36797
Vol. 8, No. 2, April 2020
Abstrak
Kompetensi adalah modal utama bagi calon tenaga kerja baik itu untuk mandiri maupun untuk bekerja dengan
orang lain. Untuk meningkatkan kualitas kompetensi sumber daya manusia harus melalui suatu proses
pendidikan dan pelatihan di bidangnya masing-masing. UPT LKI atau “Unit Pelaksana Teknis Latihan Kerja
Industri” Provinsi Kalimantan Barat merupakan pusat pelatihan vokasi yang menyelenggarakan pelatihan dan
uji keterampilan tenaga kerja dalam berbagai bidang keterampilan kerja industri. Permasalahan utama yang
dihadapi oleh UPT LKI adalah sistem pendaftaran dan informasi yang mengharuskan calon siswa untuk datang
langsung ke lokasi. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat menampung pendaftaran dan informasi yang
dapat diakses oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem penerimaan siswa yang dapat
membantu para pelamar dalam proses pendaftaran dan penerimaan informasi terkait. Penelitian ini
menggunakan metode waterfall untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi. Adapun pengujian yang
digunakan adalah user acceptance test (UAT) dan blackbox. Hasil pengujian blackbox menunjukan bahwa fungsi
fitur yang ada dalam aplikasi sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan pengujian UAT, aplikasi ini mendapatkan
rata rata persentasi 82,85% dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, aplikasi yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dan diterapkan pada UPT LKI.
Kata kunci: UPT LKI, Sistem Informasi, Blackbox, UAT
Training Centre) Kalimantan Barat yang terletak di jalan (processing), keluaran (output) serta umpan balik
Abdurrahman Saleh Pontianak, dengan tugas pokok (feedback) [4].
menyelenggarakan pelatihan dan uji keterampilan tenaga Pengertian sistem informasi pada umumnya adalah
kerja dalam berbagai bidang keterampilan kerja industry. suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan
Adapun tata cara untuk masyarakat yang ingin informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, untuk
meningkatkan keterampilan mesti mengikuti alur menyediakan informasi untuk mendukung operasi,
pendaftaran yang mengharuskan masyarakat selalu datang manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini
untuk mencari informasi langsung ke kantor UPT LKI. memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak
Setelah mengikuti pelatihan di kantor UPT LKI maka komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis
siswa akan mendapatkan sertifikat berdasarkan data.
kemampuan yang telah dikuasainya. Keaslian sertifikat Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
berdampak pada peningkatan kepercayaan suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
perusahaan atau tempat kerja terhadap calon karyawannya transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
oleh karena itu verifikasi diperlukan agar keaslian dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
sertfikat diketahui kebenarannya. menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
D. Waterfall
A. Pengertian Sistem
Model waterfall adalah model pengembangan
Sistem adalah suatu integrasi bagian sistem informasi perangkat lunak yang paling sering digunakan. Model
yang semuanya bekerja menuju suatu tujuan. Sistem pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal
terdiri dari tiga elemen utama yaitu input, pengolahan data pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai
dan output. Sistem juga dapat dibagi menjadi beberapa tahap akhir pengembangan system yaitu tahap
sistem ataupun sub sistem, yang masing-masing bagian pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan
mempunyai bagian umum seperti perangkat lunak, dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai
perangkat keras, manusia, basis data, prosedur dan dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang
dokumentasi [1]. ke tahap sebelumnya [5].
Pengertian dan definisi sistem pada umumnya adalah Waterfall merupakan salah satu proses permodel
suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen perangkat lunak yang mengambil kegiatan proses dasar
yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling seperti spesifikasi, pengembangan, validasi dan evolusi
bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks. dengan mempresentasikannya sebagai fase-fase proses
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terhubung yang berbeda seperti analisis dan definisi persyaratan,
atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau perancangan perangkat lunak, implementasi dan pengujian
sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja unit, integrasi dan pengujian sistem, operasi dan
sama untuk mencapai sasaran dengan menerima input dan pemeliharaan [6].
menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi
yang terorganisir [2]. E. Business Process Modelling and Notation
Dalam menjalankan proses bisnisnya, setiap
B. Pengertian Informasi
perusahaan menerapkan prosedur yang bervariasi. Ada
Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari kalanya prosedur yang digunakan antara satu perusahaan
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih dan perusahaan yang lain sama, namun juga tidak jarang
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang setiap perusahaan menggunakan prosedur yang berbeda
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang [7].
nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan Business Process Modeling Notation (BPMN)
keputusan [3]. menggambarkan suatu bisnis proses diagram yang mana
Pengertian Informasi pada umumnya adalah data yang didasarkan kepada teknik diagram alur, dirangkai untuk
telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi membuat model-model grafis dari operasi-operasi bisnis
penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang dimana terdapat aktivitas aktivitas dan kontrol-kontrol
bermanfaat. Ada suatu proses transformasi data menjadi alur yang mendefinisikan urutan kerja [8].
suatu informasi yaitu input- proses -output.
Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk F. Data Flow Diagram (DFD)
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya Data Flow Diagram adalah sebuah tool yang
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) digunakan untuk membuat diagram dengan
nyata yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. menggunakan beberapa simbol sederhana untuk
mengilustrasikan aliran data antara entitas external,
C. Pengertian Sistem Informasi
aktivitas proses, dan elemen penyimpanan data [9].
Sistem informasi terdiri dari semua komponen yang Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk
bekerja sama untuk mengolah data dan prosedur menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih
informasi. Komponen sistem informasi terdiri dari kecil. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang
unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan
sistem aplikasi yang akan dikembangkan [10] Salah satu
Korespondensi : Arief Ramadhayansyah Yusmita 161
JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 8 , No. 2, April 2020
keuntungan menggunakan diagram alir data adalah bukti bahwa software sudah diterima dan sudah
memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai memenuhi kebutuhan yang diminta. UAT yang di
bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan gunakan pada penelitian ini dengan menggunakan
dikerjakan. kuesioner. Selama UAT, Pengguna yang sebenarnya
menguji aplikasi untuk memastikan aplikasi dapat
G. Entity Relationship Diagram (ERD) menangani tugas-tugas yang diperlukan dalam skenario
ERD adalah teknik pemodelan data yang dapat dunia nyata, sesuai dengan spesifikasi [13].
membantu mendefinisikan suatu proses bisnis dan dapat Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan
juga digunakan untuk mengetahui hubungan antar menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk
database [11]. diisi oleh responden [14]. Dalam penelitian survey
pemakaian kuesioner merupakan hal penting untuk
H. Blackbox mengumpulkan data. Sebuah kuesioner yang baik adalah
Metode pengujian black box dipilih karena metode sebuah kuesioner yang mengandung pertanyaan yang baik
pengujian tersebut tidak memperhatikan struktur logika pula, dalam arti sedemikian sehingga tidak menimbulkan
internal (coding) dalam perangkat lunak. Pengujian Black arti yang lain pada diri responden. Pertanyaan-pertayaan
Box yakni pengujian yang berfokus pada persyaratan pada kuesioner harus jelas dan mudah dimengerti
fungsional sistem yang telah dibuat [12]. Pada pengujian sehingga mengurangi tingkat kesalahan interpretasi
ini didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan responden dalam pengisian kuesioner.
aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan Teknik User Acceptance Test merupakan pengujian
kesesuaian alur fungsi dengan proses yang diinginkan terakhir sebelum sistem dipakai oleh user yang
oleh pengguna. Pengujian ini tidak melihat dan tidak melibatkan pengujian dengan data pengguna sistem. User
menguji souce code program. Acceptance Test adalah uji terima perangkat lunak yang
Beberapa cara untuk memilih data pengujian untuk dilakukan di tempat pengguna oleh user perangkat lunak
metode black box adalah sebagai berikut : tersebut. Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji
1) Easy values: yaitu data yang mudah diperiksa.
apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang tertuang
2) Typical realistic value; yaitu mencoba program dalam spesifikasi fungsional sistem
dengan data pengujian untuk melihat bagaimana program (validation).Perhitungan dilakukan menggunakan skala
menggunakannya. Data ini harus cukup sederhana likert. Skala likert merupakan suatu skala penilaian yang
sehingga hasilnya dapat dihitung secara manual. menyajikan pilihan skala dengan nilai pada setiap skala
3) Extreme values; banyak program error pada untuk mengukur tingkat persetujuan terhadap sesuatu
suatu batas range dari aplikasi. [15]. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
4) Illegal values; yaitu suatu data / nilai yang tidak pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang
diperbolehkan maupun data yang tidak berguna. kejadian atau gejala sosial dimana setiap pertanyaan
Meskipun dirancang untuk mengungkap kesalahan, memiliki bobot nilai. Adapun bobot jawaban yang
pengujian black box digunakan untuk memperlihatkan diberikan adalah sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3),
bahwa fungsi-fungsi perangkat lunak dapat beroperasi, kurang baik (2), tidak baik (1). Perhitungan dilakukan
bahwa input diterima dengan baik dan output dihasilkan dengan rumus berikut:
dengan tepat, dan integritas informasi eksternal (seperti
file data) dipelihara. Dalam pengujian black box terdapat (1)
beberapa sifat black box testing yaitu :
1) Robustness testing: (menguji kekuatan sistem
yang ada) untuk menjamin sistem dengan memasukan J. Analisa Kebutuhan
data-data yang abnormal. Selanjutnya dilakukan analisis sistem yang akan
2) Performance testing: (menguji kinerja sistem dikembangkan yaitu berupa sistem informasi berbasis web
yang ada) menguji software bagian dari sistem/orientasi berkaitan dengan manajemen pelatihan:
kepada hardware.
• Masyarakat yang dapat mendaftarkan diri sebagai
3) Endurance testing: (menguji daya tahan sistem) calon siswa.
menguji daya tahan terhadap software apakah sistem
• Proses verifikasi calon siswa dilakukan admin UPT
tersebut dapat bertahan dari gangguan- gangguan yang
LKI.
mengganggu.
4) Behavior testing: (menguji prilaku sistem apakah • Proses pengecekan penerimaan yang dilakukan
sudah sesuai dengan permintaan) menguji tingkah laku calon siswa.
sistem berdasarkan polanya “didesain sebagai mana • Proses manajemen jadwal dan kejuruan yang
mulanya”. dilakukan admin
I. User Acceptance Test (UAT) • Proses manajemen galeri yang dilakukan admin
UAT (User Acceptance Test) adalah suatu proses • Proses manajemen Alumni
pengujian yang dilakukan oleh pengguna dengan hasil • Proses pemberian nilai oleh instruktur
output sebuah dokumen hasil uji yang dapat dijadikan
Terima
sistem yang ada, dapat menggambarkan bagian
berbeda dan aspek atau pandangan yang berbeda dari
suatu sistem. Setiap komponen terdiri dari blok Manage data
pembangun sistem yang dapat dibangun dengan cara siswa
Phase
Gambar. 2 Diagram BPMN
Hal ini dikarenakan pengguna (siswa) hanya dapat [9] M. A. Ramdhani, “Pemodelan Proses Bisnis Sistem Akademik
memilih kejuruan setelah dilakukan penolakan atau Menggunakan Pendekatan Business Process Modelling Notation
(Bpmn) (Studi Kasus Institusi Perguruan Tinggi Xyz),” Jurnal
kelulusan pendidikan, sehingga pengguna hanya dapat Informasi, pp. 83-93, 2015.
mengikuti satu kejuruan dalam satu waktu.
[10] Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta:
Pembatasan ini dimaksudkan agar siswa dapat fokus Graha Ilmu, 2005.
ke satu kejuruan terlebih dahulu sebelum mencoba [11] B. Bunardi, D. S. Naga and D. Arisandi, “PENGEMBANGAN
kejuruan lain. Namun hal ini malah berdampak pada APLIKASI E-COMMERCE PRODUK LOKAL DAN DATA
sentimen kurang baik pada penilaian aplikasi. KEPENDUDUKANPADA DESA GIRITENGAH,
5. Dalam aspek komunikasi visual terdapat enam BOROBUDUR,” Computatio: Journal of Computer Scienceand
Information Systems, vol. 3, no. 1, pp. 77-84, 2019.
penilaian yang dilakukan yaitu tampilan, menu,
[12] R. Wahyuni and H. Irawan, “Penerapan Electronic Customer
pengisian form, jenis font, warna tampilan dan respon Relationship Management (E-CRM) Dalam Upaya Meningkatkan
terhadap input. Penilaian respon terhadap input yang Loyalitas dan Pelayanan Terhadap Pelanggan Studi Pada Bengkel
di terima mendapatkan nilai persentase yang paling Yamaha Inti Mas Motor,” J u r n a l I D E A L I S, pp. 489-496,
tinggi. Sedangkan tampilan mendapat nilai persentasi 2018.
yang paling rendah dalam aspek ini. [13] M. S. Mustaqbal, R. F. Firdaus and H. Rahmadi, “PENGUJIAN
APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING
BOUNDARY VALUE ANALYSIS(Studi Kasus : Aplikasi
IV. KESIMPULAN
Prediksi Kelulusan SNMPTN),” Jurnal Ilmiah Teknologi
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang Informasi Terapan, vol. 1, no. 3, pp. 31-36, 2015.
berjdul “sistem informasi manajemen pelatihan pada [14] F. Melky, Rancang Bangun Aplikasi Virtual Reality Laboratorium
kantor unit pelaksana teknis latihan kerja industri Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak: Skripsi,
2015.
(UPT LKI) provinsi Kalimantan Barat” yang telah
dilakukan adalah sistem informasi manajemen [15] F. H. Y. Yudhanto, H. Nugroho and A. H. Suryadi, “Aplikasi
Pengelolaan Sistem Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten
pelatihan pada kantor unit pelaksana teknis latihan Bandung,” e-Proceeding of Applied Science, vol. 4, no. 3, pp.
kerja industri (UPT LKI) provinsi Kalimantan Barat 1621-1629, 2018.
yang berhasil dibangun dapat dimanfaatkan sebagai [16] Maryuliana, I. M. I. Subroto and S. F. C. Haviana, “Sistem
sarana penyajian informasi terkait pembukaan Informasi Angket Pengukuran Skala Kebutuhan Materi
pelatihan untuk mengikuti pelatihan pada kantor UPT Pembelajaran Tambahan Sebagai Pendukung Pengambilan
Keputusan Di Sekolah Menengah Atas Menggunakan Skala
LKI provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil Likert,” Jurnal Transistor Elektro dan Informatika
pengujian dengan black box sistem informasi (TRANSISTOR EI), vol. 1, no. 2, pp. 1-12, 2016.
manajemen pelatihan pada kantor unit pelaksana
teknis latihan kerja industri (UPT LKI) provinsi
kalimantan Barat yang dibangun dapat berjalan dengan
baik. Berdasarkan hasil pengujian UAT dengan
perhitungan skala likert dapat diketahui persentase
yang didapat yaitu 82,85% dan dikatogorikan sangat
baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. M. Metev and V. P. Veiko, Laser Assisted Microtechnology,
2nd ed., R. M. Osgood, Jr., Ed. Berlin, Germany: Springer-
Verlag, 1998.
[2] A. Wibowo and B. Susanto, “Pengembangan Sistem Informasi
Website KPU Daerah Istimewa Yogyakarta,” J. Tek. Inform. dan
Sist. Inf, vol. 2, p. 231–243, 2016.
[3] J. A. O'Brien and G. M. Marakas, Introduction to Information
Sistem, New York: The Mc-Graw-Hill Companies, 2007.
[4] L. Fernando, N. Safriadi and R. D. Nyoto, “Rancang Bangun
Sistem Informasi Konferensi Nasional Aptikom Provinsi
Kalimantan Barat Berbasis Web,” Jurnal Sistem dan Teknologi
Informasi (Justin), vol. 6, no. 3, pp. 111-115, 2018.
[5] M. Z. Lestari and N. O. Syamsiah, “Sistem Informasi Piutang
pada Unit Pengelolaan Keuangan Desa (UPKD) Model Desa
Prima Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah,” Jurnal
Edukasi dan Penelitian Informatika (Jepin), vol. 3, no. 2, pp. 142-
151, 2017.
[6] R. Susanto and A. D. Andriana, “PERBANDINGAN MODEL
WATERFALL DAN PROTOTYPING UNTUK
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI,” Majalah Ilmiah
UNIKOM, vol. 14, no. 1, pp. 41-46, 2016.
[7] I. Sommerville, Software Engineering 9th Edition, Addison-
Wesley, 2011.
[8] A. W. Prasetya and M. A. Z. S. Yaqin, “Common Process
Extraction Pada Scalable Model Process Bisniss,” pp. 484-489,
2018.