Anda di halaman 1dari 1

Pro Kontra Penghapusan Penjurusan di SMA

Meutia Keumala Inseun 9KHD

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim akan
menerapkan kurikulum pendidikan baru pada 2022. Dalam kurikulum baru disebut prototype, tidak
ada lagi penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk siswa kelas 11 dan 12 SMA. Kurikulum tersebut
dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada siswa/siswi untuk menekuni minatnya secara
fleksibel. Nantinya, siswa diperbolehkan mengombinasikan mata pelajaran sesuai minatnya dengan
bimbingan dari guru.

Pendapat pro dari penghapusan penjurusan di SMA adalah sebagai berikut:

 Siswa akan lebih fleksibel dalam memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat & karier.
 Menghilangkan pengkastaan IPA IPS.
 Keluasan siswa memilih bidang yang diminati.
 Siswa bisa mengombinasikan mata pelajaran.

Pendapat kontra dari penghapusan penjurusan di SMA adalah sebagai berikut:

 Membuat siswa kurang berpikir kritis nantinya.


 Belum semua siswa bisa membangun minatnya dengan mandiri.
 Tidak semua siswa sudah menyadari minat dan bakatnya dimana.
 Mempersulit banting setir saat tujuan yang dipilih tidak sesuai.

Penghapusan penjurusan di SMA memang masih banyak pro kontranya. Tidak ada salahnya jika
kurikulum prototype dicoba, namun saja perlu disortir kembali untuk meminimalisir kekurangannya.
Lalu jika ternyata hal itu terjadi, peran guru dan orang tua sangat diperlukan agar dapat
membimbing dan mengarahkan siswa supaya siswa bisa mengetahui dan mengenal minat dan
kemampuannya. Lalu mentri pendidikanpun harus menjelaskan kurikulum prototype ini lebih rinci
kepada masyarakat agar tidak kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai