Anda di halaman 1dari 103

LAPORAN AKHIR

ALGORITMA & PEMROGRAMAN

DISUSUN OLEH
==NELA HALEMI YATI==
NIM :210401125
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas rahmat-Nya dan karunia berupa kesehatan saya bisa
menyelesaikan makalah dan dapat terus menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Riau. Shalawat
serta salam tak lupa curahkan untuk baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat nya dari
zaman kegelapankezamanterangbenderang.
Penyusunan lapotan akhir algoritma pemograman ini berikut dilakukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Algoritma dan Pemograman pada semester 1. Pada laporan ini kami membahas
tentang 3 bahasa pemograman. Harapannya, kami sebagi mahasiswa pada khusunya, dan para
pembaca pada umumnya dapat mendapatkan sudut pandang baru.
Penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna. Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dan
kelemahan pada penyusunan dan penulisan. Demi kesempurnaan makalah ini, kami berharap adanya
perbaikan, kritik dan juga saran dari para pembaca yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca dan penulis.

Kampar,20 Februari 2022

Penulis,
Daftar Isi
PENGENALAN JAVA

Java merupakan bahasa bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi pada object dan
program java tersusun dari bagian yang disebut dengan Class. Class terdiri dari metode- metode
yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Para
programmer Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan class di pustaka class Java yang
disebut dengan Java Application Programming Interface (API). Class- class ini diorganisasikan
menjadi sekelompok yang disebut dengan paket (package). Java API telah menciptakan applet
dan aplikasi canggih dengan menyediakan fungsionalitas yang memadai .Jadi ada dua hal yang
harus dipelajari dalam Java, yaitu bagaimana mempergunakan class pada Java API dan
mempelajari bahasa Java. Tidak ada cara lain selain class yang merupakan satu-satunya cara
menyatakan bagian eksekusi program. Pada Java program javac untuk mengkompilasi file kode
sumber Java menjadi class-class bytecode. File kode sumber mempunyai ekstensi *.java.
Kompilator javac menghasilkan file bytecode class dengan ekstensi *.class. Interpreter adalah
modul utama pada sistem Java yang digunakan aplikasi Java dan menjalankan program bytecode
Java. Dengan kata lain Java adalah bahasa pemrograman yang dapat membuat seluruh bentuk
aplikasi tidak hanya desktop dan web namun juga bisa membuat aplikasi mobile dan lainnya,
sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain. Java
merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum atau non-spesifik (general purpose).
Bahasa Pemrograman Java berorientasi object (OOP-Object Oriented Programming), dan dapat
dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Pada OOP, program komputer sebagai
kelompok object yang saling berinteraksi.
Pengertian OOP

Pengertian OOP secara singkat adalah mengorganisasikan program sebagai kumpulan komponen
yang disebut object. Object- object ini ada secara independen, mempunyai aturan-aturan
berkomunikasi dengan object lain dan untuk memerintahkan object lain gunanya untuk meminta
informasi tertentu atau meminta object lain mengerjakan sesuatu. Class bertindak sebagai modul
sekaligus tipe. Sebagai tipe maka pada saat dijalankan, program menciptakan object-object yang
merupakan instan- instan Class. Class dapat mewarisi Class lain. Java tidak mengijinkan
pewarisan jamak akan tetapi menyelesaikan kebutuhan pewarisan jamak dengan fasilitas
antarmuka yang lebih elegan.
Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, namun dikembangkan untuk
berbagai sistem operasi dan bersifat open source. Dengan slogannya “Write once, run
anywhere”. Bahasa pemrograman java banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan
C++ namun dengan sintaksis model object yang lebih sederhana. Aplikasi-aplikasi berbasis java
pada umumnya dikompilasi ke dalam bentuk p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada
berbagai Mesin Virtual Java (JVM).

Fungsi Java
Bahasa pemrograman Java memiliki beberapa fungsi dalam pembuatan apalikasi sebagai berikut.
1. Bahasa yang digunakan sederhana
Jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain, Java bisa di bilang lebih sederhana di
banding yang lainnya. Hal ini karena Java menggunakan sintaks yang bisa dibilang mirip dengan
C++.
2. Hanya fokus pada Objek
Bahasa pemrograman Java hanya fokus pada Objek . Dengan hanya fokus pada objek, program
komputer dapat saling berkomunikasi dalam satu kelompok objek.
3. Pengamanan yang cukup ketat
Pengamanan pada Java ada tiga lapis. Pengamanan ini tentu saja dilakukan untuk melindungi
sistem dari penyalahgunaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
4. Dapat di pakai pada sistem operasi manapun
Seperti yang sudah di dijelaskan pada point 1 jika Java dapat berjalan pada komputer yang
menggunakan sistem operasi apapun. Hal ini dapat dilakukan karena Bahasa Java termasuk
Platform Independence. Ketika dibuat sebuah file, maka file tersebut bisa dijalankan pada
perangkat manapun.
5. Menggunakan sistem exception-handling
Exception-handling ini menyediakan cara untuk memisahkan antara bagian pengamanan
kesalahan dan bagian kode normal. Dengan begitu kode tersebut dituntun ke strukstur kode
program yang jauh lebih bersih. Jika kesalahan ditemukan, maka Java akan membuat exception.
Exception ini dapat ditangkap serta dikelola oleh program tanpa memberikan dampak yang lebih
buruk.
6. Mendukung Native methodJava mendukung native method atau sebuah fungsi yang ditulis di
bahasa lain, khususnya C dan C++. Dengan adanya dukungan secara native method ini
memungkinkan programer menulis berbagai fungsi yang bisa dilakukan dengan cepat jika
dibandingkan fungsi yang lain.
7. Terdapat Garbage Collector
Fungsi dari garbage collector ini mampu mengumpulkan “sampah” secara otomatis. Dengan
adanya garbage collector ini programmer tidak perlu dibebani dengan adanya memori yang
rusak.
8. Daftar perpustakaan yang lengkap
Bahasa pemrograman Java mempunyai daftar perpustakaan yang cukup lengkap. Dengan adanya
ini programmer dapat membuat suatu aplikasi sesuai dengan apa yang diinginkan.
9. Adanya Fitur GUI
GUI atau singkatan dari Grafical User Interface adalah salah satu fitur yang ada di dalam Java.
10. Penyempurna dari C++
Bagi kamu programmer yang terbiasa dengan bahasa pemrograman C++, kamu tidak perlu
khawatir dengan bahasa pemrograman java. Karena pada Java gayanya sudah disesuaikan
dengan C++. Bahkan dengan bahasa pemrograman Java, kamu dapat memperluas kode-kode
yang kamu inginkan dibandingkan melalui C++.
Kelebihan dan Kekurangan Java
Kelebihan JAVA yaitu:
1.Mudah Untuk Dikembangkan
Salah satu kelebihan dari Java adalah kemudahan dalam hal pengembangan aplikasi. Hal ini
tentu saja sangat membantu para programmer dan developer untuk lebih baik lagi dalam
mengembangkan aplikasi yang berbasis Java.
2.Sifatnya multiplatform
Kelebihan lainnya dari bahasa pemrograman java dan banyak diminati oleh para developer dan
programmer yaitu salah satu bahasa pemrograman yang sifatnya multi platform, atau dengan
kata lain universal dan bisa digunakan dalam platform apapun. Hal ini tentunya membuat
banyak sekali para pengembang aplikasi yang menggunakan basis bahasa pemrograman Java
untuk membuat aplikasi yang diinginkannya.
3.Memiliki kemudahan dalam menyusun suatu script
Kelebihan lainnya dari bahasa pemrograman Java bahasa pemrograman Java merupakan salah
satu bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari. Para programmer dan developer dalam
menyusun sebuah program, harus menggunakan sebuah script, agar program tersebut dapat
berjalan. Dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, script tersebut akan lebih mudah
untuk dibuat dan dipelajari, sehingga beberapa programmer pemula pun sudah bisa
mengembangkan sebuah aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman Java.
4.Apabila programmer beorientasi pada usability, maka Java sangat mendukung
Keunggulan bahasa pemrograman java berhubungan erat dengan kemampuan aplikasi – aplikasi
yang dibuat dengan Java yang dapat bekerja di platform manapun. Dan hal ini berhubungan
dengan usability, atau kegunaan dari suatu aplikasi.
5.Bahasa pemrograman yang berorientasi terhadap objek
Bahasa pemrograman Java adalah salah satu bentuk atau jenis bahasa pemrograman yang
berorientasi pada objek. Itu artinya setiap aplikasi yang dibangung dengan menggunakan bahasa
pemrograman java akan disesuaikan dengan objek atau bisa juga dengan tampilan dan interface
dari aplikasi tersebut.
6.Dinamis
Sifat dinamis ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan bahasa pemrograman java karena
sangat mudah untuk dikembangkan.
Kekurangan JAVA yaitu:
1.Penggunaan memory yang cukup tinggi
Bahasa pemrograman Java memang menawarkan banyak sekali fitur yang luar biasa, mulai dari
kemudahan dalam menyusun script, hingga fitur object oriented, yang menjadi salah satu ciri
khas dari bahasa pemrograman Java. Akan tetapi sayangnya, semua kelebihan tersebut harus
dikompensasi dengan kebutuhan memory yang cukup besar.
2.Mudah didekompilasi
Secara singkat istilah dekompilasi ini adalah pengambilan source code. Jadi, Java merupakan
salah satu bahasa pemrograman yang mudah megnalami dekompilasi.

Sumber: https://www.nesabamedia.com/pengertian-java/

Penggunaan Bahasa Pemrograman Java


Dilansir dari w3schools, Java dapat digunakan untuk beberapa hal, di antaranya adalah:
1.Aplikasi mobile (terutama Android)
2.Aplikasi desktop
3.Aplikasi web
4.Server web

5. Aplikasi server game


6.koneksi database
Selain hal-hal di atas, sebenarnya ada banyak lagi kegunaaan dari Java. Hal tersebut menandakan
bahwa bahasa tersebut adalah bahasa pemrograman yang memang banyak digunakan.
Komponen Penting Java
Dilansir dari JournalDev, ada tiga komponen penting dari Java. Ketiga komponen tersebut
adalah:
1.JDK
Java Development Kit (JDK) merupakan komponen inti dari Java. Komponen ini memberikan
semua tools, executables, binaries yang diperlukan untuk menyusun, men-debug, dan
mengeksekusi sebuah program Java.
2. JVM
Java Virtual Machine (JVM) kerap dianggap sebagai jantung dari bahasa pemrograman Java.
Ketika menjalankan program Java, JVM bertugas untuk mengonversi byte code menjadi kode
yang lebih spesifik.
3. JRE
Java Runtime Environment (JRE) merupakan implementasi dari JVM. JVM memberikan
platform untuk mengeksekusi program-program Java.

Sumber: https://glints.com/id/lowongan/bahasa-pemrograman-java/

PENGENALAN PHYTON
Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang dapat melakukan eksekusi sejumlah
instruksi multi guna secara langsung (interpretatif) dengan metode orientasi objek. Python adalah
bahasa pemrograman yang paling mudah dipahami. Python dibuat oleh programmer Belanda
bernama Guido Van Rossum. Di era digital segala profesi yang berkaitan dengan teknologi dan
komputer dianggap menjanjikan di masa depan, salah satunya adalah programmer. Banyak hal
yang bisa Anda ciptakan saat menekuni dunia programmer, seperti software, aplikasi pada
smartphone, program GUI, program CLI, Internet of Things, games dan lain-lainnya. Untuk
dapat membuat itu semua, seorang programmer harus menguasai bahasa pemrograman.. Ada
banyak bahasa pemrograman yang bisa dipelajari, namun banyak yang merekomendasikan
Python sebagai salah satu bahasa pemrograman. Mengapa demikian? Banyak yang berasumsi
bahwa Python lebih mudah dimengerti dibandingkan bahasa pemrograman lainnya. Informasi
selengkapnya akan dipaparkan pada artikel berikut ini:

Sumber:https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/
bahasa_pemrograman_python_pengertian_sejarah_kelebihan_dan_kekurangannya-954

Pengertian Bahasa Pemrograman Python


Singkatnya, python adalah bahasa pemrograman yang penerapannya tidak hanya pada dunia
website saja, akan tetapi pada bidang-bidang lainnya, seperti proses system scripting hingga
pembuatan game. Menjadi bahasa pemrograman yang sangat populer di kalangan para
programmer, python pertama kali dikenalkan kepada publik pada tahun 1991 oleh programmer
komputer berkebangsaan Belanda, yakni Guido van Rossum. Pria yang kini tinggal di California,
Amerika Serikat ini pada awalnya menciptakan bahasa pemrograman python karena ingin
mengisi waktu luangnya ketika kantor tempat dirinya bekerja harus tutup sementara untuk
merayakan liburan natal. Namun, siapa sangka, proyek yang dirinya kerjakan saat itu
memberikan dampak besar pada dunia pemrograman hingga saat ini. Berkat jasanya
menciptakan python, Guido van Rossum pun pada tahun 2002 mendapatkan penghargaan
Awards for the Advancement of Free Software dari FSF (Free Software Foundation), yakni
sebuah organisasi yang kantor pusatnya berada di Massachusetts, Amerika Serikat dan
merupakan yayasan pendukung untuk pengembangan perangkat lunak bebas (free software).
Bahasa pemrograman python adalah pilihan tepat bagi para pemula di bidang IT karena memang
mudah untuk dipahami. Strukturnya pun tidak serumit bahasa pemrograman lainnya karena
python lebih mengutamakan case sensitive, yakni besar kecilnya rangkaian huruf yang kamu
input akan mempunyai fungsi berbeda bagi python. Misalnya saja seperti “jagoan hosting”
“Jagoan Hosting” atau “JAGOAN HOSTING”. Ketiganya mempunyai ukuran huruf yang
berbeda-beda dan hal tersebut dianggap python sebagai sebuah instruksi yang berbeda pula.
Kegunaan Python
Membahas tentang kegunaan python dalam sebuah program tentunya sangatlah beragam.
Terlebih lagi python juga termasuk fleksibel untuk diaplikasikan di berbagai macam kebutuhan
pemrograman masa kini. Ragam kegunaan python adalah sebagai berikut.
1. Pengembangan dan Peningkatan IoT
python adalahInternet of Things (IoT) merupakan perkembangan teknologi yang memungkinkan
proses pengiriman data melalui jaringan dan tidak selalu mengandalkan perangkat komputer.
Salah satu contohnya adalah ketika kamu sedang membeli sesuatu dan melakukan pembayaran
secara cashless menggunakan QR code (Quick Response). Peran python adalah menjadikan
fleksibilitas proses transfer data menjadi lebih mudah, bahkan hanya dibutuhkan koneksi internet
saja, sehingga data yang ingin kamu kirim bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Praktis,
bukan?
2. Mendukung Pembuatan Software WorkFlow
Dalam dunia kerja, adanya software WorkFlow sangatlah dibutuhkan untuk menjadikan alur
pekerjaan menjadi lebih terarah dan terorganisir. Dengan adanya WorkFlow, maka setiap pekerja
di antar divisi mengetahui bagian-bagian job desk terkait apa yang harus mereka lakukan.
Kegunaan python adalah di software WorkFlow adalah untuk membuatnya menjadi lebih
berkembang, misalnya saja seperti penambahan RTI (Run Time Interaction), RTCF (Run Time
Control Functions), dan BTF (Build Time Function).
3. Mengoptimalkan Fungsi Website
Salah satu penunjang kualitas website supaya dapat bekerja secara optimal adalah dengan cara
penggunaan server terbaik. Penerapan bahasa pemrograman python menjadikan kamu dapat
membangun dan mengelola server secara optimal.
Biasanya, penerapan python adalah dengan bahasa pemrograman JavaScript, yakni python
berfokus pada server dan JavaScript difokuskan pada pengoperasian website yang bisa dibuka
pada sebuah browser.
Kelebihan dan Kekurangan Python
Meskipun banyak digunakan di berbagai macam aspek yang berhubungan dengan komputer,
akan tetapi bahasa pemrograman python pun juga mempunyai kekurangan di balik banyaknya
kelebihan yang dimiliki.
Kelebihan Python yaitu:
1.Fleksibilitas dari python memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Itu sebabnya, penerapan
bahasa pemrograman Python cocok di berbagai macam sistem operasi, mulai dari Windows,
Unix hingga Mac).
2.Penerapan sintaks yang sederhana menjadikan python mudah untuk dipahami dan dipelajari.
Penggunaan bahasa pada python juga sifatnya dinamis, sehingga dapat disesuaikan dengan
kebutuhan kamu.
3.Membangun sebuah program menggunakan python adalah pilihan tepat karena proses
pembacaan kode yang diinput pun juga cukup tinggi, sehingga sering dijadikan media
pengembangan untuk aplikasi, video game, hingga website.
4.Bahasa pemrograman python adalah bersifat open source, sehingga mudah untuk diakses
secara umum dan sudah mendapatkan persetujuan lisensi oleh OSI (Open System
Interconnection), sehingga penggunaannya pun bebas dan boleh didistribusikan.
Kekurangan Python yaitu:
1.Meskipun mempunyai sifat fleksibel, akan tetapi fleksibilitas yang dimiliki oleh python
menjadikannya membutuhkan banyak memori, sehingga dari segi Memory Intensive Task pun
kurang memberikan kenyamanan.
2.Kecepatan proses yang dimiliki oleh python ternyata banyak dikeluhkan oleh para programmer
karena dianggap lambat dan tidak efisien dari segi waktu, terutama saat melakukan proses
penerjemahan kode-kode tertentu.
3.Dalam penerapannya di pengembangan mobile apps, python justru kurang populer dan tidak
banyak programmer yang ahli dalam penggunaan bahasa pemrograman ini, sehingga cukup sulit
ketika kamu sedang mengerjakan proyek mobile apps development dan membutuhkan tenaga
ahli yang benar-benar menguasai python.
4.Penggunaan sintaks-sintaks yang sederhana diakibatkan oleh keterbatasan python bagi para
programmer saat akan memasukan rangkaian kode, sehingga salah satu keterbatasan python
benar-benar terasa di bagian ini dan sebisa mungkin menampilkan tampilan kode yang singkat.

Sumber : https://www.jagoanhosting.com/blog/python-adalah/

PENGENALAN JAVA SCRIPT


JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan website agar lebih
dinamis. Ibarat kata, JavaScript memberikan “kehidupan” dalam website sehingga terciptanya
interaksi antara pengunjung dengan situs tersebut. Website dinamis yang dimaksud berarti
konten di dalamnya dapat bergerak atau mengubah apapun yang tampak di layar tanpa harus
dimuat ulang secara manual. Misalnya seperti konten gambar animasi, maps, slideshow, polling,
dan sebagainya. Elemen-elemen tersebut tentunya membuat website menjadi lebih menarik,
sehingga pengunjung jadi betah mengeksplorasi isi di dalamnya.
Awalnya, JavaScript hanya bekerja pada sisi client/frontend saja. Dengan begitu, proses
pengolahan kode-kodenya hanya berjalan di sisi browser. Namun, seiring perkembangannya,
JavaScript juga bisa digunakan di sisi server. Tentunya dengan bantuan berbagai framework
seperti Node.js, dan React.js. Penggunaan JavaScript dalam pengembangan website sering
dikaitkan dengan HTML dan CSS. Hal ini karena dalam pembuatan website, ketiga elemen
tersebut berperan penting dan saling berkaitan satu sama lain. Ilustrasi berikut menggambarkan
fungsi HTML, CSS, dan JavaScript ketika membangun sebuah website.
JavaScript, css, html
HTML: membangun struktur dan layout sebuah website
CSS: mengatur tampilan dan memberikan style website
JavaScript: menyempurnakan tampilan website dengan fitur dan fungsionalitasnya
Berikut ini peran-peran JavaScript, HTML, dan CSS dalam pembuatan sebuah website yang
dinamis dan interaktif:
Fungsi Java Script
1.Membuat website interaktif
Bosan dengan tampilan website yang terlalu kaku? Nah, penggunaan JavaScript ini
memungkinkanmu untuk membuat situs yang dinamis dan interaktif lho!Fungsi utama JavaScript
bisa dibilang untuk membuat website terlihat menarik dengan konten-kontennya yang dinamis.
Konten website yang bisa bergerak dengan otomatis tanpa perlu direload berkali-kali adalah
salah satu pengaplikasian JavaScript.
2.Mengembangkan aplikasi mobile
Bukan hanya website, JavaScript juga banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi di HP.
Developer semakin dimudahkan membuat aplikasi mobile untuk dua sistem operasi sekaligus
(Android dan iOS) berkat adanya framework JavaScript khusus untuk aplikasi mobile, React
Native misalnya.
3.Menciptakan game berbasis web
Kamu tentunya pernah bermain game online dari browser. Game berbasis web tersebut
menggunakan JavaScript dalam pembuatannya.Kalau tadi sudah disebutkan fungsi JavaScript
untuk membuat konten yang dinamis, dengan hal ini kamu pun bisa menciptakan game berbasis
web. Pengembangan game di JavaScript didukung dengan framework khusus seperti Panda.js
dan Playground,js.
4.Menjalankan web server
Tidak hanya bekerja untuk sisi browser/frontend saja, JavaScript juga mampu dijalankan di sisi
server dengan bantuan Node.js.Semenjak ada Node.js, JavaScript bisa kamu gunakan di luar dari
browser, misalnya untuk mengembangkan back-end (server), console, program desktop, mobile,
game, dan lain sebagainya.

Kelebihan JavaScript
Sejak kali pertama diluncurkan, JavaScript menawarkan berbagai keunggulan. Berikut beberapa
kelebihan JavaScript dibandingkan beberapa bahasa pemrograman lainnya.
1.Mudah dipelajari
JavaScript termasuk bahasa pemrograman yang mudah dipelajari. Bagi pemula, sintaks dan
penulisan kodenya cukup ringkas hingga gampang untuk dimengerti. Sebagai perbandingan,
berikut penulisan sintaks di JS dengan beberapa bahasa lainnya untuk menampilkan “Hello
World!”
C++
[sourcecode lang=”c”] #include <iostream>
int main()
{
std::cout << "Hello, world!\n";
return 0;
}
[/sourcecode]
Java
[sourcecode lang=”Java”] class HelloWorldApp {
public static void main(String[] args) {
System.out.println("Hello World!");
}
}
[/sourcecode]
JavaScript
[sourcecode lang=”js”] console.log("Hello World!");
[/sourcecode]
2.Fleksibel
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang fleksibel. Meski pemanfaatan utamanya pada sisi
frontend, JavaScript juga bisa dipakai untuk sisi server dengan adanya Node.js. Kamu bisa
mengembangkan beragam jenis aplikasi seperti server, aplikasi mobile, dan desktop, game
hingga console.
3.Interaktif dan responsif
JavaScript sangat cocok untuk membuat halaman web yang user-friendly. Saat ini semua produk
digital baik aplikasi web ataupun mobile sangat mementingkan pengalaman penggunanya.
Dengan JavaScript, developer dapat merancang halaman web interaktif dengan beragam desain
antarmuka yang kreatif.
4.Multiplatform dan cross browser
JavaScript bisa diimplementasikan untuk basis sistem operasi apa pun. Pengembangan
frontendnya bersifat lintas platform sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi
yang berfungsi di browser, desktop, bahkan di smartphone. Hampir semua browser juga
didukung oleh JavaScript sehingga dapat menampilkan video, animasi, dan media lain pada
halaman web.
5.Ketersediaan framework dan library yang melimpah
Ketersediaan kerangka kerja dan library yang melimpah sangat membantu dalam menyediakan
komponen bawaan agar pengembangan di JavaScript menjadi lebih mudah.
Kekurangan JavaScript
Meski begitu, JavaScript juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
1.Masalah keamanan
Masalah keamanan bisa jadi salah satu kelemahan JavaScript. Kemampuan enkripsi bahasa
pemrograman ini masih terbilang rendah. Dalam beberapa kasus, kode yang bisa dieksekusi di
komputer pengguna justru rentan untuk dieksploitasi. Kode JavaScript selalu terlihat karena
ditambahkan secara eksplisit ke halaman web sehingga bisa dilihat di dalam browser. Siapa pun
dapat membaca kode tersebut dan menggunakannya kembali.
2.Memiliki keterbatasan objek
Bahasa pemrograman JavaScript mempunyai objek yang terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh
kondisi umum JavaScript yang sangat sederhana, sehingga mempengaruhi fitur yang dimilikinya.
3.Bukan untuk pengembangan standalone app
Penggunaan JavaScript bukan untuk pengembangan standalone app atau aplikasi yang berdiri
sendiri. Membuat aplikasi dengan JavaScript harus didukung dengan bahasa lain seperti HTML.
Tanpa HTML, JavaScript tidak dapat berjalan sempurna. Berbeda dengan bahasa C++ atau Java
yang bisa di-compile lalu menjadi sebuah aplikasi dengan bahasa itu sendiri.
Apa yang Dibutuhkan untuk Belajar JavaScript? Web browser: Google Chrome, Firefox, Opera,
dan sebagainya. Teks editor: Atom, Notepad++, Sublime. Web server: seperti HTML dan PHP
sebagai kombinasi yang digunakan untuk menjalankan kode program.
Sumber : https://www.jetorbit.com/blog/7-framework-javascript-yang-paling-banyak-
digunakan/

BAB I TYPE DATA , VARIABEL dan KONSTANTA

Tipe data adalah sebuah pengklasifikasian data berdasarkan jenis data tersebut. Tipe data
dibutuhkan agar kompiler dapat mengetahui bagaimana sebuah data akan digunakan. Untuk
mengembangkan sebuah program, ada beberapa tipe data yang akan kita pelajari. Di antaranya
adalah Character, String, Array, Numbers dan Booleans. Seperti yang kita ketahui, data memiliki
tipe yang beragam. Dengan banyaknya jenis data maka kita harus mengetahui jenis data apa
yang digunakan dan fungsinya. Untuk lebih jelasnya, mari kita ilustrasikan dengan contoh data
sensus penduduk berikut ini.
Nama: Teguh Yuwono
TTL: Pangandaran, 10 Mei 1990
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat: Jln. Raya Padaherang KM.01 Desa Karangsari Pangandaran
Pekerjaan: Penulis
Umur: 30
Jumlah anggota keluarga: 3
Status: Menikah
Mempunyai NPWP? Tidak

Sumber : https://aderoni.com/pemrograman/pengertian-dan-macam-macam-tipe-data/

Dalam contoh data sensus di atas terdapat berbagai macam data mulai dari nama, tempat tanggal
lahir, jenis kelamin, pekerjaan, dan sebagainya. Dari kumpulan data tersebut juga memiliki
beberapa jenis data seperti angka, huruf, dan jawaban ya atau tidak. Anggap saja nama, tempat
tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan seterusnya sebagai variabel. Kemudian isi dari variabel
tersebut adalah nilainya. Misal Teguh Yuwono merupakan nilai dari variabel nama, variabel
umur memiliki nilai 30, dan sebagainya. Kita akan mengambil beberapa contoh data dari hasil
sensus dan menjabarkan kemungkinan dari setiap jenis datanya.
Variabel adalah suatu tempat yang digunakan untuk menampung data atau konstanta di memori
yang mempunyai nilai yang dapat berubah–ubah selama proses program. Untuk memudahkan
pemahaman anda mengenai variabel, mari kita asumsikan bahwa varibel adalah sebuah wadah
yang akan kita pesan ( misalnya: sebuah gelas ). Ketika anda mendeklarasikan sebuah variabel,
hal itu berarti anda sedang memesan sebuah wadah ke dalam memori untuk anda gunakan
kedalam program. Lalu, anda dapat mengisi wadah tersebut dengan air ( sebagai data atau nilai ).
Catatan: sifat dari variabel adalah sementara atau tidak permanen, artinya data atau nilai yang
tersimpan dalam variabel akan hilang ketika program dimatikan.
Berikut adalah aturan atau sifat yang dimiliki variabel:
1.Variabel hanya digunakan untuk menyimpan data sementara
2.Variabel hanya mampu menyimpan satu data atau nilai
Lalu seperti apa yang dimaksud?
Mari kita asumsikan vaiabel seperti peringkat 1 kelas, dimana posisi 1 dapat digantikan oleh
orang lain namun posisi 1 hanya untuk 1 orang. Kira-kira seperti itu konsepnya. Selanjutnya,
sebuah variabel atau yang kita analogikan sebuah wadah harus memiliki identifier atau nama
yang unik. Mari kita analogikan wadah tadi menjadi sebuah loker. Ketika kita menyimpan sepatu
kedalam loker, bagaimana cara kita mengetahui isi dari tiap-tiap loker yang tersedia? Jawaban-
nya adalah dengan nomor loker. Apakah semua nomor loker adalah sama? Jawaban-nya tentu
tidak, karena jika semua nomor loker sama, kita pasti akan mengalami kebingungan. Kasus ini
juga berlaku sama dalam bahasa pemograman, komputer akan mengalami kebingungan jika
terdapat 2 variable dengan nama yang sama. Oleh karena itu, setiap variabel harus bersifat
unique.
#2 Perbedaan Variabel dan Konstanta
Kini anda pasti sudah paham apa yang dimaksud dengan variabel. Konstanta pada dasarnya sama
seperti variabel, hanya saja nilai yang tersimpan dalam konstanta tidak dapat dirubah dalam
proses program. Dengan kata lain: bersifat tetap. Jadi yang mebedakan variabel dan konstanta
adalah sifat dari wadah tersebut. Jika variabel memiliki nilai yang dapat berubah-ubah maka
konstanta bersifat tetap.
#3 Struktur Penulisan Variabel
Bagaimana cara penulisan variabel dalam program pascal yang benar?
var namaVariabel : tipedata;
Untuk membuat variabel kita harus men-deklarasikan-nya sebelum main program dan sebuah
variabel di dalam pascal harus ditulis sesuai dengan aturan berikut:
Karakter pertama harus berupa huruf
Karakter kedua dan seterusnya dapat berupa angka atau underscore ( _ )
Tidak boleh menggunakan spasi
Catatan: Hal ini berlaku untuk bahasa pemrograman lain.
Berikut contoh nama variabel yang benar:
VariabelPascal
Nama_Variabel
Contoh77
Contoh penulisan variabel dalam bahasa pascal:
Var
nama, alamat : string;
umur : integer;
Sebagai catatan: anda dapat mendeklarasikan beberapa variabel sekaligus dengan menambahkan
koma (,) selama tipe data variabel tersebut sama.
#4 Cara Memberi Nilai pada Variabel
Setelah variabel dideklarasikan, berikutnya adalah men-input nilai kedalam variabel tersebut.
Berikut format penulisannya:
nama_variabel := nilai;
Untuk memberikan nilai, pascal menggunakan karakter := ‘titik dua sama dengan’.
Dalam pemrograman, proses pemberian nilai ini dikenal dengan istilah assignment, dan tanda
“ := ” disebut dengan operator assignment di dalam pascal. Proses assignment dibaca dari kanan
ke kiri.

PENTING: Konsep ini berlaku untuk semua bahasa pemrograman.


Perhatikan kode berikut:
nama:='Damas';
umur:=17;
Jika kita terjemahkan kedalam tulisan kode diatas berarti kita memberikan nilai 'Damas' kedalam
variabel nama dan 17 kedalam variabel umur.
Sumber: https://kodedasar.com/blog/pengertian-variabel/

1.Type Data , Variabel dan Konstanta pada Java

Variabel adalah nama yang mewakili suatu elemen data, seperti jk untuk jenis kelamin, ttl untuk
tempat tanggal lahir dan sebagainya. Dalam pemrpgraman Java ada beberapa aturan tertentu
untuk menentukan nama atau membuat sebuah variabel, antara lain :
nama variabel harus diawali oleh huruf ,garis bawah (underscore), atau tanda dolar ($)
tidak boleh memiliki sepasi , atau tanda baca selain garis bawah (underscore) dan tanda dolar ($)
nama variabel sebaiknya harus diawali dengan huruf kecil. Apabila nama variabel lebih dari 1
kata, maka kata ke-2 dituliskan diawali dengan huruf besar dan seterusnya.
tidak boleh menggunkan keyword java. Berikut daftar keyword di Java:
contoh penulisan variabel di Java :
nis,namasiswa,jenisKelamin
Cara menulis variabel di java
bentuk umum cara menulis variabel di Java adalah sebagai berikut
tipeData namaVariabel;
contoh
String namaSiswa;
Cara inisialisai nilai variabel di java
namaVariabel = nilai;
contoh
String namaSiswa;
namaSiswa = "Lutfi";
Cara membuat variabel konstanta di Java
Pada prinsipnya konstanta hampir mirip dengan variabel. Dua-duanya digunakan untuk
menyimpan suatu nilai dari tipe data tertentu. Bedanya variabel menyimpan suatu nilai yang bisa
berubah-ubah (dinamis) sedangkan konstanta sekali dideklarasikan nilainya tidak akan pernah
berubah. Variabel bisa tidak diinisialisasi, sedangkan konstanta selalu diinisialisasi dan nilai
inisialisasi tersebut tidak akan pernah berubah.
Berikut bentuk umum penulisan variabel konstanta di Java
final tipeData namaKonstanta = nilai;
contoh
final double phi = 3.14;
Berikut macam-macam Tipe Data dalam Java:
1.Numerik atau Angka
*Bilangan Bulat (byte, short, int, long)
*Bilangan Desimal (float, double)
2. Karakter (char)
3. Boolean (boolean)
#1. Tipe Data Numerik
Kita mulai yang pertama, tipe data numerik adalah tipe data yang digunakan pada variabel atau
konstanta untuk menyimpan nilai dalam bentuk bilangan atau angka. Jika menggunakan bilangan
bulat, maka anda membutuhkan tipe data byte, short, int, dan long. Sedangkan float dan double
digunakan untuk bilangan desimal.
Tipe data byte:
Ukuran memori 8-bit
Nilai miminimal -128 (-2⁷)
Nilai maksimal 127 (2⁷ -1)
Default value adalah 0
Contoh: byte a = 100, byte b = -50
Tipe data short:
Ukuran memori 16-bit
Nilai miminimal -32.768 (-2¹⁵)
Nilai maksimal 32.767 (2¹⁵ -1)
Default value adalah 0
Contoh: short s = 10000, short r = -20000
Tipe data int:
Ukuran memori 32-bit
Nilai miminimal -2.147.483.648 (-2³¹)
Nilai maksimal 2.147.483.647(2³¹ -1)
Default value adalah 0
Contoh: int a = 100000, int b = -200000
Tipe data long:
Ukuran memori 64-bit
Nilai miminimal -9.223.372.036.854.775.808 (-2⁶³)
Nilai maksimal 9.223.372.036.854.775.807 (2⁶³ -1)
Default value adalah 0L
Contoh: long a = 100000L, long b = -200000L
Tipe data bilangan bulat yang paling sering digunakan adalah int. Sedangkan byte dan short
jarang digunakan bahkan long hampir tidak pernah digunakan.
Berikut contoh penggunaan tipe data bilangan bulat:
class TambahKurang {
public static void main(String[] args){
int x = 10;
int y = 5;
System.out.println(x + " + " + y + " = " + (x+y));
System.out.println(x + " + " + y + " = " + (x-y));
}
}
Kemudian ada juga tipe data angka untuk bilangan desimal.
Tipe data float:
Ukuran memori 32-bit
Digunakan untuk bilangan desimal
Default value adalah 0.0f
Contoh: float f1 = 234.5f
Tipe data double:

Ukuran memori 64-bit


Biasanya menjadi pilihan utama untuk bilangan desimal
Default value adalah 0.0d
Contoh: double d1 = 123.4
Berikut contoh penggunaan tipe data desimal:
class KaliBagi {
public static void main(String[] args){
double x = 7.0d;
double y = 2.0d;
System.out.println(x + " * " + y + " = " + (x*y));
System.out.println(x + " / " + y + " = " + (x/y));
}
}
#2 Tipe Data Logika
Jenis tipe data kedua adalah boolean:
Hanya memiliki dua nilai yaitu: true dan false)
tipe data boolean merepresentasikan satu bit informasi
Tipe data ini digunakan untuk menandai sebuah kondisi
Default value adalah false
Contoh: boolean one = true
#3. Tipe Data Karakter
Yang terakhir tipe data untuk karakter yaitu char:
Ukuran memori 16-bit
Untuk menyimpan karakter apapun
Contoh: char letterA = ‘A’
Sekarang kita sudah tahu apa saja jenis dan macam-macam tipe data pada bahasa Pemrograman
Java, dan kita sudah tahu juga fungsi masing-masing tipe data. Yang perlu anda ingat adalah:
Tipe Data Primitive hanya mampu menyimpan satu nilai tiap satu variabel nya. Berbeda dengan

Tipe Data Reference misalnya String.


Jika char hanya mampu menyimpan satu karakter maka berbeda dengan tipe data string yang
mampu menyimpan banyak karakter dalam satu variabel.
Berikut contoh Program Char dan String pada Java:
class Karakter {
public static void main(String[] args) {
char f = 'F';
char a = 'A';
char v = 'V';
String tulisanJava = "Java";
System.out.println("char: "+f+a+v);
System.out.println("String: "+tulisanJava);
}
}
Pada program diatas jika menggunakan char akan tampil hanya 1 karakter setiap variabel,
berbeda dengan string yang dapat menampung lebih dari 1 karakter meskipun hanya
mendeklarasikan hanya sekali.
Sumber : https://medium.com/@masfian77/mengenal-tipe-data-dan-fungsinya-pada-java-
927cf01b2b35
https://ilmukita.org/mengenal-variabel-konstanta-dan-tipe-data-di-java/

2.Type Data, Variabel dan Konstanta pada Phyton

Seperti yang kalian lihat pada contoh diatas, kalian dapat menggunakan operator penetapan
(Assignment Operator) "=" untuk menetapkan nilai kedalam variabel.
Mendeklarasikan dan Menetapkan Nilai kedalam Variabel
website = "elcreativeacademy.com"
print(website)
Ketika kalian menjalankan program diatas, Outputnya akan seperti berikut:
elcreativeacademy.com
Pada program diatas, kita telah menetapkan nilai yaitu elcreativeacademy.com kedalam variabel
yang bernama website. Kemudian, kita ingin menampilkan nilai yang ada pada variabel tersebut
dengan fungsi print.
Catatan: Python adalah bahasa pemrograman yang Type-Inferred. Jadi, kita tidak perlu secara
eksplisit mendifinisikan tipe dari variabel. Python akan secara otomatis mengetahui bahwa
elcreativeacademy.com adalah string dan mendeklarasikan variabel website sebagai string.
Mengubah Nilai dari Variabel
website = "elcreativeacademy.com"
print(website)
# Menetapkan variabel baru kedalam variabel website
website = "EL Creative Academy"
print(website)
Ketika kalian menjalankan program diatas, Outputnya akan seperti berikut:
elcreativeacademy.com
EL Creative Academy
Pada program diatas, kita telah menetapkan elcreativeacademy.com kedalam variabel website.
Kemudian, nilai dari variabel tersebut kita ubah menjadi EL Creative Academy.
Menetapkan Beberapa Nilai kedalam Beberapa Variabel
a, b, c = 5, 3.2, "Halo"
print (a)
print (b)
print (c)
Jika kita ingin menetapkan nilai yang sama pada variabel diatas, kita dapat menulis kode diatas
menjadi seperti berikut: x = y = z = "sama"
print (x)
print (y)
print (z)
Program kedua akan menetapkan string sama kedalam tiga variabel yaitu x, y, dan z.
Konstanta pada Python
Konstanta (Constant) adalah tipe dari variable yang nilainya tidak dapat diubah. Konstanta
sangat berguna sebagai wadah yang dapat menyimpan informasi yang tidak dapat diubah.
Menetapkan Nilai Kedalam Konstanta
Pada Python, konstanta biasanya di deklarasikan dan ditetapkan pada sebuah modul. Disini,
modul adalah file baru yang berisi variabel, fungsi, dll yang dapat di import kedalam file utama.
Didalam modul, konstanta ditulis dengan huruf kapital dan underscore untuk memisahkan kata.
Mendeklarasikan dan Mentapkan Nilai kedalam Konstanta
Buatlah sebuah file bernama konstanta.py dan masukkan kode berikut:
PI = 3.14
GRAFITASI = 9.8
Buatlah sebuah file bernama main.py dan masukkan kode berikut:
import konstanta
print(konstanta.PI)
print(konstanta.GRAFITASI)
Ketika kalian menjalankan program tersebut, Outputnya akan seperti berikut:
3.14
9.8
Pada program diatas, kita telah membuat sebuah file modul bernama konstanta.py. Kemudian,
kita telah menetapkan nilai konstanta kedalam variabel PI dan GRAFITASI. Setelah itu, kita
telah membuat file bernama main.py dan mengimport modul konstanta. Terakhir, kita
menampilkan nilai dari konstanta.
Aturan dalam Nama Konvensi untuk Variabel dan Konstanta
Konstanta dan nama variabel harus berupa kombinasi huruf kecil (a sampai z) atau huruf besar
(A sampai Z), atau digit/angka (0 sampai 9), atau underscore "_". Contoh:
snake_case
MACRO_CASE
camelCase
CapWords
Buatlah nama variabel yang masuk akal. Contoh, variabel angka lebih masuk akal ketimbang
variabel a.
Jika kalian ingin membuat nama variabel dengan dua kata, gunakanlah underscore untuk
memisahkannya. Contoh: nama_ku
penghasilan_ku
Gunakalah huruf kapital untuk mendeklarasikan konstanta. Contoh:
ANGKA
B
CATATAN
TEMPERATUR
Jangan pernah menggunakan karakter spesial atau simbol seperti !, @, #, $, %, dll.
Jangan mengawali nama variabel dengan angka/digit.
tipe data adalah class dari object, sedangkan variable dari tipedata adalah instance(object) dari
class tersebut. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah tabel dari dari beberapa tipe data yang
sering digunakan dalam python.
Kelompok Tipe Data
Numeric int, float, complex
Text str
Sequence list, tuple, range
Mapping dict
Set set, frozenset
Boolean bool
Binary bytes, bytearray, memoryview
Tidak seperti di bahasa pemrograman lain, dalam python kita tidak perlu mendeklarasikan
variable dan tipedata yang kita gunakan, karena python bisa mengenali sendiri tipedata apa yang
kita pakai. contohnya, jika dalam bahasa pemrograman lain:
int a, b ;
a = 10;
b = 5;
a= a+b
jika dalam python kita bisa langsung mendeklarasikan variable a langsung dengan valuenya
a = 10
b=5
a=a+b

1.Numeric/Numbers
Tipe ini digunakan untuk mengolah data yang berupa angka, yang termasuk tipe ini adalah
integer, floating point (pecahan) dan complex. Nambers sendiri termasuk immutable object.
Dalam pyton, integer tidak dibatasi panjangnya, yang membatasinya hanyalah besaran memori
komputer. Selanjutnya floating point, class ini mempunyai maksimal 15 digit di belakang koma.
jika lebih hanya 15 digit hanya 15 digit pertama saja yang digunakan
(0.123456789012345*6789* akan menjadi 0.123456789012345*68*). untuk complex type
bditulis dalam bentuk x+ yj, untuk lebih jelasnya tentang komplex type teman-taman dapat
mencarinya di internet.

contoh sederhanyanya seperti :


a = 12
b=3
c = 3.14 + 2.73j
a + b # penambahan
b - a # pengurangan
a // b # pembagian integer, menghasilkan sisa (misal 13 div 3 = 1)
a / b # pembagian, menghasilkan bilangan real/float
a * b # perkalian
b ** a # pangkat
c.real # real part
c.imag # imaginary part
Untuk mengetahui tipe data yang digunakan kita bisa menggunakan funsi type() (catatan, fungsi
ini mirip seperti fungsi isinstance()).
a = 10
b = 0.1234567890123456989
c = 3.14 + 2.73j
print(a, "adalah", type(a))
print(b, "adalah", type(b))
print (c, "adalah", type(c))
print(c, "apakah merupakan complex number ?", isinstance(1+2j,complex)
2.Text
Untuk mengolah text kita menggunakan String, yang termasuk dalam immutable object, defenisi
dari string adalah urutan dari karakter unicode. Untuk mendeklarasikan string kita bisa
menggunakan ' ' (single quote), " " (double quotes). untuk baris yang panjang kita juga dapat
menggunakan triple quote (""" """ atau ''' ''').
s = "tipe string pertama"
print(s)
s = '''string beberapa baris
baris kedua
baris ketiga'''
print(s)
Meskipun string termasuk immutable object, tetapi string mempunyai sebuah fungsi yang mirip
seperti tuple dan list, string dapat di potong menggunaka operator [], contohnya :
s = "tipe string pertama"
print(s)
print("s[5] = ", s[5]) # diawali dgn [0]
print("s[5:11] = ", s[5:11]) # (n:n-1)
Alt Text
3.Python Collections (Arrays)
Dalam python terdapat 4 tipe data yang digunakan untuk membangun collection/array, yaitu :
List
Tuple
Set
Dictionary
4.List
List merupakan mutable object yang berisi urutan dari object reference yang dapat diakses
menggunakan urutan dari penempatan objectnya. List merupakan datatype yang sering
digunakan dalam python. untuk mendelarasikan list kita menggunakan kurung kotak [],
contohnya seperti dibawah
a = [1, 2, 'string', 4.5]
untuk menggunakanya kita menggunakan slicing operator (operator pemotong) [], dan seperti
sting indexnya dimulai dari 0.
a = [5,10,15,20,25,30,35,40]
print("a[2] = ", a[2])
print("a[0:3] = ", a[0:3])
a[5] = 35
print("a[5:] = ", a[5:])
Tuple
Taple mempunyai fungsi yang sama seperti list, hanya saja tuple merupakan immutable object,
artinya sekali tuple di buat tidak dapat di ubah kembali. Umumnya tuple digunakan untuk data
yang diharapkan write-protect, tuple juga lebih cepat dibandingkan list. untuk mendeklarasikan
tupel kita menggunakan () tanda kurung.
t = (1, 'dua', 3.1)
print("t[1] = ", t[1])
print("t[0:3] = ", t[0:3])
l = [1, 'dua', 3.1]
l[0] = 'satu'
print(l)
# menghasilkan error karena tuple immutable
t[0] = 10

print(t)
dari image di atas dapat dilihat tuple merupakan immutable object, maka jika kita mencoba isi
dari tuple maka akan terjadi error.
5.Set
Set adalah object mutable, fungsinya hampir mirip dengan list dan tuple yaitu untuk membuat
unordered colection, hanya saja set tidak memiliki order dan itemnya harus unik. set dibentuk
menggunakan operator {} kurung kurawal. Sekarang contoh dari set dari sample code berikut
a = {9,2,3,1,4}
b = {9,2,3,1,4,1,2,3}
print("a = ", a)
print("b = ", b)
print(2 in thisset)
print(type(a))
print(a[2]) # error karena set tidak memiliki index

6.Dictionary
Datatype terkhir yang termasuk collection adalah dictionary. Sama seperti set dictionary
merupakan unorder collection, dalam deklarasinya dictionary juga mirip seperti set
menggunakan {} kurung kurawal untuk mendeklarasikannya. Tetapi item dalam dictionary dapat
dikenal dengan Key-value pair ( key:value). Perbedaan lainya dari set, dictionary merupakan
muttable objects. Dictionary sendiri sangat efektif digunakan untuk data yang sangat besar (juka
kita menggunakan python framework, kita akan sering menemukan tipedata ini). contoh dari
Dictionary dapat kita lihat dari potongan kode berikut
dic = {1:'Nilai','Kunci':2}
print(type(dic))
print("d[1] = ", dic[1]);
print("dic['Kunci'] = ", dic['Kunci']);
# Generates error
print("dic[2] = ", dic[2]);
Sumber : https://dev.to/farid_aditya/python-tipe-data-dalam-python-1ep1
https://www.elcreativeacademy.com/2020/04/variabel-konstanta-literal-python.html

Type Data , Variabel dan Konstanta pada Javascript

Kami menggunakan operator penugasan =untuk menetapkan nilai ke variabel.


let x; x = 5;
ad
Di sini, 5 ditugaskan ke variabel x. Anda juga dapat menginisialisasi variabel selama
deklarasinya.
let x = 5; let y = 6;
Di JavaScript, dimungkinkan untuk mendeklarasikan variabel dalam satu pernyataan.
let x = 5, y = 6, z = 7;
Jika Anda menggunakan variabel tanpa memulainya, itu akan memiliki undefinednilai.
let x; // x is the name of the variable console.log(x); // undefined
Di sini x adalah nama variabel dan karena tidak mengandung nilai apapun, maka tidak akan
ditentukan. Anda akan mempelajari tentang undefineddan tipe data lainnya di tutorial berikutnya
secara mendetail.
Ubah Nilai Variabel
Dimungkinkan untuk mengubah nilai yang disimpan dalam variabel. Sebagai contoh,
// 5 is assigned to variable x let x = 5; console.log(x); // 5 // vaue of variable x is changed x = 3;
console.log(x); // 3
Nilai variabel mungkin berbeda . Oleh karena itu, variabel nama .
Aturan untuk Penamaan Variabel JavaScript
Aturan penamaan variabel adalah:
Nama variabel harus dimulai dengan huruf, garis bawah _, atau tanda dolar $. Sebagai contoh,
//valid let a = 'hello'; let _a = 'hello'; let $a = 'hello';
Nama variabel tidak boleh dimulai dengan angka. Sebagai contoh,
//invalid Let 1a = 'hello'; // this gives an error
JavaScript peka huruf besar kecil. Jadi y dan Y adalah variabel yang berbeda. Sebagai contoh,
let y = "hi"; let Y = 5; console.log(y); // hi console.log(Y); // 5
Kata kunci tidak dapat digunakan sebagai nama variabel. Sebagai contoh,
//invalid let new = 5; // Error! new is a keyword.
Catatan: Meskipun Anda dapat menamai variabel dengan cara apa pun yang Anda inginkan,
praktik yang baik adalah memberi nama variabel deskriptif. Jika Anda menggunakan variabel
untuk menyimpan jumlah apel, lebih baik menggunakan apel atau numberOfApples daripada x
atau n.
Dalam JavaScript, nama variabel umumnya ditulis dalam camelCase jika memiliki banyak kata.
Misalnya, firstName, AnnualSalary, dll.
Konstanta JavaScript
Kata constkunci juga diperkenalkan dalam versi ES6 (ES2015) untuk membuat konstanta.
Sebagai contoh,
const x = 5;
Setelah konstanta diinisialisasi, kita tidak dapat mengubah nilainya.
const x = 5; x = 10; // Error! constant cannot be changed. console.log(x)
Sederhananya, konstanta adalah jenis variabel yang nilainya tidak dapat diubah.
Pada penggunaanya, bahasa pemograman javascript ini menggunakan beberapa jenis tipe data.
Tipe – tipe data yang digunakan pada bahasa javascript ini adalah
1.Null
Null merupakan salah satu tipe data yang berarti tidak bernilai atau tidak memiliki nilai.
Meskipun demikian, null tidak sama dengan string kosong. String kosong berarti string yang
tidak terisi nilai. Jika menggunakan typeof, maka null adalah object. Ini berarti null merupakan
sebuah object yang tidak memiliki nilai.
Dalam prosesnya, null ini mirip dengan undefined. Meski demikian, null tidak sama dengan
undefined. Null akan diperoleh dalam kondisi normal dan direncanakan sementara undefined
dihasilkan dari kesalahan proses yang tidak direncanakan. Nantinya, null harus diganti dengan
nilai lain yang bernilai sementara undefined akan diganti dengan proses yang benar.
2.Undefined
Jika dilihat sekilas, undefined memiliki persamaan dengan null. Kedua tipe data ini berarti tidak
memiliki nilai. Namun demikian, pengertian undefined dianggap lebih dalam dari pada null. Jika
null merupakan sebuah objek khusus, maka jika menggunakan typeof undefined adalah
undefined.
Undefined merupakan sebuah hasil yang didapat dari sebuah proses. Beberapa proses yang akan
menghasilkan undefined diantaranya adalah :
Proses pemanggilan variabel yang belum didefinisikan.
Proses pemanggilan object yang belum ada
Proses pemanggilan fungsi yang tidak mengembalikan nilai
Secara mudah, undefined merupakan nilai yang sudah dideklarasi namun belum didefinisikan
atau belum diberi nilai
3.String
String merupakan tipe data untuk menuliskan sebuah karakter. String biasanya memakai tanda
kutip baik tunggal maupun ganda pada karakternya. Tipe data ini biasa digunakan untuk
membuat sebuah kalimat.
4.Number
Number merupakan tipe data yang digunakan untuk menunjukan angka, baik positif maupun
negatif. Number juga merupakan tipe data yang digunakan untuk menunjukan notasi
matematika. Dalam tipe data ini juga mencakup beberapa nilai khusus yang ada pada operasi
matematika seperti infinity (∞). Infinity merupakan sebuah nilai yang lebih besar ataupun
kondisi dimana nilai menjadi tidak terbatas.
Selain infinity, tipe data number juga bisa mengeluarkan nilai NaN. Nan merupkan Not a
Number, sebuah nilai hasil dari operasi matematika yang biasanya tidak valid, salah, ataupun
nilai yang tidak terdefinisikan seperti hasil dari membagi dengan angka nol.
Secara lebih spesifik, tipe data ini juga bisa dipecah menjadi dua tipe data lain yaitu integer dan
float.
1.Integer
Tipe data ini hampir mirip dengan tipe data number, hanya saja tipe data ini lebih digunakan saat
akan menggunakan bilangan bulat, baik untuk bilangan negatif atau positif.
2.Float
Tipe data float ini merupakan tipe data yang juga bagian dari number. Tipe data ini biasa
digunakan saat akan menggunakan angka yang merupakan bilangan desimal seperti 3.14 atau
0.2.
a.Boolean
Boolean merupakan tipe data yang hanya akan membuat dua nilai yaitu true atau false. Tipe data
ini biasa digunakan untuk memberikan nilai pada pilihan seperti yes dan no, on dan off, benar
dan salah, dan lainnya. Intinya tipe data ini hanya digunakan untuk nilai yang berupa 2 pilihan.
b.Objek
Ini merupakan tipe data yang memungkinkan anda menggunakan tipe data lain di dalamnya.
Tipe data ini akan berisi nilai dari tipe data. Contoh penggunaan tipe data ini adalah dalam form
formulir dimana mungkin akan ada nilai dari tipe data lain di situ.
c.Array
Array merupakan tipe data yang digunakan untuk menyimpan banyak nilai pada satu variabel.
Setiap nilai, atau pada tipe data ini disebut elemen akan memiliki posisi sendiri yang disebut
indeks. Setiap nilai ini juga bisa berisi banyak tipe data lain. Tipe data ini biasa digunakan untuk
membuat pilihan dengan banyak objek.
f.Fungsi
Ini merupakan tipe data yang berisi sebuah perintah untuk melakukan sesuatu. Pada tipe data ini
biasa digunakan untuk memperpendek sebuah langkah kerja pada sistem. Tipe data ini juga biasa
digunakan untuk membuat fungsi lain.
5.Date
Ini merupakan tipe data yang digunakan untuk membuat satuan waktu baik tanggal maupun jam.
Ini merupakan tipe data yang digunakan untuk membuat hal seperti tahun, bulan, hari, jam, dan
lainnya. Tipe data ini juga dibuat untuk membuat satuan waktu bahkan sampai menit dan detik
Sama dengan HTML dan CSS, javascript merupakan bahasa yang digunakan pada sisi klien.
Sehingga penggunaanya pun bisa digabung pada HTML. Untuk membuat javascript dengan
menggabungkannya dengan HTML cukup dengan menggunakan tag <script> </script>. Script
yang digunakan akan menjadi seperti ini
<script type= “text/javascrip”>
Kode javascript
</script>
Ada dua tempat untuk menyimpan tag tersebut. Bisa diantara tag <head> atau diantara tag
<body>. Perbedaan penempatan itu akan berpengaruh ke waktu loading dari website. Jika
disimpan diantara tag <head> maka javascript terpisah dari HTML namun waktu loading konten
website meningkat. Sementara jika disimpan di antara tag <body> maka HTML dan javascript
bersatu namum biasanya loading akan sedikit melambat.
Tipe Data Number
beberapa penggunaan dari javascript dengan berbagai tipe data.
Ini merupakan contoh penggunaan dari tipe data number
<!DOCTYPE html>
<html>
<head> <title> Contoh penggunaan tipe data pada javascript </title> </head>
<body>
<h2>Tipe data pada javascript</h2>
<p>Tipe data number merupakan tipe data yang digunakan untuk membuat angka:</p>
<p id="contoh"></p>
<script>
let angka1 = 2020;
let angka2 = 20.20;
let angka3 = 20.20;
document.getElementById("contoh").innerHTML =
angka1 + "<br>" + angka2 + "<br>" + angka3;
</script>
</body>
</html>
Script seperti di atas akan menghasilkan hasil seperti ini
Terlihat di atas variabel angka di isi menggunakan tipe data number sehingga meghasilkan
tampilan seperti di atas.
Pada contoh seperti di atas, var pertama bisa juga menggunakan tipe data integer sementara pada
variabel kedua dan tiga yang merupakan pecahan maka bisa juga menggunakan tipe data float.
6.Tipe Data String
Biasa digunakan untuk membuat sebuah kalimat. Tipe data ini bisa berisi huruf dan angka. Ini
merupakan contoh penggunaan tipe data string.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head><title>Contoh Penggunaan Tipe Data</title></head>
<body>
<h2>Tipe Data Pada Javascript</h2>
<p>Ini merupakan contoh penggunaan tipe data string:</p>

<p id="hasil"></p>
<script>
let kata1 = "contoh tipe data string dengan kutip 2";
let kata2 = 'contoh tipe data string dengan kutip 1';
document.getElementById("hasil").innerHTML =
kata1 + "<br>" + kata2;
</script>
</body>
</html>
Script di atas akan menghasilkan seperti ini
Terlihat di atas merupakan hasil dari penggunaan tipe data string. Pada penulisanya, tipe data ini
bisa menggunakan tanda kutip dua (“) atau pun kutip satu (‘).
1.Type Data Bolean
Ini merupakan tipe data yang hanya memiliki dua nilai yaitu true dan false. Contoh
penggunaanya adalah seperti ini
<!DOCTYPE html>
<html>
<head><title>Contoh Penggunaan Tipe Data</title></head>
<body>
<h2>Tipe Data Pada Javascript</h2>
<p>contoh penggunaan tipe data boolean</p>

<p id="hasil"></p>
<script>
let x = 5;
let y = 4;
let z = 6;
document.getElementById("hasil").innerHTML =
(x > y) + "<br>" + (x < z) + "<br>" + (x ==z) + "<br>" + (z < x);
</script>
</body>
</html>
Script di atas akan menghasilkan hasil seperti ini
Terlihat jika hasil yang ditampilkan hanya lah true ataupun false. Pada pengembangannya, nilai
itu bisa diganti menjadi yes dan no atau benar dan salah. Ini merupakan tipe data yang digunakan
untuk menilai variabel dalam dua nilai saja.
2.Tipe Data Arrays
Jika sebelumnya boolean hanya akan menampilkan dua nilai yaitu true dan false, maka untuk
menciptakan banyak nilai pada variabel bisa menggunakan tipe data arrays ini. Ini merupakan
contoh penggunaan tipe data arrays.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head><title>Contoh Penggunaan Tipe Data</title></head>
<body>
<h2>Tipe Data Pada Javascript</h2>
<p>Contoh penggunaan tipe data arrays</p>
<p id="hasil"></p>
<script>
let alamat = ["Jakarta","Bandung","Surabaya","Semarang"];

document.getElementById("hasil").innerHTML = alamat[1];
</script>
</body>
</html>
Script di atas akan menghasilkan seperti ini
Kata Bandung muncul karena kita memilih urutan 1. Jika ingin memunculkan kota lain yang ada
di pilhan maka anda hanya tinggal merubah angka atau indeks nya saja. Seperti ini
<!DOCTYPE html>
<html>
<head><title>Contoh Penggunaan Tipe Data</title></head>
<body>
<h2>Tipe Data Pada Javascript</h2>
<p>Contoh penggunaan tipe data arrays</p>
<p id="hasil"></p>
<script>
let alamat = ["Jakarta","Bandung","Surabaya","Semarang"];
document.getElementById("hasil").innerHTML = alamat[2];
</script>
</body>
</html>
Ketika angka indeksnya diganti menjadi 2, maka yang muncul seperti ini
Itu merupakan contoh penggunaan tipe data boolean. Yang perlu diingat adalah indeks pada tipe
data arrays dimulai dari 0. Jadi jika kita memilih indeks angka 1 maka yang muncul adalah nilai
pada urutan kedua.
Tipe Data Undefined
Secara mudah, tipe data ini merupakan tipe data yang belum terdefinisikan. Akan muncul karena
kesalahan proses dan tidak terencana. Jika menggunakan script pada contoh tipe data arrays tadi
yang seperti ini
<!DOCTYPE html>
<html>
<head><title>Contoh Penggunaan Tipe Data</title></head>
<body>
<h2>Tipe Data Pada Javascript</h2>
<p>Contoh penggunaan tipe data arrays</p>

<p id="hasil"></p>
<script>
let alamat = ["Jakarta","Bandung","Surabaya","Semarang"];

document.getElementById("hasil").innerHTML = alamat[2];
</script>
</body>
</html>
Tipe data undefined akan muncul ketika kita memasukan nilai yang tidak atau belum terindeks.
Pada script di atas hanya ada 4 nilai, maka hanya indeks 0 sampai 3 yang bisa didefinisikan. Jika
kita memasukan nilai lebih dari itu maka hasilnya adalah undefined, seperti ini.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head><title>Contoh Penggunaan Tipe Data</title></head>
<body>
<h2>Tipe Data Pada Javascript</h2>
<p>Contoh penggunaan tipe data arrays</p>
<p id="hasil"></p>
<script>
let alamat = ["Jakarta","Bandung","Surabaya","Semarang"];
document.getElementById("hasil").innerHTML = alamat[4];
</script>
</body>
</html>
Pada script di atas kita memasukan angka 4 pada indeks. Yang mana indeks 4 tidak memiliki
nilai apa – apa. Maka hasilnya akan menjadi seperti ini
Itulah contoh dari munculnya tipe data undefined. Berbeda dengan null, tipe data ini muncul
biasanya ketikan terjadi kesalahan pada proses. Pada kasus di atas kesalahan terjadi karena nilai
indeks yang dimasukan tidak memiliki nilai. Undefined bisa diperbaiki jika prosesnya diperbaiki.
3.Tipe Data Objek
Pada penggunaanya, tipe data ini bisa merangkum banyak tipe data lain di dalamnya. Contoh
dari penggunaan tipe data object adalah seperti ini
<!DOCTYPE html>
<html>
<head><title>Contoh Penggunaan Tipe Data</title></head>
<body>
<h2>Tipe Data Pada Javascript</h2>
<p>Ini merupakan contoh penggunaan tipe data object</p>
<p id="hasil"></p>
<script>
let Data = {
Nama : "Alex",
Alamat : "Jakarta",
Usia : 30,
};
document.getElementById("hasil").innerHTML =
Data.Nama + " beralamat di " + Data.Alamat + " berusia " + Data.Usia + " tahun.";
</script>

</body>
</html>
Script di atas akan menghasilkan hasil seperti ini
Seperti terlihat di atas, variabel memiliki banyak nilai di dalamnya.
Itu adalah beberapa contoh dari penggunaan berbagai tipe data pada javascript yang digabungkan
dengan HTML. Mengenal tipe data javascript ini berguna karena bahasa javascript ini memiliki
beberapa kelebihan.
Kelebihan Javascript
Sebagai salah satu bahasa pemograman dengan pengguna terbanyak, bahasa pemograman ini
memilki beberapa kelebihan. Kelebihan dari javascript diantaranya adalah :
1.Tidak membutuhkan compiler, web browser mampu mengerti bahasa javascript ini dengan
menggunakan HTML.
2.Error lebih mudah dicari solusinya
3.Bisa digunakan pada berbagai browser dan platform
4.Website menjadi lebih menarik dan juga interaktif
Dibanding dengan bahasa pemograman lain javascript ini lebih cepat dan lebih ringan. Pada
penggunaanya saat ini, javascript menjadi sangat penting karena bisa mempercantik tampilan
dari website. Javascript membuat website lebih menarik dan interaktif. Jika dibaratkan rumah,
HTML dan CSS adalah rumah dan desainya nya maka Javascript adalah alat elektronik yang
membuat rumah menjadi lebih menarik. Itulah mengapa menguasai bahasa javascript menjadi
salah satu hal yang wajib dikuasai oleh seorang programmer.

Sumber : https://makinrajin.com/blog/tipe-data-javascript/
https://id.wiki-base.com/7779930-javascript-variables-and-constants

BAB II PENGARAH ALIRAN(FLOWCONTROL)


Flow control adalah bagian yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan di dalam semua
bahasa pemrograman karena memiliki fungsi dan tugas utama, yaitu mengatur bagaimana baris-
baris akan dieksekusi. Pada dasarnya, baris-baris program akan dieksekusi secara sekuensial
(berurutan dimulai dari baris paling atas, kemudian ke baris berikutnya).
Dengan adanya flow control, kita bisa mengatur baris program dieksekusi, baik berulang-ulang
meloncat, maupun berhenti.
Sumber: http://puspitasarisherly.blogspot.com/2013/11/flow-control-percabangan-dan-
perulangan_20.html

1.1Pemilihan pada Java

Percabangan hanyalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut alur program yang
bercabang. Percabangan juga dikenal dengan “Control Flow”, “Struktur Kondisi”, “Struktur IF”,
“Decision”, dsb. Semuanya itu sama.Pada diagram alur (Flow Chart) seperti di atas, alurnya
memang satu. Tapi setelah kita menggunakan percabangan, alurnya akan bertambah menjadi
seperti ini. Caranya: menggunakan kata kunci if, else, switch, dan case, dan operator ternary.
Contoh format stuktur IF seperti ini:

if( suatu_kondisi ) {
// lakukan sesuatu kalau kondisi benar
// Lakukan ini juga
}
suatu_kondisi hanya bernilai true/false saja. Kita bisa gunakan operator relasi dan logika di sini.
Sebelumnya, kamu perlu tahu dulu tiga bentuk percabangan pada Java:
Percabangan IF
Percabangan IF/ELSE
Percabangan IF/ELSE/IF atau SWITCH/CASE

1. Percabangan IF
Percabangan ini hanya memiliki satu pilihan. Artinya, pilihan di dalam IF hanya akan dikerjakan
kalau kondisinya benar.Tapi kalau salah… tidak akan melakukan apa-apa. Alias lanjut eksekusi
ke perintah berikutnya. Contoh: Pernahkah kalian belanja di toko, kemudian kalau belanja di atas
sekian ribu dapat hadiah atau diskon.
Mari Kita Membuat Program Hadiah
Misalkan ada sebuah toko buku. Mereka memberikan hadiah berupa perlengkapan sekolah
kepada pembeli yang belanja di atas Rp 100.000.
Maka programnya bisa kita buat seperti ini:
import java.util.Scanner;
public class Hadiah {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel belanja dan scanner
int belanja = 0;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Total Belanjaan: Rp ");
belanja = scan.nextInt();
// cek apakah dia belanja di atas 100000
if ( belanja > 100000 ) {
System.out.println("Selamat, anda mendapatkan hadiah!");
}
System.out.println("Terima kasih...");
}
}
Jalankan programnya dan perhatikanlah hasilnya.
Program diskon dengan Java
Cobalah untuk memberikan nilai di bawah 100000 dan perhatikan apa akan yang terjadi.

2. Percabangan IF/ELSE
Sedangkan percabangan IF/ELSE memiliki pilihan alternatif kalau kondisinya salah.
IF: “Jika kondisi benar maka kerjakan ini, kalau tidak silahkan lanjut”
IF/ESLE: “Jika kondisi benar maka kerjakan ini, kalau salah maka kerjakan yang itu, setelah itu
lanjut”
Perbedaan percabangan IF dengan IF/ELSE
Begitulah perbedaan IF dengan IF/ELSE.
Sekarang mari kita coba dalam kode program…
Program Cek Kelulusan
Misalkan, kalau nilai siswa lebih besar dari 70, maka ia dinyatakan lulus. Kalau tidak, maka dia
gagal.
Programnya bisa kita buat seperti ini:
import java.util.Scanner;
public class CekKelulusan {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel dan Scanner
int nilai;
String nama;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Nama: ");
nama = scan.nextLine();
System.out.print("Nilai: ");
nilai = scan.nextInt();
// cek apakah dia lulus atau tidak
if( nilai >= 70 ) {
System.out.println("Selemat " + nama + ", anda lulus!");
} else {
System.out.println("Maaf " + nama + ", anda gagal");
}
}
}
Cobalah untuk merubah nilai yang dimasukkan dan perhatikan apa yang akan terjadi.
Percabangan IF/ELSE dengan Operator Ternary
Selain menggunakan struktur seperti di atas, percahangan ini juga dapat menggunakan operator
ternary.
Seperti yang sudah kita pelajari pada pembahasan tentang operator. Operator ternary memiliki
konsep yang sama seperti percabganan IF/ELSE.
Contoh programnya:
public class OperatorTernary {
public static void main(String[] args) {
boolean suka = true;
String jawaban;
// menggunakan operator ternary
jawaban = suka ? "iya" : "tidak";
// menampilkan jawaban
System.out.println(jawaban);
}
}
3. Percabangan IF/ELSE/IF dan SWITCH/CASE
Jika percabangan IF/ESLE hanya memiliki dua pilihan saja. Maka percahangan IF/ELSE/IF
memiliki lebih dari dua pilihan.

Formatnya seperti ini:


if (suatu kondisi) {
// maka kerjakan ini
// kerjakan perintah ini juga
// …
} else if (kondisi lain) {
// kerjakan ini
// kerjakan ini juga
// …
} else if (kondisi yang lain lagi) {
// kerjakan perintah ini
// kerjakan ini juga
// …
} esle {
// kerjakan ini kalau
// semua kondisi di atas
// tidak ada yang benar
// …
}
Coba perhatikan contohnya: Jika nilainya lebih besar dari 90, maka grade-nya “A”. Sedangkan
kalau lebih besar dari 80, maka “B+”. Lebih besar dari 70, maka “B”, dan seterusnya.Lebih
jelasnya, mari kita buat program.
Program HitungGrade
Silahkan buat sebuah class baru bernama HitungGrade, kemudian ikuti kode program berikut.
import java.util.Scanner;
public class HitungGrade {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel dan scanner
int nilai;
String grade;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Inputkan nilai: ");
nilai = scan.nextInt();
// higung gradenya
if ( nilai >= 90 ) {
grade = "A";
} else if ( nilai >= 80 ){
grade = "B+";
} else if ( nilai >= 70 ){
grade = "B";
} else if ( nilai >= 60 ){
grade = "C+";
} else if ( nilai >= 50 ){
grade = "C";
} else if ( nilai >= 40 ){
grade = "D";
} else {
grade = "E";
}
// cetak hasilnya
System.out.println("Grade: " + grade);
}
}
Percabangan SWITCH/CASE
Percabangan SWITCH/CASE sebenarnya adalah bentuk lain dari IF/ELSE/IF.
Bedanya, percabangan ini menggunakan kata kunci switch dan case. Formatnya juga berbeda,
tapi cara kerjanya sama.
switch(variabel){
case 1:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
case 2:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
case 3:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
default:
// kerjakan kode ini
// kode ini juga
break;
}
Perhatikan: case 1 artinya nilai variabel yang akan dibandingkan, apakah nilainya sama dengan 1
atau tidak.
Kalau iya, maka kerjakan kode yang ada di dalam case 1.
Bisa juga betuknya berbeda, misalnya seperti ini:
switch (variabel) {
case 'A':
// lakukan sesuatu
break;
case 'B':
// lakukan ini
break;
default:
// lakukan ini
}
Perlu diperhatikan juga: di sana ada kata kunci break dan default.break artinya berhenti. Ini
untuk memerintahkan komputer untuk berhenti mengecek case yang lainnya. default artinya jika
nilai variabel tidak ada yang sama dengan pilihan case di atas, maka kerjakan kode yang ada di
dalam default. Pilihan default bisa juga tidak memiliki break, karena dia adalah pilihan terakhir.
Artinya pengecekan akan berakhir di situ. Contoh program dengan percabangan SWITCH/CASE
import java.util.Scanner;
public class LampuLalulintas {
public static void main(String[] args) {
// membuat variabel dan Scanner
String lampu;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Inputkan nama warna: ");
lampu = scan.nextLine();
switch(lampu){
case "merah":
System.out.println("Lampu merah, berhenti!");
break;
case "kuning":
System.out.println("Lampu kuning, harap hati-hati!");
break;
case "hijau":
System.out.println("Lampu hijau, silahkan jalan!");
break;
default:
System.out.println("Warna lampu salah!");
}
}
}
Percabangan dalam Percabangan (Nested)
Kita sudah tahu tiga bentuk dasar percabganan di Java. Selanjutnya, kita coba bahas percabangan
yang ada di dalam perbangan (perabangan bersarang). Sebenarnya pembahasan ini saya ingin
pisahkan. Namun, baiknya digabungkan di sini aja. Jadi, percabangan itu bisa dibuat di dalam
percabangan. Kadang teknik ini disebut juga nested if.
Contoh kasus: Misalnya ada model bisinis seperti ini di sebuah toko. Ketika orang membayar di
kasir, biasanya ditanya ada kartu member untuk mendapatkan diskon dan sebagainya.
Apakah anda punya kartu member?
- ya
* Apakah belanjaan anda lebih dari 500rb?
# ya : mendapatkan diskon 50rb
# tidak : tidak mendapatkan diskon
* Apakah belanjaan anda lebih dari 100rb?
# ya : mendapatkan diskon 15rb
# tidak: tidak mendapatkan diskon
- tidak
* Apakah belanjaan anda lebih dari 100rb?
# ya : mendapatkan diskon 10rb
# tidak: tidak mendapatkan diskon
Kalau begitu mari kita coba dalam program.Silahkan buat class baru bernama Kasir dan ikuti
kode program berikut ini.
import java.util.Scanner;
public class Kasir {
public static void main(String[] args) {
// deklarasi variabel dan Scanner
int belanjaan, diskon, bayar;
String kartu;
Scanner scan = new Scanner(System.in);
// mengambil input
System.out.print("Apakah ada kartu member: ");
kartu = scan.nextLine();
System.out.print("Total belanjaan: ");
belanjaan = scan.nextInt();
// proses
if (kartu.equalsIgnoreCase("ya")) {
if (belanjaan > 500000) {
diskon = 50000;
} else if (belanjaan > 100000) {
diskon = 15000;
} else {
diskon = 0;
}
} else {
if (belanjaan > 100000) {
diskon = 5000;
} else {
diskon = 0;
}
}
// total yang harus dibayar
bayar = belanjaan - diskon;
// output
System.out.println("Total Bayar: Rp " + bayar);
}
}
.Mungkin di sana ada yang perlu diperhatikan:
Fungsi equalsIgnoreCase("ya") digunakan untuk membandingkan String dengan tidak
memperdulikan huruf besar dan kecilnya.Ada juga Fungsi equals(), fungsinya sama. Tapi
equals() akan memperhatikan case hurufnya.Kenapa tidak menggunakan operator == atau !=?Di
Java memang seperti itu.Kalau kita ingin membandingkan nilai String, ya… menggunakan
fungsi yang dua tadi.Tapi, kalau membandingkan selain String, maka bisa pakai operator == atau
!=.
Sumber : https://www.petanikode.com/java-percabangan/

1.2Perulangan pada Java

Looping pada bahasa pemrograman Java adalah fitur yang digunakan untuk memfasilitasi
eksekusi program dari sekelompok instruksi atau fungsi secara berulang ketika beberapa kondisi
tertentu yang menjadi syarat adalah bernilai benar. Java menyediakan tiga cara untuk melakukan
eksekusi looping pada program. Dimana semua cara tersebut menyediakan fungsi dasar yang
sama, dimana perbedaannya hanya terdapat pada sintak dan kondisi waktu eksekusi.
While loop: adalah alur kendali statement yang mengijinkan kode program untuk dieksekusi
secara berulang berdasarkan kondisi boolean yang diberikan. While loop dapat dianalogikan
seperti proses IF statement yang dilakukan secara berulang-ulang.
Sintak:
while (boolean condition)
{
loop statements...
}
satu, Eksekusi while looping dimulai dengan memeriksa kondisi program. Jika nilai yang
diperiksa bernilai benar, maka statement pada badan looping akan dieksekusi begitu juga
statement pertama pun akan diekskusi. Karena hal tersebut, maka while loop juga disebut dengan
entry control loop.
dua, Ketika kondisi yang dievaluasi bernilai benar, maka statement di dalam looping akan
dieksekusi. Normalnya, statement biasanya mengandung perbaruan nilai untuk variabel yang
digunakan pada proses selanjutnya untuk proses terasi atau perulangan.
tiga, Ketika kondisi yang dieksekusi bernilai salah, maka looping akan berhenti dieksekusi.
// Program Java yang
// mengilustrasikan while loop
class whileLoopDemo
{
public static void main(String args[])
{
int x = 1;
// Iterasi atau looping
// berakhir ketika nilai lebih
// dari 4
while (x <= 4)
{
System.out.println("Nilai da"
+"ri x:"
+ x);
// Inkrementasi nilai dari x
// untuk proses iterasi
// selanjutnya
x++;
// x++ sama dengan x=x+1;
}
}
}
Output:
Nilai dari x:1
Nilai dari x:2
Nilai dari x:3
Nilai dari x:4
Pahami pula, tentang semua konsep desain Web untuk tingkat pemula melalui materi lengkap
JAVA [klik].
For loop: merupaakn statement looping yang menyediakan solusi ringkas dari struktur looping
atau perulangan (iterasi), dimana statement-nya membutuhkan inisialisasi, kondisi, dan
increment/decrement pada baris program. For loop menyediakan solusi lebih ringkas, dan mudah
melakukan debug pada struktur looping.
Sintak:
for (initialization condition; testing condition;increment/decrement)
{ statement(s) }
Flowchart for loop diperlihatkan pada gambar 2.
Flowchart For Loop pada Java
satu, Inisialisasi kondisi: Pada tahap ini akan digunakan variabel sebagai inisialisasi. Variabel
menandai proses awal dari looping. Variabel yang telah dideklarasikan dapat digunakan atau
dideklarasikan pada nilai lokal pada saat proses iterasi.
dua, Pengujian kondisi: Pengujian kondisi digunakan untuk exit dari looping. Nilai dari proses
kondisi ini harus mengembalikan nilai dalam bentuk boolean. Bentuk looping ini (for loop) juga
merupakan Entry control loop karena kondisi nilai diperiksa sebelum eksekusi looping
dilaksanakan.
tiga, Eksekusi statement: Ketika kondisi yang dievaluasi bernilai benar, maka statement pada
body loop akan dieksekusi.
empat, Increment/decrement: Digunakan untuk memperbarui nilai variabel untuk iterasi
selanjutnya.
lima, Loop termination: Ketika kondisi yang dievaluasi bernilai salah, maka proses eksekusi
looping berakhir.
Bahasa Pemrograman [klik].
// Program Java yang
// mengilustrasikan for loop.
class forLoopDemo
{
public static void main(String args[])
{
// for loop dieksekusi ketika
// x=2 dan berlangsung selama
// x <=4
for (int x = 2; x <= 4; x++)
System.out.println("Nilai da"
+"ri x:"
+ x);
}
}
Output:
Nilai dari x:2
Nilai dari x:3
Nilai dari x:4
Enhanced for looping
Java juga memasukkan versi lain dari for loop (enhanced for loop) yang diperkenalkan pada
versi Java 5. Enhanced for loop menyediakan cara sederhana untuk iterasi pada elemen dari
sekelompok collection atau array. Cara ini tidak terlalu fleksibel dan hanya digunakan ketika
membutuhkan iterasi melalui seluruh elemen dalam aturan yang berurutan tanpa perlu
mengetahui indeks dari elemen prosesnya.
Perlu dicatat juga bahwa objek atau variabel bersifat immutable (kebal) ketika enhanced for loop
digunakan. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa nilai dalam array tidak dapat dimodifikasi,
sehingga nilainya hanya bisa dibaca dan tidak bisa diubah, sebagai bentuk kebalikan dari iterasi
for, dimana nilai variabelnya dapat diubah ketipa proses looping dijalankan.
Direkomendasikan untuk menggunakan sintak dalam bentuk berikut ini pada statement:
Sintak:
for (T element:Collection obj/array)
{ statement(s) }
Perhatikan contoh sederhana berikut untuk membuktikan bahwa enhanced for loop dapat bekerja
lebih sederhana pada program. Mari perhatikan perbedaan antara dua contoh enhanced for loop
sebagai berikut:
// Program Java yang
// mengilustrasikan enhanced
// for loop
public class enhancedforloop
{
public static void main(String args[])
{
String array[] =
{"Ron", "Harry", "Hermoine"};
/* enhanced for loop */
for (String x:array)
{System.out.println(x);}
// for loop dengan fungsi yang
// sama
/* for (int i = 0; i < array.length; i++) {System.out.println(array[i]);}*/
}
}
Output:
Ron
Harry
Hermoine
do while: adalah sama dengan iterasi while dimana perbedaannya adalah proses pemeriksaan
kondisi dilakukan setelah statement dieksekusi.
Sintak:
do { statements }
while (condition);
satu, Iterasi do while dimulai dengan eksekusi dari statement pada program. Tidak ada tahap
pemeriksaan dari kondisi apapun pada saat awal iterasi dimulai.
dua, Setelah eksekusi dari statement, dan perbaruan nilai dari variabel, selanjutnya nilai akan
diperiksa apakah bernilai benar atau salah. Jika nilai bernilai benar, selanjutnya iterasi looping
akan dimulai.
tiga, Jika nilai yang dieksekusi bernilai salah, maka proses looping akan berakhir.
empat, Penting untuk dicatat bahwa do while loop akan mengeksekusi statement minimal sekali
sebelum kondisi apapun diperiksa seperti diperlihatkan pada contoh berikut ini.
// Program java
// mengilustrasikan do while
// loop
class dowhileloopDemo
{
public static void main(String args[])
{
int x = 21;
do{
// Baris ini akan dicetak jika
// variabel yang dieksekusi
// bernilai salah.
System.out.println("Nilai da"
+"ri x:"
+ x);
x++;}
while (x < 20);
}
}
Output:
Nilai dari x: 21
Jebakan Looping
satu, Infinite loop (iterasi tak terhingga): merupakan salah satu kesalahan umum ketika
mengimplementasikan iterasi atau looping ketika iterasi yang diprogram tidak berhenti
melakukan proses iterasi, atau bisa disebut dengan infinite looping. Hal ini terjadi ketika terjadi
kesalahan kondisi karena beberapa alasan.
Contoh:
// Program Java
// mengilustrasikan berbagai
// bentuk looping tak hingga.
public class LooppitfallsDemo

{
public static void main(String[] args)
{
// infinite loop terjadi
// karena kondisi exit tidak
// bisa terpenuhi
for (int i = 5; i != 0; i -= 2)
{System.out.println(i);}
int x = 5;
while (x == 5)
{System.out.println("Dalam"
+" looping");}
}
}
dua, Bentuk lain dari jebakan looping adalah ketika menambahkan sesuatu ke dalam koleksi
objek pada saat objek dijalankan yang mengakibatkan iterasi tidak dapat mengakses memori.
Contoh, jika program dibawah ini dieksekusi, maka setelah beberapa iterasi dilakukan akan
muncul pesan out of memory.
// Java program out of memory
// exception.
import java.util.ArrayList;
public class Integer1
{
public static void main(String[] args)
{
ArrayList<integer> ar = new ArrayList<>();
for (int i = 0; i < Integer.MAX_VALUE; i++)
{ar.add(i);}
}
}
Sumber : https://www.elfanmauludi.id/2021/05/looping-java.html

1.3Pemilihan pada Phyton

Dalam bahasa pemrograman python 🐍, syntax atau statement yang digunakan untuk melakukan
percabangan adalah:
if
elif
dan else
Di mana if merupakan kondisi utama, sedangkan elif adalah kondisi kedua atau ketiga hingga ke-
x, sedangkan else adalah kondisi terakhir di mana semua kondisi sebelumnya tidak ada yang
terpenuhi.
Agar lebih paham, kita langsung praktikkan saja 👨🏻‍💻.
Blok If
Blok kode if pada python, strukturnya seperti ini:
if kondisi:
statements()
Bagian kondisi adalah sebuah variabel / atau nilai yang bertipe data boolean. Baik berupa nilai
True/False secara langsung, atau pun sebuah ekspresi logika.
Jika kondisi bernilai True, maka statements() akan dieksekusi oleh sistem.
Tulis dan perhatikan kode program berikut:
if True:
print('Kode program ini akan dieksekusi')
if False:
print('Kode program ini tidak akan dieksekusi')
print('Kode program ini akan selalu dieksekusi karena tidak termasuk pada percabangan')
Jika kita jalankan, kode program di atas hanya akan memunculkan output:
Kode program ini akan dieksekusi . Karena kondisi if yang kedua tidak bernilai True, sehingga
statemen yang ada di dalamnya pun tidak akan pernah dieksekusi oleh sistem. Dan print() yang
ke-3 akan selalu dieksekusi karena ia berada di luar blok kode if. Ingat bahwa blok kode di
dalam python ditentukan oleh indentasi seperti yang telah kita bahas pada Aturan Penulisan
Sintaks Python.Selain menggunakan boolean secara langsung, kita juga bisa menggunakan
ekspresi logika untuk percabangan.
Perhatikan contoh berikut:
if 5 > 10: # ❌
print('Nilai 5 lebih dari 10')
if 10 > 5: # ✅
print('Nilai 10 lebih dari 5')
Jika dijalankan, program di atas hanya akan menampilkan output:
Nilai 10 lebih dari 5
Blok if..else
Yang kedua adalah blok if else. Blok if else ini biasa dinamakan percabangan, karena memiliki
setidaknya 2 cabang:
Cabang if
Cabang else
Perhatikan contoh berikut:
nilai = 50
print('Nilai anda adalah:', nilai, '\n')
if nilai >= 70:
print('Selamat, anda lulus!')
else:
print('Maaf, anda tidak lulus.')
Jika dijalankan, program di atas akan menghasilkan output:
Nilai anda adalah: 50
Maaf, anda tidak lulus.
Anda bisa mengganti nilai = 50 menjadi inputan user seperti ini.
nilai = int(input('Masukkan nilai anda: '))
Lalu jalankan kembali program di atas.
Blok if..elif..else
Sebagaimana pohon, cabangnya tidak hanya 2, tapi bisa 3, 4, 5 bahkan lebih. Begitu juga pada
logika kita. Kita bisa membuat lebih dari 2 cabang logika. Dan pada python, untuk membuat
lebih dari 2 cabang, kita bisa menggunakan blok kode if..elif..else. Agar lebih jelas, mari kita
coba praktikkan. Contoh yang paling umum digunakan untuk kasus percabangan if..elif..else
adalah menentukan grade nilai suatu siswa. Jika nilainya sekian, dia dapat predikat A. Sedangkan
jika nilainya sekian maka predikatnya adalah B, dan seterusnya. Berikut ini rules yang akan kita
gunakan: Predikat A untuk nilai >= 90
Predikat B untuk nilai >= 80 < 90
Predikat C untuk nilai >= 60 < 80
Predikat D untuk nilai >= 40 < 60
Selain itu, maka predikat E.
Dari 5 rule di atas, kita akan menggunakan satu if, 3 elif, dan 1 else. Perhatikan contoh berikut:
nilai = int(input('Masukkan nilai: '))
if nilai >= 90:
print('Predikat A')
elif nilai >= 80:
print('Predikat B')
elif nilai >= 60:
print('Predikat C')
elif nilai >= 40:
print('Predikat D')
else:
print('Predikat E')
Jalankan program lalu memasukkan angka 80, maka kita akan mendapatkan output predikat B:
Masukkan nilai: 80
Predikat B
Kenapa Pakai elif? Kan Bisa Pakai if saja?
Oke. Sebelum kita jawab pertanyaan di atas, mari kita coba ubah kode program di atas menjadi
menggunakan if semua, tanpa elif sama sekali.
nilai = int(input('Masukkan nilai: '))
if nilai >= 90:
print('Predikat A')
if nilai >= 80:
print('Predikat B')
if nilai >= 60:
print('Predikat C')
if nilai >= 40:
print('Predikat D')
else:
print('Predikat E')
Jalankan program, lalu coba masukkan angka 80.
Sistem akan memberikan kita output seperti berikut:
Masukkan nilai: 80
Predikat B
Predikat C
Predikat D
Karena setiap kali kita membuat blok if, itu artinya kita membuat satu pohon percabangan. Dan
pada pemrograman, pohon percabangan selalu hanya mengeluarkan satu kondisi yang terpenuhi.
Jika ada lebih dari satu kondisi yang terpenuhi, maka kondisi yang pertamalah yang akan
dieksekusi. Tidak semuanya. Oleh karena itu, di kode program yang pertama, kita sejatinya
hanya membuat satu pohon percabangan, dan kondisi yang dieksekusi hanya 1, meskipun yang
terpenuhi lebih dari 1.
Berbeda dengan contoh yang kedua, kita sejatinya sedang membuat 4 buah pohon percabangan,
oleh karena itu outputnya pun akan berbeda sesuai dengan banyaknya pohon percabangan yang
kita buat.
Operator-Operator Boolean
Jangan lupa dengan tipe data boolean, operator logika, operator keanggotaan dan lain-lain yang
telah kita pelajari pada serial belajar python ini. Pada percabangan if..else, operator logika dan
juga tipe data boolean akan sangat sering kita gunakan. Berikut ini contohnya untuk operator
keanggotaan:
buah_yang_tersedia = ['jeruk', 'mangga', 'melon']
buah_yang_dicari = input('Masukkan nama buah dalam huruf kecil: ')
if (buah_yang_dicari in buah_yang_tersedia):
print('Buah yang anda cari tersedia!')
else:
print('Buah yang anda cari tidak tersedia!')
Contoh output ketika saya ketik ‘mangga’:
Masukkan nama buah dalam huruf kecil: mangga
Buah yang anda cari tersedia!
Percabangan Satu Baris
Pada python, kita bisa menggunakan if..else dalam satu baris. Biasanya, pada bahasa
pemrograman lainnya, ini disebut sebagai ternary (meskipun python cukup unik dari segi
sintaksisnya). Perhatikan contoh berikut:
nilai = int(input('Masukkan nilai: '))
status = 'lulus' if nilai >= 70 else 'tidak lulus'
print(status)
Kode program di atas adalah shortcut dari kode seperti di bawah:
if nilai >= 70:
status = 'lulus'
else:
status = 'tidak lulus'
print(status)
Percabangan Bertingkat
Percabangan bertingkat adalah sebuah istilah untuk if di dalam if.
Kalau dalam dunia per-bakso-an, percabangan bertingkat adalah bakso beranak 🤤. Alias di
dalam pentol ada pentol yang lainnya 🍢🍢
Silakan coba dan jalankan kode program di bawah ini:
nilai = int(input('Masukkan nilai: '))
usia = int(input('Masukkan usia: '))
if nilai >= 75:
if (usia < 15):
print('Selamat adek, kamu lulus!')
else:
print('Selamat kakak, kamu lulus!')
else:
if (usia < 15):
print('Mohon maaf dek, coba lagi ya!')
else:
print('Mohon maaf kak, coba lagi ya!')
Kode program di atas akan memeriksa terlebih dahulu apakah nilai yang dimasukkan adalah
lulus atau tidak. Setelah itu, program akan memeriksa usia, apakah dia akan disapa dengan
“kakak” atau kah dengan “adek”.
Contoh Program Percabangan Python
Selain contoh-contoh yang telah kita coba di atas, teman-teman bisa melihat contoh-contoh
lainnya di seri Latihan Program Python. Di situ ada berbagai macam contoh program untuk
melatih logika, dan hampir setiap program menggunakan percabangan if-else seperti:
Angka Terbesar dari 3 Angka
Memeriksa Bilangan Ganjil Genap
Menghitung Jumlah Huruf Vokal
Memeriksa Tahun Kabisat
dan lain-lain
Sumber : https://jagongoding.com/python/dasar/percabangan/

1.4Perulangan pada Phyton

Pada kebanyakan bahasa pemrograman termasuk python, perulangan sendiri paling umum
diwakili oleh 2 pernyataan, for dan while. Keduanya memiliki perbedaan pada segi penggunaan,
dikatakan jika for lebih digunakan dalam perulangan yang sudah diketahui jumlah
perulangannya (countable). Sedangkan perulangan while digunakan ketika jumlah
perulangannya belum ditentukan (uncountable). Baik for dan while keduanya merupakan blok
kode, sama seperti if else. Jadi dipastikan ada indentasi di dalamnya.
Perulangan For
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, perulangan for merupakan jenis perulangan yang
countable. Rumusnya seperti ini
<span class="token keyword">for</span> variabel <span class="token keyword">in</span>
urutan<span class="token punctuation">:</span>
<span class="token comment">#dalam blok kode for</span>
<span class="token comment">#keluar blok kode for</span>
Python
Variabel dalam deklarasi for di atas digunakan untuk menampung nilai sementara dari tipe data
urutan atau rangkaian. Seperti String, List, Tuple, dan lain-lain. Beralih ke baris di bawahnya,
agar kode tersebut bisa diulang nantinya, maka beri ruang atau spasi agar menjorok ke kanan.
Karena aturan indentasi berlaku di sini. Area ini juga dapat dikatakan tubuh dari perulangan for.
Lalu bila ingin keluar dari tubuh atau blok kode for, maka sejajarkan baris kode selanjutnya
dengan intruksi for sebelumnya.
Prakteknya bisa dilihat di bawah ini.
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> <span
class="token keyword">for</span> i <span class="token keyword">in</span> range<span
class="token punctuation">(</span><span class="token number">10</span><span class="token
punctuation">)</span><span class="token punctuation">:</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">print</span><span
class="token punctuation">(</span><span class="token string">"Ayam ke-{}"</span><span
class="token punctuation">.</span>format<span class="token punctuation">(</span>i<span
class="token punctuation">)</span><span class="token punctuation">)</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span>
Ayam ke<span class="token number">-0</span>
Ayam ke<span class="token number">-1</span>
Ayam ke<span class="token number">-2</span>
Ayam ke<span class="token number">-3</span>
Ayam ke<span class="token number">-4</span>
Ayam ke<span class="token number">-5</span>
Ayam ke<span class="token number">-6</span>
Ayam ke<span class="token number">-7</span>
Ayam ke<span class="token number">-8</span>
Ayam ke<span class="token number">-9</span>
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> <span
class="token keyword">print</span><span class="token punctuation">(</span><span
class="token string">"Jumlah ayam:"</span><span class="token punctuation">,</span> i<span
class="token punctuation">)</span>Jumlah ayam<span class="token punctuation">:</span>
<span class="token number">9</span>
Python
Fungsi range(10) digunakan untuk membuat urutan dengan panjang 10, dimulai dari angka 0
sampai 9. Kemudian seperti rumus sebelumnya i yang merupakan variabel digunakan untuk
menampung nilai sementara dari urutan yang dihasilkan dari fungsi range().
Mengakses Anggota Tipe Data Urutan Dengan For
Pernyataan for juga dapat digunakan untuk mengakses anggota suatu tipe data urutan atau
rangkaian.
Penggunaan For Terhadap String
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> website <span
class="token operator">=</span> <span class="token string">"kopiding.in"</span>
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> <span
class="token keyword">for</span> i <span class="token keyword">in</span> website<span
class="token punctuation">:</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">print</span><span
class="token punctuation">(</span>i<span class="token punctuation">)</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span>
k
o
p
i
d
i
n
g
<span class="token punctuation">.</span>
i
n
Python
Penggunaan For Terhadap List
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> siswa <span
class="token operator">=</span> <span class="token punctuation">[</span><span class="token
string">"Ani"</span><span class="token punctuation">,</span> <span class="token
string">"Budi"</span><span class="token punctuation">,</span> <span class="token
string">"Cika"</span><span class="token punctuation">,</span> <span class="token
string">"Dani"</span><span class="token punctuation">,</span> <span class="token
string">"Eka"</span><span class="token punctuation">]</span>
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> <span
class="token keyword">for</span> i <span class="token keyword">in</span> siswa<span
class="token punctuation">:</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">print</span><span
class="token punctuation">(</span>i<span class="token punctuation">)</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span>
Ani
Budi
Cika
Dani
Eka
Python
Perulangan While
Sedangkan while adalah perulangan uncountable atau perulangan yang jumlah proses
pengulangannya tidak ditentukan. Ia akan menjalankan baris kode di dalam blok kodenya secara
terus menerus selama masih memenuhi ekspresi yang sudah ditentukan sebelumnya, yang berarti
ia akan terus mengulang selama kondisi bernilai True. Rumus while pada dasarnya seperti ini

<span class="token keyword">while</span> ekspresi<span class="token punctuation">:</span>


<span class="token comment">#dalam blok kode while</span>
<span class="token comment">#keluar blok kode while</span>
Python
Ekspresi yang dimaksud merupakan suatu kondisi atau keadaan yang kita buat. Sekali lagi,
selama nilai yang diulang masih sesuai dengan ekspresi yang sudah ditetapkan yang berarti True
dan tidak bernilai 0 maka while akan terus berjalan.
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> angka <span
class="token operator">=</span> <span class="token number">1</span>
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> <span
class="token keyword">while</span> angka <span class="token operator"><</span> <span
class="token number">10</span><span class="token punctuation">:</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">print</span><span
class="token punctuation">(</span>angka<span class="token punctuation">)</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">1</span>
Python
Maka dari itu, while terkadang rentan dengan yang namanya perulangan tak terbatas atau infinite
loop seperti di atas. Untuk menghentikannya tekan saja CTRL+C.
<span class="token operator">^</span>C
Traceback <span class="token punctuation">(</span>most recent call last<span class="token
punctuation">)</span><span class="token punctuation">:</span>
File <span class="token string">""</span><span class="token punctuation">,</span> line
<span class="token number">2</span><span class="token punctuation">,</span> <span
class="token keyword">in</span>
KeyboardInterrupt
Python
Kita bedah dulu penyebabnya, secara teknis pada kondisi di atas, isi variabel angka yang bernilai
1 tidak mengalami perubahan, jadi iterasi atau proses pengulangan dalam while akan selalu
menyatakan nilai tersebut benar (True). Solusinya adalah kita tambahkan kondisi yang dapat
membuat nilai 1 dalam variabel angka ini bertambah agar mencapai batas yang sudah ditentukan,
seperti berikut.
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> angka <span
class="token operator">=</span> <span class="token number">1</span>
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> <span
class="token keyword">while</span> angka <span class="token operator"><</span> <span
class="token number">10</span><span class="token punctuation">:</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">print</span><span
class="token punctuation">(</span>angka<span class="token punctuation">)</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> angka <span class="token operator">+=</span> <span
class="token number">1</span> <span class="token comment">#tambahkan kode ini</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span>
<span class="token number">1</span>
<span class="token number">2</span>
<span class="token number">3</span>
<span class="token number">4</span>
<span class="token number">5</span>
<span class="token number">6</span>
<span class="token number">7</span>
<span class="token number">8</span>
<span class="token number">9</span>
Python
Setiap proses pengulangan selesai, nilai variabel angka akan selalu bertambah 1 hingga
memenuhi batasnya (10). Bila sudah mencapai batas maka perulangan while akan berhenti
dikarenakan nilainya sudah menjadi False.
Walaupun begitu, ada juga kasus dimana infinite loop sangat berguna, kita dapat melihat
kegunaannya pada komunikasi antara server dan klien yang mana komunikasi server harus selalu
aktif dan tidak boleh terputus.
Perulangan Bersarang
Baik for maupun while keduanya dapat diisi dengan perulangan lagi di dalam blok kodenya. Hal
ini disebut perulangan bersarang atau nested loop. Prakteknya dapat dilihat pada program
segitiga siku-siku bintang di bawah ini.
<span class="token operator">>></span><span class="token operator">></span> <span
class="token keyword">for</span> baris <span class="token keyword">in</span> range<span
class="token punctuation">(</span><span class="token number">5</span><span class="token
punctuation">)</span><span class="token punctuation">:</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">for</span> kolom <span
class="token keyword">in</span> range<span class="token punctuation">(</span>baris<span
class="token operator">+</span><span class="token number">1</span><span class="token
punctuation">)</span><span class="token punctuation">:</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">print</span><span
class="token punctuation">(</span><span class="token string">'*'</span><span class="token
punctuation">,</span> end<span class="token operator">=</span><span class="token
string">''</span><span class="token punctuation">)</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span> <span class="token keyword">print</span><span
class="token punctuation">(</span><span class="token punctuation">)</span>
<span class="token punctuation">.</span><span class="token punctuation">.</span><span
class="token punctuation">.</span>
<span class="token operator">*</span>
<span class="token operator">**</span>
<span class="token operator">**</span><span class="token operator">*</span>
<span class="token operator">**</span><span class="token operator">**</span>
<span class="token operator">**</span><span class="token operator">**</span><span
class="token operator">*</span>
Python
Sumber : https://kopiding.in/perulangan-python-dasar/

1.5Pemilihan pada Java Script

1. Percabangan if
Percabangan if merupakan percabangan yang hanya memiliki satu blok pilihan saat kondisi
bernilai benar.
“Jika total belanja lebih besar dari Rp 100.000, Maka tampilkan pesan Selamat, Anda dapat
hadiah”
Mari kita coba dalam program Javascript:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Percabangan if</title>
</head>
<body>
<script>
var totalBelanja = prompt("Total belanja?", 0);
if(totalBelanja > 100000){
document.write("<h2>Selamat Anda dapat hadiah</h2>");
}
document.write("<p>Terimakasih sudah berbelanja di toko kami</p>");
</script>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh program percabangan if di javascript
Perhatikan bagian ini:
if(totalBelanja > 100000){
document.write("<h2>Selamat Anda dapat hadiah</h2>");
}
Ini yang disebut blok.
Blok program pada Javascript, diawali dengan tanda buka kurung kurawal { dan diakhiri dengan
tutup kurung kurawal }. Apabila di dalam blok hanya terdapat satu baris ekspresi atau statement,
maka boleh tidak ditulis tanda kurungnya.
if(totalBelanja > 100000)
document.write("<h2>Selamat Anda dapat hadiah</h2>");
2. Percabangan if/else
Percabangan if/else merupakan percabangan yang memiliki dua blok pilihan.
Pilihan pertama untuk kondisi benar, dan pilihan kedua untuk kondisi salah (else).
Apabila password benar, pesan yang ada pada blok hijau akan ditampilkan: “Selamat datang
bos!"
Tapi kalau salah, maka pesan yang ada di blok merah yang akan ditampilkan: “Password salah,
coba lagi!"
Kemudian, pesan yang berada di blok abu-abu akan tetap ditampilkan, karena dia bukan bagian
dari blok percabangan if/else.
Perhatikan arah panahnya, setiap blok if/else mengarah ke sana…
Untuk lebih jelasnya, mari kita coba dalam program:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Percabangan if/else</title>
</head>
<body>
<script>
var password = prompt("Password:");
if(password == "kopi"){
document.write("<h2>Selamat datang bos!</h2>");
} else {
document.write("<p>Password salah, coba lagi!</p>");
}
document.write("<p>Terima kasih sudah menggunakan aplikasi ini!</p>");
</script>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh program percabangan if/else di javascript
3. Percabangan if/else/if
Percabangan if/else/if merupakan percabangan yang memiliki lebih dari dua blok pilihan.
Contoh Program:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Percabangan if/else/if</title>
</head>
<body>
<script>
var nilai = prompt("Inputkan nilai akhir:");
var grade = "";
if(nilai >= 90) grade = "A"
else if(nilai >= 80) grade = "B+"
else if(nilai >= 70) grade = "B"
else if(nilai >= 60) grade = "C+"
else if(nilai >= 50) grade = "C"
else if(nilai >= 40) grade = "D"
else if(nilai >= 30) grade = "E"
else grade = "F";
document.write(`<p>Grade anda: ${grade}</p>`);
</script>
</body>
</html>
Hasilnya:

Contoh program percabangan if/else/if di javascript


Pada program di atas, kita tidak menggunaka kurung kurawal untuk membuat blok kode untuk
if/else/if.
karena hanya terdapat satu baris perintah saja. Yaitu: grade = ....
Bila kita menggunakan kurung kurawal, maka program di atas akan menjadi seperti ini:
<script>
var nilai = prompt("Inputkan nilai akhir:");
var grade = "";
if (nilai >= 90){
grade = "A"
} else if(nilai >= 80) {
grade = "B+"
} else if(nilai >= 70) {
grade = "B"
} else if(nilai >= 60) {
grade = "C+"
} else if(nilai >= 50) {
grade = "C"
} else if(nilai >= 40) {
grade = "D"
} else if(nilai >= 30) {
grade = "E"
} else {
grade = "F";
}
document.write(`<p>Grade anda: ${grade}</p>`);
</script>
4. Percabangan switch/case
Percabangan switch/case adalah bentuk lain dari percabangan if/else/if.
Strukturnya seperti ini:
switch(variabel){
case <value>:
// blok kode
break;
case <value>:
// blok kode
break;
default:
// blok kode
}
Kita dapat mermbuat blok kode (case) sebanyak yang diinginkan di dalam blok switch.
Pada <value>, kita bisa isi dengan nilai yang nanti akan dibandingkan dengan varabel.
Setiap case harus diakhiri dengan break. Khusus untuk default, tidak perlu diakhiri dengan break
karena dia terletak di bagian akhir.
Pemberian break bertujuan agar program berhenti mengecek case berikutnya saat sebuah case
terpenuhi.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Percabangan switch/case</title>
</head>
<body>
<script>
var jawab = prompt("Kamu beruntung! Silahkan pilih hadiahmu dengan memasukan angka 1
sampai 5");
var hadiah = "";
switch(jawab){
case "1":
hadiah = "Tisu";
break;
case "2":
hadiah = "1 Kotak Kopi";
break;
case "3":
hadiah = "Sticker";
break;
case "4":
hadiah = "Minyak Goreng";
break;
case "5":
hadiah = "Uang Rp 50.000";
break;
default:
document.write("<p>Opps! anda salah pilih</p>");
}
if(hadiah === ""){
document.write("<p>Kamu gagal mendapat hadiah</p>");
} else {
document.write("<h2>Selamat kamu mendapatkan " + hadiah + "</h2>");
}
</script>
</body>
</html>
Hasilnya:
Contoh program percabangan switch/case di javascript
Percabangan switch/case juga dapat dibuat seperti ini:
var nilai = prompt("input nilai");
var grade = "";
switch(true){
case nilai < 90:
grade = "A";
break;
case nilai < 80:
grade = "B+";
break;
case nilai < 70:
grade = "B";
break;
case nilai < 60:
grade = "C+";
break;
case nilai < 50:
grade = "C";
break;
case nilai < 40:
grade = "D";
break;
case nilai < 30:
grade = "E";
break;
default:
grade = "F";
}
Pertam-tama, kita berikan nilai true pada switch, ini agar kita bisa masuk ke dalam blok switch.
Lalu di dalam blok switch, kita buat kondisi dengan menggunakan case.
Hasilnya akan sama seperti pada contoh percabangan if/else/if.
5. Percabangan dengan Operator Ternary
Percabangan menggunakan opreator ternary merupakan bentuk lain dari percabangan if/else.
Bentuk singkatnya dari if/else.

Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Percabangan Ternary</title>
</head>
<body>
<script>
var jwb = prompt("Apakah Jakarta ibu kota indonesia?");
var jawaban = (jwb.toUpperCase() == "IYA") ? "Benar": "Salah";
document.write(`Jawaban anda: <b>${jawaban}</b>`);
</script>
</body>
</html>
Fungsi dari method toUpperCase() untuk mengubah teks yang diinputkan menjadi huruf kapital
semua.
Hasilnya:
Contoh program percabangan dengan operator ternary di javascript
Opertor ternary berperan sebagai percabangan if/else:
var jawaban = (jwb.toUpperCase() == "IYA") ? "Benar": "Salah";
Apabila kondisi yang ada di dalam kurung—(jwb.toUpperCase() == "IYA")—bernilai true,
maka nanti isi dari variabel jawaban akan sama dengan "Benar".
Tapi kalau bernilai false, maka variabel jawaban akan berisi "Salah".
6. Percabangan Bersarang (Nested)
Kita juga dapat membuat blok percabangan di dalam percabangan. Ini disebut percabangan
bersarng atau nested if.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Percabangan Ternary</title>
</head>
<body>
<script>
var username = prompt("Username:");
var password = prompt("Password:");
if(username == "petanikode"){
if(password == "kopi"){
document.write("<h2>Selamat datang pak bos!</h2>");
} else {
document.write("<p>Password salah, coba lagi!</p>");
}
} else {
document.write("<p>Anda tidak terdaftar!</p>");
}
</script>
</body>
</html>
Sumber: https://www.petanikode.com/javascript-percabangan/

1.6Perulangan pada Java

1. Perulangan For di Javascript


Perulangan for merupakan perulangan yang termasuk dalam couted loop, karena sudah jelas
berapa kali ia akan mengulang.Bentuknya kodenya seperti ini:
for(let i = 0; i < 10; i++){
document.write("<p>Perulangan ke-" + i + "</p>")
}
Yang perlu diperhatikan adalah kondisi yang ada di dalam kurung setelah kata for.
Kondisi ini akan menentukan:
Hitungan akan dimulai dari 0 (i = 0);
Hitungannya sampai berapa? Sampai i < 10;
Lalu di setiap perulangan i akan bertambah +1 (i++).
Variabel i pada perulangan for berfungsi untuk menyimpan nilai hitungan.
Jadi setiap perulangan dilakukan nilai i akan selalu bertambah satu. Karena kita menentukannya
di bagian i++.
Misalnya:
for(counter = 0; counter < 50; counter+=2){
document.write("<p>Perulangan ke-"+counter+"</p>");
}
Pada contoh tersebut, kita melakukan perulangan dimulai dari nol 0. Lalu di setiap perulangan
nilai variabel couter akan ditambah 2 (counter+=2).
Perulangan For di Javascript
Bagaimana kalau counter perulangannya dimulai dari akanga yang lebih besar sampai yang ke
paling kecil?Ini biasanya kita buat saat ingin menghitung mundur…Caranya gampang.
Kita tinggal isi nilai counter dengan nilai terbesarnya. Misalnya kita akan mulai hitungan dari 10
sampai ke 0. Maka nilai counter, kita isi awalnya dengan 10. Lalu di kondisi perbandingannya,
kita berikan counter > 0. Artinya perulangan akan dilakukan selama nilai counter lebih besar dari
0. Lalu kita kurangi (-1) nilai counter di setiap perulangan (counter--). for(counter = 10; counter
> 0; counter--){
document.write("<p>Perulangan ke "+counter+"</p>");
}
Perulangan for dengan hitung mundur
Mengapa tidak sampai nol (0)? Karena kondisi yang kita berikan counter > 0. Apabila counter
bernilai 0, maka kondisi ini akan menjadi false. Kecuali kita menggunakan operator lebih besar
sama dengan (>=), maka jika counter bernilai 0, kondisi akan menjadi true.
2. Perulangan While di Javascript
Perulangan while merupakan perulangan yang termasuk dalam perulangan uncounted loop.
Perulangan while juga dapat menjadi perulangan yang counted loop dengan memberikan counter
di dalamnya.
var ulangi = confirm("Apakah anda mau mengulang?");
var counter = 0;
while(ulangi){
var jawab = confirm("Apakah anda mau mengulang?")
counter++;
if(jawab == false){
ulangi = false;
}
}
document.write("Perulangan sudah dilakuakn sebanyak "+ counter +" kali");
Bisa disederhanakan menjadi:
var ulangi = confirm("Apakah anda mau mengulang?");
var counter = 0;
while(ulangi){
counter++;
ulangi = confirm("Apakah anda mau mengulang?");
}
document.write("Perulangan sudah dilakuakn sebanyak "+ counter +" kali");
Hasilnya:
Perulangan while di Javascript
Coba perhatikan blok kode while:
while(ulangi){
counter++;
ulangi = confirm("Apakah anda mau mengulang?");
}
Di sana… Perulangan akan terjadi selama variabel ulangi brenilai true. Lalu kita menggunakan
fungsi confirm() untuk menampilkan dialog konfirmasi. Selama kita memilih Ok pada dialog
konfirmasi, maka variabel ulangi akan terus bernilai true. Tapi kalau kita pilih Cancel, maka
variabel ulangi akan bernilai false. Saat variabel ulangi bernilai false, maka perulangan akan
dihentikan.
3. Perulangan Do/While di Javascript
Perulangan do/while sama seperti perulangan while. Perbedaanya:
Perulangan do/while akan melakukan perulangan sebanyak 1 kali terlebih dahulu, lalu mengecek
kondisi yang ada di dalam kurung while. Bentuknya seperti ini:
do {
// blok kode yang akan diulang
} while (<kondisi>);
Jadi perbedaanya:
Perulangan do/while akan mengecek kondisi di belakang (sesudah mengulang), sedangkan while
akan mencek kondisi di depan atau awal (sbelum mengulang). Mari kita coba lihat contohnya:
var ulangi = confirm("Apakah anda mau mengulang?");;
var counter = 0;
do {
counter++;
ulangi = confirm("Apakah anda mau mengulang?");
} while(ulangi)
document.write("Perulangan sudah dilakuakn sebanyak "+ counter +" kali");
Contoh tersebut sama seperti contoh pada perulangan while.
Saat perulangan pertama, cobalah untuk membatalkan perulangannya dengan memilih Cancel.
Maka hasilnya:
Dowile loop vs while loop

4. Perulangan Foreach di Javascript


Perulangan foreach biasanya digunakan untuk mencetak item di dalam array. Perulangan ini
termasuk dalam perulangan counted loop, karena jumlah perulangannya akan dituentukan oleh
panjang dari array. Ada dua cara menggunakan perulangan foreach di Javascript:
Menggunakan for dengan operator in;
Mengguunakan method forEach().
Contoh:
Berikut ini bentuk perulangan “foreach” tanpa menggunakan operator in:
var languages = ["Javascript", "HTML", "CSS", "Typescript"];
for(i = 0; i < languages.length; i++){
document.write(i+". "+ languages[i] + "<br/>");
}
Perulangan ini dapat dibuat lebih sederhana lagi dengan menggunakan operator in seperti ini:
var languages = ["Javascript", "HTML", "CSS", "Typescript"];
for(i in languages){
document.write(i+". "+ languages[i] + "<br/>");
}
Perulangan dengan foreach di Javascript
Cara kedua membuat perulangan foreach ialah dengan menggunakan method forEach() dari
array.
Contoh:

// kita punya array seperti berikut


var days = ["Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jum'at", "Sabtu", "Minggu"];
// Kemudian kita tampilkan semua hari
// dengan menggunakan method foreach
days.forEach(function(day){
document.write("<p>" + day + "</p>");
});
Method forEach() memiliki parameter berupa fungsi callback. Sebenarnya kita juga bisa
menggunakan arrow function seperti ini:
// kita punya array seperti berikut
var days = ["Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jum'at", "Sabtu", "Minggu"];
// Kemudian kita tampilkan semua hari
// dengan menggunakan method foreach
days.forEach((day) => {
document.write("<p>" + day + "</p>");
});
Hasilnya:
Perulangan dengan foreach method
Penjelasan tentang arrow function, akan dibahas pada “Tutorial Javascript: Memahami Fungsi di
Javascript”.
5. Perulangan dengan Method repeat()
Perulangan dengen method atau fungsi repeat() termasuk dalam perulangan counted loop. Fungsi
ini khusus digunakan untuk mengulang sebuah teks (string).Bisa dibilang:

Ini merupakan singkat dari perulangan for Contoh apabila kita menggunakan perulangan for:
for( let i = 0; i < 100; i++){
document.write("Ulangi kalimat ini!");
}
Apabila kita menggunakan fungsi repeat():
document.write("Ulangi kalimat ini! ".repeat(100));
Hasil perulangan for dengan repeat

6. Bonus: Perulangan Bersarang (Nested)


Di dalam blok perulangan, kita juga dapat membuat perulangan. Ini disebut dengan nested loop
atau perulangan bersarang atau perulangan di dalam perualangan. Mari kita coba lihat
contohnya:
for(let i = 0; i < 10; i++){
for(let j = 0; j < 10; j++){
document.write("<p>Perulangan ke " + i + "," + j + "</p>");
}
}
Contoh perulangan bersarang di javascript
Pada perulangan tersebut, kita menggunakan dua perulangan for. Perulangan pertama
menggunakan variabel i sebagai counter, sedangkan perultangan kedua menggunakan variabel j
sebagai counter. Contoh lain:
var ulangi = confirm("apakah anda ingin mengulang?");
var counter = 0;
while (ulangi) {
counter++;
var bintang = "*".repeat(counter) + "<br>";
document.write(counter + ": " + bintang);
ulangi = confirm("apakah anda ingin mengulang?");
}
Sumber : https://www.petanikode.com/javascript-perulangan/
BAB III FUNGSI dan PROSEDUR
Fungsi/function adalah suatu kumpulan instruksi/perintah/program yang dikelompokkan menjadi
satu, letaknya terpisah dari program yang menggunakan fungsi tersebut dan memiliki nama
tertentu yang unik, serta digunakan untuk mengerjakan suatu tujuan tertentu.

Fungsi/Function
Fungsi atau lebih dikenal sebagai sub program merupakan cara membuat program dengan
membuat bagian-bagian tertentu dari suatu program. Walaupun dibuat dengan bagian-bagian
yang lebih kecil semua bagian ini tetap menjadi satu-kesatuan.
Tujuan pembuatan Fungsi adalah :
1. Memudahkan dalam pengembangan program
2. Menghemat ukuran program

Fungsi mempunyai nama dan sekelompok Parameter Formal (harga masukan yang diberi nama
dan dijelaskan type-nya) serta memiliki hasil (dalam suatu type tertentu pula). Fungsi harus
didefinisikan terlebih dahulu supaya dapat digunakan dalam bagian program. Fungsi juga harus
menghasilkan suatu harga. Suatu fungsi hanya dapat dipakai sebagai bagian ekspresi, bukan
merupakan suatu instruksi yang dipanggil independen.
Saat memanggil function, terjadi korespondensi antara parameter input (formal) dengan
parameter aktual sesuai dengan urutan penulisan dalam daftar nama parameter input. List
parameter aktual harus sama jumlah, urutan, dan type nya dengan list parameter input pada
pendefinisian fungsinya. Fungsi boleh dipakai oleh program utama, prosedur, atau fungsi lain.
Prosedur
Prosedur adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai sub program
(program bagian). Prosedur biasanya bersifat suatu aktivitas, seperti menghitung luas segitiga,
mencari bilangan genap dari sekumpulan bilangan, menghitung luas persegi, dan sebagainya.
Prosedur adalah deretan instruksi algoritmik yang diberi nama, dan akan menghasilkan efek
netto yang terdefinisi.
Perbedaan utama Fungsi dan Prosedur adalah sebagai berikut :
Fungsi hanya akan mengembalikan sebuah nilai ke bagian yang memanggilnya atau dengan kata
lain sebuah fungsi hanya mengerjakan satu tugas saja.
Prosedur akan mengembalikan satu atau lebih nilai atau bahkan tidak mengembalikan nilai sama
sekali ke bagian yang memanggilnya, atau dengan kata lain sebuah prosedur dapat mengerjakan
lebih dari satu tugas.
Parameter Formal
Jenis-jenis Parameter Formal yaitu :
Parameter Input : Parameter yang diperlukan prosedur sebagai masukan untuk melakukan aksi
yang efektif → passing parameter by value
Parameter Output : Parameter yang nilainya akan dihasilkan oleh prosedur → passing parameter
by reference
Parameter Input/Output : Parameter yang nilainya diperlukan prosedur sebagai masukan untuk
melakukan aksi, dan pada akhir prosedur akan dihasilkan nilai yang baru → passing parameter
by reference
Parameter Aktual
Parameter Aktual adalah nama-nama informasi yang dipakai ketika prosedur itu digunakan atau
dipanggil.
Parameter aktual dapat berupa nama atau harga, tetapi harus berupa nama jika parameter tersebut
adalah parameter output (karena hasilnya akan disimpan dalam nama tersebut).
Pada saat memanggil prosedur, terjadi asosiasi antara parameter formal dengan parameter aktual
Asosiasi dilakukan dengan cara “by position”, urutan nama parameter aktual akan di asosiasi kan
sesuai dengan urutan Parameter Formal. Karena itu, type harus kompatibel.
Parameter yang di-pass by reference :
Parameter Formal : Antara type dan nama parameter diberi tanda asteris(*) digunakan pada
program.
Parameter Aktual :
Jika dipakai hanya sebagai output : Nilai Parameter Aktual tidak harus terdefinisi.
Jika dipakai sebagai input dan sekaligus output : Nilai Parameter Aktual harus didefinisikan
terlebih dahulu.
Pemanggilan Parameter Aktual : Menggunakan tanda "&" sebelum nama parameter.
Sumber: http://17416255201077-azizfirmansaputra.blogspot.com/2019/01/fungsi-dan-prosedur-
dalam-bahasa.html

2.1Fungsi dan Prosedur pada Java

Method dalam pemrograman Java adalah sebuah blok program terpisah (diluar program utama)
yang kita gunakan untuk menyelesaikan masalah khusus. Tujuannya: memecah program
kompleks menjadi bagian-bagian kecil sehingga nantinya dapat kita gunakan secara berulang-
ulang tanpa harus menulis baris kode yang sama.Jika anda pernah mendengar istilah prosedur
dan fungsi atau mungkin juga function, pada dasarnya sama. Namun dalam Java kita akan
menyebutnya sebagai Method.
#1 Method Void (Tanpa Nilai Kembali)
Diawal pembahasan kita sudah menyinggung bahwa ada dua jenis method dan pada bagian ini
kita akan membahas tentang method void yang tidak memiliki nilai kembali. Method jenis ini
fungsinya seperti prosedur pada bahasa pascal. Untuk lebih jelasnya disini saya akan membuat
contoh program java menggunakan method void.
Silahkan perhatikan baris kode berikut ini:

public class MethodVoid {


public static String tulisan = "Selamat Belajar Method pada Java!";
public static void cetakTulisan(){
System.out.println(tulisan);
}
public static void cetakNama(String nama){
System.out.println("Nama saya adalah "+nama);
}
public static void main(String[] args){
cetakTulisan();
cetakNama("Damas Amirul Karim");
}
}
Catatan: keyword static berfungsi agar variabel atau method yang kita buat dapat digunakan
langsung dalam program utama tanpa harus membuat obyek. Dalam program diatas kita
membuat sebuah kelas bernama MethodVoid. Pertama kita mendeklarasikan variabel tulisan
dengan tipe data String. Kemudian, kita membuat dua method void bernama cetakTulisan dan
cetakNama. Yang membedakannya adalah penggunaan parameter pada method cetakNama.
Terakhir, kita memanggil method teadi kedalam program utama.
Tentu output dari program diatas dapat kita tebak yaitu:
Selamat Belajar Method pada Java!
Nama saya adalah Damas Amirul Karim
Jika kita lihat lagi, method cetakTulisan() akan menampilkan nilai dari variabel tulisan dimana
sebelumnya telah kita deklarasikan langsung nilainya sekaligus.
Sedangkan pada method cetakNama() kita akan mengoper sebuah nilai didalam parameter, yang
kemudian akan disimpan dalam variabel nama lalu dicetak.
#2 Method dengan Return Value
Selanjutnya kita akan membahas tentang method return. Yang dimaksud dengan method return
artinya kita akan mengembalikan sebuah nilai pada fungsi atau method kita.
Lalu nilai kembalian tersebut sesuai dengan tipe data yang digunakan.
Untuk lebih mudahnya mari kita lihat contoh program berikut ini:
public class MethodReturn {
public static String nama = "Damas Amirul Karim";
public static String getNama(){
return nama;
}
public static int hitungUmur(int lahir, int sekarang){
int umur = sekarang - lahir;
return umur;
}
public static void main(String[] args){
String namaSaya = getNama();
System.out.println("Nama saya: "+namaSaya);
int umurSaya = hitungUmur(1995, 2019);
System.out.println("Umur saya: "+umurSaya);
}
}
Dalam program diatas kita membuat kelas bernama MethodReturn dimana kita telah
mendeklarasikan variabel nama dan method getNama() juga method hitungUmur().
Sama seperti method void kita boleh menggunakan parameter maupun tanpa parameter hal ini
disesuikan dengan program yang kita butuhkan.
Hasil output dari program diatas adalah:
Nama saya: Damas Amirul Karim
Umur saya: 23
Jika kita perhatikan dalam program diatas kita menggunakan keyword return untuk tiap method.
Namun tipe data untuk tiap method berbeda sesuai kebutuhan kita.
Nah fungsi return adalah untuk mengembalikan nilai kedalam fungsi itu sendiri. Intinya nilai
yang dikembalikan akan disimpan dalam nama method.
Inilah sebabnya kita dapat mencetak atau memindakan nilai dari method return kedalam variabel.
Contohnya kita memindahkan nilai getNama() kedalam variabel namaSaya.
Meskipun demikian, sebenarnya saya bisa saja langsung mencetaknya.
Sumber: https://kodedasar.com/blog/method-java/
2.2Fungsi dan Prosedur pada Phyton
Fungsi pada Python, dibuat dengan kata kunci def kemudian diikuti dengan nama fungsinya.
Contoh:
def nama_fungsi():
print "Hello ini Fungsi"
Sama seperti blok kode yang lain, kita juga harus memberikan identasi (tab atau spasi 2x) untuk
menuliskan isi fungsi.
Membuat Fungsi di Python
Setelah kita buat, kita bisa memanggilnya seperti ini:
nama_fungsi()
Sebagai contoh, coba tulis kode program berikut:
# Membuat Fungsi
def salam():
print "Hello, Selamat Pagi"
## Pemanggilan Fungsi
salam()
Hasilnya:
Hello, Selamat Pagi
Coba panggil sebanyak 3x:
# Membuat Fungsi
def salam():
print "Hello, Selamat Pagi"
## Pemanggilan Fungsi
salam()
salam()
salam()
Hasilnya:
Hello, Selamat Pagi
Hello, Selamat Pagi
Hello, Selamat Pagi
Intinya apapun yang ada di dalam fungsi, ketika dipanggil itulah yang akan dilakukan. FYI:
fungsi juga dapat dipanggil pada fungsi lain, bahkan bisa memanggil dirinya sendiri. Fungsi
yang memanggil dirinya sendiri, disebut fungsi rekursif.
Fungsi dengan Parameter
Sekarang, bagaimana kalau kita ingin memberikan input nilai ke dalam fungsi?
Parameter adalah variabel yang menampung nilai untuk diproses di dalam fungsi.
Fungsi dengan parameter
Contoh:
def salam(ucapan):
print(ucapan)
Pada contoh diatas, kita membuat fungsi dengan parameter ucapan. Cara pemanggilan fungsi
yang memiliki parameter adalah seperti ini:
salam("Selamat siang")
"Selamat siang" adalah nilai parameter yang kita berikan.
Lalu bagaimana kalau parameternya lebih dari satu?
Kita bisa menggunakan tanda koma (,) untuk memisahnya. Contoh:
# Membuat fungsi dengan parameter
def luas_segitiga(alas, tinggi):
luas = (alas * tinggi) / 2
print "Luas segitiga: %f" % luas;
# Pemanggilan fungsi
luas_segitiga(4, 6)
Hasilnya:
Luas segitiga: 12.000000
Fungsi yang Mengembalikan Nilai
Fungsi yang tidak mengembalikan nilai biasanya disebut dengan prosedur.
Namun, kadang kita butuh hasil proses dari fungsi untuk digunakan pada proses berikutnya.
Maka fungsi harus mengembalikan nilai dari hasil pemrosesannya.
Cara mengembalikan nilai adalah menggunkan kata kunci return lalu diikuti dengan nilai atau
variabel yang akan dikembalikan.
Fungsi retrun python
Contoh:
def luas_persegi(sisi):
luas = sisi * sisi
return luas
# pemanggilan fungsi
print "Luas persegi: %d" % luas_persegi(6)
Hasilnya:
Luas persegi: 36
Pada fungsi luas_segitiga() kita melakukan print dari hasil pemrosesan secara langsung di dalam
fungsinya.Sedangkan fungsi luas_persegi(), kita melakukan print pada saat pemanggilannya.
Jadi, fungsi luas_persegi() akan bernilai sesuai dengan hasil yang dikembalikan. Sehingga kita
dapat memanfaatkannya untuk pemerosesan berikutnya.
Misalnya seperti ini:
# rumus: sisi x sisi
def luas_persegi(sisi):
luas = sisi * sisi
return luas
# rumus: sisi x sisi x sisi
def volume_persegi(sisi):
volume = luas_persegi(sisi) * sisi
Pada contoh di atas, kita melakukan pemanggilan fungsi luas_persegi() untuk menghitung
volume persegi.
Variabel Global dan Lokal pada Python
Saat kita menggunakan fungsi, maka kita juga harus mengetahui yang namanya variabel Global
dan Lokal. Variabel Global adalah variabel yang bisa diakses dari semua fungsi, sedangkan
variabel lokal hanya bisa diakses di dalam fungsi tempat ia berada saja.Pada Python, urutan
pengaksesan variabel (scope) dikenal dengan sebutan LGB (Local, Global, dan Build-in).

Jadi program python mulai mencari vairabel lokal terlebih dahulu, kalau ada maka itu yang
digunakan.Tapi kalau tidak ada, pencarian terus ke Global, dan Build-in.Variabel Build-in adalah
variabel yang sudah ada di dalam Python.
Contoh program:
# membuat variabel global
nama = "Petanikode"
versi = "1.0.0"
def help():
# ini variabel lokal
nama = "Programku"
versi = "1.0.2"
# mengakses variabel lokal
print "Nama: %s" % nama
print "Versi: %s" % versi
# mengakses variabel global
print "Nama: %s" % nama
print "Versi: %s" % versi

# memanggil fungsi help()


help()
Hasilnya:
Nama: Petanikode
Versi: 1.0.0
Nama: Programku
Versi: 1.0.2
Perhatikanlah variabel nama yang berada di dalam fungsi help() dan diluar fungsi `help().
Variabel nama yang berada di dalam fungsi help() adalah variabel lokal.

Jadi, saat kita memanggil fungsi help() maka nilai yang akan tampil adalah nilai yang ada di
dalam fungsi help().
Python mulai mencari dari lokal, ke global, dan build-in.

Kalau di tiga tempat itu tidak ditemukan, maka biasanya akan terjadi NameError atau variabel
tidak ditemukan. Contoh Program dengan Fungsi
Biaklah, sekarang tiba saatnya kita membuat program.Silahkan buat file baru bernama
program_fungsi.py.
Pertama kita buat sebuah variabel global berupa list untuk menampung judul-judul buku.
# Variabel global untuk menyimpan data Buku
buku = []
Nanti program ini akan mampu melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, dan Delete).
Maka kita membutuhkan fungsi-fungsi berikut:
show_data() untuk menampilkan data dari list buku;
insert_data() untuk menambahkan data ke list buku;
edit_data() untuk mengedit data di list buku;
delete_data() untuk untuk menghapus data dari list buku.
Mari kita buat semuanya.

Dimulai dari fungsi show_data():


# fungsi untuk menampilkan semua data
def show_data():
if len(buku) <= 0:
print "BELUM ADA DATA"
else:
for indeks in range(len(buku)):
print "[%d] %s" % (indeks, buku[indeks])
Fungsi di atas akan mengecek isi dari list buku. Jika isinya kosong (len(buku) <= 0) maka
tampilkan "BELUM ADA DATA".

Namun, apabila ada isinya, maka tampilkan semua isinya dengan perulangan.

Selanjutnya membuat fungsi insert_data():


# fungsi untuk menambah data
def insert_data():
buku_baru = raw_input("Judul Buku: ")
buku.append(buku_baru)
Fungsi di atas akan mengambil input dari user kemudian diisi ke dalam list buku dengan fungsi
append().
Fungsi append() adalah fungsi untuk menambahkan item di akhir list.
Selain append() ada juga prepend(). Namun, untuk kasus ini, kita pakai append() saja.
Penjelasan lengkap tentang append() dan prepend() bisa dibaca pada: Mengenal Struktur Data
List pada Python.
Selanjutnya membuat fungsi edit_data():
# fungsi untuk edit data
def edit_data():
show_data()
indeks = input("Inputkan ID buku: ")
if(indeks > len(buku)):
print "ID salah"
else:
judul_baru = raw_input("Judul baru: ")
buku[indeks] = judul_baru
Fungsi di atas akan menampilkan isi dari list buku dengan memanggil fungsi show_data() di
dalamnya.
Setelah itu, kita meminta user untuk menginputkan ID atau nomer indeks buku yang akan diedit.
Lalu kita lakukan pengecekan, jika ID yang diinputkan melebihi dari isi list buku (indeks >
len(buku)), maka tampilkan pesan "ID salah".
Namun, apabila tidak melebihi dari isi buku, maka ambil input untuk judul baru dan simpan
sesuai ID-nya.

Selanjutnya membuat fungsi delete_data():


# fungsi untuk menhapus data
def delete_data():
show_data()
indeks = input("Inputkan ID buku: ")
if(indeks > len(buku)):
print "ID salah"
else:
buku.remove(buku[indeks])
Hampir sama dengan fungsi edit_data(). Fungsi delete_data() juga harus menampilkan isi list
buku dan mengambil ID yang akan dihapus.
Kita dapat menghapus item pada list dengan fungsi remove().
Fungsi untuk menampilkan menu
Fungsi untuk keluar (sudah ada di python: exit())
Ok, mari kita buat:

# fungsi untuk menampilkan menu


def show_menu():
print "\n"
print "----------- MENU ----------"
print "[1] Show Data"
print "[2] Insert Data"
print "[3] Edit Data"
print "[4] Delete Data"
print "[5] Exit"
menu = input("PILIH MENU> ")
print "\n"

if menu == 1:
show_data()
elif menu == 2:
insert_data()
elif menu == 3:
edit_data()
elif menu == 4:
delete_data()
elif menu == 5:
exit()
else:
print "Salah pilih!"
Fungsi di atas akan menampilkan menu dari 1–5, lalu memanggil fungsi-fungsi yang sudah
dibuat berdasarkan menu yang dipilih.

Terakhir, kita harus membuat main loop programnya.

if __name__ == "__main__":

while(True):
show_menu()
Program akan mengulang terus-menerus sampai fungsi exit() dieksekusi.
if __name__ == "__main__": adalah blok main di Python. Sebenarnya tanpa ini, programnya
sudah bisa dijalankan.
Sehingga kode lengkapnya akan seperti ini:
# Variabel global untuk menyimpan data Buku
buku = []
# fungsi untuk menampilkan semua data

def show_data():
if len(buku) <= 0:
print "BELUM ADA DATA"
else:
for indeks in range(len(buku)):
print "[%d] %s" % (indeks, buku[indeks])
# fungsi untuk menambah data
def insert_data():
buku_baru = raw_input("Judul Buku: ")
buku.append(buku_baru)
# fungsi untuk edit data
def edit_data():
show_data()
indeks = input("Inputkan ID buku: ")
if(indeks > len(buku)):
print "ID salah"
else:
judul_baru = raw_input("Judul baru: ")
buku[indeks] = judul_baru
# fungsi untuk menhapus data
def delete_data():
show_data()
indeks = input("Inputkan ID buku: ")
if(indeks > len(buku)):
print "ID salah"
else:
buku.remove(buku[indeks])

# fungsi untuk menampilkan menu


def show_menu():
print "\n"
print "----------- MENU ----------"
print "[1] Show Data"
print "[2] Insert Data"
print "[3] Edit Data"
print "[4] Delete Data"
print "[5] Exit"
menu = input("PILIH MENU> ")
print "\n"
if menu == 1:
show_data()
elif menu == 2:
insert_data()
elif menu == 3:
edit_data()
elif menu == 4:
delete_data()
elif menu == 5:
exit()
else:
print "Salah pilih!"
if __name__ == "__main__":
while(True):
show_menu()
Cobalah untuk mengeksekusinya dan perhatikan hasilnya.
Sumber : https://www.petanikode.com/python-fungsi/

2.3Fungsi dan Prosedur pada Java Script

Fungsi atau prosedur di dalam javascript dibedakan menjadi dua yaitu:


Fungsi yang telah dibuat oleh javascript (built-in function)
Fungsi yang dibuat oleh pengembang (user defined function)
Pada kali ini saya akan membahas fungsi yang di definsikan oleh pengembang (user).
Mendeklarasikan Fungsi dan Prosedur di Javascript
Sebenarnya ada beberapa bentuk/cara mendeklarasikan fungsi di javascript misalnya dengan
mendeklarasikan secara langsung (tanpa kata kunci function di depan nama fungsi) atau dengan
ekspresi assignment. Tetapi bentuk umum dan yang saya rekomendasikan adalah dengan
menggunakan kata kunci function sebelum nama fungsi. Seperti yang terlihat pada contoh
dibawah ini:
Deklarasi Fungsi
function nama_fungsi(){
return blok_program
}
Deklarasi Prosedur
function nama_fungsi(){
blok_program
}
Dari bentuk di atas dapat dilihat dengan jelas perbedaan antara fungsi dan prosedur di mana
fungsi memiliki nilai balik (return value) sedangkan prosedur tidak memiliki.
Cara Memanggil Fungsi
Setelah kita mendeklarasikan suatu fungsi dan kemudian ingin kita gunakan maka kita perlu
memanggilnya. Ada 3 cara memanggil fungsi di javascript yaitu:
Memanggil secara langsung dari dokumen HTML
Memanggil dengan hyperlink
Menggunakan Event
Memanggil Secara Langsung
Kita dapat langsung memanggil suatu fungsi yang telah dibuat dalam dokumen HTML

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<script>
//Membuat fungsi Hello()
function Hello(){
return alert('Hello Guys')
}

</script>
</head>

<body>
<script>
//Memanggil fungsi Hello()
Hello()
</script>
</body>
</html>
Perhatikan pada contoh diatas fungsi Hello() saya buat di dalam tag <head> lalu kemudian saya
panggil fungsi tersebut dari tag <body>.
Harap diperhatikan karena program yag dibuat secara sekuensial (program di eksekusi dari atas
ke bawah) maka pendeklarasian fungsi harus terlebih dahulu di deklarasikan sebelum kita
memanggilnya.
Memanggil Fungsi Dari Hyperlink
Fungsi juga dapat dipanggil dari hyperlink melalui atribut href. Perhatikan contoh dibawah ini:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<script>
function Hello(){
return alert('Hello Guys')
}
</script>
</head>
<body>
<a href='Javascript:Hello()'>Klik Disini</a><br>
</body>
</html>
Kita dapat memanggil fungsi javascript dari link lewat atribut href dengan nilai
‘Javascript:nama_fungsi()’ penggunaan ini bisa kalian terapkan saat ingin membuat sebuah aksi
saat pengguna mengklik link.
Menggunakan Event (Rekasi Terhadap Suatu kejadian)
Javascript mampu memberikan reaksi pada suatu elemen HTML yaitu dengan menggunakan
event.

Ada banyak jenis event namun saya akan beri 2 contoh event berikut:

OnClick Kejadian yang terjadi ketika suatu elemen di klik


OnChange Kejadian yang terjadi ketika nilai suatu elemen berubah
Contoh Event Onclick
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<script>
//Membuat fungsi Hello()
function Hello(){
return alert('Hello Guys')
}
</script>
</head>

<body>
<a href='#' onclick="Hello()">Klik Disini</a>
</body>
</html>
contoh memanggil fungsi di javascript
Dapat dilihat pada contoh diatas fungsi Hello() dipanggil melalui event onclick, ketika pengguna
mengklik link tersebut maka akan memicu event ini terjadi.

Contoh Event Onchange


<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<script>
//Membuat fungsi Hello()
function tampilNama(){
var nama = document.getElementById("nama").value
document.getElementById("tampil").innerHTML="Nama : "+nama
}
</script>
</head>
<body>
<select id="nama" OnChange="tampilNama()">
<option value="Nia">Nia</option>
<option value="Okta">Okta</option>
<option value="Saras">Saras</option>
</select>
<br>
<div id='tampil'></div>
</body>
</html>
event onchange di javascript
Pada contoh kedua fungsi akan di panggil dari event onchange, ketika terdapat perubahan nilai
dalam combobox maka memicu event ini bekerja.

Pembahasan mengenai event ini akan saya bahas lebih detail pada artikel lain.

Fungsi Dengan Parameter


Fungsi di dalam pemrograman juga dapat disematkan daftar variabel yang berisi nilai untuk
diproses pada fungsi tersebut. Di javascript pelewatan parameter bisa dilakukan dengan nilai
(value)
Contoh :
//Membuat fungsi jumlah dengan parameter a dan b
function jumlah(a,b)
{
return document.write('Hasil = '+(a+b))
}
//Memanggil fungsi jumlah
jumlah(3,6)
Hasil :
Hasil = 9
Fungsi jumlah() memiliki 2 parameter yaitu a dan b dengan menampilkan hasil penjumlahan dari
kedua variabel tersebut.
Ketika fungsi tersebut dipanggil maka, harus kita sematkan nilai (value) untuk masing-masing
parameter dalam fungsi tersebut.
Nilai yang saya sematkan pada fungsi jumlah() adalah 3 dan 6 masing-masing nilai tersebut akan
di masukan pada variabel yang terdapat dalam parameter fungsi jumlah().
Sumber: https://kelasprogrammer.com/membuat-fungsi-javascript/
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai