Kelompok 1 - BAB 3

DONI ARIF HIDAYAT 4218210081 SONIA YASMIN KANWAR 4220210015
MUHAMMAD DAMESHA P 4218210138 RAKA ALRENO FAQIH 4220210047

BINTANG YOGA W 4218210103
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
BAB 3
PERHITUNGAN ANALISA STRUKTUR
A. Membuat Pemodelan Struktur
1. Buka aplikasi Sap 2000 terlebih dahulu.
2. Kemudian klik File→New model→3D frames.

3. Masukkan data yang berada pada perhitungan
4. Tampilan nya akan seperti ini.

B. Menentukan Jenis Material yang akan digunakan
1. Kemudian, Klik Define → Materials
2. Klik Add New Material

3. Ubah Material type menjadi concrete lalu standart menjadi user.
4. Masukkan data-data yang sudah diperhitungkan, kemudian tentukan nama pada material name yaitu
balok lalu klik OK
5. Selanjutnya, klik Ok
C. Menentukan dimensi elemen struktur (balok, kolom, plat, dll)
6. Ubah Material type menjadi concrete lalu standart menjadi user
7. Masukkan data-data yang sudah diperhitungkan, kemudian tentukan nama pada material name yaitu
balok lalu klik OK
8. Selanjutnya, klik Ok
9. Kemudian, klik define → section properties → frame section.

10. Setelah tampilan nya seperti ini klik add new property.
11. Pilih Frame section property type; steel dan klik rectangular, lakukan hal yang sama pada kolom.
12. Tentukan nama pada section name lalu pilih material balok. Ubah depth dan widht sesuai dengan
ukuran yang sudah dihitung lalu klik ok. Lakukan seperti langkah ini untuk section name kolom.
13. Lakukan langkah yang sama pada langkah 12, ubah section name; bracing 250x250x35x24.
14. Selanjutnya Klik define → section properties → area sections desain
15. Ubah section name menjadi plat, klik material name menjadi plat atap lalu masukkan ketebalan sesuai
perhitungan klik ok.
16. Lakukan seperti langkah ke 15 untuk plat lantai lalu klik OK.
D. Menentukan jenis beban yang akan digunakan dan kombinasi pembebanannya
17. Tentukan jenis bebannya dengan cara klik define → load pattern.
18. Masukkan jenis pembebanannya sesuai dengan perhitungan.

19. Selanjutnya klik define → load cases.
20. Klik define → Load Combinations.
21. Lalu masukkan combinasi pembebanan sesuai dengan perhitungan.

E. Menentukan jenis perletakan yang akan digunakan
22. Pilihlah perletakan jepit lalu → ok.
F. Melakukan penggambaran struktur
23. Delete semua pemodelan struktur yang di berikan SAP.
24. Pilih draw frame/cable yang ada di sebelah kiri gambar kerja.
25. jika sudah seperti ini, pilih draw rectangular area untuk menggambar pelat lantai dan atap
26. Sehingga, tampilannya akan seperti ini.

27. gambar brecing dengan menggunakan draw frame cable.
28. Maka hasil akhir pemodelan struktur seperti ini.

G. Memasukkan beban yang bekerja pada elemen struktur
29. Klik assign → frame loads ; distributed untuk memasukkan pembebanan di uniform load. Setelah itu,
masukkan angka pembebanan pilih live dan dead pada load pattern lalu klik ok. Lakukan hal yang
sama pada lantai selanjutnya.
30. Klik Assign → area loads → uniform to shell, masukkan angka pada load.
31. Klik analyze → Run Analyzis.
H. Menjalankan proses perhitungan analisa struktur
32. Klik Action pada MODAL→Do not run, kemudian klik run now\
33. Tampilan nya akan seperti ini, lalu klik frames/table/tendons

34. Klik Moment 3-3 pada component untuk diagram moment, ubah case/combo name menjadi DEAD
lalu klik OK.
35. Lakukan hal yang sama pada langkah 32, ubah case/combo name menjadi COMB1 dan COMB2 lalu
klik OK.
36. Tampilannya akan seperti ini untuk diagram moment .

37. Diagram Moment xz.
38. Diagram Moment yz.

39. Klik Shear 2-2 pada component untuk diagram shear force, ubah case/combo name menjadi COMB1
DAN COMB2 lalu klik OK.
40. Tampilannya akan seperti ini Diagram Shear Force XZ.

41. Diagram Shear Force YZ.
42. Diagram Shear Force XY.

I. Melakukan pengecekan pada struktur yang sudah dibuat
43. Pengecekan Struktur
44. Untuk memunculkan nilai stress ratio pada layar, bisa dilakukan dengan cara Klik Design → Steel
frame design → Display Design Info → Design Input → P-M Ratio Colors & Values
45. Tampilannya akan seperti ini
46. Klik kanan suatu batang (dalam kondisi tampilan stress ratio sedang aktif). Maka akan keluar informasi
data yang cukup lengkap mengenai hasil stress ratio suatu batang profil seperti di bawah.
47. Jika semua batang dalam kondisi aman, maka akan keluar pesan seperti di bawah
J. Menentukan beban terbesar pada setiap elemen struktur

48. Cek Lendutan.
49. Klik Display→Show Tables, Kemudian akan keluar tampilan seperti ini pilih area assigments.
50. Akan keluar tampilan tabel seperti ini.
51. Klik File → Export Current Table → To Excel

52. Dibawah ini adalah hasil yang didapat dari table area assigments.
53. Klik Display→Show Tables, Kemudian akan keluar tampilan seperti ini pilih frame assigments.
54. Akan keluar tampilan table seperti ini.
55. Klik File → Export Current Table → To Excel

56. Dibawah ini adalah hasil yang didapat dari tabel frame assigments

DESAIN Mn LTB
1. Bentang Pendek (Lb < Lp)

Mn = Mp = Zx . fy
Mn = Mp = 4,02 cm3 . 240 Mpa
Mn = Mp = 4,02 cm3 . 2400 kg/cm2
Mn = Mp = 9.648 kgcm = 96.480 kgmm
DESAIN Mn TANPA TEKUK LOKAL
a) Lp = 1,76 . ry . √𝐸⁄𝑓𝑦
Lp = 1,76 . 6,85 cm . √2000000⁄2400

Lp = 348,026 cm
𝑏𝑓
b) rts =
⁄
√12( 1 + 1⁄6 ℎ. 𝑡𝑤⁄𝑏𝑓 . 𝑡𝑓 )
rts = 300 𝑚𝑚
⁄√
12( 1 + 1⁄6 588 𝑚𝑚. 12 𝑚𝑚⁄300 𝑚𝑚 . 20 𝑚𝑚 )
rts = 79,2 mm = 7,92 cm
c) Cb = 1,00
d) Jc = 1/3 (2 t3b + tw3 h)
Jc = 1/3 (2 . 203mm. 300 mm + 123 mm . 588 mm)
Jc = 1.938.688 mm2 = 19.386,88 cm2
𝐽𝑐 𝐽𝑐 0,7 𝑓𝑦⁄ 2
e) Lr = 1,76 . rts . 𝐸⁄0,7 𝑓𝑦 √ ⁄𝑆𝑥 . ℎ0 + √( ⁄𝑆𝑥 . ℎ0 )2 + 6,76 . ( 𝐸)
Lr = 1,76 . 7,92 . 2000000⁄0,7 2400 √19386,88⁄4,02 . 58,8 + √(19.386,88⁄4,02 .58,8 )2 + 6,76 . (0,7 2400⁄2000000 )2
Lr = 21.253,7 cm

2. Bentang Menengah ( Lp < Lb <Lr )
Mn = Cb [Mp − ( Mp − 0,7 fy . Sx)(Lb − Lr⁄Lr − Lp)]
Mn = Cb [9648 − ( 9648 − 0,7 2400 . 4,02)(22,9 − 21253,7⁄21253,7 − 348,026)]
Mn = 6.8586 kgmm
Mn = 0,7 Sx . fy
Mn = 0,7 . 4,02 . 2400
Mn = 6.7536 kgmm
3. Bentang Panjang ( Lb > Lr )
√1 + 0,078 (Jc⁄
2
Fcr = Cb . π ⁄ Lb Lb
Sx . h0 ) . ( ⁄rts )
2
( ⁄rts )2
2
Fcr = 1 . 3,14 ⁄ 22,9 √1 + 0,078 (19386,88⁄4,02. 58,8 ) . (22,9⁄7,92)2
( ⁄7,92)2
Fcr = 8,7 cm
Mn = Fcr . Sx
Mn = 8,7 . 402
Mn = 3.497,4 kgcm
= 3. 4974 kgmm

Kelompok 1 - BAB 3

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kelompok 1 - BAB 3

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DONI ARIF HIDAYAT 4218210081 SONIA YASMIN KANWAR 4220210015

MUHAMMAD DAMESHA P 4218210138 RAKA ALRENO FAQIH 4220210047

2. Kemudian klik File→New model→3D frames.

4. Tampilan nya akan seperti ini.

2. Klik Add New Material

9. Kemudian, klik define → section properties → frame section.

18. Masukkan jenis pembebanannya sesuai dengan perhitungan.

20. Klik define → Load Combinations.

21. Lalu masukkan combinasi pembebanan sesuai dengan perhitungan.

26. Sehingga, tampilannya akan seperti ini.

27. gambar brecing dengan menggunakan draw frame cable.

28. Maka hasil akhir pemodelan struktur seperti ini.

33. Tampilan nya akan seperti ini, lalu klik frames/table/tendons

36. Tampilannya akan seperti ini untuk diagram moment .

38. Diagram Moment yz.

40. Tampilannya akan seperti ini Diagram Shear Force XZ.

42. Diagram Shear Force XY.

J. Menentukan beban terbesar pada setiap elemen struktur

51. Klik File → Export Current Table → To Excel

55. Klik File → Export Current Table → To Excel

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA

1. Bentang Pendek (Lb < Lp)

DESAIN Mn TANPA TEKUK LOKAL

Lp = 1,76 . 6,85 cm . √2000000⁄2400

rts = 79,2 mm = 7,92 cm

d) Jc = 1/3 (2 t3b + tw3 h)

Jc = 1/3 (2 . 203mm. 300 mm + 123 mm . 588 mm)

Jc = 1.938.688 mm2 = 19.386,88 cm2

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA

Mn = Cb [Mp − ( Mp − 0,7 fy . Sx)(Lb − Lr⁄Lr − Lp)]

Mn = Cb [9648 − ( 9648 − 0,7 2400 . 4,02)(22,9 − 21253,7⁄21253,7 − 348,026)]

Mn = 0,7 . 4,02 . 2400

3. Bentang Panjang ( Lb > Lr )

Anda mungkin juga menyukai