Tugas 2 Bahasa Indonesia
Tugas 2 Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
044323652
1
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan karunia-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “E-learning pada masa pandemi Covid-19”,
dengan baik. Makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
turut membantu terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitupun
makalah yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun penulisannya. Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi
kemajuan ilmu pengetahuan, baik di Universitas Terbuka maupun di masyarakat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa pandemi Covid-19 penyebaran corona virus diases
(COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui
pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan
tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini
memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu lain
sebagai perantara ysng tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet. Data statistika
2019 menunjukkan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 95,2 juta,
tumbuh 13,3% dari 2017 yang sebanyak 84 pengguna. Pada tahun selanjutnya pengguna
internet di Indonesia akan semakin meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
10,2% pada periode 2018 – 2023.
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedarutan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan Dunia (KKMMD). Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cukup cepat
dan menyebar luas ke Wilayah Wuhan dan negara lain.
Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan
akhir-akhir ini. Menurut pendapat Molinda (2005), yang dikutip oleh Arizona (2020 : 66),
Pembelajaran online merupakan bentuk pembelajaran / pelatihan jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi internet telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD-
ROOM (secara langsung maupun tidak langsung). Pembelajaran online menghubungkan
pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur,
4
perpustkaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat salinng
berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi ( secara langsung maupun tidak langsung).
Salah satu aplikasi gratis dan familiar diterapkan adalah Google Classroom. Menurut
Arizona (2020 : 66), Pembelajaran online yang diterapkan dengan menggunakan media
Google Classroom memungkinkan pengajar dan peserta didik dapat melangsungkan
pembelajaran tanpa melalui tatap muka di kelas dengan pemberian materi pembelajaran
(berupa slide power point, e-book, video pembelajaran, tugas (mandiri atau kelompok),
sekaligus penilaian. Pengajar dan pendidik dalam aplikasi ini dimungkinkan untuk berinteraksi
melalui forum diskusi (stream) terkait dengan permasalahan materi dan jalannya pembelajaran
secara interaktif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem synchronous berarti waktu yang sama proses pembelajaran terjadi saat yang
sama antara pendidik dan peserta didik. Hal Ini kemungkinan interaksi langsung antara
pendidik dan peserta didik secara online. Dalam pelaksanaan, synchronous training
mengharuskan pendidik dan peserta didik mengakses secara bersamaan. Peserta didik juga
dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun melalui chat window.
Synchronous merupakan pembelajaran secara nyata namun secara Virtual dan semua peserta
didik terhubung oleh internet. Synchronous disebut juga Virtual Classroom.
Pemanduan belajar secara tradisional (offline) dan oline adalah suatu keputusan
demokratis untuk menjembatani derasnya arus penyebrangan sumber belajar elektronik (e-
learning) dan kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan sumber-sumber belajar yang
digunakan dalam ruang kelas. Artinya, e-learning bagaimanapun canggihnya tehnologi yang
digunakan belum mampu menggantikan pembelajaran tatap muka konvesional masih jauh
lebih efektif dalam tatap muka cara pemahaman pengajaran pun lebih jelas secara tatap muka
di bandingkan secara daring / e-learning.
6
Tentang pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus
Disease (Covid-19) yang berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia. Disamping keharusan
belajar dalam jaringanyang menjadi kendala lainnya adalah kurangnya fasilitas penunjang
pembelajaran online seperti yang dialami oleh beberapa SDN 1 Pasucen, memang dapat
dikatakan sebagai sebuah kendala dalam proses berlangsungnya pembelajaran online, namun
usaha tetap harus dilakukan semaksimal mungkin, mengingat, sebagai orang tua wajib
memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya termasuk harta berupa pendidikan.
Disisi lain, tingkat semangat belajar murid juga memicu akan efektif atau tidaknya
pembelajaran online ini mengingat budaya belajar tatap muka yang masih melekat dalam diri
sehingga, selama kegiatan belajar online inin tidak jarang murid banyak yang merasa jenuh
atau bosan, sehingga membuat hasil belajar tidaklah efektif.
7
BAB III
PENUTUP
8
DAFTAR PUSTAKA