Anda di halaman 1dari 5

JAMINAN PERLINDUNGGAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT

MISKIN MERUJUK KEPADA UU BPJS


LINDA PUTRI JUMIATI
2020010030

ABSTRAK
Peranan negara dalam pemenuhan kebutuhan dasar rakyat sangat diperlukan terutama di
dalam bentuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh, dengan diakui kesehatan sebagai salah
satu hak asasi manusia yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
mengetahui bentuk tanggung jawab negara terhadap jaminan kesehatan dalam perspektif hak
asasi manusia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
hukum normatif. Hasil penelitian ini ialah Dalam pemenuhan hak dasar warga negara atas
kesehatan, pemerintah terikat tanggung jawab untuk menjamin akses yang memadai bagi
setiap warga negara atas pelayanan kesehatan yang layak dan optimal. Sebagai upaya untuk
menghormati, melindungi, dan memenuhi kewajiban negara dengan mengimplementasikan
norma-norma HAM pada hak atas kesehatan.

Kata Kunci : peranan negara; jaminan kesehatan; hak asasi manusia.


PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu diperlukan, serta hak atas keamanan pada
kebutuhan dasar manusia, karena itu saat menganggur, sakit, cacat, ditinggalkan
kesehatan merupakan hak bagi setiap oleh pasangannya, lanjut usia, atau
warga masyarakat yang dilindungi oleh keadaan-keadaan lain yang mengakibatkan
undang-undang. Setiap negara mengakui merosotnya taraf kehidupan yang terjadi di
bahwa kesehatan menjadi modal terbesar luar kekuasaannya.
untuk mencapai kesejahteraan. Oleh Jaminan hak atas kesehatan juga
karena itu, perbaikan pelayanan kesehatan terdapat dalam Pasal 12 Ayat (1) Konvensi
pada dasarnya merupakan suatu investasi Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial
sumber daya manusia untuk mencapai dan Budaya yang ditetapkan oleh Majelis
masyarakat yang sejahtera. Di negara Umum PBB 2200 A (XXI) tanggal 16
berkembang seperti Indonesia, untuk dapat Desember 1966, yaitu bahwa negara
meningkatkan kesejahteraan masyarakat peserta kovenan tersebut mengakui hak
maka diperlukan adanya peran pemerintah setiap orang untuk menikmati standar
melalui layanan publik untuk dapat tertinggi yang dapat dicapai dalam hal
memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya kesehatan fisik dan mental.
seperti kesehatan, pendidikan, dan Perlindungan terhadap hak-hak ibu
kebutuhan pokok lainnya. dan anak juga mendapat perhatian
Peranan negara dalam pemenuhan terutama dalam Konvensi Hak Anak.
kebutuhan dasar rakyat sangat diperlukan Instrumen internasional lain tentang hak
terutama di dalam bentuk pelayanan atas kesehatan juga terdapat pada Pasal 12
kesehatan secara menyeluruh, dengan dan 14 Konvensi Internasional tentang
diakui kesehatan sebagai salah satu hak Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi
asasi manusia yaitu seperangkat hak yang terhadap Perempuan, dan Ayat 1 Deklarasi
melekat pada hakikat dan keberadaan Universal tentang Pemberantasan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Kelaparan dan kekurangan Gizi. Pada
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya lingkup nasional, Pasal 28 H Ayat (1)
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan UUD 1945 menyatakan bahwa setiap
dilindungi oleh negara, hukum dan orang berhak hidup sejahtera lahir dan
pemerintah,dan setiap orang demi batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
kehormatan serta perlindungan harkat dan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
martabat manusia. Dalam konteks asasi berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
kesehatan merupakan hak setiap orang Pasal 9 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang
dengan negara yang wajib menghormati, Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa:
menjunjung dan melindungi. Setiap orang berhak untuk hidup,
Kesehatan merupakan kondisi mempertahankan hidup dan meningkatkan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang taraf kehidupannya. Setiap orang berhak
memungkin setiap orang produktif secara hidup tenteram, aman, damai, bahagia,
ekonomis Pasal 1 Angka 1 Undang- sejahtera, lahir dan batin.
Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Setiap orang berhak atas lingkungan hidup
Kesehatan. yang baik dan sehat. Jaminan atas hak
Karena itu kesehatan merupakan memperoleh derajat kesehatan yang
dasar dari diakuinya derajat kemanusiaan. optimal juga terdapat dalam pasal 4 UU
Apabila kesehatan terganggu, seseorang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan.
menjadi tidak sederajat secara kondisional.
untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya
sendiri dan keluarganya, termasuk hak atas
pangan, sandang, papan, dan pelayanan
kesehatan, pelayanan sosial yang
PEMBAHASAN 2. Bahwa Negara bertanggung jawab atas
A. Tanggung jawab negara terhadap penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
jaminan kesehatan dalam perspektif dan fasilitas umum yang layak.
HAM Serta ketentuan-ketentuan Pasal 5
Hak asasi manusia merupakan hak Undang-Undang Kesehatan disebutkan
dasar seluruh umat manusia tanpa ada bahwa :
perbedaan. Mengingat hak dasar 1. Setiap orang mempunyai hak yang sama
merupakan anugerah dari Tuhan Yang dalam memperoleh akses atas sumber daya
Maha Esa, maka pengertian hak asasi di bidang kesehatan.
manusia adalah hak sebagai anugerah 2. Setiap orang mempunyai hak dalam
Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada memperoleh pelayanan kesehatan yang
diri manusia, bersifat kodrati, universal aman, bermutu, dan terjangkau.
dan abadi, berkaitan dengan harkat dan 3. Setiap orang berhak secara mandiri dan
martabat manusia. bertanggung jawab menentukan sendiri
menurut Pasal 17 UndangUndang pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dirinya.
Pemerintah bertanggung jawab atas Dalam ketentuan Undang-Undang
ketersediaan akses terhadap informasi, 1945 Pasal 28H, Undang-Undang 1945
edukasi, dan fasilitas pelayanan Kesehatan Pasal 34 serta Pasal 5 Ayat 1 Undang-
untuk meningkatkan dan memelihara Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.. Kesehatan, sejalan dengan prinsip
untuk menuntutnya, sebagaimana kesetaraan dalam hak asasi manusia yaitu
diatur dalam pasal hak asasi manusi Pasal hal yang sangat fundamental dari hak asasi
28H Undang-Undang Dasar 1945 manusia kontemporer adalah ide yang
merumuskan bahwa: meletakkan semua orang terlahir bebas dan
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir memiliki kesetaraan dalam hak asasi
dan batin, bertempat tinggal, dan manusia kesetaraan mensyaratkan adanya
mendapatkan lingkungan hidup yang baik perlakuan yang setara, di mana pada
dan sehat serta berhak memperoleh situasi sama harus diperlakukan dengan
pelayanan kesehatan. sama.
2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan
dan perlakuan khusus untuk memperoleh B. Badan Penyelenggara Jaminan
kesempatan dan manfaat yang sama guna Kesehatan (BPJS)
mencapai persamaan dan keadilan Sejak 1 Januari 2014 Indonesia
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial telah memulai sistem jaminan kesehatan
yang memungkinkan pengembangan nasional, dimana sistem ini dimaksudkan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang untuk memberikan perlindungan sosial
bermartabat. khususnya bidang kesehatan untuk seluruh
4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik penduduk Indonesia. Sistem ini
pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh dilaksanakan melalui skema jaminan sosial
diambil alih secara sewenang-wenang oleh yang diselenggarakan oleh Badan
siapa pun. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Sebagaimana dalam Undang- Badan Penyelenggara Jaminan
undang dasar Negara Republik Indonesia Sosial merupakan sebuah badan hukum
1945, yang menjadi kewajiban Negara untuk menyelenggarakan program jaminan
yaitu di dalam ketentuan pasal 34 Ayat (1) sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar
dan (3) yang berbunyi: dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup
1. Bahwa fakir miskin dan anak-anak yang yang layak (Pemerintah Republik
terlantar dipelihara oleh negara, sedangkan Indonesia, 2011).
ayat.
KESIMPULAN pelayanan kesehatan merupakan
kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu,
Bentuk tanggung jawab penuh kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan
negara terhadap Jaminan kesehatan Kesehatan yang menjadi wadah bagi
dimulai dengan diterbitkannya berbagai masyarakat agar mendapatkan pelayanan
peraturan internasional berupa Kovenan kesehatan harus diartikulasi dalam bingkai
Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Hak Asasi Manusia.
Sosial dan Budaya Kovenan Internasional
tentang Hak hak Sipil dan Politik SARAN
(International Covenant on Civil and
Political Rights) 1966, hingga peraturan Diharapkan agar dilakukan upaya
nasional Undang-Undang Dasar Negara reformulasi dalam aspek tanggung jawab
Republik Indonesia Tahun 1945, Undang- negara terhadap jaminan kesehatan
undang nomor 36 tahun 2009 tentang nasional dengan prioritas perspektif hak
kesehatan, Undang-Undang 39 tahun 1999 asasi manusia, dimulai dengan penguatan
tentang Hak Asasi Manusia, Undang- instrumen hukum (regulasi) oleh
undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang pemangku kewenangan pembentukan
Sistem Jaminan Nasional, dan Undang- peraturan perundang-undangan, hingga
Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang pada evaluasi atas kekurangankekurangan
Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. dalam tataran.
Hal ini merupakan bentuk kebutuhan
pokok rakyat yang dipenuhi oleh Negara UCAPAN TERIMA KASIH
dalam menyejahterakan rakyatnya.
Hal ini terlihat dari penerapan Ucapan terima kasih saya saya
dalam hal fasilitas dan tenaga kesehatan, ucapkan kepada rekan-rekan saya yang
penerapan dalam hal sistem jaminan banyak memberikan masukan sehingga
kesehatan nasional. Dalam hal fasilitas dan dapat menyelesaikan artikel dan juga
tenaga kesehatan, permasalahan yang keluarga yang selalu men-support dan
terjadi adalah aspek ketersediaan, mendukung sehingga artikel ini selesai
keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas. tepat pada waktunya.
Hal ini tidak sejalan dengan ketentuan
pasal 12. DAFTAR PUSTAKA
Sistem jaminan kesehatan di
Indonesia juga belum mencapai target Aarons, Lauren, dan Gabor Rona. “State
yang diharapkan karena masih banyak Responsibility to Respect, Protect and
masyarakat yang belum ikut dalam Fulfill Human Rights Obligations in
program jaminan kesehatan, dan sistem Cyberspace.” Journal of National Security
kepesertaan yang seharusnya hanya & Policy 8, no. 2015 (2016): 503–530.
melibatkan masyarakat miskin dan Afandi, Dedi. “Hak Atas Kesehatan Dalam
mendekati miskin malah dapat diikuti oleh Perspektif HAM.” Jurnal Ilmu Kedokteran
masyarakat yang tergolong menengah, 2 (2008).
menengah atas bahkan teratas Seharusnya Affandi, Hernadi. “Implementasi Hak atas
program JKN bisa dinikmati seluruh Kesehatan Menurut Undang-Undang
masyarakat, dan harusnya diwacanakan Dasar 1945: antara Pengaturan dan
penghapusan kelas berdasarkan Realisasi Tanggung Jawab Negara.” Jurnal
pembayaran premi ini bertentangan dengan Hukum Positum 4, no. 1 (2019): 36.
prinsip kesetaraan dalam Hak Asasi Afifah, Wiwik, dan Deasy N Paruntu.
Manusia. “Perlindungan Hukum Hak Kesehatan
regulasi ke depannya dibuat harus Warga Negara Berdasarkan
mengedepankan beberapa aspek karena UndangUndang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Sosial.” Mimbar Keadilan (2015).

Anda mungkin juga menyukai