Anda di halaman 1dari 2

Ini Kata DPR dan Wabub tentang APBK Pidie 2018 yang Defisit 167, 15 milliar

sinarpidie.co—Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRK Pidie dan Tim Anggaran Pemerintah
Kabupaten (TAPK) Pidie menyepakati Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Pidie tahun
anggaran 2018 sebesar Rp 2.202.718.585.042.
Dalam Qanun APBK yang telah disepakati dan disahkan tersebut terdapat kekurangan anggaran
atau defisit sebesar 167, 15 milliar.
“Setelah mengamati tentang hasil pembahasan rancangan qanun APBK kabupaten Pidie tahun
anggaran 2018, telah terjadi perubahan kenaikan terhadap anggaran belanja yang sangat
signifikan maka penambahan defisit tentunya bertambah dengan sendirinya,” demikian bunyi
Pendapat Akhir Fraksi Gabungan DPRK Pidie pada Masa Persidangan I terhadap Hasil
Pembahasan RAPBK Pidie 2018, yang disampaikan pada Kamis, 15 Februari 2018 lalu. “Oleh
karena itu Fraksi Gabungan mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Pidie untuk mengejar
dan menyesuaikan penambahan pendatapan-pendapatan lainnya supat dapa mengurangi defisit.”
Hal senada juga diutarakan Wakil Bupati Pidie Fadlullah TM Daud.
“Dalam APBK, itu biasalah soal defisit, karena telat pengesahan anggaran. Dan kegiatan SKPK
selama belum disahkan APBK, kegiatannya jalan terus, jadi kan semakin bertambah defisitnya.
Batas defisit kita masih sangat aman, karena kita defisit tertutup bentuknya,” kata dia, yang
diwawancarai di Kantor Bupati Pidie, Rabu, 14 Maret 2018.
Ia juga mengungkapkan, postur anggaran dalam APBK Pidie 2018, memiliki ruang fiskal yang
kecil. “Juga kita akui banyak terserap untuk pegawai dan pembiayaan kegiatan SKPK. Kita
menganut sistem pembagian yang proposional antar SKPK,” ujarnya.
Menurutnya, postur APBK Pidie tersebut masih berada dalam kategori wajar. Hal itu, salah
satunya, diukur dari hasil evaluasi pihak terkait. “Tidak banyak catatan. Untuk kegiatan fisik
pun, tidak bnyak juga persentasenya. Tapi saya pikir proporsional,” kata dia lagi.
Program prioritas Pidie pada tahun anggaran 2018, kata dia, terdiri dari infrasuktur, reformasi
birokrasi, meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan, pendidikan, memfungsikan irigasi
Waduk Rajui, dan pemberantasan kemiskinan.
“Fokus kita pada bidang tata kelola kota, kemudian kita akan menyukseskan MTQ Aceh 2019.
Di samping itu, Waduk Rajui juga harus segera. kita fungsikan,” tutupnya.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor: 117/PMK.07/2017 tentang Batas Maksimal
Kumulatif Defisit APBD, Batas Maksimal Defisit APBD, dan Batas Maksimal Kumulatif Pinjam
Daerah Tahun Anggaran 2018 menyebutkan, batas maksimal kumulatif defisit APBD tahun
anggaran 2018 ditetapkan sebesar 0,3% dari proyeksi PDB tahun anggaran 2018. Defisit APBD
sebagaimana dimaksud merupakan defisit yang dibiayai dari Pinjaman Daerah. Sementara
proyeksi PDB sebagaimana dimaksud merupakan proyeksi yang digunakan dalam penyusunan
APBN Tahun Anggaran 2018.

Anda mungkin juga menyukai