Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH COMPUTER SELF EFFICACY DAN TEKNIK AUDIT

BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP KINERJA AUDITOR


(Studi Pada Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
dan Kota Kendari)

JURNAL

OLEH:

MUHAMMAD HARI SETIAWAN

NIM: B1C1 14 039

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
Pengaruh Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer
terhadap Kinerja Auditor
(Studi Pada Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota
Kendari)

Oleh
Muhammad Hari Setiawan1, Muntu Abdullah2, Erwin Hadisantoso3

Email: muhammadharisetiawan@gmail.com

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo


Kendari Sulawesi Tenggara

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Computer Self


Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer terhadap Kinerja Auditor.
Metode pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner. Sampel dalam
penelitian ini yaitu Auditor Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan
Kota Kendari berjumlah 61 orang. Penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linear berganda.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Computer Self Efficacy secara
parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Auditor, (2) Teknik Audit
Berbantuan Komputer secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
Kinerja Auditor dan (3) Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan
Komputer secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja
Auditor.

Kata kunci: Computer Self Efficacy, Teknik Audit Berbantuan Komputer, dan
Kinerja Auditor.

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out the influence of Computer Self
Efficacy and Computer Assisted Audit Techniques to Auditor Performance. Data in
this research is collected using questionnaires. Based on census sampling, this
study used 61 respondents who work as an audior in Inspektorat of South East
Sulawesi and Inspektorat of Kendari. This study used multiple regression
analysis method.
This research conclude that (1) Computer Self Efficacy partially has unsignificant
positive effect on Auditor Performance, (2) Computer Assisted Audit Techniques
partially has unsignificant positive effect on Auditor Performancea nd (3) Computer
Self Efficacy and Computer Assisted Audit Techniques simultaneously have
unsignificant positive effect on Auditor Performance.

Keywords: Computer Self Efficacy, Computer Assisted Audit Techniques and


auditor performance

Jurnal Akuntansi (JAk) 1


I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat sangat berkaitan
erat dengan kebutuhan akan penggunaan komputer. Komputer sangat berperan
penting dalam memproses data sebagai dasar mengambil keputusan.
Penggunaan komputer menjadi suatu kebutuhan untuk mempermudah dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Sistem akuntansi berbasis komputer serta pemrosesan data dengan
komputer merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan, sehingga
meningkatkan perhatian terhadap area khusus akuntansi yang baru dikenal
dengan “sistem informasi akuntansi”. Sistem informasi ini tidak hanya
digunakan di sektor swasta namun penggunaan sistem informasi berbasis
komputer ini juga diterapkan di sektor pemerintahan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam penyusunan laporan keuangan.
Suatu sistem memiliki peluang terhadap kesalahan manajemen,
kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya.
Peningkatan kemungkinan penyalahgunaan sistem informasi akuntansi
berbasis komputer ini menyebabkan dituntutnya bidang auditing untuk
mengembangkan teknik yang digunakan dalam pemeriksaannya
Penggunaan komputer yang begitu vital dalam teknologi informasi
menjadi awal kemunculan Audit Berbantuan Komputer (Seputra, 2013).
Berdasarkan SA Seksi 327 (PSA No. 59) Teknik Audit Berbantuan Komputer
meningkatkan efektivitas dan efisiensi prosedur audit. Berdasarkan SA Seksi
335 (PSA No. 57) Auditing dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer,
auditor harus memiliki pengetahuan memadai untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menggunakan hasil penggunaan Teknik Audit Berbantuan
Komputer.
Auditor dituntut untuk memenuhi standar audit dalam pelaksanaan
tugasnya, salah satunya adalah harus mampu melaksanakan teknik audit
berbantuan komputer jika dibutuhkan. Agar dapat melaksanakan teknik audit
berbantuan komputer dengan baik, auditor harus memiliki kemampuan dalam
mengoperasikan komputer dengan baik.
Kemampuan auditor untuk menggunakan alat bantu komputer adalah
Computer Self Efficacy. Computer Self Efficacy merupakan salah satu prediktor
yang penting bagi seseorang untuk mau mempelajari dan menggunakan sistem
komputer (Rustiana, 2004). Kemampuan auditor dalam melaksanakan teknik
audit berbantuan komputer dapat diukur dengan konsep Computer Self
Efficacy.
Hasil wawancara dengan 2 orang auditor Inspektorat yaitu Bapak Sofyan
dan Ibu Eni Misni Arwati menyatakan bahwa permasalahan dalam penggunaan
komputer oleh auditor internal inspektorat dalam melakukan auditnya adalah
tidak praktisnya penggunaan komputer saat melakukan pemeriksaan di
lapangan. Penggunaan komputer di lapangan hanya akan memperlambat proses
pemeriksaan. Selain itu, masalah yang dirasakan oleh auditor yaitu saat
melakukan kegiatan pemeriksaan melalui internet dimana server sering down
yang diakibatkan banyaknya pengguna yang mengakses ke server tersebut
secara bersamaan. Hal tersebut dinilai auditor dapat menyebabkan auditor
tidak dapat mengakses situs tersebut yang berdampak pada waktu audit yang
lebih lama. Selain itu, masih terdapatnya berkas yang dicatat secara manual

Jurnal Akuntansi (JAk) 2


mengakibatkan auditor harus bekerja dua kali untuk melakukan input ke
komputer.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan pokok
yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah Computer Self
Efficacy berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor? (2) Apakah Teknik
Audit Berbantuan Komputer berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor?
(3) Apakah Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor?. Tujuan dalam penelitian ini
yaitu (1) Apakah Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor? (2) Untuk mengetahui
pengaruh Teknik Audit Berbantuan Komputer terhadap Kinerja Auditor (3)
Untuk mengetahui pengaruh Computer Self Efficacy dan Teknik Audit
Berbantuan Komputer terhadap Kinerja Auditor.

II. KAJIAN PUSTAKA


1. Computer Self Efficacy
Compeau dan Higgins (1995) menyatakan Computer Self Efficacy (CSE)
sebagai judgement kapabilitas dan keahlian komputer seseorang untuk
melakukan tugas–tugas yang berhubungan dengan teknologi informasi.
Menurut Compeau dan Higgins studi tentang CSE ini penting dalam rangka
untuk menentukan perilaku individu dan kinerja dalam penggunaan teknologi
informasi. Berikut indikator CSE:
a. Magnitude
Magnitude atau tingkat kesulitan dari CSE dapat diartikan sebagai
tingkat kemampuan yang diharapkan. Seseorang yang memiliki magnitude CSE
yang tinggi akan menganggap dirinya dapat menyelesaikan tugas yang lebih
sulit daripada mereka yang memiliki CSE yang rendah. Seseorang yang memiliki
magnitude CSE yang tinggi akan menilai dirinya sendiri dapat mengoperasikan
komputer tanpa bantuan orang lain.
b. Strength
Strength dapat diartikan kemantapan keyakinan adalah tingkat
kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan berbagai
tugas. Individu dengan keyakinan yang kuat menanggap dirinya tidak hanya
dapat menyelesaikan tugas yang sulit, tapi mereka juga akan menunjukkan
kepercayaan yang besar tentang kemampuan mereka menyelesaikan tugas.
c. Generalizability
Seseorang yang memiliki generalizability CSE yang tinggi akan menilai
dirinya mampu menggunakan software atau hardware yang berbeda. Sedangkan
sesorang yang memiliki generalizability CSE yang rendah akan menilai
kemampuan mereka hanya terbatas pada satu software atau hardware.
2. Teknik Audit Berbantuan Komputer
Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) adalah penggunaan
komputer atau perangkat lunak yang dapat mempermudah pekerjaan seorang
auditor (Eka Agung, 2013). Sedangkan menurut Praktiyasa (2016) Teknik Audit
Berbantuan Komputer (TABK) adalah penggunaan komputer dalam kegiatan
pemeriksaan. TABK merupakan alat yang membantu pemeriksa dalam
mencapai tujuan pemeriksaan.

Jurnal Akuntansi (JAk) 3


Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer diatur dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP)-PSA No. 59 (SA Seksi 327) tentang Teknik
Audit Berbantuan Komputer. Penerapan TABK ditekankan mengenai perlunya
pemahaman auditor dalam pemeriksaan sebuah sistem akuntansi berbasis
komputer. Penggunaan TABK atau CAATs akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas auditor dalam melaksanakan audit dengan memanfaatkan segala
sumber daya yang dimiliki, termasuk memaksimalkan fungsi yang dimiliki
komputer.
Menurut Javrin (2008) beberapa faktor yang mempengaruhi auditor
dalam menggunakan TABK yaitu sebagai berikut:

1. Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja)


Ekspektasi kinerja adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa
menggunakan alat akan membantunya untuk mencapai keuntungan dalam
pekerjaan.
2. Effort Expectancy (Harapan Usaha)
Harapan usaha didefinisikan sebagai tingkat kemudahan terkait dengan
penggunaan alat. Contohnya, auditor dengan pelatihan IT akan merasakan
kemudahan dalam menggunakan TABK.
3. Social Influence (Pengaruh Sosial)
Pengaruh Sosial didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individu
merasakan pentingnya orang lain percaya untuk menggunakan alat baru.
Dalam konteks audit, dukungan atasan terhadap auditor untuk menggunakan
TABK akan memperbesar peluang auditor untuk menerapkan TABK dalam
melaksanakan tugasnya.
4. Facilitating Condition (Fasilitas Pendukung)
Facilitating condition adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa
sebuah infrastruktur dan organisasi teknis memiliki dukungan terhadap
penggunaan sistem.
3. Kinerja Auditor
Kinerja adalah gambaran terukur mengenai prestasi yang telah dicapai
baik oleh individu maupun kelompok berdasarkan standar atau target yang
telah ditentukan sebelumnya. Kemudian jika dikaitkan dengan kinerja auditor,
maka kinerja auditor adalah gambaran prestasi yang dicapai oleh auditor
berdasarkan standar atau target yang ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja auditor
inspektorat dapat diukur dari indikator sebagai berikut:
a. Kelengkapan Rencana Audit
b. Kesesuaian Prosedur Pelaksanaan Audit
c. Kelengkapan Penyelesaian Audit
d. Kesesuaian dengan Standar Audit dan Kode Etik.

III. METODE PENELITIAN


Objek dalam penelitian ini adalah Computer Self Efficacy dan Teknik
Audit Berbantuan Komputer sebagai variabel independen dan kinerja auditor
sebagai variabel dependen yang dilakukan pada Inspektorat Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari.

Jurnal Akuntansi (JAk) 4


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor di Inspektorat
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari yang terdiri dari Jabatan
Fungsional Auditor dan Jabatan Fungsional P2UPD yang berjumlah 60 orang.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Data
kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numerik (Kuncoro, 2003:124).
Data Kualitatif dalam penelitian ini berupa uraian penjelasan dan objek
penelitian, serta pernyataan dalam kuesioner yang akan diklasifikasikan ke
dalam kategori menggunakan skala Likert. 2) Data kualitatif adalah data yang
tidak dapat diukur dengan skala numerik (Kuncoro, 2003:124). Data Kuantitatif
dalam penelitian ini merupakan jawaban responden atas pertanyaan kuesioner
yang diukur menggunakan skor dari skala Likert.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Data
primer yaitu data yang diambil langsung dari pusat data atau melalui survei
lapangan, data primer dalam penelitian bersumber dari melakukan wawancara
kepada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini. Data primer dalam penelitian
ini adalah jawaban dari kuesioner 2) Data sekunder yaitu data yang biasanya
telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data seperti profil, sejarah, dan tugas pokok dan fungsi
Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari, serta data
yang diambil dari jurnal, skripsi dan buku-buku referensi.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan mengadakan
tanya jawa atau wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang
untuk mengumpulkan data mengenai Computer Self Efficacy, penggunaan
Teknik Audit Berbantuan Komputer dan Kinerja Auditor di Inspektorat Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari. 2) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan atau
pernyataan mengenai hal-hal yang diteliti. Pertanyaan dalam kuesioner. 3)
Dokumentasi merupakan teknik penelitian dimana mengumpulkan data-data
yang diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa surat keputusan,
peraturan, laporan kegiatan dan data yang relevan dengan penelitian. 4) Studi
kepustakaan merupakan data dan informasi yang dibutuhkan dan diperoleh
dari berbagai referensi literatur, jurnal-jurnal, media cetak, dokumen arsip dan
bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah tersebut yang dapat digunakan
sebagai landasan teori dan alat untuk menganalisis.
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis
statistic deskriptif yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum dan metode inferensial yang digunakan
untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Penulis akan menggunakan ketentuan yang dikemukakan oleh Riduwan
(2008:89), yang diinterpretasikan sebagai berikut :
0% - 20% = Sangat lemah
21% - 40% = Lemah
41% - 60% = Cukup
61% - 80% = Kuat
81% - 100% = Sangat Kuat

Jurnal Akuntansi (JAk) 5


Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linear berganda.
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:

Y= a+ b1 X1 + b2 X2 + €
Keterangan :
Y = Kualitas Laporan Keuangan
Xl = Efektifitas Satuan Pengawas Internal
X2 = Kompetensi Pengelola Keuangan
a = Konstanta
b1 dan b2 = Koefisien regresi
€ = Variabel lain yang tidak diteliti
Sumber: Sunyoto (2012)
Sebuah model regresi sebelum digunakan seharusnya memenuhi
beberapa asumsi disebut asumsi klasik. Beberapa asumsi klasik yang perlu
dipenuhi yaitu uji autokorelasi,uji multikolinearitas,uji normalitas dan uji
heteroskedasitas. Secara statistik, ketepatan fungsi regresi sampel dalam
menaksir aktual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik f, serta
koefisien determenasinya.Suatu perhitungan statistik tersebut signifikan
apabila nilai uji statistiknya tidak lebih besar dari α =0,05
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikannya
adalah sebagai berikut:
1. Uji t
2. Uji F
3. Koefisien Determinasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
a. Uji Kualitas Data
Uji validitas digunakan untuk mempertanggungjawabkan ketelitian serta
ketepatan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Uji validitas dilakukan
dengan metode Pearson Product Moment dengan kriteria yang dikatakan valid
jika nilai Correlation diatas 0,30 dengan derajat signifikan α= 0,05. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan program IMB Statistical SPSS. Setelah
pengujian dilakukan diperoleh bahwa seluruh instrumen memenuhi syarat
(valid).
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas instrumen akan diuji
dengan menggunakan Cronbach Alpha. Bila dari hasil pengujian instrumen
diperoleh nilai koefisien lebih besar 0,60 maka instrumen yang digunakan
adalah reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, seluruh
instrumen telah memenuhi syarat (reliabel).
b. Analisis Deskriptif
Item pertanyaan untuk variabel Computer Self Efficacy berjumlah 8 item.
Distribusi jawaban untuk variabel Computer Self Efficacy dan persentase
kecenderungan skor jawaban dapat dilihat dalam tabel berikut:

Jurnal Akuntansi (JAk) 6


Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jawaban untuk Computer Self Efficacy (X1)
Tanggapan Responden
No F Total %
Tanggapan Angka Penilaian
1 Sangat Setuju 5 295 245 13,78
2 Setuju 4 78 720 40,49
3 Kurang Setuju 3 58 174 9,79
4 Tidak Setuju 2 2 4 0,23
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 416 1778 100
Kecenderungan skor jawaban untuk item pertanyaan variabel Computer
Self Efficacy, berdasarkan rumus yang telah dipaparkan, sebesar 85,48% yang
dikategorikan Sangat Kuat. Hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar
responden menanggapi positif Computer Self Efficacy.
Item pertanyaan untuk variabel Teknik Audit Berbantuan Komputer
berjumlah 10 item. Distribusi jawaban untuk variabel Teknik Audit Berbantuan
Komputer dan persentase kecenderungan skor jawaban dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jawaban untuk Teknik Audit Berbantuan
Komputer (X2)
Tanggapan Reponden
No F Total %
Tanggapan Angka Penliaian
1 Sangat Setuju 5 179 895 30
2 Setuju 4 295 1180 61
3 Kurang Setuju 3 91 273 9
4 Tidak Setuju 2 7 14 0
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 572 2362 100
Kecenderungan skor jawaban untuk item pertanyaan variabel Teknik
Audit Berbantuan Komputer, berdasarkan rumus yang telah dipaparkan,
sebesar 82,58% yang dikategorikan Sangat Kuat. Hal tersebut menandakan
bahwa sebagian besar responden menanggapi positif Teknik Audit Berbantuan
Komputer.
Item pertanyaan untuk variabel Kinerja Auditor berjumlah 10 item.
Distribusi jawaban untuk variabel Kinerja Auditor dan persentase
kecenderungan skor jawaban dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Jawaban untuk Kinerja Auditor (Y)
Tanggapan Reponden
No F Total %
Tanggapan Angka Penliaian
1 Sangat Setuju 5 369 1845 27,11
2 Setuju 4 275 1100 61,61
3 Kurang Setuju 3 24 72 11,28
4 Tidak Setuju 2 4 8 0
5 Sangat Tidak Setuju 1 4 4 0
Jumlah 676 3029 100
Kecenderungan skor jawaban untuk item pertanyaan variabel Kinerja
Auditor, berdasarkan rumus yang telah dipaparkan, sebesar 89,62% yang

Jurnal Akuntansi (JAk) 7


dikategorikan Kuat. Hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar responden
menanggapi positif Kinerja Auditor.
c. Uji Asumsi Klasik
Hasil analisis normalitas dalam table Normal Probability Plot
menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sehingga mode regresi layak
dipakai.
Hasil analisis multikolinearitas menunjukkan nilai VIFhitung=1,033< VIF
= 10 dan nilai TOL = 0,968 > 0,1 yang berarti kedua variabel, bebas dari masalah
multikolinearitas maka dikatakan bahwa tidak terjadi pelanggaran asumsi
multikolinearitas pada model regresi
Hasil pengujian Heterokedastisitas menunjukkan Grafik scatterplot yang
tidak membentuk suatu pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi penelitian tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Hasil pengujian Autokorelasi menunjukkan angka Durbin-Watson yang
berada di antara – 2 dan + 2 yaitu sebesar 1,153. Hal tersebut menandakan
bahwa model regresi dalam penelitianini bebas dari autokorelasi.
d. Uji Hipotesis
Hasil Uji t variabel Computer Self Efficacy dan Tekik Audit Berbantuan
Komputer terhadap Kinerja Auditor masing-masing memiliki nilai thitung sebesar
0,350 dan 1,908, lebih kecil dari ttabel yaitu sebesar 2,0 dan nilai sig. sebesar
0,728 dan 0,062 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa Computer Self
Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer secara parsial berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap kinerja auditor.
Hasil Uji F variabel Computer Self Efficacy dan Tekik Audit Berbantuan
Komputer terhadap Kinerja Auditor menunjukkan ilai Fhitung sebesar 2,067 lebih
kecil dari Ftabel sebesar 2,78 yang berarti bahwa Computer Self Efficacy dan
Tekik Audit Berbantuan Komputer berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap kinerja auditor.
e. Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil Analisis Regresi Linear Berganda maka dapat
diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = 3,014 + 0,036X1 + 0,313X2 + e
1. Konstanta dengan nilai 3,014 memiliki arti bahwa apabila variabel
independen Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan
Komputer sama dengan nol, maka variabel independen Kinerja Auditor
akan meningkat sebesar 3,014
2. Koefisien X1 sebesar 0,036 memiliki arti bahwa apabila variabel
Computer Self Efficacy meningkat sebesar 1 dan variabel Teknik Audit
Berbantuan Komputer dianggap konstan, maka kinerja auditor akan
meningkat sebesar 0,036.
3. Koefisien X2 sebesar 0,313 memiliki arti bahwa apabila variabel Teknik
Audit Berbantuan Komputer meningkat sebesar 1 dan variabel Computer
Self Efficacy dianggap konstan, maka kinerja auditor akan meningkat
sebesar 0,313.
2. Pembahasan
Hasil pengujian dan jawaban kuesioner penelitian menunjukkan bahwa
Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer berpengaruh
Jurnal Akuntansi (JAk) 8
tidak signifikan terhadap kinerja auditor secara parsial. Penyebab Computer Self
Efficacy tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor adalah karena penggunaan
komputer oleh auditor Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota
Kendari masih terbatas pada penggunaan perangkat keras berupa desktop dan
laptop, dan software berupa Microsoft Excel ataupun Microsoft Word, sehingga
tinggi rendahnya kemampuan auditor dalam menggunakan komputer tidak
akan mempengaruhi secara signifikan kinerja auditor yang akan dihasilkan.
Auditor tetap dapat melaksanakan audit sesuai dengan standar yang ada dan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Penyebab Teknik Audit Berbantuan
Komputer tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor adalah dikarenakan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari yang belum
menerapkan suatu sistem TI yang memadai, sehingga walaupun dengan
penggunaan teknik audit berbantuan komputer yang rendah auditor dapat
menghasilkan kinerja yang tinggi dan melaksanakan auditnya sesuai dengan
standar dan waktu yang telah ditetapan. Selain itu, belum diterapkannya sistem
TI yang memadai di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari
menyebabkan tidak adanya tuntutan bagi auditor untuk meningkatkan
penggunaan teknik audit berbantuan komputer dalam melaksanakan auditnya.
Ketersediaan pelatihan mengenai penggunaan teknik audit berbantuan
komputer dan fasilitas, berupa hardware dan software yang belum memadai
menyebabkan auditor lebih memilih melakukan auditnya dengan penggunaan
komputer yang rendah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
terdahulu dan juga sejalan dengan teori yang ada.
Hasil uji F dan jawaban kuesioner penelitian menunjukkan bahwa
Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer berpengaruh
tidak signifikan terhadap kinerja auditor secara simultan. Hal ini menunjukkan
bahwa tinggi rendahnya Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan
Komputer tidak akan mempengaruhi kinerja seorang auditor secara signifikan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu dan juga teori
yang ada.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Computer Self Efficacy berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja
Auditor Internal. Hal ini berarti tinggi atau rendahnya Computer Self
Efficacy tidak mempengaruhi Kinerja Auditor yang akan dihasilkan
secara signifikan.
2. Teknik Audit Berbantuan Komputer berpengaruh tidak signifikan
terhadap Kinerja Auditor Internal. Hal ini berarti tinggi atau rendahnya
penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer tidak mempengaruhi
Kinerja Auditor yang akan dihasilkan secara signifikan.
3. Computer Self Efficacy dan Teknik Audit Berbantuan Komputer secara
simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Auditor.
2. Saran
a. Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari untuk
memberikan pelatihan, meningkatkan fasilitas sehingga tidak hanya
meningkatkan kemampuan komputer namun hal tersebut akan

Jurnal Akuntansi (JAk) 9


meningkatkan kemauan auditor untuk menggunakan Teknik Audit
Berbantuan Komputer.
b. Auditor Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari
disarankan untuk terus mengembangkan kemampuan dan penggunaan
komputer dalam melakukan pemeriksaan atau audit seperti
menggunakan E-Audit dalam melakukan auditnya.
c. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas wilayah penelitian,
item kuesioner sehingga penelitian yang dihasilkan lebih baik, dan
membahas faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor seperti
konflik peran, ketidakjelasan peran dan atau independensi.

DAFTAR PUSTAKA
Agus, Dharma. (2003). Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para
Supervisor. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arens, Ronald & Mark S. Beasley. 2013. Auditing: Integrated Approach 15th
Edition. Prentice Hall: Amerika Serikat.
Arifin, Muhammad. 2014. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Komitmen
Organisasi, Pengalaman dan Motivasi Auditor Terhadap Kinerja Auditor
Pada Auditor Pemerintah Wilayah Lampung. Skripsi. Universitas
Lampung.
Aritonang, Meli. 2006. Analisis Implementasi Teknik Audit Berbantuan Komputer
Pengaruhnya terhadap Kualitas Pemeriksaan Pajak Rutin pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang. Jurnal. Universitas
Komputer Indonesia.
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia. 2013. Standar Audit Intern
Pemerintah Indonesia. Jakarta
Bandura, A. 1986. Social Foundation Of Thought And Action. Prentice Hall:
Englewood Clift, NJ.
BPK RI. 2008. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). BPK RI, Jakarta.
Brown, James. 2008. Developing and Using Computer Self Efficacy for Adult.
24th Annual Conference on Distance Teaching and Learning. University
of Wiscosin-Milwaukee.
Chiang, Hsiang, Tsai Lin, and Shu Lin. 2012. Effect of Auditors Judgment And
Specialiation on Their Differential Opinion Between Semiannual And
Annual Financial Reports. Journal of Bussiness Research. 6(4): pp:1-22.
Compeau, Deborah R. and Christopher A Higgins. 1995. Computer Self Efficacy:
Development Of A Measure And Initial Test. MIS Quarterly, pp: 189.
Cooper-Gaither . Elizabeth. 2015. Computer Anxiety and Computer Self Efficacy
of Older Adults. Disertation. Walden University.
Dalmy, Darlisman. 2009. Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja
Auditor dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat
Provinsi Jambi, Tesis Program Pascasarhana Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Danang, Sunyoto. 2012. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:
MedPress
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa
Indonesia.2008.

Jurnal Akuntansi (JAk) 10


Dewi, I Gusti Agung Ayu. Pradnyani Harum. 2014. Teknik Audit Berbantuan
Komputer Sebagai Prediktor Kualitas Audit pada BPK RI Perwakilan
Provinsi Bali. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19, Edisi ke-5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Jilid
1.Edisi Ke empat.Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) No. 59 tentang Teknik Audit Berbantuan Komputer. 2014.
Janvrin, Diane. 2008. Auditor Acceptance of Computer-Assisted Audit Techniques.
Journal of Department of Accounting College of Business Iowa State
University.
Kalbers, Lawrence P. dan Fogarty, Timothy J. 1995. Professionalism Its
Consequences: A Study of Internal Auditors. Auditing: A Journal of
Practice. Vol. 14. No. 1: 64-86
Legowo, Dhita Carvina. 2014. Pengaruh Penerapan Teknik Audit Berbantuan
Komputer Terhadap Kinerja Auditor. Skripsi. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:PT.
Refika Aditama.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah. 2008. Jakarta
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan. 2014. Jakarta
Praktiyasa, I Gusti Agung Made Wira dkk. 2016. Pengaruh Teknik Audit
Berbantuan Komputer, Pelatihan Profesional, dan Etika Profesi Terhadap
Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 16 No. 2,
Agustus 2016: 1238-1262.
Raharjo, Sugeng. 2010. Pengaruh Computer Self Efficacy, Kualitas Sistem
Informasi dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Berbantuan
Komputer pada Bank Perkreditan Rakyat di Surakarta. Jurnal STIE AUB
Surakarta.
Rustiana. 2004. Computer Self Efficacy (CSE) Mahasiswa Akuntansi dalam
Penggunaan Teknologi Informasi : Tinjauan Perspektif Gender, Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol. 6, No. 1, Mei 2004: 29- 39
Schunk, D. H. (1995). Self efficacy, motivation, and performance. Journal of
Applied Sport Psychology, Vol 7,No 2, 112-137.
Seputra, Yulius Eka Agung. 2013. Belajar Tuntas Audit Berbantuan Komputer.
Gava Media : Yogyakarta.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE YKPN.
Yogyakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supomo, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta
Surya, I Gede Girinatha , 2016. Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer
dan Computer Self Efficacy Pada Kinerja Auditor. Skripsi. Universitas
Udayana Indonesia.

Jurnal Akuntansi (JAk) 11

Anda mungkin juga menyukai