bagian Awal
1. Sampul Tugas Akhir
2. Halaman Logo
3. Halaman Judul
4. Halaman Pengesahan
5. Abstrak
6. Halaman Persembahan (opsional)
7. Kata Pengantar
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel
10. Daftar Gambar
11. Daftar segmen program
12. Daftar Lampiran

B. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Batasan Masalah
1.5. Manfaat Penelitian
1.6. Metodologi Penelitian
1.7. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1. Analisa
3.1.1 ................
3.1.2 .................
3.2. Perancangan
3.2.1 ................
3.2.2 .................
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1. Impementasi
4.1.1 ................
4.1.2 .................
4.2. Pembahasan
4.2.1 ................
4.2.2 .................
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

Panduan Tugas Akhir Page 9


C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

3.2. Bagian Awal


Bagian awal menggambarkan judul tugas akhir, identitas penulis, identitas
perguruan tinggi, tahun penyelesaian, tahapan pengujian dan pengesahan, ucapan
terimakasih serta gambaran isi laporan secara ringkas. Bagian awal terdiri dari :
1. Sampul Tugas Akhir
Sampul tugas akhir terdiri dari tiga bagian yaitu sampul depan, sampul belakang
dan sampul samping. Sampul depan terdiri dari judul tugas akhir, jenis laporan, nama
dan NRP penyusun, lambang STIKI, nama program studi, nama perguruan tinggi, kota
tempat perguruan tinggi berada dan tahun penyusunan. Sampul samping terdiri dari
nama penyusun, NRP penyusun, judul dan tahun penyusunan, sedangkan sampul
belakang merupakan lembaran kosong.

2. Halaman Logo
Halaman ini berisi halaman kosong dengan logo STIKI yang dicetak timbul (tidak
berwarna)

3. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan dengan
sedikit tambahan, yaitu di bawah jenis laporan, tuliskan penjelasan maksud dari tugas
akhir, yaitu:
 Untuk Prodi Teknik Informatika
“sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada
program studi TEKNIK INFORMATIKA”.

4. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat tanggal, bulan dan tahun tugas akhir
dipertahankan di depan dewan penguji, tanda tangan Ketua STIKI, tanda tangan dari
masing-masing dosen penguji dan tanda tangan dosen pembimbing.

5. Abstrak
Berisi tentang intisari/uraian singkat tetapi lengkap yang menggambarkan isi
tugas akhir. Intisari ditulis dalam bahasa Indonesia dan tidak lebih dari 500 kata.

6. Halaman Persembahan (bila ada)


Halaman ini dapat berisi moto penulis (berupa kalimat pendek yang
mengetengahkan pandangan hidup penulis) dan kalimat persembahan (kepada siapa
Tugas Akhir tersebut dipersembahkan). Halaman ini tidak boleh lebih dari satu lembar
dan tetap harus ditulis dalam bentuk yang formal.

7. Kata Pengantar
Kata pengantar sebaiknya dibuat ringkas dalam satu atau dua halaman. Fungsi
utama kata pengantar adalah mengantarkan pembaca pada masalah yang akan dicari

Panduan Tugas Akhir Page 10


jawabannya dan kekhususan tertentu dari tugas akhir. Dilanjutkan dengan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir.
Pihak yang dicantumkan hanyalah yang mempunyai peran langsung seperti pembimbing
dan pihak perusahaan tempat penelitian. Dalam memberikan ucapan terimakasih harus
memuat: nama, jabatan, dan jasa yang telah diberikan dalam penyusunan tugas akhir.

8. Daftar Isi
Daftar isi memuat gambaran menyeluruh tentang isi tugas akhir secara garis
besar dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat secara langsung suatu
pokok bahasan. Bab-bab dapat dibagi menjadi sub bab, sub bab dapat dibagi sub-sub
bab dan seterusnya.
Dalam daftar isi harus dicantumkan halaman, dengan ketentuan halaman pada
bagian awal dengan angka romawi kecil pada bagian pokok dan akhir dengan angka
latin.

9. Daftar Tabel
Bagian ini berisi daftar tabel yang dicantumkan pada laporan tugas akhir. Daftar
disusun secara berurutan sesuai nomor tabel dan disertai halaman di mana tabel
diletakkan .

10. Daftar Gambar


Bagian ini berisi daftar gambar, grafik, foto yang terdapat dalam tugas akhir.
Daftar disusun secara berurutan sesuai nomor gambar dan disertai halaman di mana
gambar diletakkan.

11. Daftar segmen program


Segmen program adalah potongan program yang digunakan untuk memperjelas
keterangan yang dituliskan pada laporan tugas akhir. Bagian ini berisi daftar segmen
program yang terdapat dalam tugas akhir. Daftar disusun secara berurutan sesuai
nomor segmen program dan disertai halaman di mana segmen program diletakkan.

3.3. Bagian Inti


Bagian ini menggambarkan isi pokok dari tugas akhir secara mendetail, mulai dari latar
belakang penemuan masalah, landasan teori yang mendukung, analisa masalah,
rancangan pemecahan masalah, implementasi, pembahasan, kesimpulan dan saran.

3.3.1. Bagian Pendahuluan

A. Latar Belakang
Menjelaskan tentang kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan
teoritik maupun kesenjangan praktis yang melatar-belakangi masalah yang diteliti. Pada
latar belakang masalah harus dikemukakan hal-hal berikut:

1. Gambaran singkat obyek penelitian


2. Alasan (pendapat peneliti) kenapa judul karya ilmiah yang dimaksud perlu
dibuat.
3. Sifat/tujuan penelitian
4. Strategi pencapaian tujuan
5. Tinjauan teoritis yang mendukung penelitian

Panduan Tugas Akhir Page 11


6. Bila perlu dapat juga dikemukakan hambatan yang akan ditemukan dalam
proses penyelesaiannya. Konsep yang tertuang dalam latar belakang masalah
menjadi dasar dari penyelesaian penulisan karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Perumusan masalah
merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang
akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-
variabel tersebut dan subyek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat
diuji untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat hubungan
antara penggunaan sistem informasi berbasis komputer dengan peningkatan efisiensi
biaya tetap (fixed cost) suatu produk?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sesuatu yang ingin dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah
penelitian.

D. Batasan Masalah
Keterbatasan peneliti tidak harus selalu ada dalam penelitian, namun demikian
keterbatasan sering kali digunakan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian
sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjukkan pada suatu
keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi
menyangkut dua hal:
1. Keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan
prosedural, teknik penelitian ataupun faktor logistik.
2. Keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adaptasi, tradisi,
etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari
data yang diinginkan.

E. Manfaat Penelitian
Memuat penjelasan tentang manfaat yang akan diperoleh dengan dicapainya
tujuan, baik bagi peneliti maupun pihak lain yang terkait termasuk bagi perkembangan
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

F. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah tahapan yang harus ditentukan terlebih dahulu
sebelum melakukan penyelesaian masalah yang akan dibahas. Dengan adanya
metodologi penelitian, maka penelitian akan memiliki alur yang terarah dan sistematis.
Metodologi penelitian akan menjadi kerangka dasar berpikir logis bagi pengembangan
penelitian ke arah penarikan kesimpulan secara ilmiah.
Metodologi penelitian biasanya mencakup aspek-aspek berikut:
1. Tempat dan waktu penelitian
Tempat dan waktu penelitian diuraikan secara jelas. Uraian lokasi penelitian
dapat meliputi wilayah administrasi (desa, kecamatan, kabupaten, dan
propinsi), institusi, perguruan tinggi, atau laboratorium milik balai penelitian.
Panduan Tugas Akhir Page 12
Bila kegiatan penelitian di laboratorium maka ditulis nama laboratorium dan
institusinya. Waktu penelitian diuraikan baik bulan maupun tahun dilakukannya
kegiatan penelitian mulai dari persiapan hingga akhir pelaksanaan penelitian.
Penyajian jadwal dapat dilakukan dengan menggunakan format tabel.
2. Bahan dan alat penelitian
Bahan dan alat penelitian dijelaskan secara lengkap spesifikasinya sehingga
dapat diketahui validitas penelitian dan agar peneliti yang lain yang ingin
menguji ulang penelitian itu tidak mengalami kesalahan.
3. Pengumpulan data dan informasi
Bagian ini menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, kualifikasi dan jumlah petugas yang
terlibat dalam proses pengumpulan data, serta jadwal dan waktu pelaksanaan
pengumpulan data.
4. Analisa data
Dalam menganalisa data dapat digunakan model analisa statistik. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensial.
5. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian disajikan secara lengkap dan terinci. Langkah-langkah yang
diambil pada pelaksanaan penelitian dapat digambarkan dalam bentuk diagram
alir penelitian. Berikut ini diberikan contoh prosedur penelitian untuk desain
sistem penunjang keputusan dan prosedur penelitian untuk rekayasa perangkat
lunak pengenalan sidik jari.

Panduan Tugas Akhir Page 13


Start

Planning

Research

Analysis

Design problem
Design User Design knowledge
prosessing system Design Database
Interface component
(Model Base)

Construction

Implementation

Stop

Gambar prosedur penelitian untuk desain penunjang keputusan

Panduan Tugas Akhir Page 14


START

Ambil Citra

Prapemrosesan citra

Proses Ekstraksi Ciri Sidik


Jari

Proses Tidak Proses Tidak


pembelajaran Pengujian

Ya Ya

Proses Pembelajaran Data


Proses Uji data

Database
Tidak
Pembelajaran Selesai

Ya

END

Gambar prosedur penelitian untuk rekayasa perangat lunak pengenalan sidik


jari

G. Sistematika Penulisan
Penyusunan garis-garis besar isi dari tiap bab merupakan langkah pertama
yang sangat berguna dalam pembuatan laporan karya ilmiah. Rancangan isi hanya
terdiri dari gagasan pokok dalam masing-masing bab (atau sub bab). Dalam penyusunan
kerangka isi hendaknya diingat adanya pendahuluan, analisis/ penjabaran materi
beserta pembahasannya serta penyajian kesimpulan

3.3.2. Bagian Landasan Teori


Dalam penelitian diperlukan teori-teori sebagai dasar argumentasi dalam
mengkaji persoalan. Peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam landasan teori atau kajian
pustaka.
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal
penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan ilmiah, buku teks, makalah, laporan seminar
dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan

Panduan Tugas Akhir Page 15


lebih baik jika kajian teori dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan
pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada
temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu:
1. Prinsip Kemutakhiran
Prinsip kemutakhiran perlu karena ilmu berkembang sangat cepat. Sebuah teori
yang efektif pada suatu periode tertentu mungkin sudah ditinggalkan pada
periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran ini peneliti dapat
berargumentasi berdasarkan pada teori-teori yang pada waktu ini dipandang
paling representatif.
2. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat
dengan masalah yang diteliti.

3.3.3. Bagian Analisa Dan Perancangan

A. Analisa

Bagian ini berisi analisa terhadap permasalahan yang muncul beserta


dampak yang ditimbulkannya. Analisa masalah dapat dilakukan melalui tahapan
berikut:
1. Identifikasi Masalah
Dalam melakukan identifikasi masalah hal-hal yang perlu ditekankan adalah
:
 Mengetahui akar masalah yang ada
 Mengetahui penyebab dari masalah tersebut
 Mengetahui dampak yang ditimbulkan bila permasalahan tersebut tidak
diselesaikan
2. Menentukan metode atau teknik yang sesuai yang dapat digunakan untuk
pemecahan masalah tersebut

Dalam melakukan analisa dapat digunakan metode/teknik analisa yang


telah dipelajari pada saat perkuliahan, misalnya :
 bila topik yang dipilih adalah sistem informasi maka dapat menggunakan
kerangka PIECES, Fishbone diagram, tabel sebab akibat atau
metode/teknik lainnya.
 Bila topik yang dipilih adalah grafis dan multimedia maka dapat dilakukan
analisa dari sisi seni (elemen konsep, elemen rupa, kesesuaian pemilihan
komponen/proses kreatif, dan lain-lain) dan dari sisi teknis (skenario,
penggunaan s/w dan h/w pendukung, script, database, dan lain-lain)

B. Perancangan

1. Bagian ini memaparkan proses perancangan sistem sesuai dengan metode


atau teknik yang dipilih berdasarkan hasil analisa pada tahapan sebelumnya.
Rancangan sistem disesuaikan dengan topik tugas akhir yang dipilih,
misalnya:
 Apabila topik yang dipilih adalah perancangan sistem maka perancangan
yang harus dibuat adalah dengan menggambarkan salah satu dari tiga

Panduan Tugas Akhir Page 16


pendekatan yang ada yaitu perancangan dengan orientasi
data/informasi, perancangan dengan orientasi proses, atau perancangan
yang berorientasi objek.

 Apabila topik yang dipilih adalah desain grafis dan multimedia maka
perancangan yang harus dibuat adalah perancangan dari aspek seni
(elemen konsep, elemen rupa, proses kreatif /pemilihan komponen,
proses kreatif, dan lain-lain) dan perancangan dari aspek teknis (user
interface, skenario, penggunaan S/W dan H/W pendukung, database,
dan lain-lain)

3.3.4. Bagian Implementasi dan Pembahasan


A. Implementasi
Bagian ini menjelaskan tentang implementasi rancangan serta kebutuhan s/w
dan h/w untuk penerapan pada sistem yang sesungguhnya. Implementasi rancangan
digambarkan dalam tahap-tahap yang harus dilakukan disertai dengan layout (tanpa
inputan) dan potongan program/script yang dibutuhkan (segmen program).

B. Pembahasan
Bagian ini menggambarkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pengujian, untuk memastikan apakah solusi yang diberikan telah sesuai dengan
tujuan dan manfaat yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan cara :
1. membuat skenario pengujian dan membuktikan bahwa hasil
implementasi telah sesuai atau tidak
2. melakukan uji langsung pada obyek penelitian dan melakukan
pengumpulan kuisioner

3.3.5 Bagian Penutup


Bagian ini terdiri dari dua bagian utama yaitu kesimpulan dan saran untuk
pengembangan produk/karya ilmiah.
A. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif
terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-
benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh. Kesimpulan
penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap pada
bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada pada bab IV. Dengan
demikian, konsistensi isi dan data urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang
diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara.

B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan-temuan
penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar
dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari
rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak
melaksanakan saran tersebut tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau
melaksanakannya. Di samping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih spesifik. Saran

Panduan Tugas Akhir Page 17


dapat diajukan pada perguruan tinggi, lembaga pemerintah maupun swasta atau pihak
lain yang dianggap layak. Saran juga dapat memuat tentang usulan alternatif.

3.4 Bagian Akhir


Bagian akhir dari tugas akhir berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai
referensi dan lampiran.
A. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan
tugas akhir yaitu semua sumber yang dikutip. Daftar ini berguna untuk membantu
pembaca yang ingin mencocokkan kutipan-kutipan yang terdapat dalam skripsi. Pustaka
yang bisa dijadikan adalah sebagai berikut:
1. Jurnal/Prosiding minimal 3 jurnal yang tahun terbitnya minimal 5 tahun terakhir
dari jurnal pereputasi.
2. Prosiding minimal 5 jurnal yang tahun terbitnya minimal 5 tahun terakhir dari
jurnal pereputasi
3. Buku referensi yang diwajibkan minimal 5 buku yang tahun terbitnya minimal
10 tahun terakhir dan minimal 1 buku berbahasa inggris.

B. Lampiran
Daftar lampiran berisi tabel, surat keterangan, instrumen penelitian, listing
program/coding, peraturan-peraturan dan sebagainya yang berfungsi melengkapi
laporan penelitian. Lampiran diberi nomor angka latin.

Panduan Tugas Akhir Page 18


BAB IV
TEKNIK PENULISAN DAN PENCETAKAN

4.1. Teknik Penulisan Kutipan

Dalam penulisan karya ilmiah atau tugas akhir, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam mengutip yaitu :

1. Mengutip sehemat-hematnya. Bahwa Tugas Akhir bukanlah kumpulan dari


kutipan-kutipan mentah, melainkan suatu karya kreatif yang memadukan apa yang
oleh penulisnya telah didengar, dilihat, dibaca, ditelaah dan didiskusikan menjadi
bangunan konklusi yang baru.
2. Mengutip jika dirasa sangat perlu. Ide, pendapat, atau kesimpulan orang lain dapat
juga dikemukan kembali tanpa mengutip seluruhnya kata-kata yang digunakan
untuk menyatakan ide, pendapat atau kesimpulan itu. Ide, pendapat atau
kesimpulan itu kemudian diungkapkan kembali menurut jalan pikiran pengutip,
dengan kata-kata sendiri, dan dalam bahasa yang biasa digunakan oleh pengutipnya
sendiri. Karena itulah maka mengutip kata-kata tidak sering dilakukan, dan hanya
dilakukan jika dirasa sangat perlu, yaitu jika dengan kata-kata atau bahasa sendiri
justru oleh pengutip dikhawatirkan semangat dan kekuatan dari ide, pendapat, atau
kesimpulan itu menjadi kurang dapat diungkapkan sebagaimana mestinya.
3. Terlalu banyak mengutip mengganggu kelancaran bahasa. Kutipan-kutipan yang
terlalu banyak akan mengakibatkan uraian-uraian yang kurang lancar.

Kutipan akan dijumpai paling banyak dalam bagian inti yang membahas
landasan-landasan teori. Kutipan dapat diambil dari naskah-naskah atau cetakan seperti
buku, hasil penelitian, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Dapat juga diambil dari
hasil wawancara atau hasil rekaman yang didokumentasi.

Teknik penulisan kutipan dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Kutipan langsung (direct quotation), yaitu kutipan yang dilakukan persis


seperti sumber aslinya, baik bahasanya maupun susunan kata dan ejaannya.
Untuk tekni penulisan langsung ada 2 cara, yaitu :
a. Kutipan langsung pendek (short direct quotation), yaitu kutipan yang
panjangnya kurang dari tiga baris, disalin dalam tanda kutipan antara
bahan yang dikutip.
Contoh : (“……………..”)
b. Kutipan langsung panjang (long direct quotation), yaitu lebih dari tiga
baris, yang diberi tempat tersendiri dalam alinea baru diketik dengan
jarak satu spasi dan menjorok masuk empat ketukan huruf dari margin
kiri, tanda kutip tidak dipakai.
2. Kutipan tidak langsung (indirect quotation atau paraphrase), yaitu kutipan
yang hanya mengambil pokok-pokok pikiran atau semangatnya saja, dan
dinyatakan dengan kata-kata dan bahasa sendiri. Kutipan ini tidak ditulis di
antara tanda petik, diketik seperti halnya naskah, diupayakan kutipan tidak
langsung tidak terlalu panjang.

4.1.1. Kutipan Langsung (Catatan Perut)

Panduan Tugas Akhir Page 19


a. Nama pengarang yang dituliskan pada kutipan, hanyalah nama belakang.
b. Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan maka format penulisannya adalah
nama belakang pengarang diikuti tahun, tanda titik dua dan nomor halaman yang
dituliskan dalam tanda kurung.
Contoh :
Menurut Jonassen (1997:300) “Perangkat Ajar (PA) adalah perangkat lunak
komputer yang dirancang untuk memudahkan proses belajar mengajar “.
c. Jika nama pengarang ditulis setelah kutipan maka cara penulisannya adalah dalam
kurung, yang berisi nama belakang, tanda koma (,) , tahun, tanda titik dua (:) dan
nomor halaman.
Contoh :
Untuk membuat perangkat ajar berbasis web, maka harus dipahami tentang cara
pembuatan halaman web, karena perangkat ajar yang akan dibuat terdiri dari
halaman-halaman web yang saling terhubung. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membangun halaman web (Oetomo, 2002:200)
d. Jika penulisnya 3 orang atau lebih, maka hanya dituliskan nama orang pertama
diikuti dengan dkk.
e. Bila panjang kutipan lebih dari atau sama dengan empat baris, penulisannya diketik
satu spasi dimulai pada 5 ketukan atau satu tab dari tepi kiri.
f. Bila panjang kutipan kurang dari 4 baris maka penulisannya seperti pada pengetikan
teks biasa dan diberi tanda kutip “ “ pada awal dan akhir kutipan.
g. Bila pada kutipan terdapat bagian yang dihilangkan (beberapa kata/kalimat), maka
pada bagian yang dihilangkan tersebut digantikan dengan titik sebanyak tiga buah.
Contoh :
“…sehingga dapat digabungkan dengan tampilan huruf-huruf yang menarik,
gambar-gambar, animasi, file suara dan video yang tidak terbatas jumlahnya …”
(Afrianto, 1999:21)
h. Jika sumber kutipan merujuk ke sumber lain, maka sumber kutipan yang ditulis
adalah tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut
siapa yang mengemukakan pendapat tersebut dan ditulis dalam tanda petik tunggal
(‘).
Contoh :
Menurut Liem (Rahayu, 1997: 36) ‘Komputer dalam kegiatan akademik memiliki
berbagai peran. Peran-peran tersebut dapat…’

4.1.2. Sistem Catatan kaki (Footnote)


Footnote merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan
catatan kaki juga dapat berisi suatu komentar tentang apa yang dikemukakan dalam
teks. Footenote ditulis dibawah margin dan diberi garis batas antara teks dengan
footnote sepanjang 14 ketukan dengan angka kutipan diketik agak ke atas dari
footnote.
1. Unsur-unsur footnote / catatan kaki
a. Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar
kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti
penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti
penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor. Jika penulis lebih dari tiga sebagai
pengganti nama penulis kedua dan lainnya dicantumkan keterangan et.al.
b. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan
besar kecuali kata sambung dan kata depan.

Panduan Tugas Akhir Page 20


c. Nomor halaman, dalam footnote nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti
dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
2. Menyingkat footnote
Sumber kutipan yang pertama kali ditulis lengkap, sedangkan footnote dari
sumber kutipan yang sudah pernah dikutip sebelumnya tidak perlu ditulis lengkap dan
dapat disingkat.
Singkatan yang sering digunakan adalah :
a. Ibid. Singkatan dari Ibiden, digunakan bila kutipan sumber yang pertama dengan
kutipan berikutnya yang sumbernya sama, tanpa disela oleh sumber kutipan lain,
selanjutnya disebutkan halamannya bila halamannya yang dikutip tidak sama, jika
nomor halaman sama maka tidak ditulis.
b. Op.cit. singkatan dari opera citato, digunakan apabila sumber kutipan telah
disebut sebelumnya secara lengkap tetapi telah diselingi sumber kutipan yang
lain. Di belakang kata op.cit. disebutkan nomor halaman yang dikutip.
c. Loc.cit. singkatan dari loco citato, digunakan bila pada halaman yang sama telah
ada kutipan dari sumber yang telah dikutip sebelumnya, tetapi diselingi dengan
sumber kutipan lain.

4.1.3. Penulisan Daftar Pustaka


Penulisan daftar pustaka dapat diikuti aturan berikut ini. Butir-butir pustaka
diurutkan secara alfabetis menurut nama pengarang dan tidak perlu meng-gunakan
nomor urut. Apabila pemilik nama tersebut berperan sebagai penyunting buku, di
belakang nama-nya diberi tanda (ed).
1) Penulisan Buku
Penulisan mengikuti urutan : nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku,
tempat penerbitan, dan nama penerbit. Penulisan nama pengarang di-awali dengan
nama akhir pengarang, yaitu nama keluarga (Surname). Nama lain atau huruf sing-
katannya (initials) ditulis di belakang nama akhir dan dipisahkan dengan koma. Inisial
ditandai dengan titik di belakangnya.
Contoh :

Buku dengan pengarang satu orang


Oliva, Peter F. (1992). Developing the Curriculum. 3rd.ed. New York : Harper Collins.

Susilo Prawirowardoyo (1996). Meteorologi. Bandung : ITB.

Buku dengan pengarang dua orang


Strunk, W., Jr., & E.B. White, (1979). The Elements of Style. 3rd. ed. New York :
Macmillan.

Paul, Richard & Elder, Linda. (2001). Critical Thinking. New York : Prentice Hall.

Panduan Tugas Akhir Page 21


Buku dengan pengarang tiga orang
Nadler, D., M.K. Gerstein, & R.B. Shaw (1992). Organizational Architecture: Design for
Changing Organizations. San Francisco : Jossey-Bass.

Beer, M., Einstant, R.A., & spector, B. (1990), The Critical Path to Corporate Renewal.
Boston : Harvard Bussiness School Press

Buku dengan pengarang lebih dari tiga orang


Mohran, A.M. et al. (1989). Large-scale Organizational Change. San Francisco : Josse-
Bassy.

Senge, Peter. et. al. (2000). School that Learn. New York : Dubleday.

Buku yang disunting


Popkewitz, Thomas S. & Fendler, Lynn (eds). 1999). Critical Theories in Education. New
York : Routledge.

Elmore, R.F. (ed). Restructuring School : The Next Generation of Educational Reform.
San Francisco : Jossey-Bass.

Buku yang direvisi


Cohen, J. (2000). Statistical Power Analysis for the Behavioral Science. rev.ed. New York
: Academic Press.

Buku yang diterjemahkan


Luria. R. (1969). The Mind of a Maemonist (L. Solotaroff. Terjemahan). New York : Avon
Books. Buku asli diterbitkan tahun 1965.

2) Artikel Jurnal
Penulisan artikel dalam jurnal mengikuti urutan : nama pengarang, tahun
penerbitan, judul artikel, nama jurnal, nomor jurnal dan halaman.
Contoh :
Artikel dengan satu pengarang
Abdur Rahman As’ari. (2001). “Penggunaan Strategi Pemampatan dalam Pembelajaran
Matematika.” Jurnal MIPA (Nomor 1 tahun 30). Hlm. 1-14.

Artikel dengan dua pengarang

Panduan Tugas Akhir Page 22


Sarmino dan Husain Haikal. (2001). “Segi Kultural Religius Perpindahan Keraton
Kartasura ke Surakarta.” Jurnal Penelitian dan Evaluasi. 4(III). Hlm. 103-121.

Artikel dari internet


DeMarie, D. 2001. A Trip to the Zoo: Children’s Words and Photographs. Early childhood
Research and Pracyise, 3(1). online, (http://ecrp.uiuc.edu/v3n1/demarie.html),
diakses 30 Agustus 2001

3) Artikel Majalah
Contoh :
Tatang Iskarna. (2002). “Diaspora dan Post-kolonialisme”. Ekspresi. Hlm. 20-21
4) Artikel Surat Kabar
Contoh :
(2002). “Islam, Agama Populer atau Elitis.” Kompas. (6 September 2002). Hlm.4
5) Penelitian, Tesis, Disertasi yang diterbitkan
Contoh :
Foster-Havercamp. M.E. (1982). “An Analysis of the Relationship betweer. Preservice
Teacher Training and Directed Teaching Performance.” Doctoral dissertation.
University of Chicago. 1981. Dissertation Abstract International. 42.4409A.

6) Penelitian, Tesis, Disertasi yang tidak diterbitkan


Contoh :
Suparno, dkk. (1988). “Studi Experimental Metode Membaca PQRST dan Metode
Membaca STUDY terhadap Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
FPBS IKIP Padang.” Laporan Penelitian. UNP.

Firman. (2001). “Daya Prediksi Nilai Rapor dan STTB terhadap Prestasi Belajar jalur
PMDK FPTK UNP.” Tesis tidak diterbitkan. PPs-UNP.

Bastiam. 2007.”Reformasi Demokrasi”. www.padangekspress.co.id.

4.2. Teknik Penulisan Tata Bahasa

Tugas Akhir atau karangan ilmiah lainnya, merupakan bagian dari suatu
karangan faktawi, yaitu suatu jenis karangan khususnya mengenai sesuatu topik
keilmuan dan pada umumnya ditujukan kepada sidang pembaca yang berkecimpung
dalam bidang pengetahuan ilmiah yang bersangkutan. Tata cara pemaparan dan bentuk
susunan karangan ilmiah harus mengikuti pola, tertib, dan kelaziman yang berlaku pada
masyarakat ilmiah.

Panduan Tugas Akhir Page 23


Untuk mampu melaksanakan tata cara pemaparan yang baik, penulis atau
pengarang harus pula menguasai kaidah bahasa Indonesia yang baik, menganut ragam
dan gaya bahasa ilmiah (akademik). Secara umum, karangan ilmiah haruslah memenuhi
syarat bahasa yang khususnya. Sebagai contoh Prof. H. Johannes (Gaya Bahasa
Keilmuan, 1979) mencantumkan antara lain ciri-ciri tertentu yang berikut:

a. Titik pandang ketatabahasaan harus taat asas, dalam hal ragam dan modus maupun
mengenai kata diri dan kata ganti diri.
b. Karangan ilmiah berbeda dari susastra dalam hal pengunaan istilah khusus yang
ditakrifkan khusus sehingga perkataan yang sama dalam bahasa keilmuan dan
bahasa umum dapat berbeda artinya.
c. Tingkat bahasa yang dipakai dalam karangan ilmiah, ialah tingkat bahasa resmi dan
bukan bahasa harian.
d. Dalam karangan ilmiah dihindari bahasa usang, kolot dan basi.
e. Dalam karangan ilmiah dihindari ungkapan ekstrem berlebihan dan haru.
f. Dalam karangan ilmiah dihindari kata-kata yang mubazir.
g. Bahasa keilmuan tenang dan moderat.
h. Bahasa keilmuan lebih berkomunikasi dengan pikiran daripada dengan perasaan.
i. Kalimat dan alinea dalam karangan ilmiah panjangnya sedang.

4.2.1. Penguasaan Tatabahasa

Penguasaan tatabahasa yang baik, akan memungkinkan penulis menyusun kata-


kata menjadi kalimat yang gramatikal dan dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat
pemakai bahasa (masyarakat ilmiah). Kalimat yang disusun sendiri dan tidak
berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum untuk bahasa ilmiah (bahasa
baku yang umumnya dipakai oleh ilmuwan, dalam menulis dan mengkomunikasikan
karyanya) pasti akan sulit dipahami oleh pembaca.

Keterangan pemakaian bahasa Indonesia dalam tata kalimat yang baik, meliputi
hal-hal sebagai berikut:

1. Struktur Kalimat
Bahasa Indonesia (BI) mempunyai struktur yang berbeda dengan yang lain.
Menggunakan struktur suatu bahasa untuk bahasa yang lain, dapat menimbulkan
kesukaran dan kebingungan dalam memahami maksudnya. Sebagai contoh, struktur
kalimat dalam bahasa Ingris tidak dapat ditiru dalam menyusun kalimat Indonesia.
Perhatikan beberapa kata-kata berikut:

a. yang mana untuk terjemahan kata 'which'


b. kepada siapa untuk terjemahan kata 'to whom'
c. dari (daripada) untuk terjemahan 'of'
d. di mana untuk terjemahan kata 'where'
Pemakaian kata tersebut di atas, dalam bahasa Indonesia sering menimbulkan
bentukan yang janggal, karena tidak sesuai dengan kaidah yang benar (baku).

Perhatikan contoh berikut:

a. Non baku:

Panduan Tugas Akhir Page 24


a.1. Dua pertiga daripada komposisi genetik ditentukan oleh B. taurus.

a.2. Kapasitas daripada produksi susu sapi FH.

a.3. Nilai breeding dari pejantan impor tersebut tinggi.

b. Baku:
b.1. Dua pertiga dari komposisi genetik ditentukan oleh B. taurus.

b.2. Kapasitas produksi susu sapi FH.

b.3. Nilai breeding pejantan impor tersebut tinggi.

c. Catatan:
c.1. Baik kata dari maupun kata daripada tidak dapat dipakai untuk menyatakan
hubungan milik (a.2, a.3).

c.2. Kata daripada dipakai dalam kalimat perbandingan. Juga, dalam bentukan
daripadanya, daripadamu, dan lain-lain.

c.3. Kata dari dipakai untuk menyatakan bagian dari keseluruhan (b.1).

c.4. Kata dari juga dipakai untuk keterangan tempat (misalnya: dari rumah) atau
keterangan waktu (misalnya: dari abad ke-10).

Perhatikan pula contoh berikut:

d. Non baku:
d.1. Daerah tropis di mana sapi hasil silangan beradaptasi dengan baik.

d.2. Rumah, di mana saya diam, belum dicat.

d.3. Orang kepada siapa saya minta tolong berasal dari Unair.

d.4. Kelompok A mendapat perlakuan yang mana diharapkan meningkatkan


daya cerna.

e. Baku:
e.1. Daerah tropis tempat sapi hasil silangan beradaptasi dengan baik.

e.2. Rumah, yang saya diami, belum dicat.

e.3. Orang, tempat saya minta tolong berasal dari Unair.

e.4. Kelompok A mendapat perlakuan yang diharapkan meningkatkan daya


cerna.

Ada lagi cara penyusunan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan baku, yakni dengan menghilangkan awalan kata kerja,
misalnya: Saya akan pilih lokasi penelitian A dan B. kalimat itu seharusnya 'Saya akan
memilih lokasi penelitian A dan B'. Hal tersebut sesuai dengan kaidah bahwa kata kerja
aktif dalam bahasa Indonesia, biasanya menggunakan awalan me- (-m, -n, -ng), seperti
membawa, memukul, menulis, mengobati dan sebagainya. Dalam penulisan makalah
ilmiah hal tersebut harus dilakukan (tidak seperti pada gaya bahasa lisan yang informal).

Panduan Tugas Akhir Page 25


2. Kelengkapan Kalimat
Dalam karangan ilmiah, penulis harus selalu berusaha agar kalimatnya jelas,
tepat, dan tidak taksa (ambigous). Subjek kalimat perlu selalu disebutkan karena kalimat
lengkap dalam bahasa Indonesia pada umumnya terdiri dari subjek dan predikat.

Pada kenyataannya banyak mahasiswa yang menulis Tugas Akhir, maupun


dosen yang membuat laporan hasil penelitian, sering melupakan subjek dalam
menyusun kalimat. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang subjeknya tidak
jelas sehingga membuat kalimat tersebut rancu.

a. Dari hasil penelitian yang dihasilkan oleh S, menyimpulkan bahwa rata-rata pH


rumen adalah 5,6.
Seharusnya: kata dari dihilangkan, supaya subjeknya menjadi jelas, sedangkan
kata dihasilkan diganti dengan dilakukan.

b. Semua desa yang termasuk dalam wilayah kecamatan Nongkojajar, diambil


dua desa dengan undian.
Seharusnya: kata dari ditambahkan di muka kalimat.

c. Dari 35 desa, dibagi menjadi tiga katagori.


Seharusnya: kata dari dihilangkan, sama dengan (a). Tetapi hendaknya
dihindari memulai kalimat dengan angka.

d. Kiranya tidak akan terwujud di dalam penyusunan karya tulis ini seandainya
tanpa bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak.
Seharusnya: kata di dalam dihilangkan, supaya jelas mana subjeknya,
sedangkan kata tanpa diganti dengan penulis tidak mendapat.

Bentuk baku lainnya, baik menyangkut tata bentuk maupun tata kalimat, sesuai
dengan kaidah tata bahasa yang baik dapat diperiksa dalam Badudu (1984) dan
Surnyaman (1985).

4.2.2. Jenis Kalimat

Supaya pesan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca, penulis seyogyanya
menguasai bermacam-macam kalimat dan memilih kalimat efektif yang
mengkombinasikan gagasannya secara efektif dan efisien. Macam kalimat dalam bahasa
Indonesia dapat dibagi menjadi:

1. Kalimat Biasa
Adalah kalimat yang sering kita baca dan tulis, cukup panjang, mengandung subjek dan
predikat, dan bentuknya boleh kalimat tunggal atau majemuk, yang terdiri dari kalimat
induk dan anak kalimat. Kalimat biasa, umumnya dikembangkan dari kalimat dasar.

Perhatikan contoh berikut:

a. Ia, teman saya. Dikembangkan (subordinasi) menjadi: Ia teman saya, akan


mendapat hadiah, bila ia lulus dengan baik.
b. Saya datang. Dikembangkan (koordinasi) menjadi: Saya datang dan ia pergi.

Panduan Tugas Akhir Page 26


2. Kalimat Paralel
Adalah kalimat yang mengandung unsur paralel atau koordinasi yang mempunyai efek
berbeda dari kalimat biasa.

Perhatikan contoh berikut:

a. Pemerintah mulai menertibkan usaha peternakan, pengaturan distribusi


obat, dan penentuan harga dasar pakan ternak. (frasa sebagai unsur
paralel).
b. Ali berkata bahwa ia akan datang pada hari Sabtu dan esok paginya ia harus
kembali ke Jakarta. (anak kalimat sebagai unsur paralel).
c. Dosen itu jujur, rajin, dan rendah hati. (kata sifat sebagai unsur paralel).
d. Pimpinan Fakultas keras sekali terhadap pegawai yang malas, tetapi ia juga
dapat lemah lembut terhadap orang yang perlu ditolong. (dua kalimat yang
bertentangan sng unsur paralel dan disebut kalimat berimbang).

3. Kalimat Periodik
Di dalam kalimat periodik gagasan pokoknya ditangguhkan serta ditempatkan
pada bagian akhir kalimat untuk mendapatkan efek yang lebih besar. Dengan cara
begitu perhatian dan keingintahuan pembaca dibangkitkan, dan ia tidak akan berhenti
membaca sebelum sampai pada inti maknanya. Ini dilakukan dengan menggunakan
serangkaian frasa atau anak kalimat, semakin banyak rangkaian yang dipakai semakin
besar efeknya.

Contoh:

Kalau engkau belajar keras tahun ini, kemudian dapat lulus ujian, dan kalau
nilainya baik, engkau akan saya ajak ke Australia

4. Kalimat Efektif
Setelah mengetahui berbagai macam kalimat tersebut, kita perlu pula dapat
menggunakan kalimat efektif untuk menyampaikan gagasan dengan seefektif dan
seefisien mungkin. Pada dasarnya kalimat efektif adalah kalimat yang maknanya
dipahami oleh pembaca seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Suatu hal yang perlu
diingat ialah bahwa kalimat itu ditulis dengan maksud untuk mengembangkan tema
dalam paragraf. Kalimat efektif mempunyai empat ciri, yakni:

a. Kesatuan (unity)
Kalimat yang baik mempunyai kesatuan pikiran yang mengandung gagasan
tunggal. Karena itu hendaknya jangan menulis penggalan atau bagian
kalimat saja, yang tidak menyatakan gagasan yang lengkap dan akan
membuat pembaca termangu-mangu menunggu kelanjutannya.

Contoh:

a.1. Kalau populai sample cukup tinggi: Ini merupakan bagian dari suatu
gagasan, bukan kalimat; hanya penggalan, dan membuat orang akan
bertanya kelanjutannya.

Panduan Tugas Akhir Page 27


a.2. Kalau populasi sample tinggi, kesalahan baku rata-rata akan kecil: ini
kalimat lengkap dengan kesatuan gagasan, kedua kalimat
menunjukkan hubungan sebab akibat.

b. Kehematan (economy)
Intinya ialah hendaknya jangan memakai kata atau ungkapan secara
mubazir (redundant), yang mengakibatkan kalimat panjang dan berliku-liku
dengan pilihan kata yang kurang tepat sehingga makna pokoknya sering
menjadi kabur.

Contoh:

b.1. Saya menjadi demikian mualnya, sehingga isi perut saya keluarkan
semuanya. (mubazir)

b.2. Saya demikian mualnya sehingga muntah. (hemat)

Prinsip hemat perlu diterapkan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dapat
dilakukan dengan banyak latihan, dan membaca kembali kalimat yang
sudah ditulis di dalam draft.

c. Penekanan (emphasis)
Seringkali ada hal-hal tertentu dalam kalimat yang ingin ditonjolkan melalui
penekanan. Ada beberapa cara untuk memberi penekanan ini, yakni dengan
posisi dalam kalimat, pengulangan, pertentangan, dan akhiran penekanan –
lah dan –pun, contohnya adalah sebagai berikut:

c.1. Saya mengusulkan agar masalah ini dibicarakan pada hari lain saja.
(penekanan: posisi kalimat).

c.2. Kita memerlukan kemajuan dalam segala bidang, kemajuan dalam


bidang politik, kemajuan dalam bidang ekonomi dan sebagainya.
(penekanan: dengan pengulangan)

c.3. Peternak tidak menginginkan usaha yang ekstensif, tetapi usaha yang
intensif. (penekanan: pertentangan)

c.4. Adanya korelasi genetik yang positiplah, menentukan keberhasilan


seleksi. (penekanan: dengan akhiran lah). Pada contoh-contoh lain
dapat dipakai akhiran pun.

Panduan Tugas Akhir Page 28


d. Variasi atau Keragaman

Variasi dalam pemilihan kata atau struktur kalimat juga perlu diperhatikan
untuk membuat kalimat efektif. Selain agar kalimat menjadi lebih efektif,
variasi menghindari adanya struktur kalimat yang sama, yang dapat
menyebabkan kebosanan.

4.2.3. Penyusunan Kalimat Menjadi Paragraf

Paragraf juga disebut dengan alinea, adalah suatu unit karangan yang terdiri dari
serangkaian kalimat yang mengembangkan satu tema atau gagasan. Kalau gagasan
sentral yang dikembangkan dalam esei disebut tesis (yang dimaksud bukan kata tesis,
sebagai terjemahan thesis) maka gagasan sentral dalam paragraf dinamai topik atau
tema. Kalau esei mempunyai struktur yang mengembangkan tesisnya secara logis dan
runtut, maka paragraf juga mengembangkan topik secara logis dan runtut sesuai
dengan struktur atau kerangkanya. Itulah sebabnya setiap kalimat dalam paragraph,
harus jelas-jelas berkaitan secara langsung dengan topiknya. Dalam hubungan ini dapat
disebutkan ciri-ciri paragraf yang baik, yakni kelengkapan (completeness), kesatuan
(unity), urut-urutan (order) dan keterpaduan (coherence).

Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila mampu melaksanakan tugasnya


seperti yang dimaksudkan oleh penulisnya. Andaikata suatu paragraf dimaksudkan
untuk menerangkan cara pengambilan sampel (sampling) dan pembaca mendapat
pengertian yang jelas mengenai hal itu, maka tulisan itu memenuhi syarat kelengkapan.
Untuk maksud ini dapat dipakai banyak cara yang pemakaiannya tergantung pada
pokok permasalahan dan tujuan penulisan paragraf:

a. Menyajikan rincian yang menunjang tema


b. Mengajukan contoh-contoh
c. Membuat perbandingan dan analogi
Paragraf itu mengembangkan gagasan topik, baik tersirat maupun tersurat, jadi
di dalamnya tidak boleh ada kalimat yang tidak menunjang pengembangan gagasan itu.
Dalam hal ini dikatakan ada kesatuan gagasan (unity of thought) dalam paragraf itu.
Dengan menyadari tujuan penulisan paragraf, penulis tidak akan mengalami kesulitan
karena penulisan kalimatnya dikontrol oleh tema sehingga tidak mengacaukan
kesatuan.

Dalam paragraf yang baik, urutan kalimatnya jelas, logis, dan runtut. Urutan ini
menunjukkan arah jalan pikiran yang dapat dibedakan dari:

a. suatu waktu berikutnya (kronologis)


b. tempat satu ke tempat yang di dekatnya (spasial)
c. pernyataan umum ke pernyataan khusus (deduktif)
d. pernyataan khusus ke pernyataan umum (induktif)
e. pertanyaan ke jawaban atau dari sebab ke akibat.
Urutan waktu atau kronologis, biasanya dipakai dalam menceriterakan suatu
kejadian, atau menerangkan langkah-langkah dalam suatu proses. Dengan demikian
pembaca akan dapat mengikuti jalan pikiran penulis secara teratur dan akan
memperoleh gambaran yang jelas mengenai deskripsi penelitian tersebut.

Panduan Tugas Akhir Page 29


Mungkin pula terjadi bahwa suatu paragraf tidak mengandung kalimat topik,
terutama bila bersifat deskriptif atau naratif. Ini berarti semua kalimat sama
pentingnya.

4.2.4. Pilihan Kata

Selain menguasai kaidah penyusunan kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi
paragraf, seorang penulis juga harus menguasai cara pemilihan kata yang tepat sesuai
dengan konteksnya. Pilihan kata dalam hubungan dengan kesempatan yang dihadapi
seseorang dapat dibagi atas beberapa macam katagori sesuai dengan penggunaannya.
Salah satu di antaranya adalah kata ilmiah lawan kata populer.

Sebagaian besar kata ilmiah, atau kata yang khusus dipergunakan oleh kaum
pelajar, berasal dari bahasa asing. Pada saat pertama kali kata itu dimasukkan dalam
pemakaian bahasa Indonesia, umumnya ciri-ciri asingnya tetap dipertahankan. Namun
lambat laun kata-kata tersebut disesuaikan dengan struktur kata bahasa Indonesia asli,
sehingga tidak terasa lagi sebagai kata asing. Proses penyesuaian ini disebut adaptasi,
baik adaptasi morfologis maupun adaptasi fonologis.

1. Bahasa Asing
Pemasukan istilah asing dapat dilakukan apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Istilah asing yang dipilih lebih cocok, karena konotasinya atau lebih bermakna
tepat jika dibandingkan dengan persediaan kata yang ada.
Contoh:

a.1. konfirmasi dibandingkan dengan penegasan

a.2. logis dibandingkan dengan masuk akal

a.3. indeks dibandingkan dengan penjurus

a.4. definisi dibandingkan dengan batasan

b. Istilah asing yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahannya.


Contoh:

b.1. epidemi = penyakit menular yang merata dimana-mana.

b.2. acuan = bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan


lebih lanjut.

c. Kadang-kadang terdapat istilah yang diijinkan, yakni istilah yang timbul karena
adanya istilah asing yang diakui dan istilah Indonesia secara besama. Namun
perlu dipertimbangkan pemakaiannya, sebagai kata-kata ilmiah (I) atau popular
(P).
Contoh:

c.1. suhu (P) = temperatur (I)

c.2. daya cipta (P) = kreativitas (I)

Panduan Tugas Akhir Page 30


c.3. indung telur (P) = ovarium (I)

c.4. penggolongan (P) = klasifikasi (I)

c.5. kiasan (P) = analogi (I)

c.6. susunan (P) = formasi (I)

d. Pemasukan istilah asing dapat juga diterima secara utuh (sebagaimana adanya).
Namun diperlukan beberapa syarat penulisannya dalam karangan ilmiah
seperti: (1) dicetak miring atau (2) diberi garis bawah.
Contoh:

d.1. cum laude

d.2. Bos taurus

d.3. Boophilus microplus

d.4. Leucaena leucocephala (L. leucocephala)

d.5. Pennisetum americanum

d.6. in vitro

e. Melalui penyesuaian ejaan/sistem bunyi bahasa Indonesia, antara lain:


(umumnya dari bahasa Inggris)
Contoh:

e.1. riset, dari research (Inggris)

e.2. rutin, dari routine

e.3. struktural, dari structural

e.4. aerob, dari aerobe

e.5. sirkulasi, dari circulation

e.6. sakarin, dari saccharin

e.7. kromosom, dari chromosome

e.8. sistem, dari system

e.9. sintesis, dari synsthesis

e.10. efek, dari effect

e.11. fisiologi, dari physiology

e.12. hipotesis, dari hypothesis

e.13. analisis, dari analysis

e.14. metode, dari methode atau methode

Panduan Tugas Akhir Page 31


e.15. kompleks, dari complex

e.16. persentil, dari percentile

e.17. technology, dari technology

e.18. logis, dari logical dan lain-lain

2. Bahasa Daerah
Bahasa Daerah di Indonesia adalah bagian dari bahasa Indonesia, sehingga
untuk kemantapan bahasa akademik, dan memperkaya bahasa Indonesia, perlu diserap.

4.2.5. Tanda Baca

1. Tanda Titik ( . )
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat (bukan seruan/pertanyaan), pada akhir
singkatan nama orang atau unsurnya.
Contoh:

a.1. Sukanto S. A.

a.2. St. Muh. Zain

b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan atau unsur singkatan gelar, jabatan,
pangkat, dan sapaan.
Contoh:

b.1. Bc.Hk. = Bakalaureat Hukum


b.2. In. = Insinyur
b.3. M.B.A. = Master of Business Administration
b.4. Prof. = Profesor
b.5. Sdr. = Saudara
b.6. Ny. = Nyonya
c. Tanda titik dipakai pada singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda
titik.
Contoh:

c.1. a.n. = atas nama

c.2. u.b. = untuk beliau

c.3. yth. = yang terhormat

d. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf, dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar.
Contoh:

d.1. III. Departemen Dalam Negeri

A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa


Panduan Tugas Akhir Page 32
B. Direktorat Jenderal Agraria

C. ……

d.2. Persiapan naskah:

1. Patokan Umum

1.1. Isi Karangan

1.2. Ilustrasi

1.3 ……

e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Contoh:

Pukul 1.35.20. (pukul satu lewat 35 menit 20 detik)

f. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf awal suku kata,
atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim, yang sudah
diterima oleh masyarakat.
Contoh:

f.1. BRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

f.2. DPR = Dewan Perwakilan Rakyat

f.3. WHO = World Health Organization

f.4. Dirjen = Direktur Jenderal

g. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh:

g.1. Cu = kuprum

g.2. cm = sentimeter

g.3. Rp = rupiah

g.4. kg = kilogram

h. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau
kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
i. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan alamat surat, atau
nama dan alamat penerima surat.

2. Tanda Koma ( , )
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam rincian atau pembilangan.
Contoh:

Panduan Tugas Akhir Page 33


Di dalam ruang dada itu ada paru, jantung, dan pleura.

b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata (akan) tetapi, melainkan, sedangkan.
Contoh:

Bos Taurus mempunyai kapasitas produksi tinggi, tetapi daya adaptasinya


rendah.

c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induknya apabila
anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Bilamana induk kalimat
mendahului anak kalimat, tidak perlu memakai tanda koma.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:

d.1. . . . Oleh karena itu, untuk masa yang akan datang, kamu harus lebih
berhati-hati.

d.2. . . . Jadi, persoalan itu haruslah dirundingkan dengan ibumu.

e. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam acuan.
Contoh:

Tambojang, J. Dasar-dasar Statistik. Pustaka Prima, 1981.

f. Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun
terbit.
Contoh:

Faunce, R.C. dan Bossing N.L. Developing The Core Curriculum. Englewood
Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, 1956.

g. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya, untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Contoh:

Sri Sumantri, S.H.

3. Tanda Titik Koma ( ; )


a. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan
setara.
Contoh:

Dalam kecelakaan itu, selain kakinya patah, ia juga mengalami gegar otak;
kakaknya hanya menderita luka ringan.

4. Tanda Titik Dua ( : )


a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti
rangkaian.

Panduan Tugas Akhir Page 34


Contoh:

Yang sudah dipesan untuk keperluan kantor kami ialah barang yang berikut:
lemari, meja tulis, dan kursi.

b. Tanda titik dua tidak dipakai bila rangkaian itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan.
Contoh:

Kantor yang baru itu memerlukan lemari, meja, dan kursi.

c. Tanda titik dua sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:

Dekan : Prof. Dari. Soehartojo, H., M.Sc.

Pembantu Dekan I : drh. Rochiman Sasmita, M.S.

Pembantu Dekan II : drh. Moh. Munif, M.S.

Pembantu Dekan III : Dr. I. Komang Wiarsa Sarjana

d. Tanda titik dua dipakai pada penulisan bibliografi, yaitu di antara tempat
penerbit dan nama penerbit.
Contoh:

Price, WT. 1969. Elements of Basic FORTAN IV Programming; as implemented


on the IBM 1130/1800 computers. New York: McGraw Hill.

Dari contoh tersebut (d) tanda titik dua juga dipakai di antara judul dan anak
judul.

5. Tanda Hubung ( - )
a. Tanda hubung dipakai untuk menyambung suku kata dasar yang terpisah oleh
penggantian baris. Juga pada pemenggalan akhiran dan awalan pada
penggantian baris.
Contoh:

a.1. ………… masuk dari pintu samping.

a.2. ………… sebelum, kita mendapat kesempatan.

a.3. ………… sesudah kita menukar uang itu.

a.4. ………… memperbesar harapan.

b. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

c. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Contoh:

s-e-y-o-g-i-a-n-y-a

Panduan Tugas Akhir Page 35


19-9-1989

d. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (1) se- dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf kapital, (2) ke- dengan angka, (3) angka dengan -an, dan
(4) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh:

d.1. se-Indonesia

d.2. abad ke-20

d.3. Perang Dunia ke-2

d.4. Angkatan '50-an

e. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan


unsur bahasa asing.
Contoh:

di-reshuffle, men-tackle.

6. Tanda Pisah ( – )
a. Tanda pisah (panjangnya dua kali tanda hubung) membatasai penyisipan kata
atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangunan kalimat.
Contoh:

a.1. Sapi–dan juga manusia–dapat menderita penyakit turunan yang


menyebabkan mereka tidak mampu menghasilkan enzim glukosidase.

a.2. Oleh karena itu, kemungkinan bagi mereka menjadi heterosigot–berarti


hanya satu pasang dari beberapa pasangan yang ada, yang menderita–dan
dapat hidup tanpa gejala yang nyata.

b. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti 'sampai
dengan' atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke' atau 'sampai'.
Contoh:

b.1. 1945 – 1989

b.2. tanggal 15 – 30 Januari 1989

b.3. Melbourne – Armidale

7. Tanda Elipsis ( . . . )
Tanda elipsis yaitu tiga tanda titik berturut-turut dipakai dalam kutipan, untuk
pengganti beberapa kata yang dihilangkan dari sebuah kalimat. Sedangkan
tanda elipsis yang berupa empat buah titik berturut-turut, dipakai dalam
kutipan yang satu atau lebih kalimat dihilangkan.

Panduan Tugas Akhir Page 36


8. Tanda Tanya ( ? )
a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Hal ini, diperlukan dalam
penulisan ilmiah terutama untuk membuat kalimat-kalimat yang lebih
beragam dalam sebuah paragraf.
b. Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:

Dengan MOET (Multiple Ovulation Embryo Transfer) dapat meningkatkan


kemajuan genetik 2,5% pertahun (?)

9. Tanda Kurung ( (. . .) )
a. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:

a.1. Ada suatu kekhawatiran, bahwa tanpa adanya sentralisasi


pengembangan perangkat lunak pada system pengoperasian yang
baku (misalnya: pengoperasian MS-DOS pada IBM-XT) biaya
modifikasi beberapa program akan meningkat.

a.2. Selanjutnya tingkat perbaikan genetik, dapat ditingkatkan 1–2% dari


rata-rata pertahun (Smith, 1981).

b. Tanda kurung dipakai dalam penulisan rumus tertentu.


Contoh:
(ADM)(R - C) - Cf
P=
I

c. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu seri karangan.
Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.

10. Tanda Kurung Siku ( [. . .] )


a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menjadi syarat bahwa kesalahan itu memang terdapat di dalam
naskah asal.
Contoh:

Pada masa yang akan datang percobaan Dr. Wells akan men[g]gunakan
konstruksi genetik baru yang beragam.

b. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.

Contoh:

(Perbedaan antara dua proses ini [lihat Bab I] tidak dibicarakan.)

Panduan Tugas Akhir Page 37


11. Tanda Petik ( ". . ." )
a. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Contoh:

a.1. Nilai relatif berat susu dalam satuan "simpangan baku genetik".

a.2. "Penjurus pejantan" produksi lemak dan protein untuk sapi Red
Danish masing-masing adalah 1 dan 3,8.

b. Tanda petik mengapit judul karangan, dan bab buku apabila dipakai dalam
kalimat.
Contoh:

Saya diminta berbicara tentang topik "Genetic-Progress Beyond the


Bicentenary" pada hari ulang tahun Australia ke-200.

c. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang


tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
khusus.
Contoh:

Petinju Mohamad Ali sering dijuluki "si Mulut besar".

12. Tanda Petik Tunggal ( '. . .' )


a. Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Contoh:

a.1. rate of inflation 'laju inflasi'

a.2. Arti pentingnya pengakuan dan ucapan terima kasih itu tersurat dan
tersirat dalam arti istilah 'copyright', 'plagiarism' dan 'patent law'.

13. Tanda Garis Miring ( / )


a. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
Contoh:

No. 124/PP/Pes./VI/82.

b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan atau, per, atau nomor
alamat.
Contoh:

b.1. mahasiswa/mah. Siswi

b.2. pelopor/perintis

b.3. upahnya Rp 750,00/hari

b.4. Jalan Diponegoro II/5

4.3. Aturan Pengetikan dan Pencetakan

Panduan Tugas Akhir Page 38


A. Sampul Tugas Akhir / Cover
Sampul tugas akhir dicetak pada kertas buffalo atau linen yang dilapisi kertas
karton dan plastik. Warna kertas yang digunakan adalah warna biru tua untuk program
studi Teknik Informatika (S1).
Isi sampul depan dan sampul samping dicetak dengan menggunakan tinta emas.
Secara rinci isi sampul depan adalah :
 Judul Tugas Akhir
Judul tugas akhir hendaknya singkat dan jelas menunjukkan masalah penelitian,
diketik dengan huruf besar (kapital) dan tidak boleh disingkat, format ketikan harus
dalam bentuk piramida terbalik (huruf V). Font yang digunakan adalah Times New
Roman size 18 dan posisi centre.
 Jenis Laporan
Jenis laporan yang dicantumkan adalah “TUGAS AKHIR”. Font yang digunakan
adalah Times New Roman size 16 dan posisi centre.
 Nama Penyusun/Penulis
Penulisan nama penyusun/penulis diawali dengan kata “disusun oleh”, dan pada
baris berikutnya diikuti oleh nama lengkap (tidak boleh disingkat) dan pada baris
berikutnya dicantumkan NRP mahasiswa penyusun/penulis. Font yang digunakan
adalah Times New Roman size 14 dan posisi centre.
 Lambang STIKI
Karakteristik Lambang STIKI yang digunakan adalah latar belakang putih dan
berwarna, ukuran yang digunakan adalah 4 X 4.

 Nama Program Studi


Nama program studi yang dicantumkan adalah program studi mahasiswa beserta
konsentrasinya. Font yang digunakan adalah Times New Roman size 12 dan posisi
centre.

Contoh :
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

 Nama Perguruan Tinggi dan kota


Tuliskan nama sekolah tinggi dan kota dengan menggunakan font Times New
Roman size 12 dan posisi centre seperti:

SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER INDONESIA


MALANG

 Tahun penyusunan

Panduan Tugas Akhir Page 39


Tahun penyusunan adalah tahun pada saat tugas akhir disusun dan dipertahankan
di depan dewan penguji serta dinyatakan lulus.

Format ketikan sampul depan sebagai berikut :

Gambar contoh sampul depan

Sampul samping terdiri dari nama dan NRP penyusun, judul dan tahun
penyusunan. Jarak antara judul dan tahun penyusunan adalh 3 cm, jarak ini nantinya
akan digunakan untuk menempelkan identitas buku diperpustakaan. Contoh format
ketikan sampul samping adalah sbb :

Gambar contoh sampul samping

Pada tiap sudut kanan cover tugas akhir (dua pada sampul depan dan dua pada
sampul belakang) dijepit dengan menggunakan kllip cover yang berwarna kuning
keemasan.

B. Halaman judul
Font yang digunakan adalah Times New Roman size 14 dan posisi centre. Contoh
halaman judul :

Panduan Tugas Akhir Page 40


Gambar contoh halaman judul

C. Halaman pengesahan

Panduan Tugas Akhir Page 41


Gambar contoh halaman judul

D. Isi Tugas akhir


1. Ukuran Kertas
 Ukuran kertas yang digunakan adalah A4, 80 gram
2. Pita pembatas
 Pita Pembatas yang digunakan adalah pita yang berwarna hitam dengan ukuran
lebar 0,7 Cm dan panjang 35 Cm
3. Format halaman
 Format halaman yang digunakan adalah Portrait (vertikal).
4. Batas Pengetikan (margin pengetikan)
 Batas-batas pengetikan diatur sebagai berikut : tepi atas 3 cm, tepi bawah: 4
cm, tepi kiri: 4 cm dan tepi kanan: 3 cm
 Pengetikan menggunakan perataan justify (rata kanan-kiri)
 Setiap awal pengetikan rata kiri (di bawah nomor subbab)
5. Alinea Baru (indentasi)
 Tiap-tiap baris dari suatu alinea dimulai dengan ketukan huruf pertama agak ke
dalam sebanyak tujuh ketukan huruf dari margin/batas kiri.
6. Jenis Huruf
 Naskah diketik dengan huruf standar (Times New Roman) dengan ukuran (font
size) 12, kecuali catatan kaki (font size 10), lembar judul dan lembar
pengesahan.
7. Jarak baris
 Jarak antara baris satu dengan yang lain menggunakan spasi ganda (double)
kecuali kutipan langsung yang panjangnya lebih dari 5 baris, intisari, catatan
kaki dan daftar pustaka.

Panduan Tugas Akhir Page 42


 Daftar Pustaka menggunakan spasi tunggal atau satu spasi. Khusus untuk
kutipan langsung diketik agak menjorok kedalam dengan 7 ketukan.
8. Pembagian Bab, Sub bab, Sub sub-bab dan seterusnya.
 Bab; nomor bab yang digunakan adalah angka romawi ( I,II,III, dst), bab ditulis
dengan huruf besar (kapital) dan pada posisi tengah (center) tanpa diakhiri
tanda titik.
 Sub bab; nomor sub bab yang digunakan adalah angka latin (1,2,3, dst) dengan
mengacu pada nomor bab/sub bab di mana bagian ini berada. Nama sub bab
ditulis dengan format title case (huruf pertama tiap kata adalah huruf besar)
tanpa diakhiri tanda titik.
Contoh :
BAB III (Nomor bab)
PERANCANGAN SISTEM (Nama bab)

3.1 Pengumpulan Data (Nomor & nama Subbab)


3.3 Rancangan (Nomor & nama Subbab)
3.3.1 Perancangan Proses (Nomor & nama Sub Subbab)
9. Penomoran Halaman
a. Nomor Halaman Bagian Awal
 Pada bagian awal tugas akhir nomor halaman yang digunakan adalah angka
romawi kecil (i,ii,iii, dst ) diletakkan pada posisi tengah (centre) kertas
bagian bawah dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah. Untuk sampul depan
dan halaman judul, nomor halaman tidak ditampilkan tetapi harus
diperhitungkan.
b. Nomor Halaman Bagian Utama dan Bagian Akhir
 Pada bagian utama dan akhir nomor halaman yang digunakan adalah angka
latin (1,2,3, dst). Nomor halaman ditulis di sebelah pojok kanan atas dengan
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas, kecuali pada halaman
yang memuat judul Bab nomor halaman ditulis di tengah bagian bawah
dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah
10. Penomoran Tabel
 Nomor dan judul tabel diletakkan di atas tabel pada posisi kiri. Jika judul lebih
dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya lurus dengan baris pertama, di
bawah huruf pertama judul tabel.
 Nomor tabel dituliskan dengan menggunakan angka latin, format
penomorannya adalah nomor bab diikuti tanda titik (.) dan nomor urut tabel
pada bab tersebut
 Kolom-kolom dalam tabel harus memiliki nama kolom yang jelas
 Untuk tabel yang besar, format halaman yang digunakan dapat menggunakan
acuan horizontal (landscape) ataupun tetap menggunakan acuan portrait
namun pada saat pencetakan dilakukan pada kertas dobel kuarto dan kemudian
dilipat.
 Tabel yang menunjukkan hasil analisis diletakkan di dalam naskah, tetapi yang
menunjukkan perhitungan diletakkan pada lampiran
11. Penomoran Gambar
 Yang termasuk dalam kategori gambar adalah berupa bagan, grafik, foto,
lukisan, iklan, segmen program, flowchart, dan lain-lain.
 Penulisan nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar pada posisi kiri.
Jika judul lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya lurus dengan
baris pertama di bawah huruf pertama judul gambar

Panduan Tugas Akhir Page 43


 Nomor gambar menggunakan angka latin dengan format penomoran sebagai
berikut nomor bab diikuti tanda titik (.) dan nomor urut gambar pada bab
tersebut
12. Penomoran Segmen Program
 Yang dimaksud dengan segmen program adalah potongan program / cuplikan
program
 Segmen program diketik dengan menggunakan font arial dengan size 8 dan
menggunakan spasi 1.
 Penulisan nomor dan judul segmen program diletakan di bawah segmen
program pada posisi kiri. Jika judul lebih dari satu baris, maka baris kedua dan
seterusnya lurus dengan baris pertama di bawah huruf pertama judul segmen
program
 Nomor segmen program menggunakan angka latin dengan format penomoran
sebagai berikut nomor bab diikuti tanda titik (.) dan nomor urut segmen
program pada bab tersebut
13. K. Kutipan
 Kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulis lain
untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan itu sendiri.
 Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang tidak/belum menjadi
pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat
seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum.
 Dalam mengutip harus menyebutkan sumbernya, hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.
 Terdapat dua cara penyebutan kutipan, yaitu sistem catatan kaki (Footnote)
dan sistem catatan langsung ( catatan perut ). Pilih salah satu dan harus
konsisten.

Panduan Tugas Akhir Page 44


BAB V

PROSEDUR PENGAMBILAN TUGAS AKHIR

5.1. Tata Cara Pengajuan TA


Tahapan yang harus dilakukan ketika mahasiswa melakukan pengajuan Tugas
akhir (TA) adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa melakukan penyusunan proposal tugas akhir dengan mengacu pada
aturan penyusunan proposal. Materi tugas akhir dapat dikonsultasikan pada
dosen yang kompeten di bidangnya.
b. Mahasiswa mengambil formulir pengajuan tugas akhir pada BAAK
c. Mahasiswa mengajukan tugas akhir pada ketua program studi, dengan
menyerahkan formulir pengajuan TA, proposal TA, FRS dan KHS Total.
d. Ketua program studi akan memberikan persetujuan pengambilan TA dengan
mempertimbangkan:
 Persyaratan akademik
i. Untuk mahasiswa S1, telah menempuh 130 sks dengan IPK min
2,75

 Standar format proposal


 Bobot topik yang diajukan
e. Mahasiswa mengumpulkan berkas pengajuan TA yang telah disetujui ke BAAK
sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
f. Mahasiswa mempresentasikan proposal tugas akhirnya pada kegiatan seminar
judul yang telah dijadwalkan
g. Hasil keputusan seminar judul dapat berupa :
 Proposal ditolak
 Proposal direvisi
 Proposal disetujui
h. Bagi mahasiswa yang proposalnya ditolak, diberi kesempatan sekali lagi dengan
mengajukan proposal baru dan mengikuti seminar judul TA yang kedua sesuai
jadwal yang ditentukan. Bila hasil keputusan seminar TA yang kedua tidak
disetujui maka pengajuan TA mahasiswa yang bersangkutan akan dibatalkan
secara otomatis.
i. Bagi mahasiswa yang proposalnya direvisi, diberi kesempatan untuk melakukan
revisi proposal pada jadwal yang telah ditentukan, dengan berkonsultasi pada
dosen yang menguji proposal. Proposal yang telah direvisi dan mendapatkan
persetujuan dari dosen pembahas dikumpulkan kembali ke BAAK sesuai batas
waktu yang telah ditentukan
j. Bagi mahasiswa yang proposalnya disetujui, dapat melakukan pengambilan SK
TA pada jadwal yang telah ditentukan, melakukan konsultasi dengan dosen
pembimbing yang ditunjuk (minimal 12 kali) dan melakukan pengambilan TA
pada saat perwalian.

Panduan Tugas Akhir Page 45


Untuk lebih jelasnya, pengajuan tugas akhir dapat dilihat pada flowchart berikut :

Mulai

Mengikuti pengarahan Tugas Akhir

Mengambil Form pengambilan Tugas Akhir


di BAAK

Menyusun proposal TA (konsultasi dengan


dosen yg berkompeten dan check judul di
Perpustakaan

Pengajukan Tugas Akhir pada Ka. Prodi


(bawa Formulir permohonan, Proposal TA,
FRS, KHS Total )

Tidak
Memenuhi syarat ?

Ya
Mengumpulkan berkas pengajuan ke Mengumpulkan Proposal baru
BAAK ke BAAK

Menyusun proposal TA Baru


Seminar Judul TA (sesuai jadwal yg telah
(konsultasi dengan dosen yg
ditentukan, tiap Mhs dberi kesempatan max
berkompeten dan check judul di
2 kali )
Perpustakaan

A C B

Panduan Tugas Akhir Page 46


A
C B

Tidak

Ditolak Pernah ditolak


Direvisi
Proposal di setujui ? (dalam periode yang sama) ?

Melakukan revisi proposal dan Ya


menyerahkannya pada BAAK
Pengajuan TA dibatalkan secara
Disetujui otomatis

Melihat pengumuman dosen


pembimbing TA

Pengambilan di FRS (saat


perwalian)

Tidak
Melakukan pengambilan
di FRS ?

Ya

Mengambil SK TA di BAAK

Selesai

5.2. Pelaksanaan Dan Penyelesaian TA


Mahasiswa yang telah lolos pengajuan TA dapat melakukan konsultasi pada
Dosen Pembimbing dan Co. Pembimbing yang ditunjuk minimal 12 kali selama masa SK
(6 Bulan). Mahasiswa dapat juga melakukan konsultasi teknik (program) pada asisten
yang bertugas (di ruang studio TA).
Penyelesaian TA terbagi menjadi 3 tahapan yaitu :
1. Pengumpulan Data dan Perancangan (Seminar I)
Pada tahapan ini mahasiswa harus sudah menyelesaikan tugas akhirnya
sampai pada tahap perancangan atau telah menyelesaikan laporan sampai pada

Panduan Tugas Akhir Page 47


bab III. Untuk evaluasi keberhasilan tahap ini mahasiswa harus mengajukan seminar
I (Form pengajuan dapat diambil di BAAK).
Pada seminar I, mahasiswa harus mempresentasikan tugas akhirnya
sedangkan dosen pembimbing berperan sebagai moderator sekaligus penguji.
Melalui tahap ini dosen pembimbing akan mengetahui kematangan mahasiswa
dalam melakukan perancangan dan kesiapannya dalam melanjutkan ke tahap
berikutnya.

2. Implementasi (Seminar II)


Pada tahap ini, mahasiswa harus sudah melakukan implementasi dan uji
coba tugas akhir (menghasilkan produk) sehingga dapat diambil kesimpulan.
Evaluasi tahap ini dilakukan melalui seminar II yang harus diajukan oleh mahasiswa
(Form pengajuan dapat diambil di BAAK).
Pada seminar II, mahasiswa mempresentasikan tugas akhirnya sedangkan
dosen pembimbing berperan sebagai moderator sekaligus penguji. Melalui tahap
ini, dosen pembimbing TA akan menentukan apakah mahasiswa yang bersangkutan
telah layak mengikuti seminar akhir atau belum. Bila belum layak maka mahasiswa
yang bersangkutan harus melakukan revisi yang dibutuhkan dan melakukan
konsultasi lagi sampai dinyatakan layak oleh dosen pembimbing.

3. Seminar Akhir
Tahap ini adalah tahap akhir penyelesaian TA. Mahasiswa yang telah
dinyatakan layak dapat mengajukan seminar akhir pada Ka. Prodi dengan
menyerahkan berkas yang dibutuhkan (Form pengajuan dapat diambil di BAAK).
Pada seminar akhir, mahasiswa mempresentasikan dan mempertahankan
tugas akhirnya. Dosen pembimbing berperan sebagai moderator dan staf penguji
adalah dosen yang ditunjuk dan mendapat SK menguji.
Bila sampai batas berakhirnya masa SK, mahasiswa belum berhasil
menyelesaikan Tugas akhirnya maka mahasiswa harus melakukan perpanjangan
tugas akhir. Yang dimaksud dengan perpanjangan tugas kahir adalah pengajuan
ulang pengambilan tugas akhir dengan judul dan pembimbing yang sama dengan
tujuan untuk melanjutkan penyelesaiannya.

Panduan Tugas Akhir Page 48


Pelaksanaan dan penyelesaian TA dapat dilihat pada flowchart berikut :

Mulai

Melakukan konsultasi pada dosen


pembimbing dan co. pembimbing

Ya Konsultasi dengan asisten yang


Kesulitan teknis ? ditugaskan di ruang STUDIO TA

Tidak

Belum Bab I – Bab III


selesai?

Ya

Mengajukan seminar I (Form dapat diambil


di BAAK

Seminar I

Tidak
Revisi Tugas Akhir / melakukan
Lulus seminar I ? penyesuaian yang diperlukan

Ya

Melanjutkan penyelesaian TA

Belum
Bab I – Bab V & program
selesai?

Ya

Panduan Tugas Akhir A Page 49


Mengajukan seminar II (Form dapat diambil
di BAAK

Seminar II

Tidak
Revisi Tugas Akhir / melakukan
Lulus seminar II ? penyesuaian yang diperlukan

Ya

Mengajukan seminar Akhir (Form dapat


diambil di BAAK)

Tidak

Memenuhi persyaratan ? Memenuhi persyaratan

Ya
Mengumpulkan berkas Ujian yang telah di Acc
Ka. Prodi ke BAAK ( Prodi TI = rangkap 5)

Seminar Akhir
Memenuhi administrasi
ujian ulang

Gagal Revisi Tugas Akhir


lulus / Gagal Seminar Akhir ?

Lulus

Panduan Tugas Akhir Page 50


A

Revisi
Revisi laporan/program
Revisi ?

Tidak Acc revisi pada dosen penguji


dan pembimbing

Menyerahkan Laporan Tugas Akhir


pada BAAK

Mulai

5.3. Informasi Biaya


a) Biaya Pengambilan Tugas Akhir

Biaya pengambilan TA adalah sebesar sks yang tertera pada kurikulum (6


sks) dikalikan harga per sks (sesuai dengan angkatan masuk) ditambah
dengan biaya bimbingan TA (sesuai ketentuan). Biaya ini wajib dibayarkan
pada saat pengambilan SK TA.

b) Biaya Perpanjangan
Biaya perpanjangan dikenakan bila sampai dengan tanggal SK berakhir
mahasiswa yang bersangkutan belum melaksanakan seminar II. Biaya
perpanjangan TA hanya dibayarkan satu kali.

c) Biaya Ujian Ulang


Biaya ujian ulang dikenakan bila dalam seminar akhir mahasiswa dinyatakan
tidak lulus dan harus mengulang. Besarnya biaya ujian ulang adalah 50%
dari biaya bimbingan.

Panduan Tugas Akhir Page 51


BAB VI

EVALUASI TUGAS AKHIR

6.1 Pelaksanaan Seminar I dan II

Seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, dalam pengambilan Tugas Akhir ada
tahapan – tahapan yang harus ditempuh, salah satunya adalah tahap evaluasi.
Sebelum Tugas Akhir ini diujikan dalam suatu forum tertutup (seminar TA), maka
perlu adanya seminar awal ( I dan II ).

A. Tujuan
1. Sebagai evaluasi terhadap kesiapan mahasiswa yang bersangkutan
2. Menggali/menyempurnakan ide dari audience
3. Melatih mahasiswa untuk mempresentasikan hasil karya
4. Mempublikasikan hasil karyanya
5. Menggugurkan hasil karya bila ternyata merupakan jiplakan / plagiat

B. Tata cara / syarat penyelenggaraan seminar I dan II


1. Dapat dilaksanakan bila laporan TA telah selesai sampai dengan bab III
untuk Pra Seminar I dan Laporan TA telah selesai sampai dengan selesai
serta program telah 90% selesai untuk pelaksanaan Pra Seminar II.
2. Waktu pelaksanaan Pra Seminar I maks. 3 bulan dari tanggal SK atau
secepatnya 2 bulan sedangkan Pra Seminar II maks. 5 bulan dari tanggal SK
dan telah lulus Pra Seminar I.
3. Mengajukan permohonan seminar I atau II ke Dosen Pembimbing.
4. Waktu pelaksanaan seminar (I & II), mahasiswa diharapkan berpakaian rapi
(atasan putih dan bawahan hitam)
5. Mengambil berita acara Pra Seminar I / II di BAAK
6. Hadir 15 menit sebelum pelaksanaan Pra Seminar untuk mempersiapkan
peralatan pendukung
7. Dilaksanakan secara terbuka (min. dihadiri 10 orang sebagai audience).
Audience berperan sebagai pemberi masukan / pertanyaan / sanggahan
8. Menyiapkan seorang notulen (bisa diambil dari audience)
9. Mahasiswa wajib menyiapkan presentasi digital serta ringkasan materi
presentasi untuk audience yang hadir
10. Di akhir Pra Seminar I/II, Dosen Pembimbing mengambil kesimpulan
terhadap jalannya Pra Seminar I/II (Dosen Pembimbing berperan sebagai
moderator dan pembimbing)

6.2 Pelaksanaan Seminar Akhir:

A. Pengajuan Sidang TA
1. Sidang dapat dilaksanakan bila yang bersangkutan telah melakukan Pra
Seminar II serta dinyatakan siap maju oleh dosen pembimbing (pembimbing
utama dan Co. Pembimbing) TA

Panduan Tugas Akhir Page 52


2. Telah menyelesaikan seluruh program kuliah di STIKI dengan ketentuan:
 S1: minimal 138 sks tagihan kredit (dengan sebaran yang telah
ditentukan)
 IPK ≥ 2.75
 Tidak ada nilai D atau E
 Nilai mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Tugas
Mandiri min. C

B. Personal yang terlibat sidang


1. Mahasiswa yang bersangkutan
2. Dosen pembimbing, berperan sebagai ketua sidang yang mengarahkan
jalannya sidang
3. Co. Pembimbing yang berperan untuk membantu mengarahkan
mahasiswa dalam memahami pertanyaan dosen penguji (jika ada)
4. Dosen penguji (S1: 3 dosen penguji)
5. Notulen, dipilih dan ditentukan oleh mahasiswa yang bersangkutan
6. Audience minimal 10 orang
C. Presentasi dan Pengujian0
a. Hadir 15 menit sebelum pelaksanaan seminar akhir untuk mempersiapkan
peralatan pendukung
b. Sidang Seminar TA akan dibuka oleh dosen pembimbing
c. Sesi Presentasi dipresentasikan oleh mahasiswa yang bersangkutan selama
± 30 menit
d. Sesi pengujian akan disampaikan oleh masing-masing dosen penguji ± 30
menit
e. Setelah sesi pengujian akan dilaksanakan rapat tertutup oleh dosen penguji,
dosen pembimbing dan dosen Co. Pembimbing untuk menentukan sidang
seminar TA
f. Hasil seminar sidang akan diumumkan pada akhir seminar TA dan nilainya
tidak dapat diubah meskipun ada revisi

6.3 Penyelesaian TA

Tahap 1 : Jika penulisan TA sudah sampai bab 3 dan masa bimbingan ≤ 4 bulan
dari SK TA, Mahasiswa bisa mengajukan Pra Seminar I.

Jika penulisan TA sudah sampai bab terakhir dan program sudah 90%
selesai dan masa bimbingan ≤ 6 bulan dari tanggal SK TA maka
Mahasiswa bisa mengajukan Pra Seminar II.

Jika memenuhi persyaratan maka Mahasiswa bisa mengajukan


permohonan Seminar Akhir.

Tahap 2 : Jika Tahap 1 belum selesai dan batas waktu melebihi (masa bimbingan >
6 bulan dari tanggal SK TA) maka mahasiswa dikenakan perpanjangan

Tahap 3 : Bila Tahap 2 belum selesai, maka TA harus diprogram ulang pada
semester berikutnya.

Panduan Tugas Akhir Page 53


6.5 Penilaian TA

 Penilaian TA didapatkan dari 2 komponen, yaitu nilai bimbingan dan nilai ujian
seminar akhir dengan unsur dan pembobotan seperti tabel berikut:

Komponen Nilai Nilai


No Sumber Nilai Bobot
Penilaian Normatif Rata-rata Akhir

Bimbingan Tertib konsultasi


1 40 %
(60 – 90) Daya Nalar

Pembimbing

(Maksimum 10
dari rata-rata
penguji)

2 Ujian Penguji I 60 %

Penguji II

Penguji III

 Nilai ujian seminar akhir didapatkan dari unsur dan pembobotan seperti pada
tabel berikut:

NILAI
NO ITEM PENILAIAN BOBOT
Normatif Akhir

1 Presentasi/Penyajian (56-90)

unsur penilaian meliputi:


15 %
 Cara penyajian & argumentasi
 Cakupan materi
 Pengendalian waktu
2 Laporan (56-90)

unsur penilaian meliputi:


15%
 Kelengkapan laporan
 Tata penulisan
 Kedalaman penulisan

Panduan Tugas Akhir Page 54


 Konsistensi isi antar BAB (integrasi
naskah) dari judul s/d kesimpulan
3 Penguasaan Materi (45-100)

unsur penilaian meliputi:

 Teori/konsep dasar, penunjang & 35%


pokok
 Metodologi
 Analisis
 Perancangan

Panduan Tugas Akhir Page 55


Pengujian Produk (45-100)

4 unsur penilaian meliputi:

 Konsistensi antara rancangan dengan


implementasi program 35%
 User Interface
 Validasi System
 Fasilitas pendukung
 Luas wawasan

Panduan Tugas Akhir Page 56

Anda mungkin juga menyukai