Anda di halaman 1dari 2

HISAB AWAL BULAN DZUL HIJJAH TAHUN 1443 H

METODE KITAB "ADDURRUL ANIQ"


DI HISAB OLEH : AYI FAISAL. S

Markaz Gedung PCNU Kab Tasikmalaya -07⁰20'53.77'' LS 108⁰07'13.97'' BT Elv 419 m

Ijtima' akhir bulan DZUL QO'DAH 1443 H


Jatuh pada hari Rabu LEGI 29 JUNI 2022 M.
Jaam 09 : 51 : 49.71
Tinggi Hilal Geo /Hakiki 01⁰ 49' 18.40''
Tinggi Hilal Topo / Mar'i 00⁰ 55' 20.07''
Azimut Hilal 297⁰ 20' 55.41''
Elongasi 05⁰ 15' 40.81''
Nurul Hilal 0.21%
Terbenam Matahari 17 : 44 : 38.45
Terbenam Hilal 17 : 51 : 55.67
Azimut Matahari 293⁰ 13' 20.04''
Beda Jarak Sudut Matahari - Hilal 05⁰ 15' 24.29''
Posisi Hilal dari Matahari 04⁰ 07' 35.37'' Di Utara Matahari
Lamanya Hilal di atas Ufuq 00⁰ 07' 17.23'' 0.005060493
Umur Hilal 07 : 52 : 48.74
Keadaan Hilal Miring ke Utara
Posisi Hilal Di Utara Katulistiwa
Letak Matahari terbenam Di Utara Titik Barat
TGL 1 DZULHIJJAH 1443 H. JUM'AT PON 1 JULI 2022 M.
HARI AROFAH SABTU LEGI 09 JULI 2022 M
HARI RAYA IDUL ADHA 1443 H AHAD PAHING 10 JULI 2022 M

Markaz Abraj Al-Bait Towers Makah 21⁰25'10.03''LU 39⁰49'30.67''BT Elv 419 m

Ijtima' akhir bulan DZUL QO'DAH 1443 H


Jatuh pada hari Rabu LEGI 29 JUNI 2022 M.
Jaam 05 : 51 : 49.71
Tinggi Hilal Geo /Hakiki 05⁰ 51' 40.31''
Tinggi Hilal Topo / Mar'i 04⁰ 57' 56.95''
Azimut Hilal 296⁰ 26' 23.32''
Elongasi 07⁰ 14' 05.40''
Nurul Hilal 0.40%
Terbenam Matahari 19 : 09 : 19.67
Terbenam Hilal 19 : 32 : 46.36
Azimut Matahari 295⁰ 37' 27.92''
Beda Jarak Sudut Matahari - Hilal 07⁰ 14' 52.75''
Posisi Hilal dari Matahari 00⁰ 48' 55.40'' Di Utara Matahari
Lamanya Hilal di atas Ufuq 00⁰ 23' 26.69'' 0.016281104
Umur Hilal 13 : 17 : 29.96
Keadaan Hilal Terlentang
Posisi Hilal Di Utara Katulistiwa
Letak Matahari terbenam Di Utara Titik Barat
TGL 1 DZULHIJJAH 1443 H. KAMIS PAHING 30 JNI 2022 M.
HARI AROFAH JUM’AT KLIWON 08 JULI 2022 M
HARI RAYA IDUL ADHA 1443 H SABTU LEGI 09 JULI 2022 M

Lampiran
Idul Adha 1443 H di Arab Saudi dan Indonesia berbeda. Di Arab Saudi, Idul Adha 1443 H bertepatan pada Sabtu, 9 Juli 2022, sedangkan di
Indonesia terjadi pada Ahad, 10 Juli 2022.
Menurut Fiqih ituh sah-sah saja karena antara kita dan arab Saudi berbeda mathla’ sebagia mana data hisab di atas, antara kita dan arab
Saudi sangat jauh berbeda. Di Indonesia hilal tidak terlihat dengan ketinggian Hilal Geo /Hakiki 01⁰ 49' 18.40'' Tinggi Hilal Topo / Mar'I 00⁰ 55'
20.07'', Elongasi 07⁰ 14' 05.40'' Umur Hilal 07 : 52 : 48.74 dan di Makah ketinggian Hilal Geo /Hakiki 05⁰ 51' 40.31'' Tinggi Hilal Topo / Mar'I
04⁰ 57' 56.95''Elongasi 07⁰ 14' 05.40'' Umur Hilal 13 : 17 : 29.96 hilah sudah bias dilihat.
Dalam kitab bidayatul mujtahidin juz Juz 2 hal 149

‫ان لكل بلد رؤيته قرب او بعد‬


Setiap negara itu mengamalkan hasil rukyatnya masing-masing baik yang jaraknya dekat atau jauh.
Dalam kitab Bidayatul Mujtahin pun di Riwayatkan
dulu ada seorang Tabi`in bernama Kuraib melakukan kunjungan ke Syam. Tak lama sampai, masuklah awal Ramadhan. Ia
dan penduduk Syam melihat hilal pada hari Jumat. Setelah urusan selesai, Kuraib kembali ke Madinah. Ia sampai di
Madinah pada akhir bulan Ramadhan.
“Ia menceritakan kepada Ibnu Abbas bahwa penduduk Syam melihat hilal pada hari Jumat. Sedangkan Ibnu Abbas dan
penduduk Madinah melihat hilal pada hari Sabtu. Kuraib bertanya kepada Ibnu Abbas: mengapa anda dan penduduk
Madinah tidak ikut Muawiyah (di Syam) soal ru'yah? Ibnu Abbas menjawab bahwa dirinya dan penduduk Madinah melihat
hilal pada hari Sabtu. Beginilah Rasulullah Saw. mengajarkan kami (soal ru'yah),”

Apak sah Puasa Aropah kita ketika di Makkah sudah lebaran ?


Jawabnya SAH.
Perlu diketahui yang namanya Hari Arafah adalah hari/tanggal 9 Dzulhijjah. tidak mutlak sama dengan hari pelaksanaan
wukuf di Arafah dan sunak puasa araofah bukan karena ada wukuf di arofah.
Menurut para ulama untuk memperingati hari arofah bentuk ibadah bagi jemah haji adalah wuquf dan untuk luar Jemaah
haji adalah puasa.
Alasan di sebut hari arofah bukan hanya karena wuquf nya Jemaah haji di Arofah.
Menurut imam Fakhuddin Ar-Razi, Tafsîr Mafâtîhul Ghaib, [Bairut, Darul Fikr: 2000], juz V, halaman 324 perihal alasan di
balik penamaan hari tersebut ;
‫ إِذَا‬:‫علَى َهذَا ْالعَ َم ِل؟ قَا َل‬ َ ‫ام ٍل أ َ ْج ًرا فَ َما أ َ ْج ِري‬
ِ ‫ع‬َ ‫ب إِ َّن ِل ُك ِل‬ِ ‫ َر‬:‫ فَلَ َّما بَنَاهُ تَفَ َّك َر فَقَا َل‬،‫ت‬ ِ ‫َاء ْالبَ ْي‬
ِ ‫س ََل ُم أ َ َم َر بِبِن‬ َ ‫ أ َ َّن آدَ َم‬:‫فَ ِفي ِه ث َ ََلثَةُ أ َ ْق َوا ٍل أ َ َحدُهَا‬
َّ ‫علَ ْي ِه ال‬
ُ‫ أ َ ْغ ِف ُر ِل ُك ِل َم ِن ا ْست َ ْغفَ َر لَه‬:‫ ِز ْدنِي قَا َل‬:‫ قَا َل‬،‫طافُوا بِ ِه‬ َ ‫ أ َ ْغ ِف ُر ِِل َ ْو ََل ِد َك إِذَا‬:‫ب ِز ْدنِي قَا َل‬ ِ ‫ يَا َر‬:‫ قَا َل‬،‫ط َوافِ َك‬ َ ‫غفَ ْرتُ لَ َك ذُنُوبَ َك بِأ َ َّو ِل ش َْوطٍ ِم ْن‬ َ ‫ت بِ ِه‬ َ ‫ط ْف‬ُ
‫صبَ َح‬ ْ َ ‫َام ِه لَ ْيلَةَ الت َّ ْر ِويَ ِة َكأَنَّهُ يَ ْذبَ ُح ا ْبنَهُ فَأ‬
ِ ‫س ََل ُم َرأَى فِي َمن‬ َّ ‫علَ ْي ِه ال‬ َ ‫ أ َ َّن إِب َْرا ِه‬:‫ َوثَانِي َها‬.‫ب َح ْسبِيي‬
َ ‫يم‬ ِ ‫ َح ْسبِي يَا َر‬:‫ قَا َل‬،‫الطائِفُونَ ِم ْن ُم َو ِح ِدي أ َ ْو ََل ِد َك‬ َّ
َ‫ أ َ َّن أ َ ْه َل َم َّكة‬:‫ب أَنَّهُ ِم ْن ِع ْن ِد َك َوثَا ِلث ُ َها‬
ِ ‫ َع َر ْفتُ َيا َر‬:‫ص َب َح فَقَا َل‬ ْ َ ‫ع َرفَةَ ُيؤْ َم ُر ِب ِه أ‬
َ َ‫ان؟ فَلَ َّما َرآهُ لَ ْيلَة‬ِ َ‫ش ْيط‬ َّ ‫َّللاِ ت َ َعالَى أ َ ْو ِمنَ ال‬
َّ َ‫ُمفَ ِك ًرا ه َْل َهذَا ِمن‬
َ ‫َي ْخ ُر ُجونَ َي ْو َم الت َّ ْر ِو َي ِة إِلَى ِمنًى فَ َي ْر ُوونَ ِفي ْاِل َ ْد ِع َي ِة الَّ ِتي ُي ِريدُونَ أ َ ْن َي ْذ ُك ُروهَا ِفي‬
ٍ ‫غ ِد ِه ْم ِب َع َرفَا‬
‫ت‬
Artinya, “Ada tiga pendapat di balik penamaan hari Tarwiyah, (1) karena Nabi Adam ‘alaihissalâm diperintah untuk
membangun sebuah rumah, maka ketika ia membangun, ia berpikir dan berkata, ‘Tuhanku, sesungguhnya setiap orang yang
bekerja akan mendapatkan upah, maka apa upah yang akan saya dapatkan dari pekerjaan ini?’ Allah subhânahu wata’âlâ
menjawab: ‘Ketika engkau melakukan thawaf di tempat ini, maka aku akan mengampuni dosa-dosamu pada putaran
pertama tahwafmu.’ Nabi Adam ‘alaihissalâm memohon, ‘Tambahlah (upah)ku’. Allah menjawab: ‘Saya akan memberikan
ampunan untuk keturunanmu apabila melakukan tahwaf di sini’. Nabi Adam ‘alaihissalâm memohon, ‘Tambahlah
(upah)ku’. Allah menjawab: ‘Saya akan mengampuni (dosa) setiap orang yang memohon ampunan saat melaksanakan
thawaf dari keturunanmu yang mengesakan (Allah).’ (2) Sesungguhnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalâm bermimpi ketika sedang
tidur pada malam Tarwiyah, seakan hendak menyembelih anaknya, maka ketika waktu pagi datang, ia berpikir apakah
mimpi itu dari Allah subhânahu wata’âlâ atau dari setan? Ketika malam Arafah mimpi itu datang kembali dan diperintah
untuk menyembelih, kemudian Nabi Ibrahim ‘alaihissalâm berkata, ‘Saya tahu wahai Tuhanku, bahwa mimpi itu dari-Mu’.
(3) Sesungguhnya penduduk Makkah keluar pada hari Tarwiyah menuju Mina, kemudian mereka berpikir tentang doa-doa
yang akan mereka panjatkan pada keeseokan harinya, di hari Arafah.”

WALHAASIL
Menyikapi perbedaan tersebut, umat Islam Indonesia mestinya tetap mengikuti keputusan yang ditetapkan pemerintah
Indonesia. Artinya, tidak menjadi masalah jika umat Islam Indonesia berpuasa sunnah Arafah, sedangkan di Arab Saudi
sudah merayakan Idul Adha.

Anda mungkin juga menyukai