Pengalam-pengalaman yang Anda saksikan hanyalah sepenggal pengalaman yang kita lihat.
Tentu masih banyak tantangan-tantangan lain yang dihadapi di lapangan. Untuk itu, pada
Tahun Ajaran 2021-2022, sejumlah satuan pendidikan, di setiap daerah yang telah dinyatakan
sebagai zona “aman” COVID-19, direkomendasikan untuk mulai menyelenggarakan
pembelajaran tatap muka terbatas untuk mengatasi potensi learning loss yang terus
berkembang.
Meski demikian, bukan berarti keadaan akan kembali normal seperti sebelum pandemi. Akan
terdapat sejumlah penyesuaian terkait tantangan dan kompleksitas yang dihadapi guru dan
satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2022.
Hal ini terutama terkait protokol kesehatan secara langsung dan dampaknya terhadap proses
pembelajaran. Karena itu penting adanya pembekalan bagi guru dan kepala satuan pendidikan
agar lebih siap dalam merencanakan dan menyelenggarakan pembelajaran di Tahun Ajaran
2021/2022 pada masa pandemi COVID-19.
Pembelajaran di Tahun Ajaran 2021/2022 pada masa pandemi COVID-19 merupakan bentuk
upaya untuk memperbaiki kesempatan belajar siswa yang hilang atau menurun akibat
perubahan praktik pembelajaran selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-
19. Apa saja yang ingin dicapai dalam Pembelajaran di Tahun Ajaran Baru 2021/2022?
Silakan membaca infografik berikut ini.
Ukuran Keberhasilan Pembelajaran Tahun
Ajaran 2021/2022 untuk Guru
Bimtek Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru – Angkatan 2
Konsep Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Kepala Satuan Pendidikan Ukuran
Keberhasilan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru
In Progress
Bapak/Ibu sebagai bentuk persiapan kenormalan baru, tentu saja pembelajaran pada masa
pandemi COVID-19, khususnya di Tahun Ajaran 2021/2022 perlu terus dipantau dan
dievaluasi dan diukur tingkat keberhasilannya. Lalu apa saja yang menjadi ukuran
keberhasilan pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022?
Ukuran keberhasilan pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 dibagi menjadi 2 kriteria. Yang
pertama ukuran keberhasilan bagi satuan pendidikan dan yang kedua ukuran keberhasilan
bagi guru. Untuk mengetahui lebih jelas kedua ukuran keberhasilan tersebut, mari kita
pelajari infografis berikut ini.
Bapak/Ibu guru telah menyelesaikan topik pembahasan yang ke-2. Setelah memahami latar
belakang, landasan hukum, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, serta ukuran keberhasilan
pembelajaran pada masa pandemi COVID-19, pada topik ini kita akan bersama-sama
mempelajari bagaimana ketentuan pokok penyelenggaraan pembelajaran di Tahun Ajaran
2021/2022.
Berdasarkan SKB 4 Menteri yang ditetapkan pada 30 Maret 2021, ada 9 ketentuan pokok
Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19, yaitu:
Untuk lebih memberikan pemahaman yang utuh mengenai ketentuan pokok penyelenggaraan
pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022, mari kita simak video berikut ini.
Berkaitan dengan peran guru kelas atau guru mata pelajaran, Bapak dan Ibu perlu
memastikan protokol kesehatan tetap diterapkan secara konsisten di ruang kelas selama PTM
Terbatas. Hal apa saja yang perlu dilakukan? Mari kita pelajari contoh penerapannya yang
dilakukan Guru Ani berikut ini.
Perlu menjadi catatan Bapak dan Ibu, bahwa ketentuan jumlah dan durasi PTM Terbatas,
jumlah rombongan belajar dan kelompok belajar, dapat sangat bervariasi sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi setiap satuan pendidikan.
Penting bagi Bapak dan Ibu guru untuk memahami bahwa RKAS dikembangan untuk
mendukung kualitas pembelajaran yang dilakukan di satuan pendidikan. Dengan memahami
RKAS, Anda dapat menyesuaikan berbagai aktivitas yang dilakukan di sekolah, termasuk di
kelas.
Bapak/Ibu, Anda telah masuk ke dalam topik pembahasan yang ke-4, Prinsip dan Strategi
Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru. Apakah Anda telah siap untuk belajar
bersama? Kita akan memulainya dengan memahami konsep pengelolaan pembelajaran.
Pandemi COVID-19 telah mengubah pola interaksi dan kebiasaan masyarakat. Dengan
adanya risiko penularan maka praktik penyelenggaraan pembelajaran membutuhkan
penyesuaian untuk memastikan keselamatan warga sekolah. Karena kondisi demikian,
lahirlah konsep pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022, yaitu pembelajaran yang dilakukan
guru dan tenaga kependidikan yang mengacu pada:
Dari kelima poin ini, manakah yang telah Bapak/Ibu pahami dan bahkan siapkan di sekolah?
Apa saja yang mungkin belum ibu bapak pahami sehingga belum terlaksana di sekolah?
Silakan melanjutkan pada aktivitas-aktivitas untuk membantu membangun pemahaman
Anda.
Bapak dan Ibu guru, Anda telah memahami ketentuan pokok pelaksanaan pembelajaran
Tahun Ajaran 2021/2022 pada masa pandemi COVID-19, serta bagaimana penerapan
protokol kesehatan di ruang kelas. Pada topik ini Anda akan diajak untuk semakin memahami
bagaimana peran guru untuk memastikan pembelajaran di satuan pendidikan tetap berjalan
sesuai dengan ketentuan pokok dan protokol kesehatan.
Sebagai bagian dari satuan pendidikan guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
memastikan ketentuan pokok dan protokol kesehatan tetap dilaksanakan di satuan pendidikan
tempatnya bekerja. Untuk itu, selain menjalankan tugas dan tanggung jawab utama,
melakukan proses pembelajaran bersama murid di kelas, sesuai dengan Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, guru sebagai bagian dari satuan
pendidikan pun dapat saja ikut terlibat dalam beberapa tim.
Kepala sekolah memiliki kewenangan membentuk tiga tim dan menunjuk guru-guru untuk
terlibat dalam salah satu tim. Tiga tim dalam satuan pendidikan yang dibentuk untuk
memastikan pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 berjalan sesuai dengan ketentuan
pokok dan protokol kesehatan, yaitu;
Lalu Apa saja tugas dan fungsi guru dalam setiap tim? Mari kita sama-sama lihat contoh
kasus berikut ini.
Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Penjelasan lebih lanjut mengenai tugas dan tanggung jawab setiap tim di satuan pendidikan
dapat dibaca di:
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda siap terlibat dalam tim untuk mendukung
PTM Terbatas di Satuan Pendidikan tempat Anda mengajar? Paling tidak sebagai warga
satuan pendidikan, Bapak/Ibu guru tetap dapat berkontribusi dengan menerapkan seluruh
rangkaian protokol kesehatan yang telah disepakati.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang perlu menjadi landasan pembelajaran Tahun Ajaran
2021/2022.
1. Siklus Pembelajaran
2. Prinsip Pembelajaran. Prinsip ini merupakan prinsip kedua yang perlu dipahami oleh
guru sebagai landasan pertimbangan sebelum menentukan strategi dan metode pembelajaran,
dimana pembelajaran haruslah berorientasi pada anak, berorientasi pada keterampilan hidup,
bermakna dan berdiferensiasi, memberikan umpan balik, dan inklusif.
3. Prinsip Asesmen. Hal-hal yang perlu dipahami guru dan pendidik mengenai asesmen
antara lain adalah:
4. Pola Pikir Bertumbuh pada Asesmen pun perlu terus dipertimbambangkan sebagai
landasan guru dan peserta didik dalam melakukan asesmen.
Pemahaman mengenai konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran di masa pandemi yang telah
Bapak dan Ibu Guru pelajari pada aktivitas sebelumnya, akan lebih efektif bila dipadukan
dengan strategi pembelajaran yang tepat. Dengan demikian, Anda akan mampu memberikan
pembelajaran yang lebih bermakna dan berkualitas Tahun Ajaran 2021/2022. Namun
bagaimana menentukan strategi pembelajaran yang tepat?
Sesuai dengan SKB 4 Menteri, orang tua/wali diberi kebebasan untuk memilih apakah
menyetujui peserta didik untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas atau
tetap melanjutkan pembelajaran secara jarak jauh. Jika semua orang tua mengizinkan peserta
didiknya mengikuti PTM Terbatas, kepala satuan pendidikan menentukan strategi
pembelajaran campuran. Sebaliknya, jika ada orang tua/wali yang tidak mengizinkan peserta
didik mengikuti PTM Terbatas, kepala satuan pendidikan menyediakan pilihan pembelajaran
jarak jauh saja bagi peserta didik tersebut.
Bapak dan Ibu Guru mungkin bertanya-tanya bukan, mengapa pembelajaran campuran
menjadi strategi yang ditawarkan dalam pembelajaran di masa pandemi COVID-19?
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa rekomendasi metode yang perlu dipertimbangkan untuk
dilakukan baik dalam PTM terbatas maupun PJJ. Mari kita pelajari apa saja metode-metode
tersebut.
Pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang dilakukan secara tatap muka langsung di
kelas, Guru diharapkan menggunakan kesempatan lebih banyak untuk berinteraksi secara
langsung dengan peserta didik dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk dapat
berinteraksi langsung dengan teman sebaya. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,
Anda dapat menekankan terbangunnya komunikasi, rasa saling percaya, menyampaikan
umpan balik bahkan memberikan motivasi kepada murid yang selama ini sering kali absen
dalam PJJ pada masa pandemi COVID-19. Lalu bagaimana dengan strategi PJJ? Apa saja
metode-metode yang dapat dilakukan untuk PJJ?
Rekomendasi metode-metode PJJ
Namun dalam PJJ, pertama-tama Bapak dan Ibu Guru perlu menentukan pilihan bagaimana
PJJ akan dilakukan terkait dengan penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran
murid secara jarak jauh. Anda dapat mempelajari rekomendasi berikut ini
Selain mengetahui metode apa yang dapat dilakukan untuk PTM terbatas, metode apa yang
dapat dilakukan untuk PJJ, serta apa pilihan moda teknologi yang akan digunakan dalam PJJ,
Bapak/Ibu kemudian dapat mempertimbangkan kegiatan-kegiatan apa saja yang ingin
dirancang untuk membantu peserta didik belajar dengan lebih efektif dan bermakna. Perlu
diingat bahwa teknologi yang terbaik yang digunakan dalam PJJ bukanlah teknologi terkini
yang canggih, melainkan teknologi yang tepat guna, yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan sesuai konteks satuan pendidikan dan daerah masih-masing.
Bapak/Ibu, apakah saat ini Anda sudah mulai dapat membayangkan kegiatan apa saja yang
dapat Anda lakukan bersama peserta didik dalam PTM Terbatas dengan tatap muka
langsung? Apakah Anda dapat membayangkan kegiatan apa saja yang dapat Anda lakukan
dalam PJJ? Bagaimana Anda memberdayakan teknologi tepat guna dalam PJJ?
Dengan memahami pola pembelajaran sinkron dan asinkron, Anda diharapkan mampu
memilih dan merencanakan berbagai kegiatan yang sesuai baik dalam PTM dan PJJ sehingga
mendapatkan hasil yang efektif.
Setelah menyelesaikan aktivitas 1, 2, dan 3 diharapkan Bapak dan Ibu Guru semakin
memiliki pemahaman yang utuh mengenai konsep, prinsip dan pilihan strategi pembelajaran
sehingga Anda memiliki solusi untuk mendukung murid tetap belajar di Tahun Ajaran
2021/2022.
Pada aktivitas ini kita akan lebih jauh menggali pemahaman mengenai alur pembelajaran
Tahun Ajaran 2021/2022 sebagai sebuah kenormalan baru dalam pembelajaran yang
memungkinkan guru dan peserta untuk tetap produktif melakukan pembelajaran dengan tetap
mengutamakan kesehatan dan keselamatan.
Dari bagan diatas, Anda dapat mempelajari alur pembelajaran di masa pandemi COVID-19
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Asesmen Diagnosis.
Asesmen diagnosis dilakukan sebelum pembelajaran untuk mengetahui kondisi psikososial
dan penguasaan pelajaran oleh peserta didik sebagai dasar bagi guru dalam melakukan
penyesuaian tujuan, asesmen, dan strategi pembelajaran. Asesmen diagnosis disarankan
dilakukan dalam bentuk sederhana, tidak berisiko dan tidak menentukan nilai akhir peserta
didik.
3. Pembelajaran (PTM/PJJ)
Serangkaian aktivitas baik pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh
dirancang berdasarkan hasil asesmen diagnosis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Asesmen Formatif
Asesmen ini dilakukan pada pertengahan pembelajaran untuk mengetahui capaian belajar
peserta didik sebagai dasar dalam melakukan penyesuaian dan perbaikan pembelajaran
guna memastikan pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen formatif disarankan dilakukan
dalam bentuk sederhana, tidak berisiko dan tidak menentukan nilai akhir peserta didik.
Durasi alur pembelajaran dapat disesuaikan dengan bobot tujuan pembelajaran dengan
prinsip semakin pendek durasi akan semakin efektif (kurang lebih 2 minggu) karena guru
bisa segera mengetahui apa yang sudah dicapai dan apa yang belum tercapai untuk
melakukan perbaikan pembelajaran.
6. Asesmen Sumatif
Serangkaian aktivitas dilakukan untuk menentukan penguasaan tujuan pembelajaran oleh
peserta didik di akhir alur pembelajaran.
Untuk memahami asesmen diagnosis yang bertujuan mengetahui kondisi psikososial dan
perkembangan kompetensi peserta didik, silakan unduh dan pelajari dokumen terkait
asesmen diagnosis dari Pusmenjar melalui tautan berikut ini:
Anda ingin dapat membuat RPP kelas/mata pelajaran dengan efektif? Berikut ini adalah
langkah-langkah yang dapat membantu Anda untuk membuat RPP kelas atau Mata pelajaran.
Seperti yang telah disebutkan dalam langkah-langkah di atas, dalam RPP kelas atau mata
pelajaran pada pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022, dirumuskan komponen-komponen
minimal yang saling berkaitan yaitu:
1. Langkah-langkah Pembelajaran. Langkah pertama yang perlu guru lakukan adalah dengan
terlebih dahulu menentukan komposisi PTM dan PJJ dalam pembelajaran campuran. Setelah
itu kemudian merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan alur pembelajaran
PAUDDIKDASMEN yang telah direkomendasikan, yang terdiri dari: Asesmen Diagnosis,
Orientasi Kesiapan Belajar dan Psikososial, Pembelajaran (PTM/PJJ), Asesmen Formatif,
Perbaikan atau Pengayaan Pembelajaran (PTM/PJJ) dan Asesmen Sumatif.
Seperti yang telah Bapak dan Ibu Guru ketahui, pada pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022,
strategi pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran campuran yang terdiri atas
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM terbatas) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Oleh
karena itu, guru perlu menentukan komposisi antara Pembelajaran Tatap Muka dan
Pembelajaran Jarak Jauh. Penentuan komposisi tersebut dapat menggunakan sejumlah
pertimbangan yaitu:
1. Jumlah kelompok belajar. Semakin banyak kelompok belajar maka semakin sedikit
Pembelajaran tatap muka terbatas yang bisa difasilitasi oleh guru.
2. Tingkat kemandirian peserta didik. Semakin mandiri peserta didik dalam belajar maka
semakin semakin banyak Pembelajaran Jarak Jauh bisa dilakukan.
3. Tingkat risiko pandemi. Semakin besar risiko pandemi COVID-19 maka semakin sedikit
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas bisa diadakan.
Menurut kajian yang dilakukan Stein dan Graham (2014), komposisi pembelajaran tatap
muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh yang direkomendasikan adalah 1: 3. Setiap 1 jam
PTM bisa disertai dengan PJJ selama 3 jam. Meski demikian, guru bisa melakukan
penyesuaian berdasarkan 3 kriteria tersebut.
Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai komposisi PTM dan PJJ dalam pembelajaran
campuran melalui contoh kasus berikut ini.
Bapak/Ibu, apakah saat ini Anda sudah menganalisis kurikulum yang digunakan di satuan
pendidikan Anda? Apakah Anda telah merencanakan asesmen diagnosis untuk melihat profil
murid serta kebutuhannya? Setelah ini melakukan kedua hal ini, proses merancang
pelaksanaan pembelajaran akan terasa lebih mudah. Dengan contoh kasus diatas, Anda
diharapkan memiliki gambaran yang lebih utuh mengenai proses merancang pembelajaran di
Tahun Ajaran 2021/2022.
1. Panduan teknis dalam melakukan pengaturan pergerakan peserta didik beserta guru di
kelas/mata pelajaran untuk menghindari terciptanya kerumunan selama proses
pembelajaran; dan
2. Panduan teknis guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas/mata
pelajaran sesuai dengan jadwal pembelajaran satuan pendidikan
Meskipun demikian dalam penerapan di sekolah dan kelas masing-masing nanti, guru dapat
menyesuaikan jadwal pembelajaran dengan kondisi satuan pendidikan masing-masing.
Anda telah sampai pada topik terakhir dari Bimtek Guru Belajar dan Berbagi seri Panduan
Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022. Pada topik sebelumnya, Anda telah memahami
konsep, kerangka dasar, dan penerapan praktik pembelajaran pada tahun ajaran 2021/2022.
Pada topik ini, Bapak Ibu akan menggali pemahaman terkait penjaminan mutu melalui
pemantauan proses dan tindak lanjut pengembangan pembelajaran.
Penjaminan mutu pada satuan pendidikan mutlak harus dijalankan dengan baik. Penjaminan
mutu pembelajaran adalah suatu mekanisme yang sistematis dan berkelanjutan untuk
memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pembelajaran telah sesuai dengan standar
mutu yang ditetapkan. Penjaminan mutu berperan sebagai alat untuk mengawasi mutu satuan
pendidikan. Fokus penjaminan mutu ialah peningkatan mutu pada satuan pendidikan secara
berkelanjutan. Oleh karena itu, penjaminan mutu dapat mengendalikan penyelenggaraan
pembelajaran sehingga berdampak pada layanan satuan pendidikan yang berkualitas kepada
peserta didik.
Pada dasarnya, penjaminan mutu pembelajaran tahun ajaran 2021/2022 dilakukan dengan
memantau proses pembelajaran dan merencanakan tindak lanjut pengembangan
pembelajaran. Apa yang dimaksud pemantauan proses pembelajaran? Lalu, apa saja tujuan
dan jenisnya? Mari, pelajari infografis berikut.
Previous Lesson
Bapak dan Ibu Guru dapat mempelajari mengenai laman Guru Belajar dan Berbagi, silakan
mengunjungi Guru Belajar dan Berbagi
indak Lanjut Pengembangan Pembelajaran
Tahun Ajaran 2021/2022
Bimtek Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru – Angkatan 2 Penjaminan
Mutu Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru Tindak Lanjut Pengembangan
Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022
In Progress
Pada instrumen pemantauan pembelajaran, Anda akan mendapatkan hasil berupa tingkat
efektivitas pembelajaran di masa pandemi. Hasil tersebut dapat Anda kategorikan untuk
mengetahui seberapa efektif Bapak Ibu Guru melaksanakan pembelajaran di Tahun Ajaran
2021/2022. Kemudian, apa langkah selanjutnya? Apakah proses pemantauan selesai setelah
mendapatkan hasil? Tentu, tidak. Pada dasarnya, pemantauan pembelajaran yang dilakukan
guru bukan sekedar pengumpulan data, tetapi juga memastikan adanya pengelolaan dukungan
yang dibutuhkan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran. Hasil efektivitas digunakan
untuk menentukan tindak lanjut pengembangan guna memperbaiki mutu pembelajaran.
Berdasarkan hasil efektivitas yang diperoleh, guru dapat menyampaikan pada kepala satuan
pendidikan untuk mendapatkan rekomendasi langkah tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Pada akhirnya, kepala satuan pendidikan dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan hasil
pada pengawas sekolah/madrasah. Nantinya, hasil rekomendasi tindak lanjut akan dilaporkan
pada Dinas/Kanwil guna sinkronisasi kebijakan dan penerapan panduan pembelajaran di
Tahun Ajaran 2021/2022.
Apa saja rekomendasi langkah tindak lanjut pengembangan pembelajaran yang dapat
dilakukan guru? Berikut infografis yang menyajikan informasi tersebut.
Jan