Anda di halaman 1dari 20

MODUL I

A. Jenis Jenis Jaringan Komputer


Ada tujuh jenis jaringan komputer, yaitu PAN, LAN, WAN, MAN,
CAN, Internet, dan VPN. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. PAN
PAN adalah singkatan dari Personal Area Network. Karena
personal, artinya jenis jaringan komputer ini memiliki ruang lingkup
yang kecil. PAN biasanya hanya digunakan untuk jaringan komputer
di rumah atau di kantor. Jenis jaringan komputer satu ini dimanfaatkan
untuk keperluan koneksi internet, printer, koneksi USB, koneksi
ponsel ke komputer, dan lain-lain.

2. LAN
Local Area Network atau LAN adalah jaringan komputer yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan di lingkup yang relatif kecil
atau pendek. Biasanya ini digunakan untuk menghubungkan beberapa
komputer yang berada di satu tempat yang sama. Penggunaan LAN
bisa digunakan pada komputer di rumah, sekolah, dan kantor.
Biasanya LAN dikelola dan berpusat pada satu orang atau organisasi.

3. WAN
WAN atau Wide Area Network adalah jaringan komputer
berupa beberapa LAN yang tersebar secara geografis dan luas.
Bedanya WAN dan LAN adalah ia tidak terpusat atau dikelola oleh
sebuah organisasi saja, melainkan ada pada kepemilikan dan
pengelolaan bersama.
4. MAN
MAN merupakan akronim dari Metropolitan Area Network.
Jaringan komputer ini menghubungkan antara dua atau lebih LAN di
lingkup satu kota.
Jaringan MAN lebih besar dan luas dari LAN, tapi masih lebih kecil
jika dibandingkan dengan WAN.

5. CAN
Campus Area Network atau CAN adalah jaringan komputer
yang sama seperti MAN. Hanya saja pada CAN, jaringan terbatas
hanya pada lingkup kampus. CAN bisa menghubungkan komputer
yang ada di gedung kampus yang berbeda. Ini digunakan untuk
keperluan sumber data bagi mahasiswa atau akademisi di kampus.

6. Internet
Internet adalah salah satu jenis jaringan komputer juga, lo.
Internet merupakan jaringan komputer terbesar yang pernah ada.
Lewat internet pengguna bisa terhubung dengan berbagai sumber
informasi yang ada di seluruh dunia. Tidak hanya di komputer saja,
internet juga bisa diakses di berbagai perangkat lain. Misalnya ponsel,
tablet, televisi, laptop, dan lain-lain.

7. VPN
VPN atau Virtual Private Network adalah jaringan komputer
yang digunakan untuk menciptakan keamanan dalam melakukan
perpindahan data. Ini digunakan untuk menjaga keamanan saat sedang
terkoneksi dengan internet.
MODUL II

B. 7 Layer OSI (Open System Interconnection) :


1. Application
Application Layer merupakan prosedur penyambungan
komunikasi dari perangkat. Artinya, Application Layer adalah
penghubung antara perangkat dan sistem komunikasi. Contohnya saat
mengirim surel. Program e-mail, seperti Gmail, akan memulai
komunikasi dengan jaringan sebelum pesan bisa dikirim. Di sinilah
Application Layer berlangsung melibatkan protokol HTTP, SMTP,
FTP, dan telnet.

2. Presentation
Presentation Layer bertanggung jawab untuk mempersiapkan
data agar bisa digunakan dengan program tertentu. Atau dengan kata
lain, mempresentasikan data agar program tersebut dapat menyerap,
mengakses, dan menggunakannya. Presentation Layer berperan
sebagai penerjemah bahasa komunikasi yang berbeda antara dua
perangkat komputer. Melakukan enkripsi data dari perangkat sumber,
lalu men-dekripsi-nya pada perangkat penerima.

3. Session
Durasi waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi disebut
Session atau sesi. Lapisan ini bertanggung jawab untuk membuka
jaringan dalam durasi waktu yang cukup agar pertukaran data berjalan
dengan baik. Session Layer mengirimkan data melalui pos-pos.
Contohnya, untuk mengirim 100 data, Session Layer bisa mengatur
penempatan pos setiap 10. Jika setelah mencapai 50 tiba-tiba jaringan
putus, maka pengiriman data bisa diulangi dari pos terakhir.
4. Transport
Transport Layer berperan sebagai penanggung jawab kiriman
pesan antara dua perangkat. Mengambil data dari layer sebelumnya
dan meneruskannya ke lapisan berikutnya, sekaligus memastikan
bahwa data tersampaikan dengan baik. Lapisan ini juga bertanggung
jawab mengendalikan alur komunikasi antara dua perangkat yang
kecepatan internetnya berbeda agar dapat saling mengoptimalkan.
Juga, memastikan data tersampaikan secara lengkap dan meminta
kiriman ulang jika gagal.

5. Network
Network berarti jaringan. Dalam hal ini, Network Layer
bertugas untuk memberikan jalur, sebagai fasilitas bagi proses
pertukaran informasi antara dua jaringan berbeda. Network Layer
tidak diperlukan pada komunikasi perangkat di jaringan yang sama.
Network Layer mencari jalur komunikasi terbaik antarjaringan
(routing). Lapisan ini menyalurkan data kiriman dari perangkat
sumber dengan cara membaginya dalam paket-paket kecil. Lalu
menyusunnya kembali ketika telah sampai pada perangkat penerima.

6. Data Link
Jika Network Layer adalah penyalur informasi antarjaringan,
Data Link merupakan pemberi jalur komunikasi di dalam jaringan
yang sama. Tugas-tugasnya hampir sama dengan Network Layer dan
Transport Layer, hanya saja internal dalam satu jaringan.
7. Physical
Lapisan paling dasar dari ketujuh OSI Layer. Bertanggung
jawab mentransmisikan data dalam bentuk bit stream. Physical Layer
mencakup segala peranti pertukaran informasi yang dimiliki oleh dua
perangkat yang melakukannya, termasuk kabel dan tombol-tombol.
Bit stream bisa dikatakan sebagai data digital. Bentuknya tak kasat
mata dan berurutan melalui alur tertentu yang bisa ditransmisikan
melalui media fisik. Contoh data digital, seperti tegangan listrik,
frekuensi radio, frekuensi internet, cahaya, dan lain-lain.

Komponen-komponen yang ada pada masing-masing layer :


 Physical Layer
o Coax
o Fiber
o Wireless
o Hubs
o Repeater
 Data Link Layer
o Ethertnet
o PPP
o Switch
o Bridge
 Network Layer
o Packets
o IP
o ICMP
o IPSec
o IGMP
 Transport Layer
o End-to-end Connections
o TCP
o UDP
 Session Layer
o Synch & Send to port
o API
o Socket & Winsock
 Presentation Layer
o Syntax layer
o SSL & SSH
o IMAP
o FTP
o MPEG
o JPEG
 Aplication Layer
o HTTP
o FTP
o IMAP
o IRC
o SSH
o DNS
MODUL III

C. Topologi Jaringan Dan Media Transmisi


1. Topologi BUS
Topologi ini adalah topologi yang pertama kali digunakan
untuk menghubungkan komputer. dalam topologi ini masing-masing
komputer aka terhububng ke satu kabel panjang dengan beberapa
terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu
terminator.

2. Topologi Star
Seperti namanya susunan pada topologi STAR sama seperti
lambang bintang yang biasa kita buat. topologi ini memiliki node
inti/tengah yang disambungkan ke node lainnya.
3. Topologi Ring
Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance
tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-
sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan
saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

4. Topologi MESH
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana
setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang
ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap
perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang
dituju (dedicated links).
5. Topologi TREE
Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari
beberapa topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi
setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya
menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat
beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat
yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat
yang lebih rendah.

6. Topologi Extend Star


Topologi ini merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star
dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star.
7. Jenis-jenis Media Transmisi
 Media yang dituntun (Guided Media atau Wired)
 Kabel pasangan berpilin (Twisted pair cable)
 Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
 Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
 Media yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless)
 Frekuensi Radio (Radio Frequency)
 Gelombang Mikro (Microwave)
 Infra Merah (Infrared)
 Satelit
MODUL IV

D. Topologi dan Konfigurasi Jaringan LAN menggunakan tiga (3) Router


Gambar Topologi dan Konektivitas Jaringan pada tiga ruangan dalam 1
gedung.

 Dalam setiap ruangan memiliki 1 Router, 1 Switch, dan 5 PC. Untuk


menghubungkan raouter dan router perlu dilakukan konfigurasi untuk
pengenalan port pada router tersebut dan juga perlu mengatur
kecepatan bandwitch yang digunakan antar router (samakan kecepatan
Bandwitch).
MODUL V

E. Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client


Dalam studi kasus ini, digunakalah 1 Server, 1 Wireless, 2 Switch, dan 8 pc
sebagai contoh untuk melakukan konfigurasi DHCP SERVER dan DHCP
CLIENT.

 Cara membuat DHCP Server dan Client yaitu buatlah IP DHCP pada
server, sebagai contoh, IP server (192.168.1.1) sedangkan IP DHCP
yang dibuat pada server (192.168.1.101).
 Kemudian aktifkan pada pengaturan PC untuk menggunakan IP DHCP
dari server di computer client. Perhatikan gambar berikut :
 Pilih DHCP maka IP akan diatur secara otomatis.

 Pada pengaturan GUI Wireless, pilih Disable untuk menu DHCP


Server dan berikan IP berbeda dengan Server (192.168.1.2)
MODUL VI

F. Konfigurasi jaringan Bridge dengan menggunakan 3 Router.


Dalam studi kasus ini, digunakalah 1 Bridge, 3 Router, 3 Switch, dan 6 pc
sebagai contoh untuk melakukan konfigurasi Jaringan Bridge.

 Untuk membuat koneksi bridge dengan 3 router, perlu dilakukan


konfigurasi port melalui CLI pada menu router agar kecepatan transfer
data (Bandwitch) antar computer dapat berjalan dengan baik.

 Lakukan Konfigurasi pada Router 0. Buat ip dhcp pada router dan


hubungkan PC dengna IP DHCP tersebut..
- Router 0 (10.16.29.1)
- Router 1 (172.16.29.0)
- Router 2 (192.168.10.1)
 Hubungkan PC dengan IP DHCP tersebut. Lakukan pada router 1 dan
2 juga.
 Lakukan RIP pada masing-masing router seperti gambar berikut.
Lakukan pada router 1 dan 2 juga.

 Masukan perintah berikut terhadap masing-masing router, dan lakukan


konfigurasikan router agar dapat terhubung.

o Ip dhcp pool Router1 : Perintah ini untuk memberi nama pada


raouter
o Network 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.0
Perintah ini untuk menghubungkan router satu ke router lainnya
berdasarkan IP dari masing-masing router.
o Default-router 192.168.1.1 255.255.255.252 172.16.1.1
Perintah ini untuk menunjukan Default Router atau IP dari Router
tersebut.
MODUL VII

G. Konfigurasi STATIC ROUTING menggunakan 3 router mikrotik.


Dalam studi kasus ini, digunakalah 3 Router, 3 Switch, dan 3 pc sebagai
contoh untuk melakukan konfigurasi Static Routing.

Untuk membuat koneksi Static Routing dengan 3 router, perlu dilakukan


konfigurasi port melalui CLI pada menu router agar kecepatan transfer data
(Bandwitch) antar computer dapat berjalan dengan baik.

Atur IP static pada semua PC.


- PC 1 (192.168.1.0)
- PC 2 (192.168.2.0)
- PC 3 (192.168.3.0)
 Hubungkan router 1 dengan router lainnya dengan melakukan
konfigurasi pada CLI dari router tersebut.
Adapun perintah-perintah yang harus diketik sebagai berikut :
 Ip dhcp pool Router1 : Perintah ini untuk memberi nama pada raouter
 Network 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.0
Perintah ini untuk menghubungkan router satu ke router lainnya
berdasarkan IP dari masing-masing router.
 Default-router 192.168.1.1 255.255.255.252 172.16.1.1
Perintah ini untuk menunjukan Default Router atau IP dari Router
tersebut.
 Description : Perintah ini untuk memberi deskripsi pada alat yang kita
konfigurasikan.

Anda mungkin juga menyukai