Anda di halaman 1dari 7

Dampak Kecerdasan Buatan Terhadap Kualitas Audit

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat terus mendorong


perusahaan untuk terus melakukan inovasi untuk dapat bersaing dengan para
kompetitornya dan kebutuhan pasar yang menuntut perusahaan meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Salah satu
perkembangan teknologi yang saat ini menjadi perbincangan banyak kalangan
adalah munculnya kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kemunculan
kecerdasan buatan sedikit banyak akan merubah tatanan hidup suatu organisasi..
Kusumadewi (2003) menjelaskan bahwa cabang ilmu kecerdasan buatan itu sendiri
dapat dibagi menjadi beberapa kelompok bidang yaitu Sistem Pakar (Expert
System), Pengelohan Bahasa Alami (Natural Language Processing), Pengenalan
Ucapan (Speech Recognition), Robotika dan Sistem Sensor (Robotic & Sensory
Sistem), Computer Vision, Intelligent Computer-aided Instruction, dan Game
Playing. Perkembangan kecerdasan buatan sudah diaplikasikan pada berbagai
bidang dan digunakan untuk membantu pekerjaan layaknya manusia termasuk
bidang audit.

Kokina dan Davenport (2017) menjelaskan bahwa bidang audit sebagai


sesuatu yang cocok untuk pengaplikasian kecerdasan buatan karena audit
merupakan suatu tugas yang terstruktur, pekerjaan yang berulang-ulang, dan dapat
diotomasisasi. Perusahaan Audit big 4 telah melakukan investasi untuk
pengembangan kecerdasan buatan dengan menggandeng beberapa vendor dalam
pengembangan kecerdasan buatan. Pemrosesan bahasa alami (Natural language
processing) sebagai bagian dari kecerdasan buatan telah diaplikasikan dan
digunakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan audit untuk menilai kinerja
perusahaan saat ini dan masa depan, kepatuhan terhadap standar dan peraturan yang
berlaku serta menyimpan dokumen-dokumen untuk mendapatkan wawasan,
membuat kesimpulan dan untuk menciptakan metodologi tambahan untuk
memajukan pengetahuan dalam bidang akuntansi, audit dan keuangan (Fisher, et
all., 2016). Leary dan Keefe (1997) yang meneliti tentang dampak teknologi sistem
pakar terhadap proses kerja akuntansi yang menekankan pada bidang audit dan
pajak dan menemukan bahwa ada faktor-faktor yang pada akhirnya meningkatkan
produktivitas pada kinerja akibat penggunaan sistem pakar baik pada audit maupun
pajak. Kecerdasan buatan (AI) yang mengkaji tentang nilai tambah yang dapat
dirasakan oleh klien ketika mengaudit adalah efesiensi waktu, akan tetapi ada
resiko dan pengendalian tambahan untuk memastikan bahwa data yang dapat
diandalkan dikumpulkan dan skeptisisme profesional yang meningkat dilaksanakan
oleh auditor untuk menilai kualitas, kegunaan, dan penerapan output data (Bizarro
dan Dorian, 2017). Munculnya AI akan menanamkan aktivitas seperti manusia ke
dalam otomatisasi serta diprediksi bahwa teknologi yang diterapkan untuk
mengaudit memungkinkan aktivitas dilakukan secara lebih efektif dan lebih efisien.
Berdasarkan beberapa literatur yang ada dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
buatan dan audit merupak sesuatu yang terus berkembang dan dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kinerja auditor (Issa et., all 2016). Aplikasi kecerdasan
buatan dalam audit juga harus ditinjau kembali antara manfaat dan biayanya,
dampak kecerdasan buatan pada desain dan pemantauan sistem pengendalian
internal serta efektivitas komite audit, dan implikasi penggunaan sistem tersebut
untuk perusahaan audit kecil dan menengah, audit organisasi sektor publik,
independensi auditor dan perbedaan kinerja harapan audit (Omoteso, 2012). Satu
pertanyaan yang mungkin belum terjawab dari beberapa penelitian diatas adalah
apakah sistem pakar pada kecerdasan buatan di bidang audit benar-benar dapat
meningkatkan kualitas audit itu sendiri.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara artificial
intelligence dan kualitas audit karena pada dasarnya tujuan dari audit adalah
memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan yang telah diaudit
bebas dari salah saji yang material.

Motivasi penelitian
Belum ada penelitian empiris yang meneliti secara spesifik sejauh mana
kecerdasan buatan bisa meningkatkan kualitas audit. Beberapa penelitian dan
literatur yang ada hanya membahas bagaimana penggunaan kecerdasan buatan pada
bidang audit, akuntansi dan keuangan.

Teori
Teori keagenan
Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa adanya hubungan
keagenan antara pemilik perusahaan atau pemegang saham (principal) dan manajer
(agent), dalam teori keagenan ini dijelaskan bahwa adanya kontrak antara principal
dan agent. Pemilik perusahaan akan memberikan wewenang kepada manager untuk
mengelola perusahaan seseuai kepentingan principal, akan tetapi kepentingan
pemilik tidak selalu sama dengan kepentingan manajer karena adanya self interest.
Dalam konteks teori keagenan , dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai
mediator antara prinsipal dan agen. Pihak ketiga ini berfungsi memonitor perilaku
manajer dan memastikan bahwa agen bertindak sesuai dengan kepentingan
peincipal selaku pemilik perusahaan. Auditor eksternal merupakan salah satu pihak
independen untuk mengurangi asimetri informasi antara agen dan principal. Peran
akuntan publik atau auditor adalah memastikan bahwa laporan hasil audit terhadap
laporan keuangan sebuah perusahaan benar-benar dapat memberikan informasi
kepada pengguna atau pemangku kepentingan tentang keadaaan yang sebenarnya
dan informasi yang disajikan tidak menyesatkan. Para pengguna laporan keuangan
memberikan kepercayaan kepada auditor sebelum membuat keputusan. Besarnya
harapan pengguna laporan keuangan kepada auditor membuat mereka harus benar-
benar memastikan bahwa proses audit yang dilakukan benar-benar berkualitas
sehingga menghasilkan laporan audit yang berkualitas juga.

Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

Kualitas audit didefenisikan sebagai kemampuan seorang auditor dalam


menemukan dan melaporkan suatu salah saji atau kecurangan yang terjadi pada
suatu entitas klien yang diaudit. Kualitas audit sebagai salah satu tolok ukur
keberhasilan auditor dalam mengaudit klien, semakin baik kualitas audit yang
dihasilkan oleh auditor dapat mengurangi asimetri informasi antara manajer (agent)
dan pemilik perusahaan (principal) serta dapat meningkatkan keyakinan tentang
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Banyak penelitian yang telah
dilakukan tentang kualitas audit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain
itu proksi atau pengukuran yang digunakan dalam pengukuran kualitas audit yang
berbeda juga. Knechel et.,al (2012) yang berusaha mengumpulkan beberapa
literatur tentang indikator kualitas audit itu sendiri dan menyimpulkan bahwa
kualitas audit dapat diukur dari mulai input, proses, hasil dan variabel context yang
mempengaruhi input dan proses audit iut sendiri.

Chen., et all (2017), menyebutkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh


terhadap kualitas audit, dalam penelitian ini kialitas audit diukur berdasarkan input
dan otput audit itu sendiri. Gul et., all (2013) menemukan bahwa auditor secara
individu mempengaruhi kulitas audit yang dilatarbelakangi oleh tingkat
pendidikan, pengalaman audit non big 4, tingkatan dalam kantor akuntan publik,
dan afiliasi politik. Dalam penelitian Gul et., all (2013) kualitas audit diproksikan
dengan ambang batas auditor dalam mengeluarkan modified audit opinion. Dari
beberapa literatur yang ada dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan oleh perusahaan akuntan publik.
Tetapi penulis ingin melihat sejauh mana tekhnologi kecerdasan buatan yang baru
dikembangkan benar-benar mampu menghasilkan hasil audit yang lebih berkualitas
sehingga bisa dipastikan bahwa kecrdasan buatan benar- benar bisa menunjang
kinerja auditor dalam meningkatkan kualitas audit.

Nanney dan Raphael (2016) menjelaskan bahwa manfaat terobosan inovasi


seperti kecerdasan buatan, otomatisasi alur kerja dan analitik data memungkinkan
auditor untuk menyampaikan wawasan yang lebih dan tidak mungkin dilakukan
sebelumnya, Inovasi audit ini memungkinkan bagi perusahaan swasta untuk
mendapatkan manfaat dari audit inovatif berupa peningkatkan kualitas audit.
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa penggunaan pemrosesan bahasa alami
sebagai bagian dari kecerdasan buatan dan dikombinasikan dengan metode lainya
bisa mendeteksi dan memprediksi kecurangan dalam akuntansi (Fisher et al., 2016).
Cohn (2017), menjelaskan bahwa perubahan dan peningkatan dalam teknologi
dalam perusahaan audit termasuk kecerdasan buatan, analitik data dan block chain
sebagai peluang dan resiko dalam bidang audit itu sendiri tetapi jika dikelola dan
diimplementasikan dengan benar, perkembangan ini memiliki potensi untuk
meningkatkan proses audit dan meningkatkan kualitas audit. Menurut survey yang
dilakukan oleh KPMG, para responden menunjukkan penggunaan tekhnologi
dalam audit memberikan manfaat yang lebih besar untuk meningkatkan pelaporan
dan kepatuhan, disamping itu para responden juga mengatakan bahwa audit
pelaporan keuangan yang digerakkan oleh teknologi membantu menilai kinerja
perusahaan yang komparatif dalam industri mereka dan audit berbasis teknologi
meningkatkan kecepatan, membantu menandai area berisiko tinggi, meningkatkan
kualitas kerja, dan memungkinkan auditor untuk melakukan analisis yang lebih
dalam (KPMG survey, 2016). Penggunaan teknologi yang efektif pada internal
audit perusahaan dapat meningkatkan kualitas audit dengan tetap mempertahankan
efektivitas biaya (PwC, 2013).

Beberapa literatur telah menjelaskan pentingnya penggunaan teknologi dalam


bidang audit untuk menunjang kinerja auditor dan banyak literatur terbaru yang
meneliti tentang aplikasi teknologi kecerdasan buatan dalam bidang audit.
Penelitian tentang hubungan tentang kecerdasan buatan masih jarang atau bahkan
belum ada penelitian yang menjelaskan tentang hubungan keduanya akan tetapi dari
satu sudut pandang penulis pasti ada hubungan yang sangat erat antara kecerdasan
buatan dan peningkatan kualitas audit. Akan tetapi memang kecerdasan buatan
belum bisa sepenuhnya dapat menggantikan peran manusia sehingga harus
dilakukan penelitian sejauh mana kecerdasan buatan mampu meningkatkan kualitas
audit.

Daftar Pustaka

Bizarro, P. A., & Dorian, M. (2017). Artificial Intelligence: The Future Of


Auditing: Internal Auditing, 32 (5), 21-26. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1958593764?accountid=13771.
Chen, X., Dai, Y., Kong, D., & Tan, W. (2017). Effect of international working
experience of individual auditors on audit quality: Evidence from China.
Journal of Business Finance & Accounting, 44(7-8), 1073-1108.

Cohn, M. (2017). PCAOB sees some improvement in audit quality. Accounting


Today, 31(6), 39.

Corporate controllers say technology has enhanced audit quality and insights:
KPMG survey. (2016, May 10). PR Newswire Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1787787829?accountid=13771.

Fisher, I. E., Garnsey, M. R., & Hughes, M. E. (2016). Natural Language


Processing in Accounting, Auditing and Finance: A Synthesis of the
Literature with a Roadmap for Future Research. Intelligent Systems in
Accounting, Finance & Management, 23(3), 157–214.
https://doi.org/10.1002/isaf.1386

Issa, H., Ting Sun, & Vasarhelyi, M. A. (2016). Research Ideas for Artificial
Intelligence in Auditing: The Formalization of Audit and Workforce
Supplementation. Journal of Emerging Technologies in Accounting, 13(2), 1–
20. https://doi.org/10.2308/jeta-10511.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial
behavior, agency costs and ownership structure. Journal of financial
economics, 3(4), 305-360.

Knechel, W. R., Krishnan, G. V., Pevzner, M., Shefchik, L. B., & Velury, U. K.
(2012). Audit quality: Insights from the academic literature. Auditing: A
Journal of Practice & Theory, 32(sp1), 385-421.
Kokina, J., & Davenport, T. H. (2017). The emergence of artificial intelligence:
How automation is changing auditing. Journal of Emerging Technologies in
Accounting, 14(1), 115-122.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).


Yogyakarta : Graha ilmu.
Nanney, R., & Raphael, J. (2016). Audit innovations bring value to private
companies. Accounting Today, 30(7), 15. Retrieved from
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=bth&AN=116663287
&site=ehost-live.
O’Leary, D. E., & O’Keefe, R. M. (1997). The impact of artificial intelligence in
accounting work: Expert systems use in auditing and tax. Ai & Society, 11(1-
2), 36-47.

Omoteso, K. (2012). The application of artificial intelligence in auditing: Looking


back to the future. Expert Systems with Applications, 39(9), 8490-8495.
Use of technology can improve audit quality, says PwC. (2013, Jun 18).
Businessline Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1369050748?accountid=13771.
.

Anda mungkin juga menyukai