Sihwidih Bayu
F.0300072
BAB I
PENDAHULUAN
menggunakan komputer dan tipe dan jenis tertentu. Baik dioperasikan oleh
semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Meskipun tujuan dasar auditing tetap tidak berubah, tapi
dan evaluasi bukti maupun pengendaliannya. Hal ini disebabkan karena adanya
1
Dibidang audit, penggunaan komputer untuk melakukan pengauditan
sebagai alat bantu dalam berbagai teknik audit. Bahkan kemampuan auditor
lebih cepat dan akurat (Sylvia, 2001). Berbagai macam penggunaan komputer
dalam teknik audit sering disebut pula dengan istilah Teknik Audit berbantuan
menimbulkan masalah yang tidak dapat dihindari, dan masalah utamanya adalah
sosialisasi terhadap penggunaan teknologi audit tersebut. Sampai saat ini masih
2
Jika penerapan teknologi baru tidak sesuai dengan yang diharapkan maka
user), faktor tersebut dapat berupa computer anxiety, adalah suatu perasaan
sekarang maupun masa yangakan datang (Igbaria & Parasuraman, 1989). Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono (1999), Astuti (2003),
3
1. Rifa dan Gudono (1999) melakukan replikasi penelitian yang dilakukan oleh
keahlian yang lebih tinggi dari pada personil EUC yang memiliki keyakinan
kinerja auditor.
4
penelitian tersebut adalah auditor yunior, auditor senior, manajer dan partner
Publik tahun 2001 di DKI Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Hasil
perbedaan tingkat computer anxiety pada setiap kelompok jabatan yang ada
dan computer anxiety terhadap sikap pada mikro komputer. Harrison (1992)
mempengaruhi keahliannya.
faktor computer anxiety, computer attitude, math anxiety dan computer training.
5
Maka dari itu peneliti mengambil judul “PENGARUH FAKTOR–FAKTOR
B. PERUMUSAN MASALAH
C. PEMBATASAN MASALAH
Variabel ini meliputi berbagai tipe keinginan dan sikap. Computer anxiety
penggunaan komputer baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
menggunakan komputer.
6
D. TUJUAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
masukan bagi organisasi dan kantor akuntan publik (KAP) yang sedang
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I. Pendahuluan
7
sebelumnya, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis yang akan diuji, definisi
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
statistik.
yaitu:
9
a. Pengauditan di sekitar komputer (audited around computer), bertujuan
10
pengujian dan evaluasi keandalan record dan file perusahaan.
golongan :
software).
software).
perusahaan.
Menurut SPAP-IAI (1994) Seksi 327 ada dua alat bantu TABK
11
data audit secara signifikan dari sistem akuntansi satuan usaha.
Perangkat lunak audit dapat terdiri dari program paket, program yang
® Program Khusus
disiapkan oleh auditor, oleh klien, atau program luar yang ditugasi
oleh auditor.
® Program Utilitas
- WizRule
12
- @Risk
akses data.
® Transaksi uji yang dipilih dari transaksi yang telah diproses atau
komputernya.
perusahaan.
13
merencanakan untuk menggunakan fasilitas komputer yang lain bila
2. Manfaat TABK
ini:
lunak audit untuk menguji semua (suatu sampel) transaksi dalam file
komputer.
elektronik.
d. Mengakses file.
f. Mengorganisasi file
14
Secara umum prinsipnya sama dengan perusahaan besar.
data elektronik (PDE), (b) komputer yang ada biasanya hanya diawasi
tidak lebih dari dua operator sebagai pemakai, (c) program aplikasi yang
digunakan biasanya berupa program paket yang dibeli dari pihak luar, (d)
data biasanya diinput dalam satu ledger (tidak terpisah-pisah), (e) volume
b. Jika volume data yang diproses lebih sedikit, metode manual dapat
yang akan digunakan. Akan tetapi file data perusahaan dapat di kopi
B. Faktor-Faktor Indivudual
15
Variabel–variabel ini merefleksikan perasaan atau emosi individu
komputer baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Sedangkan
landasan teori yang diusulkan oleh Triandis (1971; 1980). Sikap (attitude)
16
Triandis (1980), kognisi berkaitan dengan konsekuensi yang diperoleh pada
konotasi suka atau tidak suka. Sikap positif seseorang untuk menerima
untuk mempelajarinya.
2. Computer Anxiety
17
mempelajari berbagai terobosan baru dari teknologi komputer karena
pekerjaannya.
3. Computer Attitude
menyenangkan.
18
Dalam suatu survei terhadap pekerja-pekerja sosial, Mandell (1989)
penggunaan dan sukses atau gagalnya suatu sistem komputer. Arndt et al.
4. Math Anxiety
matematis. (Richardson dan Suinn. 1972: 551). Peneliti lain, Munger (1989)
19
yang lebih sedikit melaksanakan tugas komputer dilaporkan mempunyai
tingkat math anxiety yang lebih tinggi daripada orang-orang daripada orang-
5. Computer Training
teknis, pemilihan sistem lebih didasarkan atas kegunaan yang dapat berupa
dan pelatihan terhadap user untuk lebih mengenal software atau hardware
20
komputer yang dijalankan, sampai pengguna merasa nyaman
menggunakannya.
Sampai saat ini belum ada definisi operasional yang tepat untuk
21
suatu tugas, cenderung akan sukses. Sedangkan keahlian menggunakan
serta tingkat keahlian (expertise atau skill) dari individu yang menggunakan
dan menguatkan rasa percaya diri bahwa setiap orang mampu menguasai
22
Sesuai dengan SPAP-IAI (1994) Seksi 335, keahlian minimum yang
usaha.
keadaan lain.
7. Penelitian Terdahulu
23
merupakan suatu hal yang sudah biasa dan wajar dalam kehidupan ini.
para ahli. Heinsen et al. (1990) melakukan penelitian dengan hasil bahwa
faktor personality terhadap EUC. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
konsisten dengan yang dilakukan oleh Rifa dan Gudono (1999) dimana rasa
menggunakan komputer.
24
menunjukkkan bahwa community college student memiliki tingkat computer
anxety yang rendah, dan bahwa variabel penggunaan komputer mingguan, test
one (sistem komputer) dan high school computer course memberikan porsi
yang signifikan 31% dari varian dalam computer anxiety terhadap community
college student.
· Computer anxiety :
· Computer attitude :
mengendalikan manusia
25
Diagram kerangka kerja teoritis :
Computer anxiety
Pelatihan komputer
D. PERUMUSAN HIPOTESIS
H01 : Tidak adanya pengaruh sikap computer anxiety (fear) terhadap keahlian
H03 :Tidak adanya pengaruh sikap computer attitude (optimis) terhadap keahlian
26
H05 : Tidak adanya pengaruh sikap math anxiety (suka) matematika terhadap
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
variabel, setting penelitian, unit analisis, horizon waktu, skala pengukuran dan
audit berbantuan komputer. Tipe hubungan antar variabel yang diteliti berupa
27
auditor dalam menggunakan teknik audit berbantuan komputer sebagai
yang merupakan tipe penelitian yang menguji hubungan antar variabel dengan
Horizon waktu dalam penelitian ini bersifat cross sectional study yang
yunior maupun senior yang bekerja di KAP terdaftar di Direktori terbitan IAI
Kompartemen Akuntan Publik tahun 2001, di beberapa kota yaitu DIY, Solo,
dan Semarang.
random sampling yaitu memberikan kesempatan yang sama dan tidak terbatas
28
pada setiap elemen populasi yang dipilih menjadi sampel. Alasan pemilihan
metode ini adalah sampel yang terpilih memiliki bias yang relatif sedikit dan
tingkat generalisasi yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini peneliti memilih
secara acak daftar KAP yang ada di DIY, Semarang dan Solo, yang diperoleh
dari Direktori terbitan IAI Kompartemen Akuntan Publik, dimana setiap KAP
diambil.
d) Tenaga, biaya, dan waktu. Untuk dapat menghemat biaya, tenaga, dan
Roscoe dalam Sekaran (2000) yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang
sesuai untuk penelitian adalah 30 < X < 500. Menurut Roscoe dalam
29
Sekaran (2000) bahwa pada kebanyakan penelitian jumlah sampel 30 < X <
500 sudah mewakili populasi dan jika sampel dibagi dalam sub sampel maka
setiap kategori diperlukan minimal 30 sampel. Oleh karena itu, target sampel
1. Data Primer
ditentukan secara spesifik oleh peneliti yang meiliki data secara spesifik
dari waktu ke waktu (Sekaran, 2000: 221). Data primer dalam penelitian
pengembalian kuesioner yang tinggi dan data yang diperoleh lebih akurat.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
maupun jurnal yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti. Peneliti
30
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Emory dan Cooper (1997: 66), variabel adalah simbol yang
diberi angka atau nilai. Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Computer anxiety.
2. Computer Attitude.
yang dikembangkan Nickell dan Pinto (1986). CAS terdiri dari 10 item, 6
3. Math Anxiety.
31
menggunakan instrument Math Anxiety Rating Scale (MARS) yang
yang menggunakan skala likert terdiri dari 1 (sangat tidak setuju) sampai
komputer. Variabel ini terdiri dari empat pertanyaan yang diadopsi dari
likert terdiri dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).
5. Computer Self-Effifacy.
(1) dan tiugkat keahlian komputer yang tinggi dinyatakan dengan skala
tinggi (5).
E. Teknik Pengujian
kuesioner, sebelum diolah lebih lanjut harus diuji validitas dan reliabilitasnya
terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar data yang telah diperoleh tersebut
32
benar-benar valid dan reliabel. Penelitian ini menggunakan bantuan program
1. Uji Validitas
dengan rumus:
N (å XY ) - (å X å Y )
rxy =
( N å X 2 - (å X ) 2 ) ( N å Y 2 - (å Y ) 2 )
2. Uji Reliabilitas
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap
Hasil dari uji reliabilitas ini ditunjukkan oleh suatu nilai yang
alpha.
33
reliabilitas yang cukup sempurna, semakin tinggi koefisien alpha, maka
é n ù é SDt - å ( SDt ) ù
2 2
rn = ê úê ú
ë n - 1û ëê
2
SDt ûú
Keterangan :
n = jumlah pertanyaan
∑ SD t 2
= Jumlah simpangan (varian) butir
2
SD t = varians total
1. Pengujian Asumsi
a. Uji Normalitas
34
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang
nilai probabilitas atau nilai signifikansi (p) yang diperoleh dengan taraf
1) Apabila p > a maka sebaran data penelitian normal dan uji beda
2) Apabila p < a maka sebaran data penelitian tidak normal dan uji
b. Uji Multikolineritas
35
besar dan probabilitas menerima hipotesis yang salah juga akan
semakin besar.
toleransi > 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10
c. Uji Heteroskedastisitas
regresi atas berbagai residu yang ada di sekitar garis regresi. Bila
ada pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di
36
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Ghozali, 2001).
d. Uji Autokorelasi
2. Pengujian Hipotesis
a. Regresi Berganda
37
Keterangan :
Y = Keahlian komputer
X5 = Math Anxiety
X6 = Pelatihan komputer
e = error
koefisien regresi
variabel dependen.
langkah pengujian:
1) Menentukan hipotesis
38
H 0 = b 1 = 0, variabel independen secara individual tidak
variabel dependen.
(df=n-k-1).
3) Rumus uji t:
b1
t hitung =
S e b1
R2
(k - 1)
F=
(1 - R )2
(n - k )
Keterangan:
39
R 2 = koefisien determinasi
n = jumlah observasi
N -1
R 2 = 1- (1- R 2 )
N -k
Keterangan:
N = jumlah observasi
K = jumlah variabel
40
independen yang dimasukkan kedalam model. Maksudnya, setiap ada
Square), sebab nilai ini dapat naik atau turun apabila satu variabel
41
BAB IV
ANALISIS DATA
Komputer yaitu.
dalam TABK.
Dari data primer yang diperoleh berupa kuesioner yang telah diisi
42
pengujian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Pengujian dibantu
dengan perangkat lunak Excel 2003 dan paket program SPSS 11 for Windows.
autokorelasi.
A. Pengumpulan Data
tempat responden yaitu kantor akuntan publik. Lamanya waktu yang digunakan
tahap analisis. Kuesioner yang rusak (halaman hilang) dan kuesioner yang tidak
lengkap dianggap gugur. Berikut ini KAP yang berpartisipasi pada penelitian
43
Tabel IV.1. Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP)
1. Wilayah Semarang 24 8 40 % 4 4
2. Wilayah Yogyakarta 40 22 55 % 2 20
3. Wilayah Surakarta 50 20 40 % 2 18
44
Dari tabel IV.2. diketahui bahwa dari 110 kuesioner yang dibagikan, 50
untuk analisis karena 4 diantaranya tidak lengkap dan sisanya rusak atau ada
halaman yang hilang. Dengan demikian ada 44 kuesioner yang disertakan dalam
analisis data.
B. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Dari segi statistik responden, diperoleh data yang dapat diolah bahwa
responden penelitian ini terdiri dari 29 auditor pria, atau 65,90 % dari total
responden, dan 15 auditor wanita. 20,45 % adalah auditor senior, 47,7 % adalah
auditor yunior, 9 % adalah manajer, 6,8 % adalah partner, dan sisanya 15,9 %
10 tahun dengan tingkat pendidikan dari S1 hingga S2. Untuk jelasnya data
45
Pengalaman
< 5 tahun 6 4 10
5 -10 tahun 11 7 18
>10 tahun 9 7 16
Total 26 18 44
Sumber: Data primer yang diolah
2. Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian diuji dengan uji reliabilitas dan uji validitas. Uji
reliabilitas dalam penelitian ini adalah uji konsistensi internal yang dinyatakan
Sedangkan uji validitas dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk. Uji
product moment.
a. Uji Validitas
signifikan atau tidak maka hasil uji r hitung dapat dibandingkan dengan r tabel
product moment dengan tingkat signifikansi minimal 5%. Jika r hitung > r tabel
maka item tersebut dikatakan valid. Dari tabel r product moment, r tabel dengan
item valid, sehingga semua dapat diikutsertakan dalam analisis data. Hasil
pengujian validitas terhadap instrumen fear dapat dilihat dalam tabel IV.4. berikut
46
Table IV.4. Uji Validitas Fear
semua item valid, sehingga semua dapat diikutsertakan dalam analisis data. Hasil
3 0,291 valid
0,709(**)
4 0,291 Valid
0,601(**)
5 0,291 Valid
0,613(**)
6 0,291 Valid
0,484(**)
47
Pengujian validitas terhadap instrumen optimism menunjukkan bahwa
semua item valid, sehingga semua dapat diikutsertakan dalam analisis data. Hasil
semua item valid, sehingga semua item dapat diikutsertakan dalam analisis data.
tabel IV.7.
semua item valid, sehingga semua item dapat diikutsertakan dalam analisis data.
48
Hasil pengujian terhadap instrumen dampak terhadap pengguna ditunjukkan
49
Tabel IV.8. Uji Validitas Math Anxiety
bahwa semua item valid, sehingga semua item dapat diikutsertakan dalam analisis
menunjukkan bahwa semua item valid, sehingga semua item dapat diikutsertakan
50
dalam analisis data. Hasil pengujian terhadap instrumen dampak terhadap
b. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas terhadap tiap variabel, peneliti melakukan uji
51
menunjukkan konsistensi jawaban responden atas semua item instrumen pengukur
pertanyaan atau jawaban dalam satu faktor. Jika nilai alpha lebih besar dari 0,60
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua item memiliki nilai Alpha di atas
Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa instrumen Pesimism, Math
Anxiety, dan Keahlian dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang masuk dalam
kategori “baik” karena nilai Cronbach’s Alpha berada di antara 0,8 sampai dengan
penelitian ini memiliki reliabilitas yang masuk dalam kategori “diterima” karena
52
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan apakah uji regresi yang telah
dilakukan telah layak sebagai alat prediksi atau tidak. Agar hasil dari regresi dapat
digunakan sebagai alat prediksi yang baik dan tidak bias, harus memenuhi
beberapa uji asumsi klasik. Uji tersebut adalah uji normalitas data, uji
a. Uji Normalitas
(k-s) dengan bantuan program SPSS. Suatu distribusi dikatakan normal apabila
adalah.
ditolak yang berarti data tidak berdistribusi normal. Jika nilai probabilitas ≥ 0,05
53
Tabel IV.12. Uji Normalitas
Dari tabel uji normalitas diatas terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai
probabilitas ≥ 0,05 yang berarti semua variabel memiliki data yang berdistribusi
normal.
b. Uji Heterokedatisitas
memiliki varian yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka koefisien regresi
tidak lagi efisien karena tidak memiliki varian yang minimum (Gujarati, 1993).
grafik scatterplot, jika tidak ada pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Ghozali, 2001).
54
*zpred by *sresid scatterplot
Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik yang ada menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola-pola tertentu yang
c. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tollerance dan variance
inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tollarence >
0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 (Ghozali, 2002). Hasil pengujian
55
Tabel IV.13. Uji Multikolinearitas
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel memiliki nilai
tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF yang ≤ 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
d. Uji Autokorelasi
56
Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta, maka hasil uji Durbin-Watson dapat dilihat
Ini berarti angka D-W berada diantara 1,69 sampai 2,31 sehingga tidak ada
autokorelasi.
4. Uji Hipotesis
dependen dengan satu atau lebih variabel indeoenden, dengan tujuan untuk
regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya.
Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F,
statistik.
57
a. Pengujian Pengaruh Variabel Independen secara Parsial (Uji t)
58
e) H05 : Math anxiety tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian
dalam TABK.
k-1), df = 44-2 = 42
Pengujian terhadap nilai t dapat dilihat pada tabel IV.15. berikut ini.
59
Tabel IV.15. Hasil Pengujian t test
statistik hitung dengan nilai tabel. Dari tabel IV.16. dapat diketahui hasil
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil di atas adalah variabel computer anxiety
(fear), computer anxiety (anticipation), dan math anxiety, tidak berpengaruh secara
60
(optimism), computer training berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
Hasil yang sama akan diperoleh jika dilihat dari nilai probabilitas pada tabel
IV.16.
Pengujian ini digunakan untuk menguji hipotesis alternatif keenam (H17) yang
auditor dalam TABK. Pengujian ini menggunakan uji anova atau uji F. Adapun
61
a) Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima. Berarti variabel independen
Pengujian terhadap nilai F dapat dilihat pada tabel IV.16. berikut ini.
Tabel di atas menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yang berarti faktor-faktor
62
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah
Untuk mengatasi hal tersebut maka umumnya nilai yang dipakai adalah nilai R2
yang disesuaikan (adjusted R2) (Ghozali, 2002). Hasil pengujian terhadap model
regresi dengan menggunakan R2 dan adjusted R2 dapat dilihat pada tabel IV.17.
berikut ini.
2 2
R R Adjusted R Std. Error of Standar deviasi
the Estimate
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,209 yang
berarti 20,9 % variasi keahlian auditor dapat dijelaskan oleh variasi dari enam
dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Standard error yang lebih kecil
63
dari standar deviasi variabel dependen (dalam hal ini adalah keahlian dalam
TABK) yang berarti model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor
sendiri.
Kostanta 47,080
Fear (X1) 0,143
Anticipation (X2) 0,714
Optimism (X3) 0,103
Pesimism (X4) -0,768
Math Anxiety (X5) 0,288
Computer Training (X6) 0,618
Dari hasil pengujian tabel diatas dapat disusun fungsi persamaan regresi
Dari persamaan tersebut, dimana nilai X1 positif dan signifikan, bahwa dapat
64
6. Pembahasan
a. Hasil Uji F
menggunakan TABK yang dalam hal ini diukur melalui keahlian auditor tidak
dipengaruhi oleh satu faktor secara individu akan tetapi dipengaruhi oleh banyak
1) Computer Anxiety
keahlian dalam komputer audit lebih diutamakan. Untuk kedua variabel ini tidak
konsisten dengan penelitian Rifa dan Gudono (1999) dan Astuti (2003) , dimana
hasil penelitiannya kedua variabel tersebut signifikan. Dengan hasil ini hipotesa 1
dan 2 ditolak.
2) Computer Attitude
Dari hasil analisis data tampak bahwa kedua variabel yaitu optimisme dan
65
auditor dalam TABK. Pada variabel optimisme menunjukkan angka signifikan
positif sebesar 0,019 (p<0,05). Hal ini disebabkan karena keberadaan komputer
akan menunjang teknik audit komputer di masa datang. Sedangkan pada variabel
pesimisme menunjukkan angka signifikan negatif sebesar 0,035 (p<0,05). Hal ini
mengurangi kemajuan teknik audit di masa datang. Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian sebelumnya oleh Rifa dan Gudono (1999). Dengan hasil ini maka
3) Math Anxiety
dalam TABK. Pada variabel ini angka signifikansinya sebesar 0,449 (p>0,05),
maka hipotesa 5 ditolak. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
Rifa dan Gudono (1999) dan Harrison (1992), tetapi sejalan dengan penelitiannya
Trisnawati (2002).
hubungan yang signifikan positif dengan keahlian auditor dalam TABK. Pada
regresi positifnya sebesar 0,618. Hal ini dikarenakan dengan adanya pelatihan
komputer. Hal ini sejalan dengan temuan Haryanto (2002). Dengan demikian
hipotesa 6 diterima.
66
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
pengaruh yang signifikan terhadap keahlian auditor dalam teknik audit berbantuan
komputer. Sedangkan faktor-faktor lain yaitu faktor ketakutan (fear) dan kesukaan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keahlian auditor dalam teknik audit
berbantuan komputer.
hasil penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel
67
Tabel V.1. Perbedaan dengan Hasil Penelitian Sebelumnya
Variasi tingkat keahlian auditor dalam TABK yang dapat dijelaskan oleh
20,9 %. Oleh karena itu, faktor computer anxiety (ketakutan), computer anxiety
68
B. Keterbatasan
1. Hasil ini mungkin tidak dapat digeneralisasi karena jumlah sampel yang
memberikan hasil yang berbeda jika menggunakan sampel yang lebih luas
C. Implikasi
Terlepas dari keterbatasan yang ada, hasil penelitian ini diharapkan adanya
informasi berbasis komputer atau meneliti teknik audit yang efektif dan efisien
69
dalam dunia bisnis, atau meneliti praktek-praktek kecurangan di dunia
D. Saran-Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
Braun, Robert L. and Harold E. Davis. 2003. Computer-Assisted Audit Tools and
Techniques : Analysis and Perspectives. Managerial Auditing Journal.
18 Agustus, 725-731.
Harrison, A.W. & K.R. Rainer. 1992. The influences of Individual Differences
On Skill in End-User Computing. Journal of Management Information
Systems, Vol. 9, No. 1, Summer.
71
IAI. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta :Bagian Penerbitan
STIE YKPN.
Lovata, Linda M. 1990. Audit Technology and The Use of Computer Assisted
Audit Techniques. Journal of Information System. Spring. 60-69.
Rifa, Dandes & Godono. 1999. Pengaruh Faktor Demografi dan Personality
terhadap Keahlian dalam End-Using Computing. Jurnal Riset Riset
Akuntansi Indonesia. Vol. 2, No. 1. Januari . 20-36
72
Sekaran, Uma, 2000. Research Methods for Business: A Skill Building
Approach . Edisi 3. New York: John Willey & Sons Inc.
Thompson, Ronald L., Christoper A. Higgins, & Jane M. Howell. 1991. Personal
Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly ,
March, 125-143.
Weber, Ron. 1999. Information System Control and Audit. Prentice Hall.
73