Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328495066

Audit Fingerprint pada PT X dengan Framework COBIT 4.1

Article · February 2018

CITATIONS
READS
2
1,210

5 authors, including:

Catherine Kurniadi Gunawan


Agustinus Chandra
1 PUBLICATION 2 CITATIONS
2 PUBLICATIONS 6 CITATIONS

Michael Khotama
Jeffry Osmond
1 PUBLICATION 2 CITATIONS Universitas Bunda Mulia
1 PUBLICATION 2 CITATIONS

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

elearning View project

ECommerce View project

All content following this page was uploaded by Johanes Fernandes Andry on 25 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


3 JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari

Audit Fingerprint pada PT X dengan Framework


COBIT 4.1
Catherine Kurniadi Gunawan1, Agustinus Chandra2, Michael Khotama3,
Jeffry Osmond4, Johanes Fernandes Andry5

Abstrak— PT X merupakan sebuah perusahaan yang


menyediakan layanan distribusi pada bidang alat aksesoris
sudah merambah hampir ke setiap bidang kehidupan kita
dan komputer yang memiliki pekerja cukup banyak dimana sehari-hari, termasuk dunia bisnis dan manajemen.
alat fingerprint dibutuhkan untuk memantau absensi para Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi sudah
pekerja. Oleh karena itu, paper ini bertujuan untuk memiliki peran yang cukup strategis di bidang bisnis
melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap kinerja alat dalam rangka memenangkan persaingan [1]. Selain itu
fingerprint pada PT X. Metode audit yang digunakan adalah pemanfaatannya dapat juga digunakan dalam membantu
COBIT 4.1 yang berfokus pada domain ME (Monitoring and presensi.
Evaluate), dikarenakan kerangka kerja COBIT memberikan Presensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari
gambaran paling detail mengenai strategi dan kontrol dalam
pelaporan aktivitas suatu institusi, atau komponen institusi
pengaturan proses sistem informasi yang mendukung
keselarasan strategi bisnis dan tujuan sistem informasi serta itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun
domain ME yang memiliki fokus pada pemantauan proses dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari
agar TI dapat memberikan kontribusi pada pencapaian dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh
tujuan dari perusahaan. pihak yang berkepentingan [2]. Pada umumnya di
berbagai perusahaan sudah menggunakan sebuah alat
Kata Kunci: Fingerprint, Audit, COBIT 4.1, Monitoring and presensi otomatis yang sering dikenal dengan sebutan
Evaluate fingerprint.
Fingerprint adalah alat yang digunakan sebagai
Abstract— PT X is a company that provides distribution pengenal identitas, melindungi komputer dari data atau
services in the field of accessories and computer equipment pemakaian komputer oleh orang yang tidak bertanggung
that has enough workers where the finger print tool is needed jawab. Dengan menggunakan fingerprint sebagai
to monitor the attendance of the workers. Therefore, this study pengganti tanda tangan dapat mengetahui identitas
aims to conduct inspection and assessment of the performance
pemilik dari sidikjari [3]. Efisiensi menjadi dasar
of fingerprint tool at PT X. The audit method used is COBIT
4.1 which focuses on the ME (Monitoring and Evaluate) penggunaan sistem identifikasi sidik jari di perusahaan
domain, because the COBIT framework provides the most atau instansi, alat ini mendorong perusahaan untuk
detailed description of the strategy and control in the settings menghemat waktu, tenaga, sekaligus menjamin keamanan
of the information systems process that supports the alignment [4]. Fingerprint memiliki beberapa keuntungan, yaitu
of business strategies and information system objectives and mengatasi kecurangan dalam proses presensi [5], [6].
ME domains that focus on monitoring processes for IT to Membantu manajemen presensi menjadi lebih baik dan
contribute to the achievement of corporate objectives. akurat [6], [7]. Data lebih akurat, meningkatkan disiplin
kehadiran kerja pegawai serta menghindari praktek
Keywords: Fingerprint, Audit, COBIT 4.1, Monitoring manipulasi absensi. Akan tetapi dalam penerapannya,
and Evaluate fingerprint sendiri masih memiliki beberapa permasalahan.
Permasalahan yang sering terjadi didalam suatu
perusahaan diantaranya adalah ketidakakuratan dalam
I. PENDAHULUAN pengelolaan sistem informasi data absensi dalam
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini ketidakhadiran seorang pegawai. Maka hal ini akan
berkembang begitu cepatnya. Sehingga sistem informasi mempengaruhi tingkat produktivitas seorang pegawai,
oleh karena itu, agar dapat menerapkan implementasi
fingerprint yang baik, dibutuhkan kegiatan pemeriksaan
1, 2, 3, 4
yang dikenal dengan audit sistem informasi.
Mahasiswa, Program Studi Sistem Informasi Dalam melakukan audit, diperlukan sebuah standar
Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia, Jln.
Lodan Raya, Jakarta Utara 14430 Indonesia (telp:
yang bisa membantu agar terjadi pengukuran yang valid
0216929090; e-mail: 1
catherinekurniadi97@gmail.com, dan reliable. Dalam penelitian ini, standar yang digunakan
2
atinuschandra@gmail.com, 3
michaelkhotama@gmail.com, adalah COBIT 4.1 domain ME (Monitor and Evaluate).
4
goku100xssj3@gmail.com) Standar COBIT (Control Objectives for Information and
5
Dosen, Program Studi Sistem Informasi Fakultas related Technology) dipilih karena kerangka kerja COBIT
Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia, Jln. Lodan memberikan gambaran paling detil mengenai strategi dan
Raya, Jakarta Utara 14430 INDONESIA (telp: 0216929090;
e-mail: jandry@bundamulia.ac.id)

ISSN: 2460- Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X


JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari 3

kontrol dalam pengaturan proses sistem informasi yang tanda tangan


mendukung keselarasan strategi bisnis dan tujuan sistem
 Absensi non manual, yang merupakan cara penulisan
informasi. Serta penerapan domain ME (Monitor and
kehadiran dengan menggunakan alat yang
Evaluate), karena domain ini fokus pada pemantauan
terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu RFID
proses agar TI dapat memberikan kontribusi pada
ataupun fingerprint [10].
pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti hendak
C. Finger Print
melakukan audit dalam implementasi fingerprint
khususnya pada perusahaan PT X menggunakan standar Fingerprint adalah alat yang digunakan sebagai
kerja COBIT 4.1 sebagai pedomannya, dan penelitian pengenal identitas, melindungi komputer dari data atau
akan difokuskan ke domain ME yang dianggap sesuai pemakaian komputer oleh orang yang tidak bertanggung
dengan tujuan dilaksanakannya penelitian. jawab. Dengan menggunakan Fingerprint sebagai
Penerapan sistem informasi didalam usaha yang bergerak pengganti tanda tangan dapat mengetahui identitas
dibidang jasa umumnya dibutuhkan untuk membantu pemilik dari sidikjari [15].
dalam penanganan kebutuhan informasi yang akurat.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan D. COBIT 4.1
rekomendasi perbaikan tata kelola sistem informasi data Control Objectives for Information and Related
absensi kepegawaian bila ditinjau dari domain ME Technology (COBIT) adalah seperangkat pedoman umum
(Monitor and Evalute) COBIT 4.1 karena domain ini (best practice) untuk manajemen TI yang dibuat oleh
dapat memberi solusi sehingga akhirnya bisa menjadi Information System Audit and Control Association
sebuah layanan yang siap pakai. Membangun sistem (ISACA), dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun
penyampaian ketidakhadiran karyawan yang dapat 1996 [11]. Kriteria COBIT bisa di-lihat dari sisi
meningkatkan pengontrolan terhadap kedisiplinan Efektifitas, Efisiensi, Kerahasiaan, Integritas,
karyawan. Untuk mengelola hasil dari audit perusahaan, Ketersediaan, Kepatuhan dan Keakuratan informasi, lebih
perlu dilakukan analisis maturity level ke masing-masing detil keterangannya diperlihatkan pada tabel 1.
control objective yang digambarkan oleh grafik atau
flowchart, serta dapat menghasilkan rekomendasi yang TABEL I.
berisi saran dan usulan perbaikan terhadap pengelolaan Kriteria kerja COBIT [9]
sistem informasi khususnya pada alat fingerprint pada Efektifitas Untuk memperoleh informasi yang relevan
perusahaan. dan berhubungan dengan proses bisnis
seperti penyampaian informasi dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA benar, konsisten, dapat dipercaya dan tepat
waktu.
A. Audit Sistem Informasi Efisiensi Memfokuskan pada ketentuan informasi
melalui penggunaan sumber daya yang
Audit SI/TI dalam kerangka kerja COBIT lebih sering optimal.
disebut dengan istilah IT Assurance ini bukan hanya dapat Kerahasiaan Memfokuskan proteksi terhadap informasi
memberikan evaluasi terhadap keadaan tata kelola yang penting dari orang yang tidak memiliki
teknologi informasi di PT X, tetapi dapat juga hak otorisasi.
memberikan masukan yang dapat digunakan untuk Integritas Berhubungan dengan keakuratan dan
perbaikan pengelolaannya di masa yang akan datang [8]. kelengkapan informasi sebagai kebenaran
yang sesuai dengan harapan dan nilai bisnis.
Audit Sistem Informasi adalah proses untuk Ketersediaan Berhubungan dengan informasi yang
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti dalam tersedia ketika diperlukan dalam proses
menentukan apakah sistem informasi telah dibangun bisnis sekarang dan yang akan datang.
sehingga memelihara integritas data, menjaga aset, Kepatuhan Sesuai menurut hukum, peraturan dan
membuat sasaran organisasi dapat tercapai secara efektif, rencana perjanjian untuk proses bisnis.
dan menggunakan sumber daya yang efisien [9]. Keakuratan Berhubungan dengan ketentuan kecocokan
informasi informasi untuk Manajemen
mengoperasikan entitas dan mengatur
B. Absensi pelatihan keuangan dan kelengkapan
Absensi dapat dikatakan suatu pendataan kehadiran laporan pertanggungjawaban.
yang merupakan bagian dari aktifitas pelaporan yang ada
dalam sebuah institusi. Absensi disusun dan diatur COBIT adalah suatu framework untuk membangun
sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan ketika suatu IT Governance. Dengan mengacu pada framework
diperlukan oleh pihak yang berkepentingan. Secara umum, COBIT, suatu organisasi diharapkan mampu menerapkan
jenis-jenis absensi menurut cara penggunaannya dapat IT governance dalam pencapaian tujuannya IT
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Governance mengintegrasikan cara optimal dari proses
 Absensi manual, yang merupakan cara penulisan perencanaan dan pengorganisasian, pengimplementasian,
kehadiran dengan cara menggunakan pena berupa dukungan serta proses pemantauan kinerja teknologi

Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X ISSN: 2460-


3 JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari

informasi. COBIT memiliki fungsi antara lain [12]:


 Meningkatkan pendekatan/program audit. 2. Repeatable but Intuitive – Proses yang ada telah
 Mendukung audit kerja dengan arahan audit berkembang sampai kepada tahap dimana prosedur
secara rinci. yang serupa telah diikuti oleh para pekerja yang
 Memberikan petunjuk untuk IT governance. menjalankan tugas ini. Tidak adanya komunikasi
 Sebagai penilaian benchmark untuk kendali atau training yang dilakukan dengan formal
Sistem Informasi/Teknologi Informasi. tentang standard procedure dan tanggung jawabnya
 Meningkatkan kontrol Sistem yang jatuh kepada individu. Sering error dan
Informasi/Teknologi adanya ketergantungan yang sangat tinggi terhadap
Informasi. individu.
 Sebagai standarisasi pendekatan/program audit.
3. Defined Process – Prosedur yang terlaksana telah
COBIT menyediakan langkah-langkah praktis terbaik didokumentasi, distandarisasi, dan
yang dapat diambil dan lebih difokuskan pada dikomunikasikan melalui pelaksanaan training.
pengendalian (control), yang akan dijelaskan dalam tahap Proses tersebut wajib diikuti. Tetapi,
dan framework proses tersebut antara lain [13]: (1). penyimpangannya tidak dapat terdeteksi. Prosedur
Membantu mengoptimalkan investasi teknologi informasi tersebut tidak lengkap, akan tetapi terformalisasi
yang mungkin dapat dilakukan. (2) Menjamin pengiriman pada practice yang berjalan sekarang.
service. Gambar mempelihatkan hubungan antara domain
COBIT keterkaitan antara business dan IT. 4. Managed and measurable – Manajemen
mengawasi dan mengukur tingkat kesesuaian
proses yang berjalan dengan prosedur serta
mengambil tindakan apabila proses terlihat tidak
berjalan secara efektif. Pengembangan process
dilakukan secara konstan dan
menyediakan/memberikan good practice. Otomasi
dan alat bantu digunakan dalam cara tertentu.

5. Optimised – Proses yang terlaksana telah di-design,


dipilih, dan diatur sampai ke level pelaksanaan
yang baik, berdasarkan hasil dari pengembangan
atau perbaikan yang berkelanjutan serta model
kematangan terhadap organisasi/perusahaan lain.
IT dipergunakan secara terintegrasi untuk dapat
mengotomasikan alur kerja, menyediakan tools
support yang bertujuan meningkatkan nilai quality
dan efektivitas, serta membuat perusahaan mudah
beradaptasi.

III. METODELOGI PENELITIAN


Gambar 1. Boundaries of General and Application Controls [9].
Tahapan Penelitian bisa dilihat Pada gambar 2 ditujukan
E. Maturity Level tahapan penelitian yang terdiri dari perencanaan, survey,
Adapun generic maturity model yang digunakan adalah wawancara dan membuat laporan. Detil tahapan tersebut
[9]: adalah
0. Non-existent – Tidak terdapat proses sama sekali. a) Perencanaan
Organisasi/perusahaan yang belum menyadari Peneliti menentukan objek penelitian, dan melakukan
bahwa adanya permasalahan yang harus dan mesti studi literatur yang berkaitan dengan perusahaan baik cara
dikaji. dan standar yang digunakan untuk mengaudit perusahaan.
b) Survei
1. Initial/Ad Hoc – Ada bukti bahwa perusahaan Peneliti menggunakan COBIT 4.1 sebagai alat
menyadari adanya permasalahan yang harus dikaji, analisis untuk memperoleh data yang dilakukan melalui
tetapi belum ada standarisasi. Namun, terdapat wawancara.
pelaksanaan pendekatan ad hoc yang c) Wawancara
berkecenderungan untuk diimplementasikan yang
memiliki ketersesuaian dengan kasus. Pendekatan
manajemen secara umum dilakukan dengan tidak
terstruktur.

ISSN: 2460- Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X


JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari 3

Setelah peneliti selesai melakukan tahapan survei,


peneliti baru bisa melanjutkan ke tahapan
selanjutnya yaitu tahapan wawancara. Pada tahapan ini,
peneliti melakukan wawancara dengan pihak yang terkait
yaitu seorang IT Manager Operasional di PT X. Peneliti
berfokus pada sistem fingerprint dan aplikasi absensi
fingerprint. Wawancara dilakukan dengan cara face to
face maupun menggunakan email. Penulis juga
menggunakan pertanyaan tertutup, dimana penulis
membatasi responden untuk menjawab dengan ya/tidak,
dengan sumber pertanyaan berdasarkan COBIT 4.1. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data-data
yang dibutuhkan, seperti untuk bisa mendalami
pengetahuan tentang sistem fingerprint terhadap aplikasi
absensi fingerprint, dapat mengukur kinerja (maturity
level). Bisa kita lihat flowchart wawancara pada gambar
3.
d) Laporan
Data yang telah berhasil diperoleh akan di proses
untuk di hitung berdasarkan maturity level. Selanjutnya,
akan dilakukan tahap-tahap dalam pelaporannya sebagai
berikut:
 Membahas hasil audit yang berisikan current
maturity level
 Membahas pengambilan keputusan.
 Pemberian saran.
 Membuat hasil laporan yang akan disajikan
dalam bentuk laporan penelitian dan
Gambar 2. Tahapan Penelitian rekomendasi hasil audit untuk perusahaan.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN


ME (Monitor and Evaluate), tahap ini difokuskan
untuk mengetahui performance manajemen, memonitor
pengendalian internal, pelaksanaan peraturan dan
penyediaan pengelolaan yang terdapat di PT.X. Ini
dikarenakan semua proses teknologi informasi perlu
diawasi dan dievaluasi secara berkala guna menjaga
kualitas.

4.1.ME1 Monitor and Evaluate IT Performance


Manajemen IT performance yang efektif
membutuhkan proses monitoring. Proses ini meliputi
penentuan indikator kinerja yang relevan, pelaporan yang
sistematis dan kinerja yang tepat waktu, dan bertindak
cepat dalam menangani penyimpangan yang muncul.
Pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa hal
yang benar dilakukan dan sejalan dengan arah yang telah
di kumpulkan dan kebijakan yang ada [14].
Pada PT X masih memiliki beberapa kekurangan
dalam pelaksanaannya seperti, belum adanya penetapan
batas-batas toleransi tertentu dalam proses pengumpulan
dan penilaian data, serta belum ditetapkan dan
dirumuskannya perbandingan terhadap industri dan
kompetitor kunci.
Temuan pada ME1 adalah
Gambar 3.Tahapan Wawancara

Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X ISSN: 2460-


3 JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari

 Tidak adanya proses peningkatan kualitas dan Pada PT X masih memiliki beberapa kekurangan
kebijakan dalam pengawasan. dalam pelaksanaannya seperti, kurangnya tindakan
 Pengumpulan dan penilaian data belum korektif oleh pengendalian TI terhadap program absensi
berdasarkan praktek-praktek terbaik industri fingerprint, pengecualian pengendalian serta akar dari
 belum ditetapkannya batas-batas toleransi program absensi saat ini belum dapat diidentifikasi secara
tertentu dan belum terintegrasi kedalam baik, serta belum terdapat pengembangan terhadap
framework strategis. program self-assessment yang berkelanjutan terhadap
 Perbandingan terhadap industri dan kompetitor program absensi saat ini.
kunci belum ditetapkan dan dirumuskan. Temuan pada ME2 adalah
 Belum dilakukannya perbandingan kriteria-  Kurangnya tindakan korektif oleh pengendalian
kriteria yang dimiliki. TI terhadap program absensi fingerprint.
 Pengecualian pengendalian serta akar penyebab
TABEL I. dari program absensi saat ini belum dapat
HASIL PERHITUNGAN PADA ME1 diidentifikasikan secara baik.
 Belum terdapat pengembangan terhadap program
Hasil
Domain Keterangan
Perhitungan
self-assessment yang berkelanjutan terhadap
program absensi saat ini.
ME 1.1 Monitoring Approach 3  Belum adanya penetapan tingkat toleransi untuk
Definitions and Collection of proses pengendalian IT internal terhadap absensi
ME 1.2 3
Monitoring Data saat ini.
ME 1.3 Monitoring Method 2
ME 1.4 Performance Assessment 3
 Belum terdefinisikannya edukasi dan pelatihan
program pada kontrol internal monitoring.
Board and Executive
ME 1.5 3
Reporting
ME 1.6 Remedial Actions 3 TABEL III.
HASIL PERHITUNGAN PADA ME2
Rata-rata 2,83
Hasil
Domain Keterangan
Rekomendasi domain ME 1 dari hasil temuan adalah Perhitungan
 Perlunya perencanaan proses peningkatan ME 2.1
Monitoring of Internal
2
kualitas dan kebijakan dalam pengawasan TI Control Framework
terutama pada bagian fingerprint untuk menjaga ME 2.2 Supervisory Review 1
keselarasan perusahaan dalam menjalankan ME 2.3 Control Exceptions 1
bisnisnya. ME 2.4 Control Self-assessment 2
 Perlu adanya penetapan batas-batas toleransi Assurance of Internal
dalam proses pengumpulan dan penilaian data ME 2.5 3
Control
untuk melindungi data perusahaan dan menjaga Internal Control at Third
keintegrasian data. ME 2.6 3
Parties
 Pemberlakuan penetapan dan perumusan ME 2.7 Remedial Actions 3
terhadap perbandingan industry dan kompetitor Rata-rata 2,14
kunci.
 Persiapan dan implementasi pengumpulan dan Rekomendasi domain ME2 dari hasil temuan adalah
penilaian data berdasarkan praktek-praktek  Perlunya pembentukan tim pengendalian TI
industri terbaik. untuk menjalankan tindakan korektif terhadap
 Implementasi perbandingan kriteria-kriteria yang program absensi fingerprint.
dimiliki.  Perlu adanya identifikasi terhadap pengendalian
serta akar penyebab dari program absensi saat ini.
4.2 ME 2 Monitor and Evaluate Internal Control  Perusahaan perlu melakukan pengembangan
Menetapkan program pengendalian internal yang terhadap program self-assessment yang
efektif untuk IT, membutuhkan proses monitoring yang berkelanjutan terhadap program absensi saat ini.
jelas. Proses ini meliputi monitoring dan pelaporan  Penetapan tingkat toleransi untuk proses
pengecualian yang ada di kontrol internal, hasil review pengendalian IT internal terhadap absensi saat ini.
dari self-assessments dan review dari pihak ketiga.  Penetapan definisi edukasi dan pelatihan
Manfaat utama dari monitoring pengendalian internal program pada kontrol internal monitoring.
adalah untuk memberikan jaminan mengenai operasi dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 4.3 ME 3 Ensure Compliance With External
efektif dan efisien. Requirements

ISSN: 2460- Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X


JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari 3

Pengawasan compliance yang efektif memerlukan 4.4 ME4 Provide IT Governance


pembentukan proses review untuk memastikan kepatuhan Membangun kerangka (framework) kerja tata kelola
terhadap hukum, peraturan dan persyaratan kontrak. yang efektif termasuk mendefinisikan struktur, proses,
Proses ini meliputi identifikasi persyaratan compliance, kepemimpinan, peran dan tanggung jawab organisasi
mengoptimalkan dan mengevaluasi dari tanggapan, untuk memastikan bahwa perusahaan IT investasi sejalan
memperoleh jaminan bahwa persyaratan telah dipenuhi dan juga disampaikan sesuai dengan strategi dan tujuan
dan, akhirnya, mengintegrasikan laporan IT compliance perusahaan.
dari sisa bisnis lainnya. Pada PT X masih memiliki beberapa kekurangan
Pada PT X masih memiliki beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya seperti, belum adanya framework
dalam pelaksanaannya seperti, belum adanya konfirmasi pengaturan TI dengan pengaturan organisasi secara
kepatuhan kepatuhan kebijakan hukum dan regulasi, menyeluruh, tidak adanya dewan dan badan pengaturan
belum terdapat pengembangan terhadap kebijakan, pengaturan yang dibentuk dalam perusahaan, belum
perencanaan, dan prosedur, serta tindakan perbaikan terintegrasinya proses pengelolaan perusahaan, serta
untuk mengatasi kesenjangan kepatuhan belum dimiliki dalam pengelolaan IT aktivitas-aktivitas peengelolaan IT
dan belum adanya tanggung jawab dalam waktu yang belum terintegrasi dengan proses pengelolaan perusahaan.
tepat.
Temuan pada ME3 adalah
 Belum adanya konfirmasi kepatuhan kepatuhan TABEL IVV.
HASIL PERHITUNGAN PADA ME3
kebijakan hukum dan regulasi.
 Belum terdapat pengembangan terhadap Hasil
Domain Keterangan
kebijakan, perencanaan, dan prosedur. Perhitungan
 Tindakan perbaikan untuk mengatasi Establishment of an IT
ME 4.1 0
kesenjangan kepatuhan belum dimiliki dan Governance Framework
belum adanya tanggung jawab dalam waktu yang ME 4.2 Strategic Alignment 2
tepat.
ME 4.3 Value Delivery 2
 Pada Optimisation of Response to External
Requirements masih belum termanage dengan ME 4.4 Resource Management 3
baik dan belum memiliki standar untuk ME 4.5 Risk Management 3
mengukur kinerjanya dengan tepat dan belum Performance
ME 4.6 2
terdokumentasi dengan baik. Measurement
ME 4.7 Independent Assurance 1
Rata-rata 1, 85
TABEL IIIII.
HASIL PERHITUNGAN PADA ME3
Temuan pada ME4:
Hasil
Domain Keterangan  Belum adanya framework pengaturan TI dengan
Perhitungan
pengaturan organisasi secara menyeluruh.
Identification of External  Tidak adanya dewan dan badan pengaturan
ME 3.1 4
Legal, Regulatory
pengaturan yang dibentuk dalam perusahaan.
Optimisation of Response to  Belum terintegrasinya proses pengelolaan
ME 3.2 3
External Requirements
perusahaan.
Evaluation of Compliance
ME 3.3
With External Requirements
3  Dalam proses pengelolaan IT pihak manajemen
Positive Assurance of belum menentukan batas toleransi proses-proses
ME 3.4 3 yang harus dioperasikan.
Compliance
ME 3.5 Integrated Reporting 3  Dalam proses pengelolaan IT belum terdapat
Rata-rata 3,2 pihak manajemen yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan IT.
Rekomendasi domain ME3 dari hasil temuan adalah  Dalam proses pengelolaan IT aktivitas-aktivitas
 Segera dilakukan konfirmasi terhadap kepatuhan pengelolaan IT belum terintegrasi dengan proses
kebijakan hukum dan regulasi. pengelolaan perusahaan.
 Pengecekan ulang terhadap kepatuhan standar  IT Performance indicator dalam proses
hukum dan regulasi. pengelolaan IT belum ditetapkan.
 Diharapkan terdapat pengembangan terhadap  IT Performance indicator dalam proses
kebijakan, perencanaan, dan prosedur. pengelolaan IT belum didokumentasikan dengan
 Pada Optimisation of Response to External baik.
Requirements perlu di manage dengan baik dan  Permasalahan (kecelakaan) pada pengelolaan IT
perlu penetapan standar untuk mengukur belum dilakukannya analisa penyebab masalah
kinerjanya dengan tepat dan terdokumentasi yang terjadi.
dengan baik

Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X ISSN: 2460-


4 JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari

 Permasalahan (kecelakaan) pada pengelolaan IT Dari tabel 5 tersebut, dapat diketahui bahwa nilai rata-
manajemen belum dapat mendeteksi rata Maturity Level yang didapatkan oleh PT X khususnya
permasalahan yang ada. pada domain ME yakni sebesar 2,5 yang dianggap masih
 Manajemen belum dapat beradaptasi dengan termasuk Repeatable but Intuitive.
cepat terhadap perubahan yang terjadi.
TABEL VI.
Rekomendasi domain ME4 dari hasil temuan adalah HASIL RATA-RATA MATURITY LEVEL
 Membentuk segera framework pengaturan TI
dengan pengaturan organisasi serta dalam Nilai Maturity Level Rata-Rata
pengontrolan lingkungan absensi fingerprint. Domain Keseluruhan
 Pembentukan badan pengaturan TI dan dewan di Saat Ini Diharapkan Gap
bidang TI untuk mengatur program absensi
ME 2,5 3 3 – 2,5
fingerprint dan pengawasan pada sistem absensi
fingerprint. Rata-rata 0,5
 Diharapkan proses pengelolaan perusahaan dapat
terintegrasi dengan baik. Dapat diambil kesimpulan bahwa, domain ME yang
 Penentuan batas-batas toleransi proses yang telah diaudit pada PT Infonet Mitra Sejati memiliki nilai
harus dioperasikan dalam proses pengelolaan IT rata-rata current maturity level sebesar 2,5 yang masih
pada pihak manajemen. termasuk kedalam tingkat 2 yaitu Repeatable but Intuitive.
 Penetapan pihak manajemen yang bertanggung Maka rata-rata expected maturity level yang diharapkan
jawab dalam proses pengelolaan IT. adalah pada tingkat 3 atau Defined. Dapat diketahui
 Perlunya pengelolaan aktivitas-aktivitas yang bahwa nilai kesenjangan rata-rata atau GAP rata-rata yang
terintegrasi dengan proses pengelolaan didapatkan dari pengurangan nilai rata-rata expected level
perusahaan. dengan current level yang dimiliki perusahaan adalah
 Penetapan proses pengelolaan IT pada IT sebesar 0,5.
performance indicator.
 Perlunya dokumentasi yang baik dalam proses 4.6 Analisis GAP Maturity Level
pengelolaan IT pada IT performance indicator. Target kematangan proses tata kelola teknologi
 Perlunya analisa penyebab masalah yang terjadi informasi merupakan kondisi ideal tingkat kematangan
pada pengelolaan IT. proses yang diharapkan, yang akan menjadi acuan dalam
 Perlunya mendeteksi permasalahan yang ada model tata kelola TI pada aplikasi fingerprint di PT X
pada pengelolaan IT. yang akan dikembangkan. Target atau harapan
 Manajemen diharapkan dapat beradaptasi dengan kematangan proses tata kelola teknologi informasi dapat
cepat ditentukan dengan melihat lingkungan internal bisnis PT
X seperti visi dan misi, tujuan perusahaan maka dapat
4. 5 Hasil Perhitungan Maturity Level ditetapkan bahwa untuk dapat mendukung pencapaian
Kemampuan perkembangan tata kelola IT saat ini tujuan PT X maka expected maturity level berada pada
pada sistem absensi fingerprint di PT X dapat didentifikasi tingkat 2 (Repeatabe but Intuitive) pada ME4, tingkat 3
melalui analisis maturity level pada tingkat kematangan (Defined Process) pada ME1 dan ME2, serta tingkat 4
COBIT 4.1 dengan menggunakan domain Monitor and (managed and measurable) pada ME3. Bisa dilihat pada
Evaluate (ME). Pada analisis ini, data yang diperoleh dari gambar 4.
hasil wawancara dari seorang IT di PT X. Berikut adalah
hasil dari proses perhitungannya:
TABEL V.
HASIL PERHITUNGAN MATURITY LEVEL DOMAIN ME

Subdomain Keterangan Nilai Kondisi


Monitor and
Repeatabe but
ME1 Evaluate IT 2,83
Intuitive
Performance
Monitor and
Repeatabe but
ME2 Evaluate Internal 2,14
Intuitive
Control
Ensure
Compliance With Defined
ME3 3,2
External Process
Requirements Gambar 4. Hasil Current and Expected Maturity Level
Provide IT
ME4 1,85 Intial/Ad Hoc
Governance
Repeatabe but
Rata-rata 2,5
Intuitive

ISSN: 2460- Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X


JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari 4

ME1 rata-rata pada 2.83 yang termasuk dalam


Setelah mengetahui current dan expected levelnya, Repeatable but Intuitive.
dicarilah nilai kesenjangan atau GAP yang diperoleh  Tingkat kematangan (maturity level) yang ada
dengan cara melakukan pengurangan antara nilai expected pada setiap proses TI yang tergolong dalam domain
level dengan current level mengidentifikasikan jarak yang ME2 rata-rata pada 2.1 yang termasuk dalam Repeatable
harus dilalui untuk mencapai level yang diharapkannya. but Intuitive.
Adapun nilai maturity level dan hasil perhitungan GAP  Tingkat kematangan (maturity level) yang ada
dapat dilihat pada tabel berikut:
pada setiap proses TI yang tergolong dalam domain
ME3 rata-rata pada 3.2 yang termasuk dalam Defined
TABEL VII . Process.
HASIL CURRENT AND EXPECTED MATURITY LEVEL  Tingkat kematangan (maturity level) yang ada
pada setiap proses TI yang tergolong dalam domain
ME4 rata-rata pada 1.85 yang termasuk dalam Intial/Ad
Nilai Maturity Level Hoc.
Domain
Saat Ini Diharapkan Gap  Tingkat kematangan (maturity level) yang ada
2 – 2,83 pada setiap proses TI yang terdapat dalam domain
ME1 2,83 3
= 0,17 Monitor and Evaluate (ME) rata-rata pada level 2,5 dan
2 – 2,14 masih berada pada level 2 (Repeatable but Intuitive).
ME2 2,14 3
= 0,86  Proses absensi fingerprint di PT. Infonet Mitra
2 – 3,2 Sejati telah memiliki pola yang berulangkali dilakukan,
ME3 3,2 4
= 0,8 namun keberadaannya belum terdefinisi secara baik
2 – 1,85
ME4 1,85 2 sehingga masih terjadi ketidakkonsistenan.
= 0,15
Rata-rata 1,98 VI. SARAN
Berikut saran untuk pengembangan proses absensi
Dari tabel 7, dapat disimpulkan bahwa, perlunya fingerprint:
perencanaan proses peningkatan kualitas dan kebijakan  Evaluasi proses absensi fingerprint ini disarankan
dalam pengawasan TI terutama pada bagian fingerprint dapat dilakukan secara rutin setiap periode waktu
untuk menjaga keselarasan perusahaan dalam tertentu (secara periodik), agar tingkat kematangan
menjalankan bisnisnya. Perlu adanya penetapan batas- yang diinginkan dapat dicapai.
batas toleransi dalam proses pengumpulan dan penilaian  Kegiatan evaluasi proses absensi fingerprint
data untuk melindungi data perusahaan dan menjaga dilakukan oleh unit khusus dalam organisasi yaitu
keintegrasian data. Segera melakukan pelaksanaan internal audit yang dapat dilakukan secara periodik.
kerangka kerja dalam pengendalian internal TI pada  Memberikan pelatihan COBIT 4.1 atau 5 bagi
sistem absensi fingerprint. Perlunya pembentukan tim karyawan yang terlibat dalam kegiatan evaluasi proses
pengendalian TI untuk menjalankan tindakan korektif absensi fingerprint, jika memungkinkan di certified
terhadap program absensi fingerprint. Segera dilakukan oleh ISACA, dengan CISA (Certified Information
konfirmasi terhadap kepatuhan kebijakan hukum dan System Auditor).
regulasi. Pengecekan ulang terhadap kepatuhan standar
hukum dan regulasi. Membentuk segera framework DAFTAR PUSTAKA
pengaturan TI dengan pengaturan organisasi serta dalam
pengontrolan lingkungan absensi fingerprint. [1] A. S. Rintjap, Sherwin R.U.A, Sompie, O. Lantang. “Aplikasi
Pembentukan badan pengaturan TI dan dewan di bidang Absensi Siswa Menggunakan Sidik Jari di Sekolah Menengah Atas
Negeri 9 Manado”. e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014),
TI untuk mengatur program absensi fingerprint dan ISSN: 2301-8402.
pengawasan pada sistem absensi fingerprint. [2] S. Wardoyo, R. Wiryadinata, R. Sagita. “Sistem Presensi
Berbasiskan
V. KESIMPULAN Algoritma Eigenface Dengan Metode Principal Component
Analysis”. SETRUM – Vol. 3, No. 1, Juni 2014.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian [3] C. F. A. Sari, L. Yulianto. “Perancangan Sistem Informasi Absensi
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Menggunakan Finger Print di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan”. Vol 2, No. 1,
 Proses absensi fingerprint pada PT. Infonet Mitra Maret 2013 -seruniid.unsa.ac.id.
Sejati sudah dilakukan walaupun masih belum berjalan [4] Asmira. “Efektivitas Penerapan Absensi (Fingerprint) Dalam
secara optimal karena belum mencapai pada tingkat Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Anggana
Kabupaten Kutai Kartanegara”. eJournal Ilmu Pemerintahan, Vol.
kematangan yang diharapkan. 4, No. 3, 2016 : 1009-1022. (Akses : 2016).
 Tingkat kematangan (maturity level) yang ada [5] T. Yeboah, I. E. Opoku-Mensah, C. A. Abilimi. “Automatic
pada setiap proses TI yang tergolong dalam domain Biometric Student ttendance System: A Case Study Christian

Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X ISSN: 2460-


4 JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari

Service University College”. Journal of Engineering, Computers &


2. ME2 Monitor and Evaluate Internal Control
Applied Sciences, Vol. 2, No.6, June 2013.
 Apakah tindakan korektif oleh pengendalian TI terhadap
[6] A. Fakih, I. K. Raharjana, B. Zaman. “Pemanfaatan Teknologi
program absensi fingerprint sudah mencukupi?
Fingerprint Authentication untuk Otomatisasi Presensi
Perkuliahan”. Journal of Information Systems Engineering and  Apakah pengecualian pengendalian serta akar penyebab dari
Business Intelligence Vol. 1, No. 2, October 2015. program absensi saat ini sudah dapat diidentifikasikan secara
[7] S. Rao., K. J. Satoa. “An Attendance Monitoring Sistem Using baik?
Biometrics Authentication”. International Journal of Advanced  Apakah sudah terdapat pengembangan terhadap program self-
Research in Computer Science and Software Engineering, 3 (4), assessment yang berkelanjutan terhadap program absensi saat
379-383. (Akses 04/04/2013). ini?
[8] D. Fitrianah, Y. G. Sucahyo, “Audit Sistem Informasi/Teknologi  Apakah sudah adanya penetapan tingkat toleransi untuk
Informasi dengan Kerangka Kerja COBIT untuk Evaluasi proses pengendalian IT internal terhadap absensi saat ini?
Manajemen Teknologi Informasi di Universitas XYZ,” Jurnal  Apakah edukasi dan pelatihan program pada kontrol internal
Sistem Informasi MTI-UI, Vol. 4, No. 1, ISBN 1412-8896. monitoring sudah terdefinisikan?
[9] J. F. Andry. 2016. “Audit Tata Kelola TI di Perusahaan (Studi  Apakah telah diterapkan kerangka kerja pengendalian internal
Kasus XYZ Cargo)”. Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016. TI terhadap absensi sekarang ini?
[10] E. B. Setiawan, B. Kurniawan, “Perancangan Sistem Absensi  Apakah pemantauan terus dilaksanakan terhadap program
Kehadiran Perkuliahan dengan Menggunakan Radio Frequency absensi sekarang ini?
Identification (RFId)”. Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2, Desember,  Apakah pengendalian internal TI terhadap program absensi
ISSN: 2460-738X, 2015. sekarang ini berjalan sesuai tujuan organisasi?
[11] S. Zakwan, S. Ratnawati., dan N. A. Hidayah. (2014). “Audit Tata  Apakah pengendalian TI internal terhadap program absensi
Kelola Sumber Daya Teknologi Informasi Dengan Kerangka Kerja ini telah berjalan secara efektif dan efisien?
COBIT 4.1 Untuk Evaluasi Manajemen Pada Badan Pengawasan  Apakah telah ditetapakan tingkat toleransi untuk proses
Keuangan dan Pembangunan”. Jurnal Sistem Informasi, halaman pengendalian TI internal terhadap absensi sekarang ini?
1-16. Bagaimana tingkat toleransi tersebut?
[12] S. Wardani., dan M. Puspitasari. (2014). “Audit Tata Kelola  Apakah telah dilakukan tindakan korektif olah pengendalian
Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Dengan TI terhadap program absensi?
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas Abc)”. Jurnal  Apakah pengecualian pengendalian serta akar penyebab dari
Teknologi, 7, halaman 38-46. program absensi sekarang ini telah dapat diidentifikasi?
[13] J. F. Andry. 2016. “Audit Sistem Informasi Sumber Daya Manusia  Apakah telah dilakukan pengevaluasi kelengkapan dan
Pada Training Center Di Jakarta Menggunakan Framework COBIT efektivitas pengendalian manajemen atas program absensi
4.1”. Jurnal Ilmiah FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332. sekarang ini?
PDCA12-70 data sheet,” Opto Speed SA, Mezzovico, Switzerland.  Apakah telah ada program self-assessment yang
[14] J. F. Andry., dan K. Christianto. “Audit Menggunakan COBIT 4.1 berkelanjutan terhadap program absensi seakarang ini?
dan COBIT 5 dengan Case Study. Yogyakarta : TEKNOSAIN.
 Apakah telah dilakukan identifikasi serta penerapan terhadap
[15] C.F.A. Sari dan L. Yulianto. “Perancangan Sistem Informasi
tindak perbaikan yang timbul dari penilaian dan pelaporan
Absensi Menggunakan Finger Print di Badan Perencanaan
pengendalian internal TI terhadap absensi sekarang ini?
Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Pacitan.”
 Apakah telah dilakukan pelacakan, serta penerapan terhadap
Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI
tindak perbaikan yang timbul dari penilaian dan pelaporan
UNSA 2013.
pengendalian internal TI terhadap absensi sekarang ini?
Lampiran daftar Pertanyaan
3. ME3 Ensure Compliance With External Requirements
1. ME1 Monitor and evaluate IT Performance
 Apakah sudah adanya konfirmasi kepatuhan kepatuhan
 Apakah dalam pengawasan ditemukan adanya proses
kebijakan hukum dan regulasi?
peningkatan kualitas dan kebijakan?
 Apakah sudah terdapatnya pengembangan terhadap
 Apakah pengumpulan dan penilaian data sudah berdasarkan
kebijakan, perencanaan, dan prosedur?
praktek-praktek terbaik industri?
 Apakah sudah adanya tindakan perbaikan untuk mengatasi
 Apakah batas-batas toleransi tertentu sudah ditetapkan dan
kesenjangan kepatuhan dan sudah adanya tanggung jawab
apakah sudah terintegrasi kedalam framework strategis?
dalam waktu yang tepat?
 Apakah perbandingan terhadap industri dan kompetitor kunci
 Apakah pada Optimisation of Response to External
sudah ditetapkan dan dirumuskan?
Requirements sudah termanage dengan baik dan apakah
 Apakah perbandingan kriteria-kriteria yang dimiliki sudah sudah adanya standar untuk mengukur kinerjanya dengan
dilakukan? tepat dan apakah sudah terdokumentasi dengan baik?
 Bagaimana pendapat para pemakai secara keseluruhan  Apakah telah dilakukan pengevaluasian dan penyesuaian
terhadap cara absensi secara manual dengan absensi sekarang kebijakan untuk memastikan bahwa persyaratan hukum,
ini? peraturan dan kontrak telah diatasi dan dikomunikasikan
 Apakah Peninjau TI dapat mengumpulkan data absensi terkait absensi sekarang ini?
dengan akurat menggunakan program absensi sekarang ini?  Apakah telah dilakukan pengevaluasian dan penyesuaian
 Bagaimana kepuasan dan tingkat layanan absensi bagi para standar untuk memastikan bahwa persyaratan hukum,
pengguna? peraturan dan kontrak telah diatasi dan dikomunikasikan
 Apakah telah diterapkan metode monitoring kinerja untuk terkait absensi sekarang ini?
absensi tersebut?  Apakah telah dilakukan pengevaluasian dan penyesuaian
 Apakah monitoring terhadap absensi sekarang ini telah prosedur dan metodologi TI untuk memastikan bahwa
dilakukan secara berkala? persyaratan hukum, peraturan dan kontrak telah diatasi dan
 Apakah pernah terjadi masalah terhadap program absensi dikomunikasikan terkait absensi sekarang ini?
sekarang ini? Dan bagaimana penangan TI masalah tersebut?  Apakah telah didapatkan pelaporan mengenai kepastian
 Apakah program absensi sekarang ini telah berjalan sesuai kepatuhan dan ketaatan terhadap semua kebijakan internal
dengan tujuan organisasi? yang berasal dari perintah internal terkait absensi sekarang
 Apakah telah dilakukan dokumentasi TI terhadap kinerja ini?
absensi sekarang ini?  Apakah telah didapatkan pelaporan mengenai kepastian
 Bagaimana cara TI mengurangi permasalahan yang terjadi kepatuhan dan ketaatan terhadap semua kebijakan internal
pada absensi sekarang ini?

ISSN: 2460- Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X


JUISI, Vol. 04, No. 01, Februari 4

yang berasal dari persyaratan hukum terkait absensi


 Apakah badan pengaturan yang telah dibentuk memberikan
sekarang?
arahan strategi kepada manajemen yang berhubungan dengan
 Apakah telah didapatkan pelaporan mengenai kepastian
TI?
kepatuhan dan ketaatan terhadap semua kebijakan internal
 Apakah badan pengaturan yang telah dibentuk memastikan
yang berasal dari kebutuhan kontrak dan luar yang legal
bahwa strategi dan objektif terarah kedalam unit bisnis
terkait absensi sekarang ini?
absensi sekarang ini dan fungsi TI, dan kepercayaan diri dan
 Apakah tindakan perbaikan untuk mengatasi kesenjangan
rasa percaya terbentuk antara bisnis absensi dan TI?
kepatuhan telah dimiliki dan telah dipertanggung jawabkan
 Apakah terdapat penyelarasan TI terhadap bisnis absensi
dalam waktu yang tepat?
sekarang ini untuk strategi dan operasi?
 Apakah telah Terintegrasikan pelaporan TI mengenai
 Apakah terdapat penyelarasan TI untuk menyemangati
persyaratan dengan output serupa dari fungsi absensi
tanggung jawab antara bisnis absensi sekarang ini dan TI
sekarang ini?
dalam membuat keputusan strategi dan mendapatkan
 Apakah telah Terintegrasikan pelaporan TI mengenai hukum
keuntungan dari investasi TI?
dengan output serupa dan fungsi absensi sekarang ini?
 Apakah program investasi TI dan aset TI lainnva telah
 Apakah telah Terintegrasikan pelaporan TI mengenai
dikelola serta pelayannanya untuk memastikan bahwa mereka
kebutuhan kontrak dengan output serupa dari fungsi absensi
telah memberikan nilai sebaik mungkin untuk mendukung
sekarang ini?
strategi dan target organisasi terkait absensi sekarang ini?
4. ME4 Provide IT Governance  Apakah hasil dari investasi TI dan cakupan usaha yang
diperlukan untuk mencapai hasil tersebut telah dipahami?
 Apakah sudah adanya framework pengaturan TI dengan
pengaturan organisasi secara menyeluruh?  Apakah kasus bisnis absensi yang komprehensif dan
konsisten telah dibuat dan disetujui oleh stakeholder?
 Apakah sudah adanya dewan dan badan pengaturan
pengaturan yang dibentuk dalam perusahaan?  Apakah aset dan investasi TI dikelola sepanjang siklus hidup
ekonomi?
 Apakah proses pengelolaan perusahaan sudah terintegrasi?
 Apakah ada manfaat manajemen aktif realisasi seperti
 Apakah dalam proses pengelolaan IT pihak manajemen sudah
kontribusi terhadap pelayanan baru, efisiensi pendapatan dan
menentukan batas toleransi proses-proses yang harus
peningkatan responsif terhadap keinginan pemakai absensi
dioperasikan?
sekarang ini?
 Apakah dalam proses pengelolaan IT sudah terdapat pihak
 Apakah terdapat penetapan pcndekatan kedisiplinan terhadap
manajemen yang bertanggung jawab dalam pengelolaan IT?
dokumentasi. program, dan manajemen projek?
 Apakah dalam proses pengelolaan IT aktivitas-aktivitas
 Apakah terdapat penegasan bahwa bisnis mengambil
pengelolaan IT sudah terintegrasi dengan proses pengelolaan
kepemlikan atas seluruh investasi?
perusahaan?
 TI dan TI memastikan optimalisasi terhadap biaya untuk
 Apakah IT Performance indicator dalam proses pengelolaan
membenkan kapabilitas dan pelayanan TI?
IT sudah ditetapkan?
 Apakah terdapat pengawasan terhadap investasi TI tersebut?
 Apakah IT Performance indicator dalam proses pengelolaan
 Apakah tedapat pengawasan terhadap penggunaan dan
IT sudah didokumentasikan dengan baik?
alokasi sumber daya TI secara rutin?
 Apakah permasalahan (kecelakaan) pada pengelolaan IT
 Apakah pengawasan tersebut dapat memastikan bahwa
sudah dilakukannya analisa penyebab masalah yang terjadi?
operasi TI menggunakan sumber daya yang tepat dan selaras
 Apakah permasalahan (kecelakaan) pada pengelolaan IT
dengan strategi objektif dan kepentingan program absensi
manajemen sudah dapat mendeteksi permasalahan yang ada?
untuk saat ini maupun masa yang akan datang?
 Apakah manajemen sudah dapat beradaptasi dengan cepat
 Apakah dewan direksi telah menentukan keinginan organisasi
terhadap perubahan yang terjadi?
terhadap resiko TI?
 Apakah telah didefinisikan framework pengaturan TI dengan
 Apakah dewan direksi telah mendapatkan jaminan yang
pengaturan organisasi secara keseluruhan serta pengontrolan
memadai bahwa praktek manajemen TI telah benar untuk
lingkungan absensi sekarang ini?
memastikan bahwa resiko TI yang sesungguhnya tidak
 Apakah telah didirikan framework pengaturan TI dengan
melebihi resiko yang diinginkan dewan?
pengaturan organisasi secara keseluruhan serta pengontrolan
 Apakah terdapat tanggung jawab manajemen resiko di dalam
lingkungan absensi sekarang ini?
organisasi, untuk memastikan bahwa absensi dan TI secara
 Apakah telah diselaraskan framework pengaturan TI dengan
berkala menilai dan melaporkan resiko yang berhubungan
pengaturan organisasi secara keseluruhan serta pengontrolan
dengan TI dan dampaknya dan posisi resiko TI dalam
lingkungan absensi sekarang ini?
perusahaan transparan kepada seluruh stakeholder?
 Apakah framework pengaturan TI telah sesuai dengan model
 Apakah tujuan TI yang telah disepakati dan telah terpenuhi
pengaturan yang ada sehingga menghindari kehancuran pada
atau terlampaui atau kemajuan menuju sasaran telah
kontrol internal dan pengawasan terkait absensi sekarang ini?
mememenuhi harapan?
 Apakah framework pengaturan TI telah sesuai dengan
 Jika belum apakah telah dilakukan evaluasi kembali
perhitungan dan prakte yang tidak ambigu sehingga
manajemen pada tindakan perbaikan?
menghindari kehancuran pada kontrol internal dan
 Apakah telah dilakukan pelaporan kepada dewan yang
pengawasan absensi sekarang ini?
bersangkutan dengan dokumentasi, program, dan kinerja TI?
 Apakah framework pengaturan TI dapat dipastikan
 Apakah pelaporan didukung dengan laporan yang
kepatuhannya terhadap hukum dan aturan yang selaras?
memperbolehkan manajemen senior untuk memnjau kembali
 Apakah penyampaian framework pengaturan TI telah
proses perusahaan menuju goal yang diidentifikasikan?
dikonfrrmasikan sesuai dengan strategi dan tujuan organisasi
 Apakah tujuan TI yang telah disepakati dan telah terpenuhi
terkait absensi sekarang ini?
atau terlampaui atau kemajuan menuju sasaran telah
 Apakah terdapat pelaporan status dan ísu mengenai
mememenuhi harapan?
framework pelaporan TI?
 Jika belum, apakah telah dilakukan evaluasi kembali
 Apakah badan yang berkepentingan dan eksekutif paham
manajemen pada tindakan perbaikan?
tentang isu strateges TI. seperti peran IT, wawasan dan
 Apakah telah dilakukan pelaporan kepada dewan yang
kemampuan teknologi terkait absensi sekarang ini?
bersangkutan dengan dokumentasi, program, dan kinerja TI?
 Apakah terdapat dewan dan badan pengaturan yang telah
dibentuk? seperti komite strategi TI?

Catherine K. G.: Audit Fingerprint pada PT X ISSN: 2460-

View publication

Anda mungkin juga menyukai