Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 6, Juni 2019, hlm. 5885-5894 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Menggunakan V-Model Studi Kasus: SMKN 2 Malang
Mochamad Bachtiyar Eko Cahyo Putro 1, Ahmad Afif Supianto2, Djoko Pramono3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1bachtiar.cahyoo@gmail.com, 2afif.supianto@ub.ac.id, 3djoko.jalin@ub.ac.id

Abstrak
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Malang setiap tahun melaksanakan praktik kerja industri
(prakerin). Dalam kegiatan prakerin, pihak sekolah kesulitan, karena proses pengelolaan data praktik
kerja industri ini dikelola secara manual. Hal ini mengakibatkan beberapa kesulitan salah satunya adalah
dalam pendaftaran prakerin, ketua jurusan kesulitan untuk merekam data seluruh siswa yang mendaftar
prakerin. Ketua jurusan perlu untuk mengunjungi kelas-kelas sesuai jurusannya untuk memberikan
daftar Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) yang dapat dipilih oleh siswa, lalu ketua jurusan perlu untuk
mencatat data siapa saja siswa-siswa dan kemana siswa-siswa ingin melaksanakan prakerin.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dibangun sebuah Sistem Informasi Prakerin (SI-Prakerin) berbasis
web. Dalam proses pengembangan sistem, akan digunakan metode SDLC V-Model. Hasil dari analisis
kebutuhan sangat disetujui oleh pengguna, dibuktikan dengan hasil User Acceptance Testing (UAT),
dengan sistem yang dapat berjalan sesuai dengan fungsionalitas sistem yang diharapkan yang dibuktikan
dengan system testing. Sistem diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan sistem
manajemen basis data MySQL. Implementasi sistem telah sesuai dengan hasil perancangan yang dibuat,
karena hasil dari unit testing adalah semua sampel fungsi telah sesuai dengan alur dari perancangan
sequence diagram dan sistem memiliki kode yang terstruktur dan tertulis dengan baik, testabilitas tinggi,
dan biaya dan usaha lebih sedikit, lalu integration testing menghasilkan persentase valid 100% yang
berarti sistem telah terintegrasi dengan baik.
Kata kunci: sistem informasi, praktik kerja industri, v-model
Abstract
Malang State Vocational High School 2 every year carries out industrial work practices (internship).
In the internship activities, the school has difficulty, because the industrial work practice data
management process was managed manually. This resulted in several difficulties, one of which was in
the registration of apprenticeship, the head of the department had difficulty recording data for all
students who enroll in apprenticeship, because the head of the department needed to visit classes
according to his department to provide a list of Business / Industrial World that can be chosen by
students., then the head of the department needs to record the data of the students and where students
want to carry out internship. Based on these problems, a web-based Prakerin Information System was
built. In the system development process, the SDLC method will be used is V-model. The results of the
requirements analysis are strongly approved by the user, evidenced by the results of User Acceptance
Testing (UAT), with a system that can run in accordance with the expected system functionality as
evidenced by system testing. The system is implemented using the PHP programming language and
MySQL database management system. Implementation of the system is in accordance with the results
of the design made, because the results of unit testing are all sample functions in accordance with the
flow of design sequence diagrams and the system has a well structured and written code, high testability,
and less cost and effort, then integration testing produces a valid percentage of 100% which means the
system has been well integrated.
Keywords: information systems, industrial work practices, v-model

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 5885
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5886

web browser. Sistem informasi praktik


1. PENDAHULUAN kerja industri ini akan dapat digunakan
Praktik kerja industri (prakerin) oleh pihak sekolah dan siswa untuk
adalah program yang wajib dilaksanakan mengelola perencanaan, pelaksanaan, dan
oleh setiap sekolah menengah kejuruan pengawasan (monitoring) untuk kegiatan
(SMK), dimana siswa-siswi SMK praktik kerja industri. Dengan
melaksanakan kegiatan pembelajaran di fungsionalitas sistem informasi seperti itu,
Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Hal diharapkan data-data prakerin dapat
ini merupakan sebuah upaya untuk dikelola oleh pihak sekolah dan siswa
meningkatkan mutu siswa SMK. Dengan dengan baik.
praktik kerja industri, siswa akan dapat Dalam pengembangan Sistem
menerapkan dan meningkatkan ilmu yang Informasi Praktik Kerja Industri pada
diperoleh di sekolah, menambah wawasan SMKN 2 Malang akan digunakan metode
tentang dunia kerja, menambah dan SDLC dengan model v-model. Karena
meningkatkan kompetensi serta dapat dalam v-model, menurut Khan dan Beg
menanamkan etos kerja tinggi, memiliki (2013) membutuhkan kekritisan bisnis
kemampuan produktif sesuai dengan yang tinggi, keterlibatan pelanggan
kompetensi keahlian yang akan dipelajari (pengguna) dalam siklus hidup
di tempat praktik kerja industri, dan pengembangan perangkat lunak (SDLC)
mengembangkan kemampuan siswa-siswi rendah, dan kejelasan kebutuhan yang
sesuai dengan bimbingan/arahan tinggi.
pembimbing industri. Penelitian ini bertujuan untuk
Dalam kegiatan prakerin di SMKN 2 mengetahui validitas hasil analisis
Malang, pihak sekolah kesulitan, karena kebutuhan dan perancangan, mengetahui
proses pengelolaan data praktik kerja tingkat kompleksitas hasil implementasi,
industri ini dikelola secara manual. Hal ini dan mengetahui tingkat penerimaan
mengakibatkan beberapa kesulitan salah pengguna terhadap Sistem Informasi
satunya adalah dalam pendaftaran Praktik Kerja Industri pada SMKN 2
prakerin, ketua jurusan kesulitan untuk Malang.
merekam data seluruh siswa yang
2. LANDASAN TEORI
mendaftar prakerin. Ketua jurusan perlu
untuk mengunjungi kelas-kelas sesuai
2.1. PRAKTIK KERJA INDUSTRI
jurusannya untuk memberikan daftar
Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) Praktik kerja industri (prakerin)
yang dapat dipilih oleh siswa, lalu ketua merupakan program yang ada di sekolah
jurusan perlu untuk mencatat data siapa menengah kejuruan (SMK). Kegiatan ini
saja siswa-siswa dan kemana siswa-siswa merupakan kegiatan yang mengutamakan
ingin melaksanakan prakerin. Selain itu keahlian dan keterampilan dari tiap siswa.
setelah proses pendaftaran selesai, ketua Pelaksanaan praktik kerja industri ini
jurusan perlu untuk mengumumkan hasil merupakan perwujudan dari kebijakan
pendaftaran prakerin. Dalam proses yang pada umumnya dilaksanakan di dua
mengumumkan hasil pendaftaran tempat, yaitu sekolah dan dunia usaha,
prakerin, selama ini ketua jurusan masih perusahaan atau instansi. Prakerin
perlu untuk mencetak hasil pendaftaran ke dilaksanakan dalam rangka peningkatan
dalam kertas lalu ditempelkan kedalam mutu siswa-siswi SMK agar mengetahui
papan pengumuman pada tiap jurusan. bagaimana cara kerja atau menangani
Untuk mengatasi permasalahan pekerjaan dengan baik. (Suwarni, 2015).
tersebut, solusinya adalah dengan
mengembangkan sistem informasi praktik
kerja industri (SI-Prakerin) berbasis web.
Pengembangan sistem berbasis web
dipilih agar dapat diakses di berbagai jenis

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5887

3. METODOLOGI berfungsi untuk memberikan gambaran


interaksi dari tiap pengguna atau sistem
Metode penelitian yang digunakan
lain dengan sistem informasi praktik kerja
untuk melakukan pengembangan sistem
industri (SI-Prakerin) pada SMKN 2
informasi praktik kerja industri (SI-
Malang dan skenario yang
Prakerin) pada SMKN 2 Malang dapat
mensimulasikan pengunaan sistem
dilihat pada Gambar 1.
informasi praktik kerja industri (SI-
Prakerin) yang akan dibangun. Lalu
terdapat gambaran aktivitas pada kegiatan
prakerin menggunakan sistem dengan
diagram aktivitas atau activity diagram.
Architectural design merupakan
tahapan untuk mengidentifikasi
keseluruhan struktur sistem, komponen
utama (sub-sistem/modul) beserta
hubungannya, dan bagaimana komponen-
komponen tersebut didistribusikan
(Sommerville, 2011). Pada fase
architectural design akan dibuat
perancangan arsitektur sistem yang
menggambarkan bagaimana hubungan
dari komponen-komponen yang akan
digunakan dalam sistem.
Pada fase component design akan
dibuat rancangan komponen sistem secara
rinci. Dalam tahapan ini akan dibuat
sequence diagram untuk tiap use case
scenario yang telah dibuat pada tahap
requirements modeling. Lalu akan dibuat
rancangan model data fisik (physical data
model) yang merupakan struktur tabel
basis data dari sistem informasi praktik
kerja industri (SI-Prakerin) yang akan
Gambar 1 Metodologi Penelitian dibangun. Rancangan model data fisik
Diadaptasi dari (Pressman, 2010) kemudian dimasukkan kedalam kelas
diagram (class diagram) bertipe model.
Studi literatur adalah tahap untuk Class diagram akan dirancang sesuai
peneliti mengumpulkan referensi yang dengan pola desain Model view controller.
dapat mendukung penelitian ini. Referensi Selain itu, akan dilakukan perancangan
berasal dari jurnal penelitian, buku, antarmuka yang berfungsi untuk
peraturan pemerintah, dan website. menggambarkan bentuk antarmuka dari
Fase requirements modeling sistem informasi praktik kerja industri
dilakukan guna untuk menyusun (SI-Prakerin) yang akan dibangun.
dokumen elisitasi kebutuhan. Dalam Code generation atau proses
penyusunan dokumen elisitasi kebutuhan, implementasi merupakan proses untuk
diperlukan kebutuhan-kebutuhan mengimplementasi seluruh hasil
pengguna kepada tiap pengguna, yaitu rancangan sistem kedalam kode program.
siswa, guru pembimbing praktik kerja Dalam penelitian ini, sistem informasi
industri, dan ketua jurusan. Data-data ini praktik kerja industri (SI-Prakerin) akan
akan dikumpulkan dengan menggunakan dibangun berbasis web. Oleh karena itu
teknik wawancara. Selain itu akan dibuat bahasa pemrograman yang digunakan
pemodelan kebutuhan berupa use case adalah PHP. Dalam penggunaan bahasa
diagram beserta use case scenario yang pemrograman PHP, untuk

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5888

mengimplementasi pola Model view dan peneliti lain. Kesimpulan yang


controller, digunakan framework Laravel. didapat diharapkan menjawab seluruh
Untuk mengimplementasi rancangan rumusan masalah yang telah di jabarkan
model data fisik, digunakan MySQL dan saran diharapkan dapat membantu
sebagai sistem manajemen basis data. pihak SMKN 2 Malang dan peneliti lain
Pada fase unit testing akan untuk dapat menyempurnakan penelitian
digunakan basis path testing dimana ini.
batasan dan jalur independen dari tiap
method atau object class diuji melalui 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
algoritme program. Bagian ini berisi pembahasan terkait
Yang dilakukan dalam integration hasil dari spesifikasi kebutuhan sistem,
testing adalah menguji tiap subsistem perancangan sistem, implementasi, dan
yang berasal dari tiap modul sistem yang pengujian.
telah diintegrasikan. Dalam tahap ini akan
dicari ketidaksesuaian antara keluaran di 4.1 Analisis Kebutuhan
antarmuka dengan integrasi modul dalam
sistem. Bagian ini berisi hasil dari fase
Pada tahap system testing, sistem requirements modeling. Sebelum
akan diuji dengan kasus uji sesuai dengan kebutuhan sistem dapat dijabarkan, perlu
pernyataan kebutuhan yang telah dibuat untuk memodelkan proses bisnis prakerin
pada tahap elisitasi kebutuhan. Pengujian yang berjalan saat ini (as-is) terlebih
tahap ini berguna untuk mendapatkan dahulu, lalu kemudian memodelkan
validitas atas kesesuaian fungsionalitas proses bisnis usulan (to-be). Proses bisnis
sistem dengan kebutuhan. yang didapatkan antara lain:
Tahapan terakhir yaitu acceptance 1. Pendaftaran Prakerin
testing, dimana sebelum sistem informasi 2. Menambahkan Daftar DU/DI

Gambar 2 Proses Bisnis Pendaftaran Prakerin Saat Ini (as-is)

praktik kerja industri (SI-Prakerin) 3. Monitoring


diserahkan kepada pihak SMKN 2 Gambar 2 dan Gambar 3 adalah hasil
Malang, sistem akan diuji langsung oleh pemodelan proses bisnis pendaftaran
seluruh pengguna dari SMKN 2 Malang. prakerin saat ini (as-is) dan usulan (to-be).
Tahapan ini berfungsi untuk mendapatkan
validitas atas kesesuaian fungsionalitas
dengan kebutuhan yang diperoleh
langsung dari pengguna.
Pada tahap penutup, akan dijabarkan
hasil penarikan kesimpulan dan
pemberian saran kepada SMKN 2 Malang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5889

Gambar 3 Proses Bisnis Pendaftaran Prakerin Usulan (to-be)

Dari proses bisnis yang telah


dijabarkan, pengguna dari sistem
informasi praktik kerja industri (SI-
Prakerin) akan ditunjukkan dalam Tabel
1.

Tabel 1 Identifikasi Pengguna Sistem

No. Jenis Deskripsi


Pengguna
Pengguna sistem
1. Guest yang belum
terautentikasi
Guru yang berperan
2. Ketua Jurusan sebagai ketua jurusan
pada tiap jurusan
Guru produktif yang
Guru berperan sebagai
3.
Pembimbing pembimbing siswa
prakerin
4. Siswa Pelaksana prakerin
Seorang guru yang
memahami IT. Yang
5. Admin
disarankan adalah
Ketua Jurusan TKJ

Berdasarkan hasil pemodelan proses


bisnis, didapatkan 14 kebutuhan
pengguna, 24 kebutuhan fungsional, dan 1
kebutuhan non-fungsional. Kemudian
dari hasil identifikasi pengguna sistem,
spesifikasi kebutuhan pengguna dan
spesifikasi kebutuhan fungsional, akan
dimodelkan diagram use case. Gambar 4
merupakan diagram use case untuk sistem
informasi praktik kerja industri (SI-
Prakerin) pada SMKN 2 Malang. Gambar 4 Diagram Use Case

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5890

4.2 Perancangan Sistem sequence diagram untuk use case


mendaftar prakerin.
4.2.1 Sequence diagram
Dari 24 use case yang telah 4.2.2 Class diagram
didefinisikan kemudian akan dimodelkan Dalam memodelkan class diagram untuk
sequence diagram dengan jumlah yang sistem informasi praktik kerja industri
sesuai dengan jumlah use case yaitu 24. (SI-Prakerin) class dibagi kedalam dua
Gambar 5 merupakan salah satu sequence jenis sesuai dengan pola desain MVC
diagram yang digambarkan, yaitu (Model, View, Controller), yaitu class

Gambar 5 Sequence Diagram Mendaftar Prakerin

Gambar 6 Class diagram

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5891

Gambar 7 Physical data model

berjenis Model merupakan turunan class


Model dan Controller merupakan turunan
class Controller. Gambar 6 merupakan
hasil dari pemodelan class diagram.

4.2.3 Physical data model Diagram


Hasil dari pemodelan physical data model
diagram akan digunakan untuk
mengimplementasi database dalam
sistem informasi praktik kerja industri
(SI-Prakerin). Gambar 7 merupakan hasil
pemodelan physical data model.
Terdapat sepuluh (10) tabel yang
Gambar 8 Halaman Pendaftaran Prakerin
terdiri dari Siswa, Pendaftaran, Dudi,
Role, Jurusan, Users, Pembimbing, Kajur,
4.3 Implementasi
Bimbingan, dan Monitoring.
4.3.1 Implementasi Fungsi
4.2.4 Perancangan Antarmuka
Bagian ini berisi pembahasan terkait
Bagian ini berisi hasil dari
beberapa kode program yang digunakan
perancangan antarmuka untuk sistem
untuk mengimplementasi kebutuhan
informasi praktik kerja industri (SI-
fungsional dari sistem. Implementasi dari
Prakerin). Gambar 8 merupakan hasil
tiap fungsi dibuat berdasarkan hasil dari
perancangan antarmuka untuk halaman
component design dan alur dari kode
pendaftaran prakerin.
program dibuat sesuai dengan hasil dari
Perancangan antarmuka halaman
pemodelan sequence diagram.
pendaftaran prakerin menghasilkan tujuh
Sistem dibangun menggunakan salah
(7) bagian yang telah diberi nomor pada
satu dari framework PHP, yaitu Laravel.
gambar.
Dari penggunaan Laravel, menghasilkan
10 kelas controller dan 9 kelas model yang
telah sesuai dengan hasil perancangan
pada class diagram.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5892

4.3.2 Implementasi Antarmuka lebih sedikit.


Hasil implementasi antarmuka
disajikan dalam potongan gambar 4.4.2 Integration Testing
antarmuka pengguna sistem informasi Pengujian integrasi (integration
praktik kerja industri (SI-Prakerin). testing) dilakukan dengan menggunakan
Implementasi antarmuka akan teknik top-down integration. Yang
disesuaikan dengan hasil dari dilakukan dalam pengujian integrasi
perancangan antarmuka. Gambar 9 adalah membuat sebuah stub yang
merupakan hasil implementasi antarmuka menyerupai setiap modul yang dipanggil.
pendaftaran prakerin. Pengujian integrasi yang dilakukan
pada proses integrasi untuk fungsi
mendaftar prakerin menghasilkan
persentase valid 100% yang berarti semua
kasus uji yang berjumlah 7 memiliki
expected result dan result yang sesuai.

4.4.3 System Testing


System testing atau pengujian sistem
dilakukan menggunakan salah satu teknik
dalam metode blackbox testing, yaitu
validation testing. Dalam pengujian
Gambar 9 Implementasi Antarmuka
sistem ini berfokus pada masukan dan
Pendaftaran Prakerin keluaran dari setiap kebutuhan fungsional
sistem yang telah didefinisikan
Hasil implementasi antarmuka untuk sebelumnya.
halaman pendaftaran prakerin tujuh (7) Terdapat 28 kasus uji, dan dari 28
bagian yang telah sesuai dengan hasil kasus uji yang diujikan menghasil kan
perancangan antarmuka untuk halaman persentase valid 100% yang berarti semua
pendaftaran prakerin. kasus uji memiliki expected result dan
result yang sesuai. Maka dapat ditarik
4.4 Pengujian kesimpulan bahwa sistem yang dibangun
sesuai dengan kebutuhan pengguna yang
Bagian berisi analisis dari hasil
telah didefinisikan.
pengujian yang telah dilakukan dimana
pengujian yang dilakukan antara lain unit 4.4.4 User Acceptance Testing (UAT)
testing, integration testing, system testing, UAT dilakukan dengan cara
user acceptance testing (UAT), dan melakukan demonstrasi sistem kepada
pengujian kebutuhan non-fungsional tiap aktor dalam sistem, yaitu admin,
dengan compatibility testing. ketua jurusan, guru pembimbing, dan
siswa. Setelah selesai melakukan
4.4.1 Unit Testing
demonstrasi, kemudian penguji
Unit testing atau pengujian unit
menyerahkan kuesioner untuk
dilakukan menggunakan salah satu teknik
mengetahui penilaian pengguna terhadap
dalam metode whitebox testing, yaitu
sistem yang dikembangkan. Kuesioner
basis path testing. Dalam pengujian unit
yang diberikan berisi beberapa pernyataan
ini akan dilakukan pada 4 sampel uji,
yang tiap pernyataan memiliki kriteria,
yaitu fungsi daftar(), addData(),
antara lain functional correctness and
addMonitoring(), dan exportToExcel().
completeness, usability, dan compatibility
Dari 4 sampel uji yang diujikan,
and interoperability. Kriteria pernyataan
menghasilkan jumlah kompleksitas yang
pada kuesioner dipilih karena dinilai
berkisar 1-10, yang berarti 4 fungsi yang
sesuai dari tujuan bisnis dari prakerin dan
diuji tersebut memiliki kode yang
kondisi yang ada pada studi kasus.
terstruktur dan tertulis dengan baik,
Hasil dari UAT adalah 3 pengguna
testabilitas tinggi, dan biaya dan usaha

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5893

antara lain admin, ketua jurusan, dan guru template antarmuka yang digunakan,
pembimbing memiliki indeks persentase yaitu AdminLTE 3 Alpha-2.
sebesar 100% yang berarti termasuk Permasalahan minor ini tidak
kedalam kategori “Sangat Setuju”. Dan 1 mempengaruhi tampilan antarmuka, dan
pengguna lain, yaitu siswa memiliki tetap sesuai dengan hasil perancangan
indeks persentase sebesar 92% yang yang telah dibahas sebelumnya.
berarti termasuk kedalam kategori
“Sangat Setuju”. 5. KESIMPULAN DAN SARAN

4.4.5 Compatibility Testing 5.1 Kesimpulan


Pengujian kompatibilitas
(compatibility testing) dilakukan Dari penelitian sudah dilakukan,
menggunakan tools SortSite Trial versi dapat ditarik kesimpulan bahwa:
5.32.838.0. Gambar 10 menunjukkan 1. Kebutuhan fungsional yang
hasil yang didapatkan dari pengujian didefinisikan diuji pada fase system
kompatibilitas. testing dengan menggunakan teknik
pengujian validasi dan kebutuhan
non-fungsional juga diuji melalui
pengujian kompatibilitas. Pengujian
validasi dilakukan pada 32 kasus uji
sesuai dengan pendefinisian use case
pada fase requirements modeling dan
menghasilkan persentase valid 100%.
Hal ini berarti sistem telah berjalan
sesuai dengan fungsionalitas sistem
yang diharapkan. Pada fase
Gambar 10 Hasil Pengujian Kompatibilitas acceptance testing dengan User
Acceptance Testing (UAT), tiap
Hasil dari pelaksanaan pengujian pengguna sangat setuju dengan
kompatibilitas menunjukkan bahwa kebutuhan fungsional sudah
terdapat beberapa permasalahan yang didefinisikan pada fase requirements
terdiri dari permasalahan kritis yang modeling.
terjadi pada browser Firefox dan Chrome,
dan permasalahan minor yang terjadi pada 2. Berdasarkan hasil perancangan
browser Firefox. sequence diagram, unit testing
Permasalahan kritis yang terdapat dijalankan pada 4 sampel fungsi dan
pada web browser Firefox dan Chrome algoritma dari 4 fungsi ini telah sesuai
terdapat pada halaman login dan register dengan hasil perancangan sequence
yang tidak menggunakan HTTPS. Hal ini diagram. Pengujian integrasi
dikarenakan pada saat pengembangan (integration testing) dijalankan pada
sistem hanya menggunakan built-in web fungsi mendaftar prakerin dan
server melalui command artisan (php terdapat 7 kasus uji yang merupakan
artisan serve) menggunakan command alur dari fungsi mendaftar prakerin,
line interface. Sehingga tidak dapat dan alur dari fungsi mendaftar
menerima SSL (Secure Sockets Layer) prakerin ini telah sesuai dengan hasil
request. Namun permasalahan ini tidak perancangan sequence diagram untuk
menghapus fungsionalitas yang telah fungsi mendaftar prakerin.
didefinisikan sebelumnya, dan sistem 3. Kode yang dituliskan pada fase
masih bisa digunakan dengan baik. implementasi diuji pada fase unit
Permasalahan minor yang terjadi pada testing. Unit testing dilakukan
web browser Firefox terjadi karena menggunakan teknik basis path
terdapat ketidaksesuaian style pada paket testing, dimana dilakukan pada 4
CSS (Cascading Style Sheet) dari sampel fungsi. Dari 4 fungsi yang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5894

diuji menghasilkan semuanya evaluasi ini berkemungkinan terdapat


memiliki kode yang terstruktur serta sebuah permasalahan. Untuk
tertulis dengan baik, lalu testabilitas penelitian berikutnya diharapkan
tinggi, dan biaya serta usaha yang untuk menggali permasalahan pada
lebih sedikit. proses evaluasi prakerin di SMKN 2
Malang.
4. Fase acceptance testing dilakukan
dengan User Acceptance Testing
6. DAFTAR PUSTAKA
(UAT). UAT dilakukan dengan
melakukan demonstrasi sistem Khan, P. M., dan Beg M. M. S., 2013.
kepada semua pengguna dan Extended Decision Support
memberikan kuesioner yang telah Matrix for Selection of SDLC-
dirancang sesuai dengan kebutuhan Models on Traditional and Agile
dari tiap pengguna. Hasil dari Software Development Projects.
pengisian kuesioner ini adalah 4 atau Dalam: ACCT (Advanced
seluruh pengguna tergolong kedalam Computing and Communication
kategori “Sangat Setuju” terhadap Technologies), 2013. Third
fungsionalitas sistem, karena setiap International Conference on
kuesioner yang diisi memiliki indeks Advanced Csomputing &
persentase lebih dari atau sama Communication Technologies.
dengan 92%. Rohtak, India, 06-07 April 2013.
Washington, DC: IEEE Computer
5.2 Saran Society.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang Pressman, R. S., 2010. Software
sudah dilakukan, terdapat beberapa saran Engineering A Practitioner’s
untuk penelitian berikutnya. Saran Approach, Seventh Edition. New
tersebut antar lain: York: McGraw-Hill.
Sommerville, I., 2011. Software
1. Berdasarkan hasil wawancara yang
Engineering, 9th ed. Boston:
sudah dilakukan dengan wakil kepala
Pearson Education, Inc.
sekolah bagian humas, tidak
membahas terkait proses pelaksanaan Suwarni, 2015. Manajemen Praktik Kerja
prakerin secara rinci, dimana Industri. Manajer Pendidikan, [e-
memungkinkan untuk terdapat journal] 9(1). Tersedia melalui:
permasalahan seperti pengelolaan Open Journal System Universitas
absensi siswa prakerin. Diharapkan Bengkulu
untuk penelitian selanjutnya digali <https://ejournal.unib.ac.id>
lebih lanjut untuk proses pelaksanaan [Diakses 1 September 2018
prakerin di SMKN 2 Malang.
2. Dalam penelitian ini, area yang
dicakup masih tertuju pada proses
perencanaan praktik kerja industri
(prakerin) dimana terdapat
permasalahan pada proses
pendaftaran prakerin. Setelah
pelaksanaan prakerin telah selesai
dilanjutkan dengan proses evaluasi,
dimana hasil dari laporan monitoring,
nilai prakerin, dan nilai presentasi
laporan akhir prakerin akan dijadikan
bahan bagi sekolah untuk
mengevaluasi siswa-siswa yang
melaksanakan prakerin. Proses

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai