Anda di halaman 1dari 1

Soal berapa realisasi anggaran 2017, dan realisasi PAD tahun lalu, belum bisa kita hitung dengan

pasti,
karena lagi menunggu hasil audit BPK dalam hal itu pihak SKPK pun sedang membuat laporan realisasi
tahun lalu.

Dalam APBK, itu biasalah soal defisit, karena telat pengesahan anggaran dan kegiatan SKPK selama
belum disahkan APBK, kegiatannya jalan terus, jadi kan semakin bertambah defisitnya.

Batas defisit kita masih sangat aman, karena kita defisit tertutup bentuknya, makanya kita upayakan
suapaya cepat realisasinya, kita paling telat memang dari kabupaten lain.

Memang ya, ada defisit anggaran akibat belanja modal dan gaji pegawai senilai 167 miliar lebih.
Persentase defisit di atas 5 persen, jadi masih di batas wajar dan aman aman saja.

Postur anggaran APBK 2018, ruang fiskalnya kecil, juga kita akui banyak terserap untuk pegawai dan
pembiayaan kegiatan SKPK.

Kita menganut sistem pembagian yang proposional antar SKPK.

Saya kira postur APBK kita bagus dan masih wajar. Kemudian hasil evaluasi pun kita tidak masalah. tidak
banyak catatan 2018 untuk fisik tidak bnyak juga persentasenya, tapi saya pikir cukuplah.

Program prioritas di anggaran 2018, infrasuktur, reformasi birokrasi, meningkatkan kualitas pengelolaan
keuangan, pendidikan, memfungsikan irigasi waduk rajui,pemberantasan kemiskinan.

Program Khusus mungkin ada yaitu dibidang tata kelola kota, kemudian kita menyukseskan MTQ
propinsi tahun ini, irigasi rajui juga harus kita fungsikan segera.

Efek Silpa APBK 2017 itu karena pengerjaan rekanan yang tidak terkejar waktu, silpa dari sisa tender,
memang silpa itu lebih banyak dari program fisik.

Anda mungkin juga menyukai