Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Konvensi Naskah ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Ajeng Dinar Wisesa W., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Karya Ilmiah.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Perumusan Masalah.....................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...............................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengetikan
Peraturan pengetikan mencakup, antara lain jenis huruf, bilangan dan
satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan
kalimat, judul, subjudul, anak subjudul, header/footer, perincian ke bawah
dan peletakan simetris.
1. Jenis huruf.
a. Huruf yang digunakan harus Times New Roman, ukuran (Font) 12pt
untuk keseluruhan naskah. Judul dan subjudul dapat ditulis dengan
font 14pt cetak tebal. Tabel, gambar, dan rumus digunakan huruf font
10pt.
b. Huruf miring, dipakai untuk penulisan bahasa asing dan nama
spesies atau jenis.
2
2. Bilangan dan satuan.
a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat
harus huruf (sepuluh, dua puluh lima dst).
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma (,) bukan dengan titik (.)
(Na Cl 20,5 mg).
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku, tanpa titik di
belakangnya (m, g, hg, kg).
3. Jarak baris.
Jarak antara baris pertama dan baris kedua dibuat 2 spasi, kecuali
intisari, kutipan langsung, judul tabel, keterangan gambar yang
melebihi satu baris dan daftar pustaka, ditulis dengan jarak 1 (satu)
spasi ke bawah.
4. Batas tepi
Batas atas = 4 cm, bawah = 3 cm, Kiri = 4cm dan Kanan = 3 cm.
5. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh (tidak
ada yang kosong)
6. Alinea baru
Alinea baru diketik menjorok ke dalam setara dengan 6 (enam) huruf,
sehingga lurus dengan huruf ke 7 (tujuh) di atasnya.
7. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat
harus dieja. (sepuluh ekor sapi, alfafito protein, oksigen)
3
Ditulis dengan huruf kapital semua dan diatur secara sistematik
(format center tanpa diakhiri titik dengan ukuran 14 cetak tebal.
b. Subjudul
Ditulis simetris dan semua dengan huruf kapital, kecuali kata
penghubung dan kata deoan dengan huruf 14pt cetak tebal.
c. Anak subjudul
Diketik mulai dari batas kiri dengan huruf ukuran 12pt cetak tebal,
hanya huruf pertama saja, yang kapital tanpa diikuti titik. Kalimat
pertama sesudah anak subjudul dimulai dengan alinea baru.
d. Subanak subjudul
Dimulai sejajar dengan anak subjudul, ditik mulai dari batas kiri
dengan huruf 12pt cetak tebal. Kalimat pertama yang menyusul
dimulai dengan alinea baru.
C. Sistematika Penomoran
Sistematika penomoran mengikuti ketentuan berikut :
1. Penomoran bab, subbab dan anak subbab dapat dilakukan dengan dua
cara.
4
a. Cara Pertama
Sistem campuran, yakni dimulai dari angka romawi besar ( untuk
bab), huruf kapital ( untuk subbab), angka arab ( untuk anak subbab),
huruf kecil (untuk anak-anak subbab), angka arab diikuti satu kurung,
dan seterusnya.
Contoh :
BAB III
A. ............................................................................
B. ............................................................................
1.....................................................................
2.....................................................................
a. ...............................................................
b. ...............................................................
1) ...........................................................
2) ...........................................................
a) .......................................................
b) .......................................................
C. dst.
b. Cara kedua
Sistem angka penuh, yaitu dimulai dari angka romawi besar (untuk
bab), kemudian menggunakan angka arab semua, dan seterusnya.
Contoh :
BAB III
3.1 ...................................................................................
3.1.1 .........................................................................
3.1.2 .........................................................................
3.1.3 .........................................................................
3.2 ...................................................................................
3.2.1 .........................................................................
3.2.2 .........................................................................
3.2.2.1 .............................................................
3.2.2.2 .............................................................
5
1. Penomoran halaman pada naskah utama menggunakan angka arab.
2. Penomoran halaman pelengkap, seperti halaman judul, halaman pengantar, dan
halaman daftar isi menggunakan angka romawi kecil (i,ii,iii,iv,v,vi, dst) dan
diletakkan pada bagian bawah tengah.
3. Penulisan daftar pustaka tidak diperbolehkan menggunakan nomor.
4. Penomoran bab, subbab dan seterusnya dalam daftar isi dituliskan di tepi
sebelah kanan sesuai dengan penulisan bab atau subbab yang bersangkutan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ruangguru.com/blog/unreal-conditional-sentences
https://www.kuliahbahasainggris.com/expressing-wishes-pengertian-penjelasan-jenis-
serta-contoh-kalimat-dalam-bahasa-inggris/
https://www.sekolahbahasainggris.co.id/pengertian-rumus-dan-contoh-subjunctive-
wish-as-if-would-rather-if-only-dalam-kalimat-bahasa-inggris/
https://www.google.com/amp/s/azbahasainggris.com/penggunaan-if-only-dalam-
subjunctive-bahasa-inggris/amp
https://dictionary-cambridge-org.translate.goog/amp/british-grammar/if-only?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=en&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=ajax,nv,elem