Anda di halaman 1dari 6

RASHDUL KIBLAT TAHAP I

Ingat...
Hari ini dan besok, tanggal 27 Mei dan tanggal 28 Mei pukul 17.18 WITA,
peristiwa alam yang secara periodic terjadi setiap tahun Syamsiah, yaitu
peristiwa posisi Matahari tepat berada di atas Ka'bah. Peristiwa ini merupakan
kesempatan besar bagi ummat muslim untuk menentukan atau mengecek arah
Kiblat secara alami.

Menghadap Kiblat merupakan salah satu syarat shahnya ibadah sholat, sebagai
mana yang disebut dalam Al-Quran surah Al-Baqarah 2 ayat 144
َ ‫س َما ِٓء فَلَنُ َو ِليَ َّنكَ قِ ْبلَةً ت َ ْر‬
َ‫ض ٰى َها ۚ فَ َو ِل َو ْج َهك‬ َّ ‫ب َو ْج ِهكَ فِى ٱل‬ َ ُّ‫قَ ْد َن َر ٰى ت َ َقل‬
َ ‫ش ْط َرهُۥ ۗ َوإِ َّن ٱلَّذ‬
‫ِين‬ َ ‫وا ُو ُجو َه ُك ْم‬ ۟ ُّ‫ث َما كُنت ُ ْم فَ َول‬ ُ ‫س ِج ِد ٱ ْل َح َر ِام ۚ َو َح ْي‬ْ ‫ش ْط َر ٱ ْل َم‬ َ
َ ُ‫ع َّما َي ْع َمل‬
‫ون‬ َ ‫ق ِمن َّر ِب ِه ْم ۗ َو َما ٱ َّّللُ ِب ٰغَ ِف ٍل‬ ُّ ‫ون أَنَّهُ ٱ ْل َح‬
َ ‫ب لَ َي ْعلَ ُم‬ َ َ ‫وا ٱ ْل ِك ٰت‬
۟ ُ ‫أُوت‬

Artinya:
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka
sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya.
(QS Al-Baqarah 2:144)

Arah Kiblat berpusat pada sebuah bangunan yang disebut Ka'bah (Baitullah)
yang dijadikan sebagai pusat ibadah Thawaf yang terletak di tengah-tengah
Masjidil Haram di kota Mekah.
Kota Mekah adalah salah satu kota di Saudi Arabia yang punya nilai sejarah
Islam yang sangat tinggi. Di kota ini Nabi Muhammad dilahirkan, ‫ﷺ‬
menyebarkan Syiar Islam dan tempat menerima Wahyu (selain kota Madinah)
dan hanya di kota ini juga pusat rangkaian pelaksanaan Ibadah Haji dan
Umrah.
Kota Mekah terletak pada posisi geografis 21°21' LU / 39°49' BT atau
21,417° LU / 39,817° BT.

Peristiwa alam ini merupakan kesempatan untuk menentukan Arah Kiblat


(Rashdul Kiblat) secara alami tahap I. Pada tahap II nanti kembali hal yang
sama pada tanggal 15 Juli dan 16 Juli pukul 17.27 WIT.

Hal ini berlaku di mana saja di permukaan bumi ini dengan konversi waktu
yang sesuai (lihat tabel pada gambar di bawah) dan kapan saja setiap tahun
(sepanjang masa, insyaallaah) pada tanggal yang sama (tidak tergantung pada
tanggal dan tahun Hijriah). Subhaanallaah, Allaahu Akbar.
Bagaimana Caranya . . . . .

Cara pertama:

Tancapkan sebatang tongkat sekira 3 - 4 meter tegak lurus di permukaan


bumi yang datar pada waktu tersebut.
Bayangan tongkat dari ujung ke pangkal tongkat merupakan arah Kiblat.
Cara kedua
Menggunakan Bandul. Lihat gambar.
Cara ketiga:

Sangat mudah.
Bayangan sinar matahari yang menembus
rumah lewat jendela, seperti pada gambar.
Inilah Arah Kiblat.

Bagaimana kalau saat itu langit tertutup awan?

Menurut hemat Admin, toleransi bisa untuk ± dua atau tiga hari, bahkan
masih bisa sampai satu minggu. Demikian juga waktunya ± 10 menit.
Ini karena gerakan Matahari perlahan-lahan bergeser ke arah Utara, namun
masih belum berbeda secara signifikan. Jadi, untuk tahap I ini kita bisa
melakukannya pada tanggal 24-26 Mei (qabla) atau tanggal 29-31 Mei (ba'da).
Demikian pula waktunya.
Untuk tahap I ini kita bisa melakukannya pada sekitar pukul 17.00 WITA
(qabla) atau sekitar pukul 17.30 WITA (ba'da).

Namun, tidak semua tempat di permukaan bumi bisa melakukan hal ini karena
keburu malam duluan. Negara-negara yang terletak jauh di sebelah Timur kota
Makkah tidak bisa melakukannya, seperti Australia bagian timur, Selandia
Baru, Papua Nugini, negara-negara Pasifik dan negara-negara di benua
Amerika bagian Barat.

Untuk wilayah di Indonesia, kota Ambon termasuk sangat singkat, karena pada
saat itu matahari terbenam pukul 18.26 WIT, padahal waktu Rashdul Kiblat
pukul 18.18 WIT, jadi ada kesempatan hanya sekitar 8 menit.

Di hampir seluruh Papua tidak bisa melakukan Rashdul Kiblat. Kota paling
barat Papua yaitu kota Sorong, pada saat Rashdul Kiblat pukul 18.18 WIT, di
kota ini pada tanggal tersebut matahari sudah terbenam pada pukul 18.19 WIT,
jadi ada waktu hanya sekitar 1 menit.
(Lihat gambar di bawah).
Daerah Biru tidak bisa melakukan Rashdul Kiblat

Namun demikian, ada solusi bagi daerah biru yaitu saat Matahari di bawah
Ka'bah.
Terdapat 2 hari lain di mana matahari tepat di "balik" Ka'bah (antipoda),
bayangan matahari pada waktu tersebut benar-benar mengarah ke Ka'bah.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 November pukul 21:09 GMT (untuk
wilayah timur Indonesia tanggal 29 November pukul 6:09 WIT pagi) dan 16
Januari pukul 21:29 GMT (untuk wilayah timur Indonesia tanggal 17 Januari
pukul 6:29 WIT pagi).
Saat matahari di bawah Ka'bah ini cocok digunakan untuk mengecek arah
kiblat bagi wilayah Indonesia Bagian Timur terutama di daerah Papua.

Ayo kaum Muslimin, mari kita sesuaikan Arah Kiblat kita, baik di Masjid
atau Mushalla (di permukiman, di kantor, di sekolah/madrasah, di Pondok, di
rumah, di kebun, di hotel, di area publik seperti pasar, terminal, pelabuhan,
bandara, tempat wisata, rest area), dan area publik yang lain.

‫وهللا أعلم بالصواب‬


Penulis: Drs Ruspiani

Anda mungkin juga menyukai