Anda di halaman 1dari 6

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 LANGSA


Jalan. Jend. A Yani. Km- 4. Gp.Batee Puteh. Kec. Langsa Lama. Kota Langsa Kode Pos : 24451
Email : smkn5langsa07@gmail.com

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 5 LANGSA
DENGAN
BENGLEP COMPUTER LANGSA

Nomor : 800 / / 2018

TENTANG

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Pada hari ini selasa tanggal dua puluh enam bulan Juli tahun dua ribu delapan belas kami
yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : JUARI, ST, S.Pd


NIP : 19650605 198902 1 004
Jabatan : Kepala SMK Negeri 5 Langsa
Alamat : Jln.Jend.A.Yani KM-4. Gp, Batee Puteh.
Kec.Langsa Lama. Kota Langsa. Provinsi Aceh.

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Langsa Nomor : 821.2/665/2010 Tanggal 29


Desember 2010 pengangkatan sebagai Kepala SMK Negeri 5 Langsa dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama SMK Negeri 5 Langsa, selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut PIHAK KESATU.

2. Nama : ARY YUSFAR


Jabatan : Pimpinan
Alamat : Jln.Jend.A.Yani No.3 Birem Puntong. Langsa
Baro

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pimpinan yang berkedudukan di Kota
Langsa, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.

Para pihak berdasarkan :


1. Surat Kepala SMK Negeri 5 Langsa Nomor : 421.5/ 64 /2018 tanggal Juli 2018
Tentang permohonan izin tempat praktek kerja lapangan siswa/i SMK Negeri 5
Langsa.
2. Rekomendasi Benglep Computer memberi izin tempat praktek kerja lapangan
siswa/i SMK Negeri 5 Langsa.

Dengan menyadari tanggung jawab bersama untuk ikut menyukseskan Pembangunan


Sumber Daya Manusia sesuai dengan amanat GBHN 1993, kedua belah pihak sepakat
untuk melaksanakan kerjasama yang dituangkan dalam naskah kerjasama ini, ketentuan
seperti tercantum pada pasal-pasal berikut :

Pasal 1
T U J U A N

Kerjasama antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran SMK dan mendukung ketersediaan tempat penyelenggaraan praktik
kejuruan agar dapat memenuhi tuntutan Dunia Usaha /Industri (DU/DI) sehingga
menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan kompetensi, handal dan berkualitas.

Pasal 2
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kerja sama ini meliputi :


1. Perumusan Kebijakan Praktik Kerja Industri pada SMK Negeri 5 Langsa.
2. Penyusunan dan pengembangan Kurikulum Praktik Kerja Industri pada SMK
Negeri 5 Langsa
3. Perumusan ketentuan penyelenggaraan Praktik Kerja Industri.
4. Menyiapkan dan memotivasi organisasi yang ada dalam ruang lingkup
organisasi, masing-masing pihak untuk ikut aktif dalam penyelenggaraan Praktik
Kerja Industri pada SMK Negeri 5 Langsa.
5. Hal-hal lain yang berhubungan dengan pengembangan Praktik pada SMK
Negeri 5 Langsa.

Pasal 3
PENGORGANISASIAN

Untuk melaksanakan kerjasama ini, para pihak akan mengambil inisiatif untuk membentuk :

1. Wahana konsultasi pendidikan kejuruan atau Majelis Pendidikan Kejuruan


Daerah Kota Langsa.

2. Majelis Sekolah pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5


Langsa.

3. Tim pembimbing lapangan bagi siswa Praktik Kerja Industri (Prakerin) dari
SMK Negeri 5 Langsa.
Pasal 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan kegiatan kerjasama akan diatur kemudian oleh PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA sesuai kebutuhan.
2. Secara berkala akan diadakan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan kerjasama antara
SMK Negeri 5 Langsa dengan Pimpinan Benglep Computer, untuk penyempurnaan
upaya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia.

Pasal 5
PEMBIAYAAN

1. Segala biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri
sepenuhnya dibebankan kepada PIHAK KESATU sebagai penanggung jawab
kegiatan tersebut.
2. Dana yang bersumber dari PIHAK KESATU di sesuaikan dengan jumlah siswa
prakerin dan ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 6
TANGGUNG JAWAB/HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

(1) Tanggungjawab/Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU


a. Menempatkan siswa/i PIHAK KESATU untuk melaksanakan Praktik Kerja
Industri (Prakerin).
b. Melakukan publikasi kegiatan prakerin yang dilaksanakan oleh siswa/i
c. Mendapatkan bimbingan selama pelaksanaan prakerin oleh tim pembimbing
d. Memenuhi segala persyaratan administrasi berdasarkan ketentuan yang berlaku
untuk pelaksanaan kegiatan prakerin.

(2) Tanggungjawab/Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA


a. Menyediakan dan menetapkan jumlah kuota atau tempat bagi siswa/i yang akan
melaksanakan Prakerin.
b. Melakukan publikasi kegiatan prakerin yang dilaksanakan oleh siswa/i
c. Menyediakan tim pembimbing selama pelaksanaan prakerin
d. Mengembalikan siswa/i yang melakukan pelanggaran berat selama melaksanakan
prakerin
.
Pasal 7
KEADAAN KAHAR
(1) Salah satu pihak dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan atau keterlambatan
dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini yang disebabkan oleh
hal – hal diluar kemampuan yang wajar dari PARA PIHAK dan bukan disebabkan
kesalahan salah satu pihak, yang selanjutnya disebut Keadaan Kahar.
(2) Kejadian-kejadian berikut adalah keadaan Kahar : kerusuhan masal, perang saudara,
pemberontakan, perebutan kekuasaan, perang dengan negara lain atau terorisme,
gempa bumi, banjir, kebakaran, ledakan gunung berapi dan / atau bencana alam lainnya
; sengketa hubungan industrial atau pemogokan masal yang terjadi ditingkat nasional
maupun daerah; atau perubahan peraturan perundang – undangan nasional maupun
daerah secara material.

(3) Salah satu pihak hanya akan dibebaskan dari kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini
dengan alasan Keadaan Kahar jika : a) keadaan dimaksud berdampak langsung pada
pelaksanaan kewajiban pihak tersebut, dan b) tidak ada unsur kesengajaan dan/atau
kelalaian yang dilakukan oleh pihak tersebut.

(4) Pihak yang mengalami Keadaan Kahar wajib memberitahukan pihak lainnya secara
lisan selambat-lambatnya dalam waktu 1x24 jam sejak terjadinya Keadaan Kahar yang
diikuti dengan pemberitahuan tertulis dalam waktu 7 (tujuh) hari kelender setelah
terjadinya Keadaan Kahar tersebut. Pemberitahuan itu sekurang – kurangnya harus
menjelaskan jenis Keadaan Kahar yang terjadi, perkiraan lamanya KeadaanKahar
berlangsung dan upaya – upaya penanggulangan yang telah dan akan dilakukan oleh
pihak yang mengirimkan pemberitahuan.

(5) Pihak yang mengalami Keadaan Kahar wajib mengambil langkah – langkah yang
diperlukan agar pihak tersebut dapat melanjutkan pelaksanaan kewajibannya sesuai
perjanjian.

(6) Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kelender sejak terjadinya Keadaan Kahar, pihak
yang mengalami Keadaan Kahar itu tidak mengirimkan pemberitahuan sesuai dengan
Ayat (4) pasal ini, maka Keadaan Kahar dianggap tidak pernah terjadi.

(7) Pihak yang menerima pemberitahuan Keadaan Kahar dapat menolak mengakui adanya
Keadaan Kahar selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah diterimanya
pemberitahuan sebagaimana dimaksud Ayat
(1) Pasal ini. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender tersebut tidak ada penolakan
dari pihak yang diberitahukan, maka pihak itu dianggap mengakui adanya suatu
Keadaan Kahar.

(8) Apabila adanya Keadaan Kahar ditolak untuk diakui oleh pihak yang diberitahu, maka
pihak yang menyatakan Keadaan Kahar tersebut harus tetap melaksanakan
kewajibannya sesuai Perjanjian ini.

(9) Jika pihak yang mengalami Keadaan Kahar berkeberatan atas penolakan oleh pihak
yang diberitahu, maka pihak yang berkeberatan atas penolakan itu dapat meminta agar
keberatannya diselesaikan melalui mekanisme penyelesaiannya perselisihan
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

(10) Apabila terjadinya Keadaan Kahar tersebut diakui oleh pihak yang diberitahu, maka
PARA PIHAK akan merundingkan perubahan – perubahan yang diperlukan agar
Perjanjian dapat tetap dilaksanakan.
Pasal 8
MASA BERLAKU

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) Tahun, terhitung mulai
ditanda tangani oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan
atas dasar evaluasi.

(2) PARA PIHAK melakukan konsultasi atas rancangan perpanjangan Perjanjian Kerja
sama ini selambat-lambatnya 1 (satu ) tahun sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja
Sama ini.

(3) Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini
sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pihak
tersebut wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya,
selambat-lambatnya 3 bulan sebelumnya.

(4) Pengakhiran Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
mempengaruhi hak dan kewajiban masing – masing pihak yang harus diselesaikan
terlebih dahulu sebagai akibat pelaksanaan sebelum berakhirnya Perjanjian Kerjasama
ini

Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini,
akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK;

(2) Dalam hal tidak terdapat kesesuaian pendapat dalam musyawarah dan mufakat, maka
PARA PIHAK sepakat menyerahkannya kepada Pengadilan Negeri;

(3) PARA PIHAK sepakat untuk menunjuk domisili/kedudukan hukum yang tetap di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Langsa.

Pasal 10
PERUBAHAN

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diubah berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK ;
(2) Perubahan dan /atau hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini diatur
dalam bentuk addendum dan / atau amandemen yang disepakati oleh PARA PIHAK
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
Pasal 11
PENUTUP

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan
tahun sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian Kerja Sama ini, dalam rangkap 2
(dua) asli, bermaterai cukup, dan masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama setelah ditanda tangani PARA PIHAK.

Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan semangat Kerja Sama yang baik untuk
dipatuhi dan dilaksanakan oleh PARA PIHAK.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Pimpinan

JUARI,ST, S. Pd ARY YUSFAR


Pembina Tk.I
NIP. 19650605 198902 1 004

Anda mungkin juga menyukai