1. Iryanis, S.E, S.Pd : Dalam hal ini bertindak selaku Kepala SMK Budi Asih
(Kepala SMK Budi Asih) yang beralamatkan di Jalan Bukittinggi No.3, Pasar
Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan. Oleh karena
itu, bertindak untuk dan atas nama SMK Budi Asih
Jakarta, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan sepakat dan setuju untuk
mengadakan perjanjian dengan syarat sebagai berikut :
Pasal 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA
1.Praktik Kerja Industri (Prakerin) atau PKL adalah proses belajar mengajar yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik jenjang sekolah menengah kejuruan
untuk menerapkan teori yang telah diperoleh didalam kelas pada situasi nyata di lahan
praktik, menganalisis, dan mengaplikasikan pengalaman nyata yang dilihat atau dilakukan
untuk menjadi khasanah ilmu dan pengalaman kerja.
2.Prakerin/ PKL yang dimaksud adalah peserta didik kelas XI & XII SMK Budi Asih.
3.Kegiatan Pendidikan meliputi penempatan dan bimbingan peserta didik untuk
melaksanakan Prakerin/ PKL sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing-masing
Halaman 1 dari 7
Pasal 2
TUJUAN PERJANJIAN
1. Kerjasama ini bertujuan untuk mendidik peserta didik secara profesional dengan
membekali pengetahuan dan keterampilan dari PIHAK KEDUA melalui Praktik Kerja
Industri (Prakerin)/PKL.
2. Memberikan gambaran nyata kepada peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang
profesional dan handal.
3. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas yaitu tenaga kerja dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan industri, dunia usaha dan kerja (Induka).
4. Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) lulusan SMK Budi Asih Jakarta melalui
Praktik Kerja Industri (Prakerin)/PKL.
5. Membina hubungan kelembagaan PARA PIHAK.
Pasal 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Jangka waktu kerjasama ini berlaku selama 2 tahun terhitung sejak ditandatanganinya
surat perjanjian ini.
2. Setelah masa berlakunya berakhir, perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan
PARA PIHAK dengan ketentuan salah satu pihak mengajukan permohonan kepada pihak
lainnya.
3. Berakhirnya perjanjian ini tidak menghilangkan kewajiban yang timbul atau belum
diselesaikan oleh salah satu pihak terhadap lainnya, sehingga syarat dan ketentuan
tersebut di dalam perjanjian ini akan tetap berlaku sampai terselesaikannya kewajiban
tersebut oleh pihak yang wajib melaksanakannya.
Pasal 4
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA
Halaman 2 dari 7
Pasal 5
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA
Halaman 3 dari 7
Pasal 8
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Dalam hal keadaan memaksa (force majeure), dapat dilakukan pemutusan perjanjian
sebelum jangka waktu yang telah disepakati berakhir, dengan tidak mengabaikan proses
yang sedang berjalan.
2. Yang dimaksud keadaan memaksa pada ayat (1) di atas adalah seluruh peristiwa yang
terjadi diluar kemampuan masing-masing pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung, meskipun pihak yang mengalaminya tersebut telah melakukan tindakan
pencegahan dan kejadian itu secara nyata bukan disebabkan oleh kelalaian atau
kesalahan pihak tersebut, yaitu peristiwa-peristiwa berupa, termasuk tetapi tidak
terbatas, pada kejadian yang disebabkan oleh gempa bumi, banjir, angin topan, kilat,
halilintar, pemogokan, demonstrasi, huru-hara, sabotase, kerusuhan sosial penundaan/
penghentian pekerjaan atau kewajiban berdasarkan perjanjian ini yang diakibatkan
adanya Peraturan Pemerintah yang berwenang.
3. Apabila terjadi force majeure maka pihak yang terkena force majeure harus
memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis 2 (dua) minggu sejak terjadinya
force majeure. Apabila lewat dari waktu yang ditentukan maka salah satu pihak berhak
memutuskan perjanjian secara sepihak sebelum jangka waktu yang telah disepakati
berakhir.
Pasal 9
KORESPONDENSI
1. Semua pemberitahuan dan surat menyurat antara PARA PIHAK sehubungan dengan
pelaksanaan ini akan dilakukan secara tertulis dan dianggap telah disampaikan kepada
Halaman 4 dari 7
Pasal 10
ADDENDUM
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan ditentukan secara musyawarah untuk
mufakat oleh PARA PIHAK dan akan dituangkan dalam perjanjian tambahan yang dinamakan
addendum yang dibuat secara tertulis yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini.
Pasal 11
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian kerjasama ini akan berakhir dengan sendirinya jika waktu yang telah
ditentukan sudah terlewati.
2. Apabila salah satu pihak ingin mengakhiri perjanjian ini maka wajib memberikan
pemberitahuan secara tertulis dalam kurun waktu 2 (dua) minggu sebelum perjanjian
berakhir.
3. Untuk mengakhiri perjanjian ini PARA PIHAK sepakat mengesampingkan pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Halaman 5 dari 7
Pasal 13
PENUTUP
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua masing-masing dibubuhi materai Rp. 6000,-
(Enam Ribu Rupiah) dan ditandatangani oleh PARA PIHAK sehingga mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 01 November 2022
Halaman 6 dari 7