Pak Ahmad tidak menrapkan teori pembelajaran Matemetika menurut teori Jerome
Bruner.
1.b. Karena pembelajaran yang diterapkan pak Ahmad berbasus ceramah (Ekspository)
Siswa belajar di luar kelas dengan menggunakan alat bola warna warni. Ada dua
kelompok/regu siswa masing-masing beranggota 5 siswa yang akan bertanding dalam
permainan bola. Aturan permainan sebagai berikut: disediakan 30 bola ( 10 merah, 10 biru,
10 kuning) yang disebar di lapangan. Masing-masing regu memasukkan bola dengan skor
positif ke keranjang masing-masing, bola dengan skor negatif dimasukkan ke keranjang
lawan. Bola tidak boleh dibawa lari, harus dilemparkan/dioperkan ke anggota regu. Regu
yang melakukan pelanggaran akan diumumkan banyak pelangarannya di akhir game. skor
dihitung setelah game selesai.
Tahap Enaktif
Pada tahap enaktif, siswa dua regu bertanding memperebutkan bola untuk dimasukkan ke
keranjangnya (secara aktif menggunakan benda konkret untuk menghitung skor yang akan
diperoleh)
Game-1
Pada game ini masing –masing bola skornya sama yaitu 1 (Penjumlahan bilangan positif)
Game -2
Pada game ini masing – masing bola skornya merah=3, biru=2, kuning=1 (penjumlahan,
perkalian bilangan positif)
Game -3
Pada game ini masing –masing bola merah=3, biru=1, kuning= – 2 (penjumlahan dan
perkalian bilangan positif dan negatif)
Tahap Ikonik
Dalam tahap ini digunakan gambar bola (bukan benda kongkret/ perlahan-lahan dibawa ke
abstrak) untuk menyajikan permasalahan. Guru menggunakan CD plano untuk
menampilkan permasalahan dalam bentuk gambar.
Aturan skor
1 Bola merah = 3
2 Bola biru =1
6 Bola merah
4 Bola biru
7 Bola kuning
4 Bola merah
6 Bola biru
3 Bola kuning
Tahap Simbolik
Pada tahap simbolik disajikan permasalahan kontekstual dimana sudah tidak ada gambar
lagi.