DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun
sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Sedangkan menurut
Notoadmodjo (2012) kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial serta ekonomi.
Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara ekonomi. Karena itu kesehatan
menjadi dasar dari diakuinya derajat kemanusiaan. Tanpa kesehatan, seseorang
menjadi tidak sederajat secara kondisional dan tidak dapat memperoleh hak-
haknya. Seseorang yang tidak sehat dengan sendirinya akan berkurang haknya
untuk hidup, hak untuk mendapat pekerjaan yang layak, dan hak untuk
menikmati kehidupan sepenuhnya di dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat di uraikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa itu Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia?
2. Apa itu Kebijakan Kesehatan?
3. Bagaimana Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dalam Monitoring
Mengevaluasi Kebijakan Kesehatan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti dari Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia.
2. Untuk mengetahui apa itu Kebijakan Kesehatan.
3. Agar mengetahui Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dalam
Monitoring Mengevaluasi Kebijakan Kesehatan.
BAB 2
ISI
2. Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Kewajiban memiliki makna sebagai suatu keharusan bagi
individu untuk melaksanakan peran sebagai anggota dari masyarakat guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
teresbut.
Contoh dari Kewajiban Warga Negara Indonesia:
a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari serangan
musuh atau serangan dari negara luar.
b. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membayar pajak dan
retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah
daerah (pemda).
c. Setiap warga negara wajib menjalankan kewajiban serta menjunjung
tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta
dijalankan dengan sebaik-baiknya.
d. Setiap warga negara memiliki kewajiban menaati, tunduk, dan mematuhi
segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa Indonesia dapat berkembang dan maju
kearah yang lebih baik.
B. Kebijakan Kesehatan
1. Pengertian Kebijakan
Kata dasar “kebijakan” adalah “bijak” yang berarti selalu
menggunakan akal.budi, pandai, mahir, cerdik, cakap, sehingga “kebijakan”
diartikan sebagai kepandaian, kemahiran, ataupun kecerdikan. Kebijakan
juga disebut Policy memiliki makna terminologi yang sangat luas, tidak
cuma bersifat tekstual melainkan juga kontekstual.
3. Komponen kebijakan
Para ahli kebijakan kesehatan membagi kebijakan dalam empat
komponen yaitu, sebagai berikut:
a. Konten
Konten kebijakan merupakan hal yang berhubungan dengan teknis
dan organisasi. Aspek institusi adalah organisasi public dan swasta.
Konten kebijakan memiliki empat tingkat dalam pengoperasiannya,
yaitu:
1) Sistemik atau menyeluruh di mana ini merupakan dasar dari tujuan
dan prinsip-prinsip diputuskan.
2) Programatik merupakan prioritas-prioritas yang berupa perangkat
untuk mengintervensi dan dijabarkan menjadi petunjuk pelaksanaan
untuk pelayanan kesehatan
3) Organisasi yang difokuskan kepada struktur dari institusi yang
bertanggung jawab terhadap implementasi kebijakan
4) Instrumen yang memfokuskan untuk mendapatkan informasi demi
meningkatkan fungsi dari sistem kesehatan.
b. Proses
Proses kebijakan merupakan agenda yang teratur melalui suatu
proses rancangan dan implementasi. Ada perbedaan model yang
digunakan oleh analisi kebijakan, yaitu antara lain:
1) Model prespektif (rasional model) adalah semua asumsi yang
mengformulasikan peraturan yang masuk akal berdasarkan informasi
yang tepat/benar.
2) Model incrementalist (prioritas pilihan) adalah membuat kebijakan
secara pelan dan bernegosiasi dengan kelompok-kelompok yang
berminat untuk menyeleksi kebijakan yang.di prioritaskan.
3) Model rational (mixed scanning model) di mana penentu kebijakan
mengambil langkah mengoreksi secara menyeluruh dan membuat
suatu negosiasi dengan kelompok-kelompok yang memperioritaskan
model.kebijakan.
4) Model puncuated equilibria adalah kebijakan yang difokuskan
kepada isu yang menjadi pokok perhatian utama dari penentu
kebijakan.
c. Konteks
Konteks kebijakan merupakan lingkungan atau setting di mana
kebijakan itu dibuat dan diimplementasikan. Faktor-faktor yang berada
di dalamnya antara lain politik, ekonomi, sosial dan kultur di mana hal-
hal tersebut sangat berpengaruh terhadap formulasi dari proses pembutan
kebijakan. Ada banyak bentuk yang dikategorikan di dalam konteks
kebijakan yaitu peran tingkat pusat yang dominan, dukungan dan
pengaruh aktor-aktor intrnasional juga turut andil.
d. Aktor
Aktor adalah mereka yang berada pada pusat kerangka kebijakan
kesehatan. Aktor-aktor ini biasanya mempengaruhi proses pada tingkat
pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Hubungan dari aktor dan
kekuasaannya sebagai pengambil keputusan sangat tergantung kepada
kompromi politik, dari pada hal-hal dalam debat kebijakan yang masuk
akal.
c. Model Grindle
Menurut Grindle terdapat dua variable besar yang mempengaruhi
kebijakan yaitu isi kebijakan dan lingkungan implementasi. Variable di
dalam kebijakan ini mencakup:
1) Sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target kelompok
termuat di dalam isi kebijakan
2) Jenis manfaat yang diterima
3) Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan
4) Apakah letak sebuah program sudah tepat
5) Apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementornya
dengan rinci
6) Apakah sebuah program didukung oleh sumber daya yang memadai.
Hak atas kesehatan tidak hanya dimaknai sebagai hak setiap orang
untuk menjadi sehat atau untuk terbebas dari penyakit. Namun, hak atas
kesehatan merupakan hak untuk mendapatkan dan menikmati standar kesehatan
tertinggi yang dapat dicapai bagi setiap orang secara kodrati setiap manusia
terlahir bebas dan sama.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan kunci atas perkembangan manusia. Secara global,
kesehatan mengalami perbaikan dalam beberapa pelayanan kesehatan, namun
masih ada juga beberapa masalah dalam pemenuhan hak atas kesehatan yang
meliputi pemenuhan hak warga kurang mampu atau miskin dalam mendapat
pelayanan kesehatan yang setara, bermutu dan aman.
B. Saran
Perlu dilakukan evaluasi terus menerus dalam penyusunan program
kebijakan kesehatan agar dapat mewujudkan kesehatan yang optimal dan akan
membantu melindungi dan menyelamatkan nyawa generasi sekarang dan masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Bahan Ajar
UIN Sumatera Utara Medan, 156–159.
Kementrian Kesehatan RI. (2017). Buku Monitoring dan Evaluasi PIS-PK. In Kemenkes
RI (Vol. 1, Issue Kesehatan Masyarakat, pp. 1–85).